Anda di halaman 1dari 20

AlCl (Aluminium Klorida)

AlCl
Pengertian
Kegunaan
dan
Manfaat
Proses
Pembuatan
MSDS
Reaksi
Terhadap
Zat Lain
KARAKTERISTIK
Aluminium klorida (AlCl) adalah
senyawa utama dari aluminium dan
klorin.
Sifat Fisik:
Warnanya putih ( dalam kondisi murni
), tapi sampel sering terkontaminasi
dengan triklorida besi, memberikan
warna kuning
Berbusa di udara
Bau menyengat HCl
Merupakan zat padat, korosif, tidak
dapat terbakar

Berat molekul : 133,34 g/mol
Senyawa ini sering disebut sebagai
asam Lewis yang kuat.
Memiliki struktur yang berbeda-
beda,tergantung suhu dan negara
KEGUNAAN DAN MANFAAT
Koagulasi
Katalis
Reaksi Polimerisasi dan
Isomerisasi Hidrokarbon
Koagulasi
Fungsi AlCl adalah mengkoagulasi protein dalam
keringat sehingga menghalangi kerja kelenjar keringat.
Protein tidak dapat diuraikan oleh bakteri sehingga bau
badan dapat dicegah


Katalis
Katalis ini biasanya digunakan untuk reaksi
Friedel-Crafts, dan juga dikombinasikan dengan
ko-katalis asam Brnsted seperti HCl untuk
reaksi transalkilasi dan isomerisasi

AlCl digunakan untuk memperkenalkan
kelompok aldehida ke cincin aromatik, misalnya
melalui reaksi Gattermann-Koch yang
menggunakan karbon monoksida, hidrogen
klorida dan tembaga (I) klorida co-katalis

Reaksi Polimerisasi dan Isomerisasi
Hidrokarbon
Contoh penting meliputi pembuatan
etilbenzena, yang digunakan untuk membuat
styrene dan dengan demikian polystyrene, dan
juga produksi dodesil, yang digunakan untuk
membuat deterjen
MSDS
Sifat Sifat
Bahaya
Kesehatan
Kebakaran
Reaktivitas
Sifat Sifat Fisik
dan Kimia
Bentuk
Warna
Berat Molekul
Titik Leleh
Kelarutan dalam Air
Keselamatan dan
Pengamanan
Penanganan dan
Penyimpanan
Tumpahan dan
Bocoran
APD
Pertolongan
Pertama
SIFAT - SIFAT DAN BAHAYA
KESEHATAN

Aluminum chloride sangat iritatif atau luka bakar bila kontak dengan kulit, dan kerusakan mata, jangan
menghirup debu atau kabut.
Akibatnya terhadap kesehatan:
a. Mata : Menyebabkan iritasi dan korosif terhadap mata
b. Kulit : Menyebabkan iritasi kulit dan korosif pada kulit, serta menyebabkan kulit terbakar setelah
beberapa menit kontak dengan kulit basah atau lembab.
c. Tertelan : Menyebabkan gangguan pencernaan, menyebabkan luka bakar pada mulut.
d. Terhirup : Menyebabkan gangguan pernafasan
e. Karsinogenik: Tidak ada efek
f. Teratogenik : Tidak ada efek
g. Reproduksi : Tidak ada efek
SIFAT - SIFAT DAN BAHAYA
KEBAKARAN

Sifat bahan tidak mudah terbakar. Jangan menyemprotkan air
pada tumpahan aluminium klorida. Air berekasi dengan
Aluminium klorida membentuk HCl yang beracun dan korosif.
Petugas pemadam kebakaran harus melakukan segala
kemungkinan untuk menjaga air atau kelembaban dari AlCl
3
.
Karena uap berkonsentrasi tinggi menyebabkan iritasi pada
kulit.
SIFAT - SIFAT DAN BAHAYA
REAKTIVITAS
a. Sifat Reaktifitas : Reaktif terhadap logam dan saat
ditambahkan air akan melepaskan HCl beracun dan korosif.

b. Sifat Stabilitas : Stabil pada tekanan dengan temperatur
yang normal atau stabil jika tetap kering dan dilindungi dari
kelembaban atmosfer.
SIFAT-SIFAT FISIKA DAN KIMIA
Bentuk : padat
Bau : -
Warna zat : putih sampai kuning
muda
MR : 133.34 g/mole
Titik leleh : 192,4
0
C
Titik didih : -
Tekanan uap : -
Berat jenis uap relatif : -
Berat jenis :-
Titik nyala : -
Kelarutan dalam air : 450 g/L pada
20 C (penguraian)
KESELAMATAN DAN PENGAMANAN
PENANGANAN DAN PENYIMPANAN

a. Penanganan bahan :simpan ditempat yang kering dan tertutup rapat
dengan ventilasi yang cukup. Jauhkan dari air. Beri label pada wadah. Hindari
kontak dengan kulit dan mata.
b. Penyimpanan suhu : Ambient
c. Rekomendasi pengunaan: 90 hari
d. Pencegahan terhadap pemaparan :Gunakan alat pelindung diri
KESELAMATAN DAN PENGAMANAN
TUMPAHAN DAN KEBOCORAN

a. Tumpahan dan kebocoran kecil : Bila kebocoran tidak besar, tutup
dengan tanah kering.
b. Tumpahan dan kebocoran besar : Evakuasi daerah tumpahan. Hindari
kontak dengan air. Setelah kontak dengan air akan menghasilkan gas HCl
berbahaya. Penanganan kebocoran harus memakai alat pelindung diri
terutama pelindung pernafasan, kulit (badan).
c. Alat pelindung diri : Respirator udara, kacamata (goggles), gloves
(neoprene)
KESELAMATAN DAN PENGAMANAN
ALAT PELINDUNG DIRI

a. Pengendalian
teknis :
b. Alat pelindung
Diri
Gunakan Ventilasi umum yang mencakup untuk
menjaga debu ke tingkat serendah mungkin.
Respirator kimia penyerap HCl atau respirator udara,
kacamata (goggles), perisai muka (full face), sarung
tangan karet (neoprene gloves). Sebuah respirator
NIOSH/MSHA disetujui untuk filter debu efisiensi
tinggi.
KESELAMATAN DAN PENGAMANAN
PERTOLONGAN PERTAMA

Penghirupan

Terkena kulit

Terkena mata


Tertelan
: Segera pindahkan korban ke tempat yang cukup udara, berikan
pernafasan buatan atau oksigen korban segera bawa ke dokter.
: Cuci dengan air sebanyak-banyaknya. Segera lepaskan pakaian
yang terkontaminasi. Jika iritasi atau luka bakar segera bawa ke
dokter
: Cuci dengan air bersih, alirkan airminimal selama 15 menit. Bawa
ke dokter, bila terjadi iritasi
: Bila sadar, beri minum 1-2 gelas air. Bawa ke dokter.
Perhatian, aluminium klorida berekasi dengan air membentuk asam
klorida yang dapat korosif ke tenggorokan dan paru-paru. Mungkin
terjadi luka barak di mulut, tenggorokan dan perut.
PROSES PEMBUATAN
Aluminium klorida diproduksi dalam skala besar oleh reaksi eksotermik
dari logam aluminium dengan klorin atau klorida hidrogen pada suhu
antara 650-750 C. [3]
2 Al + 3 Cl2 2 AlCl3
2 Al + 6 HCl 2 AlCl3 + 3 H2
Di Amerika Serikat pada tahun 1993, sekitar 21.000 ton yang
diproduksi, tidak menghitung jumlah yang dikonsumsi dalam produksi
aluminium [5].
Triklorida aluminium terhidrasi dibuat dengan melarutkan aluminium
oksida dalam asam klorida. Pemanasan padat ini tidak menghasilkan
triklorida aluminium anhidrat, hexahydrate yang terurai menjadi oksida
alumunium bila dipanaskan hingga 300 C: [5]
2 AlCl3 + H2O Al2O3 3 + 6 HCl
Aluminium juga membentuk klorida rendah, aluminium (I) klorida
(AlCl), tetapi ini sangat tidak stabil dan hanya dikenal dalam fase uap.
[3]

Garam aluminium tidak berhidrat, AlCl3 tidak dapat dibuat melalui
pemanasan hidrat sebab akan terurai menghasilkan HCl. Aluminium
klorida tak berhidrat diperoleh melalui reaksi serbuk aluminium
dengan gas klorin.
2Al(s) + 3Cl
2
(g) 2AlCl
3
(s)
Padatan AlCl
3
diyakini ionis, tetapi jika dipanaskan pada suhu titik
lelehnya akan terbentuk senyawa kovalen Al
2
Cl
6
. Aluminium klorida
menyublim pada titik lelehnya (180C) dan molekul Al
2
Cl
6
terdapat
dalam uapnya. Struktur Al
2
Cl
6
merupakan dimer dari AlCl
3
dengan
klorin sebagai jembatannya.
Pada suhu lebih tinggi, molekul Al
2
Cl
6
berwujud uap akan
terdisosiasi menjadi molekul AlCl
3
dengan struktur molekul trigonal
planar. Aluminium klorida tak berhidrat ini digunakan sebagai
katalis, misalnya pada pembuatan etilbenzena.

REAKSI DENGAN ZAT
Reaksi dengan air :
Al(H
2
O)
6
Cl
3
Al(OH)
3
+ 3 HCl + 3 H
2
O

Pada pemanasan yang kuat (~ 400 C), oksida aluminium terbentuk
dari aluminium hidroksida melalui:
2 Al(OH)
3
Al
2
O
3
+ 3 H
2
O

Hidrolisis parsial dari Al3 + ion. Reaksi dapat digambarkan sebagai:
[Al(H
2
O)
6
]
3+
[Al(OH)(H
2
O)
5
]
2+
+ H
+

Larutan sama seperti garam aluminium lainnya yang mengandung
Al3 + ion terhidrasi, memberikan endapan gelatin dari aluminium
hidroksida pada reaksi dengan natrium hidroksida:
AlCl
3
+ 3 NaOH Al(OH)
3
+ 3NaCl

Anda mungkin juga menyukai