Pengertian Manajemen
A. Dasar Pemikiran
Dalam melaksanakan kegiatan produksi diperlukan manajemen yang berguna untuk menerapkan keputusan-keputusan dalam
upaya mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya dalam proses produksi untuk mencapai tujuan
organisai.
menurut James AF Stoner Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.
Dari pengertian manajemen di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses bekerja untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya secara efektif danefisien dengan menggunakan orang-orang melalui fungsi perencanaan,
pengorganisasian,pengarahan dan pengendalian dengan memanfaatkan sumber daya-sumber daya yang tersedia.
Ada tiga alasan utama mengapa manajemen diperlukan :
1. Untuk mencapai tujuan
2. Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan
3. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas kerja organisasi
Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar,sedangkan Efektivitas merupakan
kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
B.
Ada empat aplikasi yang berbeda dari istilah manajemen. Istilah manajemen dapat digunakan untuk hal-hal yang
berhubungan dengan:
1. Pengelompokan Pekerjaan. Manajemen berarti suatu kelompok orang yang melaksanakan tugas-tugas atau fungsi-fungsi
manajerial.
2. Seorang Individu. yang melaksanakan fungsi-fungsi manajerial atau bagian dari kelompok secara keseluruhan dapat
disebut bagian manajemen.
3. Suatu disiplin akademik. Manajemen adalah suatu bidang spesialisasi akademik, atausuatu bidang studi.
4. Suatu proses. Manajemen juga merupakan suatu proses; karena mencakup pelaksanaan suatu rangkaian tipe-tipe
khusus kegiatan atau fungsi.
C.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
BAB II
MANAJEMEN DAN MANAJER
Secara umum manajer berarti setiap orang yang mempunyai tanggung jawab atas bawahan dan sumber daya-sumber daya
organisasi lainnya.Manajer dapat diklasifikasi dengan dua cara : menurut tingkatan mereka dalam organisasi(rendah,
menengah dan tinggi). Dan kegiatan-kegiatan organisasi untuk mana mereka bertanggung jawab (manajer umum dan
fungsional).
A.
Tingkatan Manajemen
Pada permulaan tahun 1800 an Robert Owen, seorang manajer beberapa pabrik pemintalan kapas di New Lanark Skotlandia,
menekankan pentingnya unsur manusia dalam produksi. Dia membuat perbaikan-perbaikan dalam kondisi kerja, seperti
pengurangan hari kerja standar, pembatasan anak-anakdi bawah umur yang bekerja, membangun perumahan yang lebih baik
bagi karyawandan mengoperasikan toko perusahaan yang menjual barang-barang denganmurah.Dia mengemukakan bahwa
melalui perbaikan kondisi karyawanlah yang akanmenaikan produksi dan keuntungan (laba), dan investasi yang paling
menguntungkanadalah pada karyawan atau vital machines. Disamping itu Owen mengembangkan sejumlah prosedur kerja
yang juga memungkinkan peningkatanproduktivitas.Charles Babbage (1792 1871). Charles Babbage, seorang professor
matematika dariInggris, mencurahkan banyak waktunya untuk membuat operasi-operasi pabrikmenjadi lebih efisien.Babbage
adalah penganjur pertama prinsip pembagian kerja melalui spesialisasi.Setiap tenaga kerja harus diberi latihan keterampilan
yang sesuai dengan setiapoperasi pabrik.
2. Manajemen ilmiah
Manajemen Ilmiah mula-mula dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor sekitar tahun 1900- an. Karena karyanya tersebut,
Taylor disebut sebagai bapak manajemen Ilmiah. Taylor telah memberikan prinsip-prinsip dasar (filsafat) penerapan
pendekatan ilmiah pada manajemen, dan mengembangkan sejumlah teknik-tekniknya untukmencapai efisiensi. Kemudian
pada tahun 1868 1924 dan 1878 1972 pasangan suami istri Frank dan Lillian Gilberth memberikan Kontributornya, Frank
Gilberth, seorang peloporpengembangan studi gerak dan waktu, menciptakan berbagai teknik manajemenyang diilhami Taylor.
Sedangkan Lillian Gilberth lebih tertarik pada aspek-aspekmanusia dalam kerja, seperti seleksi, penempatan dan latihan
personalia. Diamengemukakan gagasannya dalam bukunya yang berjudul The Psychology of Management. Baginya,
manajemen ilmiah mempunyai satu tujuan akhir : membantupara karyawan mencapai seluruh potensinya sebagai mahluk
hidup. Pada tahun 1861 1919 Henry L. Gantt mengemukakan gagasan-gagasan (1) kerjasama yang saling menguntungkan
antara tenaga kerja danmanajemen, (2) seleksi ilmiah tenaga kerja, (3) sistem insentif (bonus) untukmerangsang produktivitas,
(4) penggunaan instruksi-instruksi kerja yang terperinci. Tahun 1853 1931 Harrington Emerson datang dengan
mengemukakan 12 prinsip-prinsip efisiensi yang sangat terkenal.
3.
Henry Fayol seorang industrialis perancis (1841 1925), mengemukakan teori danteknik-teknik administrasi sebagai pedoman
bagi pengelolaan organisasi-organisasiyang kompleks dalam bukunya yang terkenal, Administration Industrielle et
Generale(Administrasi Industri dan umum).Fayol membagi operasi-operasi perusahaan menjadi enam kegiatan, yang
semuanyasaling tergantung satu dengan yang lainnya. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah (1)teknik produksi dan
manufacturing produk, (2) komersial pembelian bahan bakudan penjualan produk, (3) keuangan (finansial) perolehan dan
penggunaan modal,(4) keamanan perlindungan karyawan dan kekayaan, (5) akuntansi pelaporan danpencatatan biaya,
laba dan hutang,pembuatan neraca, dan pengumpulan datastatistic, dan (6) manajerial.
4. Aliran Hubungan Manusiawi
Aliran hubungan manusiawi (prilaku manusia atau neoklasik) muncul karena ketidakpuasan bahwa yang dikemukakan
pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkanefisiensi produksi dan keharmonisan kerja. Beberapa ahli mencoba
melengkapi teoriorganisasi klasik dengan pandangan sosiologi dan psikologi. Hugo Munsterberg (1863 1916) dan Mayo
(1880 1949) merupakan dua tokoh yang memberikan kontributornya dalam aliran ini.
5. Aliran Manajemen Modern
Masa manajemen modern berkembang melalui dua jalur yang berbeda. Jalurpertama merupakan pengembangan dari aliran
hubungan manusiawi yang dikenalsebagai perilaku organisasi, dan yang lain di bangun atas dasar manajemen ilmiah,dikenal
dengan aliran kuantitatif.
BAB 4
MANAJER DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL ORGANISASI
Faktor-faktor lingkungan eksternal
Lingkungan eksternal terdiri atas unsur-unsur di luar organisasi, yang sebagian besar tak dapat dikendalikan dan berpengaruh
dalam pembuatan keputusan oleh manajer. Organisasi mendapatkan masukan-masukan yang dibutuhkan, seperti bahan
baku, dana tenaga kerja,dan energi dari lingkungan eksternal, mentransformasikan menjadi produk dan jasa, dan kemudian
memberikan sebagai keluaran-keluaran kepada lingkungan eksternal Lingkungan eksternal mempunyai baik unsur-unsur yang
berpengaruh lansung (lingkungan eksternal mikro) dan berpengaruh tidak langsung (lingkungan ekstern makro). Lingkungan
ekstern mikro terdiri dari para pesaing, penyedia, langganan, lembaga-lembaga keungan,pasar tenaga kerja, dan perwakilanperwakilan pemerintah. Unsur-unsur lingkungan eksterrnal makro mencakup teknologi, ekonomi, politik dan sosial yang
mempengaruhi iklim dimana organisasi beroperasi dan mempunyai potensi menjadi kekuatan-kekuatan sebagai lingkungan
ekstern mikro.
Organisasi Dan Lingkungan
Lingkungan ekstern mempengaruhi manajer-manajer bervariasi menurut tipe dan tujuanorganisasi. Hal ini berbeda di antara
posisi-posisi dan fungsi-fungsi dalam suatu organisasidan bahkan antara tingkatan-tingkatan hirarki di dalam organisasi. Jadi,
manajer padaperusahaan A mungkin lebih dipengaruhi faktor-faktor dalam lingkungan ekstern dibandingmanajer pada
perusahaan B, eksekutif dipengaruhi lebih daripada pekerja klerikal, danpegawai administrasi kantor dibanding manajer divisi
penjualan.
organisasi.
8. Tanggung jawab sosial dan publik. Tujuan-tujuan ini ditetapkan perusahaan untuk menangani boikot publik, kegiatankegiatan hukum, kegiatan-kegiatanpemerintah, kelompok-kelompok berkepentingan, dan sebagainya.
Management By Objectives (MBO)
Management By Objectives atau MBO pertama kali diperkenalkan oleh peter Drucker dalambukunya The Practice of
Management pada tahun 1954. Prosesnya juga berjalan dengan nama-nama lain, termasuk manajemen berdasarkan
sasaran, manajemen berdasarkanhasil, atau management by results, goals management, work planning and
review,goals and controls, joint target setting, dan sebagainya. Walaupun menggunakan nama-nama yang berbeda
prosesnya adalah sama. MBO telah berkembang sangat terkenal,terutama dalam-organisasi-organisasi besar. Pada
hakekatnya MBO menekankanpentingnya peranan tujuan dalam perencanaan efektif.
Sistem MBO
Berikut ini akan diuraikan unsur-unsur umum yang selalu ada dalam berbagai sistem MBO yang efektif :1.Komitmen pada
program.2.Penetapan tujuan manajemen puncak.3.Tujuan-tujuan perseorangan.4. Partisipasi 5.Otonomi dalam implementasi
rencana.6.Peninjauan kembali prestasi.
Kekuatan dan kelemahan MBO
Dalam suatu survey terhadap para manajer, Tosi dan Carroll mengemukakan kebaikan-kebaikan berbagai program MBO,
yang dapat diperinci sebagai berikut :1. Memungkinkan para individu mengetahui apa yang diharapkan dari mereka.
2.Membantu dalam perencanaan dengan membuat para manajer menetapkan tujuandan sasaran.3.Memperbaiki komunikasi
antara manajer dan bawahan.4. Membuat para individu lebih memusatkan perhatiannya pada tujuan organisasi. 5. Membuat
proses evaluasi lebih dapat disamakan melalui pemusatan padapencapaian tujuan tertentu. Ini juga memungkinkan para
bawahan mengetahuikualitas pekerjaan mereka dalam hubungannya dengan tujuan organisasi.
BAB 7
PEMBUATAN KEPUTUSAN
Pembuatan keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajer. Kegiatan ini memainkanperanan penting, terutama bila manajer
melaksanakan fungsi perencanaan.Pembuatan keputusan (decision making) menggambarkan proses melalui mana
serangkaiankegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu.
Tipe-tipe keputusan
Manajer akan membuat tipe-tipe keputusan yang berbeda sesuai perbedaan kondisi dansituasi yang ada. Keputusankeputusan juga dapat dibedakan antara keputusan yang dibuatdi bawah kondisi kepastian, risiko, dan ketidak
pastian.Keputusan-keputusan yang di program (programmed decisions) adalah keputusan yangdibuat menurut kebiasaan,
aturan atau prosedur. Keputusan-keputusan ini rutin danberulang-ulang.Keputusan-keputusan yang tidak di program (nonProgrammed decisions), di lain pihak,adalah keputusan yang berkenaan dengan masalah-masalah khusus, khas, atau
tidak biasa.Bila suatu masalah yang timbul tidak cukup diliput oleh kebijaksanaan atau sangat pentingsehingga perlu
penanganan khusus, harus diselesaikan dengan suatu keputusan yang tidakdi program.
Proses Pembuatan keputusan
Banyak manajer yang harus membuat keputusan dengan metoda-metoda pembuatan keputusan informal untuk memberikan
pedoman bagi mereka. Tidak ada pendekatanpembuatan keputusan yang dapat menjamin bahwa manajemen akan selalu
membuatkeputusan yang benar, tetapi bagaimanapun juga, para manajer yang menggunakan suatupendekatan yang rasional,
intelektual dan sistematik akan lebih berhasil dibanding paramanajer yang menggunakan pendekatan informal.Proses dasar
pembuatan keputusan rasional hampir sama dengan proses perencanaanstrategik formal yang di bahas dalam bab 5. Ini
mencakup identifikasi dan diagnosa masalah,pengumpulan dan analisa data yang relevan, pengembangan alternatif-alternatif,
penilaianberbagai alternatif penyelesaian, pemilihan alternatif terbaik, implementasi keputusan danevaluasi terhadap hasilhasil.
Pohon Keputusan dan Pembuatan Keputusan
Pohon keputusan (decision tree) dikembangkan untuk membantu para manajer membuatserangkaian keputusan yang
melibatkan peristiwa-peristiwa ketidak pastian. Pohonkeputusan adalah suatu peralatan yang menggambarkan secara grafik
berbagai kegiatanyang dapat diambil dan hubungan kegiatan-kegiatan ini dengan berbagai peristiwa di waktumendatang yang
dapat terjadi. Seperti teknik-teknik riset operasi lainnya, pohon keputusantidak akan membuat keputusan bagi manajer
kebijakan masih akan diperlukan.Bagaimanapun juga, dalam berbagai situasi yang tepat, penggunaan pohon keputusan akan
mengurangi kekacauan potensial dalam suatu masalah kompleks dan memungkinkanmanajer untuk menganalisa masalah
secara rasional.
Ciri-ciri Riset Operasi
Ada tujuh ciri utama riset operasi, yang dapat diperinci sebagai berikut :
1. Terpusat pada pembuatan keputusan.
2. Penggunaan metoda ilmiah.
3. Penggunaan model matematik.
4. Efektivitas ekonomis.
5. Bergantung pada Komputer.
6. Pendekatan tim.
7. Orientasi sistem.
Tahap-tahap Pendekatan Riset Operasi Pendekatan riset operasi untuk pemecahan masalah mempunyai 5 tahap :
1. Diagnosa masalah.
2. Perumusan masalah.
3. Pembuatan model.
4. Analisa model.
5. Implementasi penemuan.
BAB 8
Pengorganisasian dan Struktur Organisasi
Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengantujuan organisasi, sumber dayasumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yangmelingkupinya. Dua aspek utama proses penyusunan struktur organisasi
adalahdepartementalisasi dan pembagian kerja. Departementalisasi merupakan pengelompokankegiatan-kegiatan kerja suatu
organisasi agar kegiatan-kegiatan yang sejenis dan salingberhubungan dapat dikerjakan bersama. Pembagian kerja adalah
pemerincian tugaspekerjaan agar setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk danmelaksanakan sekumpulan
kegiatan yang terbatas. Kedua aspek ini merupakan dasar prosespengorganisasian suatu organisasi untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan secaraefisien dan efektif.
Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola.Struktur organisasi menunjukan
kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian, maupun orangorang yang menunjukankedudukan , tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam
suatuorganisasi.Adapun faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalahsebagai berikut :
1. Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya.
2. Teknologi yang digunakan
3. .Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi.
4. .Ukuran organisasi.
Delegasi Wewenang
Delegasi dapat didefinisikan sebagai pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formalkepada orang lain untuk
melaksanakan kegiatan tertentu. Delegasi wewenang adalah prosesdi mana para manajer mengalokasikan wewenang ke
bawah kepada orang-orang yangmelapor kepadanya. Empat kegiatan terjadi ketika delegasi dilakukan :
1. Pendelegasi menetapkan dan memberikan tujuan dan tugas kepada bawahan.
2. Pendelegasi melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai tujuan atautugas.
3. Penerimaan delegasi, baik implisit atau eksplisit, menimbulkan kewajiban atautanggung jawab.
4. Pendelegasi menerima pertanggungjawaban bawahan untuk hasil-hasil yang dicapai.Efektivitas delegasi merupakan
faktor utama yang membedakan manajer sukses danmanajer tidak sukses.
Sentralisasi Versus Desentralisasi
Faktor penting lainnya yang menentukan efektivitas organisasi adalah derajat sentralisasiatau desentralisasi wewenang.
Konsep sentralisasi, seperti konsep delegasi, berhubungandengan derajat di mana wewenang dipusatkan atau disebarkan.
Bila delegasi biasanyaberhubungan dengan seberapa jauh manajer mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab kepada
bawahan yang secara langsung melapor kepadanya, desentralisasi adalah konsep yang lebih luas dan berhubungan dengan
seberapa jauh manajemen puncakmendelegasikan wewenangke bawah ke divisi-divisi, cabang-cabang atau satuansatuanorganisasi tingkat lebih bawah lainnya.Sentralisasi adalah pemusatan kekuasaan dan wewenang pada tingkatan atas
suatuorganisasi. Desentralisasi adalah penyebaran atau pelimpahan secara meluas kekuasaan danpembuatan keputusan ke
tingkatan-tingkatan organisasi yang lebih rendah.Keuntungan-keuntungan desentralisasi adalah sama dengan keuntungankeuntungandelegasi, yaitu mengurangi beban manajer puncak, memperbaiki pembuatan keputusankarena dilakukan dekat
dengan permasalahan, meningkatkan latihan, moral dan inisiatif manajemen bawah, dan membuat lebih fleksibel dan lebih
cepat dalam pembuatankeputusan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Derajat Desentralisasi
1. Filsafat manajemen.
2. Ukuran dan tingkat pertumbuhan organisasi.
3. Strategi dan lingkungan organisasi.
4. Penyebaran geografis organisasi.
5. Tersediannya peralatan pengawasan yang efektif.
6. Kualitas manajer.
7. Keaneka-ragaman produk dan jasa.
8. Karakteristik-karakteristik organisasi lainnya.
BAB 11
PENYUSUNAN PERSONALIA
Penyusunan personalia adalah fungsi manajemen yang berkenaan dengan penarikan,penempatan, pemberian latihan, dan
pengembangan anggota-anggota organisasi. Kegiatan-kegiatan penyusunan personalia sangat erat hubungannya dengan
tugas-tugaskepemimpinan, motivasi, dan komunikasi, sehingga pembahasannya sering ditempatkansebagai bagian dari
fungsi pengarahan
Proses penyusunan personalia
Langkah-langkahnya yaitu :
1. Perencanaan sumber daya manusia.
2. Penarikan.
3. Seleksi.
4. Pengenalan dan orientasi.
5.
6.
7.
8.
Untuk menyediakan tipe dan jumlah karyawan secara tepat dalam pencapaian tujuanorganisasi. Ada tiga bagian perencanaan
personalia :
1. penentuan jabatan-jabatan yangharus diisi, kemampuan yang dibutuhkan karyawan untuk melaksanakan
pekerjaantersebut, dan berapa jumlah karyawan yang dibutukan;
2. pemahaman pasar tenaga kerjadi mana karyawan potensial ada; dan
3. pertimbangan kondisi permintaan dan penawarankaryawan.
Penarikan Dan Seleksi Karyawan
Penarikan berkenaan dengan pencarian dan penarikan sejumlah karyawan potensial yangakan diseleksi untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan organisasi.Seleksi adalah pemilihan seseorang tertentu dari sekelompok karyawan-karyawan
potensialuntuk melaksanakan suatu jabatan tertentu.Prosedur seleksi. Langkah-langkah dalam prosedur seleksi yang biasa
digunakan adalah :
1. Wawancara pendahuluan.
2. Pengumpulan data-data pribadi.
3. Pengujian.
4. Wawancara yang lebih dalam.
5. Pemeriksaan referensi-referensi prestasi.
6. Pemeriksaan kesehatan.
7. Keputusan pribadi.
8. Orientasi jabatan.Pemberian
Kompensasi Kepada Karyawan
Kompensasi adalah pemberian kepada karyawan dengan pembayaran finansial sebagaibalas jasa untuk pekerjaan yang
dilaksanakan dan sebagai motivator untuk pelaksanaankegiatan di waktu yang akan datang.
Penentuan Kompensasi
1. Kesediaan membayar.
2. Kemampuan membayar.
3. Persyaratan-persyaratan pembayaran.Pemeliharaan Kesehatan Dan Keamanan
Bidang manajemen yang semakin penting adalah pemeliharaan kesehatan dan keamanankaryawan. Perusahaan
memperhatikan hal ini untuk memberikan kepada karyawan, kondisikerja yang kebih sehat dan lebih aman serta menjadi lebih
bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan tersebut, terutama bagi perusahaan-perusahaan yang mengalami
tingkatkecelakaan yang tinggi. Program ini dapat dilakukan dengan penyediaan dokter dan klinikkesehatan perusahaan,
pengaturan tempat kerja yang sehat dan aman, pelaksanaankegiatan-kegiatan pencegahan, ataupun penyediaan alat-alat
pengamanan.
BAB 12
MOTIVASI
Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan, dan memelihara perilakumanusia. Motivasi ini merupakan
subyek yang penting bagi manajer, karena menurutdefinisi manajer harus bekerja dengan dan melalui orang lain. Manajer
perlu memahamiorang-orang berprilaku tertentu agar dapat mempengaruhinya untuk bekerja sesuai denganyang diinginkan
organisasi.motivasi adalah juga subyek membingungkan, karena motif tidak dapat diamati atau diukur secara langsung, tetapi
harus disimpulkan dari perilaku orangyang tampak.Motivasi bukan hanya satu-satunya faktor yang mempengaruhi tingkat
prestasi seseorang.Dua faktor lainnya yang terlibat adalah kemampuan individu dan pemahaman tentang perilaku yang
diperlakukan untuk mencapai prestasi yang tinggi atau disebut persepsi peranan. Motivasi, kemampuan, dan persepsi
peranan adalah saling berhubungan. Jadis alah satu faktor rendah, maka tingkat prestasi akan rendah, walaupun faktor-faktor
lainnya tinggi.
A.
Teori-teori Motivasi
Teori-teori Motivasi dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yaitu petunjuk, isi danproses.Teori-teori petunjuk (prescriptive
theories) mengemukakan bagaimana memotivasi parakaryawan. Teori-teori ini didasarkan atas pengalamancoba-coba.Teoriteori isi (content theories), kadang-kadang disebut teori-teori kebutuhan (needtheories), adalah berkenaan dengan pertanyaan
apa penyebab-penyebab perilaku atau memusatkan pada pertanyaan apa dari motivasi. Teori-teori proses (process theories)
berkenaan dengan bagaimana perilaku dimulai dan dilaksanakan atau menjelaskan aspek bagaimana dari motivasi.
B.
Motivasi adalah lebih inklusif dari sekedar aplikasi berbagai peralatan atau cara tertentuuntuk mendorong peningkatan
keluaran. Motivasi juga adalah filsafat, atau pandanganhidup yang dibentuk berdasarkan kebutuhan dan keinginan karyawan.
Jadi, pentingdiperhatikan oleh manajer bahwa teori-teori motivasi harus digunakan secara bijaksana.Manajer yang dapat
melihat motivasi sebagai sistem, yang mencakup sifat-sifat individu,pekerjaan, dan situasi kerja; dan memahami hubungan
antara insentif, motivasi danproduktifitas, mereka akan mampu memperkirakan perilaku bawahan. Hanya manajer
yangmengetahui hal ini dan mengetahui bagaimana menerapkannya dapat mengharapkanrealisasi peningkatan produktifitas
dari para karyawan.
BAB 13
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Manajemen sering mempunyai masalah tidak efektifnya komunikasi. Padahal komunikasiyang efektif adalah penting bagi para
manajer, paling tidak untuk dua alasan. Pertama,komunikasi adalah proses melalui mana fungsi-fungsi manajemen
perencanaan,pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dapat dicapai. Kedua, komunikasi adalahkegiatan untuk mana
para manajer mencurahkan sebagian besar proporsi waktu mereka.Proses komunikasi memungkinkan manajer untuk
melaksanakan tugas-tugas mereka. Jadi,manajer dapat melaksanakan fungsi-fungsi manajemen mereka hanya melalui
interaksi dankomunikasi dengan pihak lain.
A.
Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasidari seseorang ke orang lain.
Perpindahan pengertian tersebut melibatkan lebih darisekedar kata-kata yang digunakan dalam percakapan, tetapi juga
ekspresi wajah, intonasi,titik putus vokal dan sebagainya.Komunikasi, sebagai suatu proses dengan mana orang-orang
bermaksud memberikanpengertian-pengertian melalui pengiringan berita secara simbolis, dapat menghubungkanpara
anggota berbagai satuan organisasi yang berbeda dan bidang yang berbeda pula,sehingga sering disebut rantai pertukaran
iniformasi. Konsep ini mempunyai unsur-unsur :
1. suatu kegiatan untuk membuat seseorang mengerti,
2. suatu sarana pengaliran informasidan
3. suatu sistem bagi terjalinnya komunikasi di antara individu-individu.
B.
1. Komunikasi Vertikal
Komunikasi vertikal terdiri atas komunikasi ke atas dan ke bawah sesuai rantai perintah. Komunikasi ke bawah (downward
communication) dimulai dar manajemen puncak kemudian mengalir ke bawah melalui tingkatakan-tingkatan manajemen
sampai ke karyawan lini dan personalia paling bawah. Maksud utama komunikasi ke bawah adalah untuk memberi
pengarahan, informasi, instruksi nasehat/saran dan penilaian kepada bawahan serta memberikan informasi kepadapara
anggota organisasi tentang tujuan dan kebijaksanaan organisasi.Fungsi utama komuniksasi ke atas (upward communication)
adalah untuk mensuplaiinformasi kepada tingkatan manajemen atas tentang apa yang terjadi pada tingkatanbawah.
2. Komunikasi Lateral atau Horizontal
Komunikasi lateral atau horizontal meliputi hal-hal berikut ini :
a. Komunikasi di antara para anggota dalam kelompok kerja yang sama.
b. Komunikasi yang terjadi antara dan di antara departemen-departemen padatingkatan organisasi yang sama.
3. Komunikasi Diagonal
Komunikasi Diagonal Merupakan komunikasi yang memotong secara menyilang diagonal rantai perintahorganisasi. Hal ini
sering terjadi sebagai hasil hubungan-hubungan departemen linidan staf.
C.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
BAB 14
KEPEMIMPINAN
Dalam kenyataannya para pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja,keamanan, kualitas kehidupan kerja dan
terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Parapemimpin juga memainkan peranan kritis dalam membantu kelompok,
organisasi, ataumasyarakat untuk mencapai tujuan mereka. Bagaimanapun juga, kemampuan danketrampilan kepemimpinan
dalam pengarahan adalah faktor penting efektifitas manajer.
a. Pengertian Kepemimpinan
Seperti manajemen, kepemimpinan (leadership) telah didefinisikan dengan berbagai cara yang berbeda oleh berbagai orang
yang berbeda pula. Menurut Stoner, kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengarahan dan
pemberian pengaruhpada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya. Ada tiga implikasi
penting dari definisi tersebut :Pertama, kepemimpinan menyangkut orang lain, bawahan atau pengikut.Kedua, kepemimpinan
menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang diantara para pemimpin dan anggota kelompok.Ketiga, selain
dapat memberikan pengarahan kepada para bawahan atau pengikut,pemimpin dapat juga mempergunakan
pengaruh.Kepemimpinan adalah bagian penting manajemen, tetapi tidak sama dengan manajemen.Kepemimpinan
merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhiorang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan
sasaran.
b. Fungsi-fungsi kepemimpinan
Pendekatan perilaku membahas orientasi atau identifikasi pemimpin. Aspek pertamapendekatan perilaku kepemimpinan
menekankan pada fungsi-fungsi yang dilakukan pemimpin dalam kelompoknya. Agar kelompok berjalan dengan efektif,
seseorang harus melaksanakan dua fungsi utama : (1) fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas (task-related) atau
pemecahan masalah, dan (2) fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok (groupmaintenance) atau sosial. Fungsi pertama
menyangkut pemberian saran penyelesaian,informasi dan pendapat. Fungsi kedua mencakup segala sesuatu yang dapat
membantukelompok berjalan lebih lancar, persetujuan dengan kelompok lain, penengahan perbedaan pendapat, dan
sebagainya.
Pentingnya Fleksibilitas
Dalam organisasi, seperti juga dalam kehidupan lainnya, dibutuhkan fleksibilitas. Inimembantu untuk menanggapi terhadap
orang-orang dan situasi-situasi secara tepat danmembuat penyesuaian bila terjadi penyimpangan dari antisipasi. Sebagai
manajer, semuaorang harus berhati-hati terhadap berbagai macam gaya kepemimpinan yang tersedia.Pengetahuan tentang
teori-teori yang telah dibahas di muka dalam bab ini, akan membantuuntuk mengidentifikasikan, perilaku kepemimpinan yang
paling tepat.
BAB 15
PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
Manajer senantiasa harus mengantisipasi perubahan-perubahan dalam lingkungan yangakan mensyaratkan penyesuaianpenyesuaian design organisasi di waktu mendatang.Perubahan-perubahan dalam lingkungan dapat berwujud perkembangan
teknologi,perubahan kondisi ekonomi dan politik, perubahan kualitas dan sikap karyawan, semakinpentingnya tanggung jawab
sosial organisasi, dan sebagainya. Pengelolaan perubahansecara efektif tidak hanya diperlukan bagi kelangsungan hidup
organisasi tetapi juga sebagaitantangan pengembangan.
a. Peranan Pengantar Perubahan
Pengantar perubahan (change agent) adalah individu yang bertanggung jawab atas peranankepemimpinan dalam proses
pengelolaan perubahan. Individu, kelompok atau organisasiyang merupakan sasaran perubahan disebut sistem klien.
Pengantar perubahan dapatberasal dari para anggota organisasi atau dapat sebagai konsultan dari luar organisasi.Programprogram perubahan yang kompleks dan jangka panjang biasanya memerlukanpengantar perubahan dari luar, mungkin karena
ketrampilan atau keahlian khusus
diperlukan, atau tidak mengganggu operasi harian. Konsultan dari luar yang tanpa vestedinterest dalam organisasi sering lebih
dipercaya, didengarkan dan dapat melakukanpertimbangan-pertimbangan obyektif.
b. Proses Pengelolaan Perubahan
Proses pengelolaan perubahan harus mencakup dua gagasan dasar bila perubahan adalahmengarah pada efektifitas
organisasi. Pertama, ada redistribusi kekuasaan dalam strukturorganisasi. Kedua, redistribusi ini dihasilkan dari proses
perubahan yang bersifatpengembangan.
c. Tahap-tahap Proses perubahan
1. tekanan dan desakan. Proses mulai ketika manajemen puncak mulai merasaadanya kebutuhan atau tekanan akan
perubahan.
2. intervensi dan reorientasi. Konsultan atau pengantar perubahan dari luar seringdigunakan untuk merumuskan masalah
dan memulai proses dengan membuat para anggotaorganisasi untuk memusatkan perhatiannya pada masalahtersebut.Tahap
3. diagnosa dan pengenalan masalah. Informasi dikumpulkan dan dianalisa olehpengantar perubahan dan manajemen.
4. penemuan dan komitmen pada penyelesaian. Pengantar perubahan hendaknyamerangsang pemikiran dan mencoba
untuk menghindari penggunaanmetoda-metodalama yang sama Penyelesaian-penyelesaian diketemukan melalui
pengembangan secarakreatif, alternative-alternatif baru dan masuk akal.
5. percobaan dan pencarian hasil-hasil. Penyelesaian-penyelesaian yang dikembangkan pada tahap 4 biasanya diuji dalam
Pengenalan oleh manajer puncak atau lainnya bahwa organisasi mempunyai berbagai masalah.
Ahli keperilakuan dari luar organisasi sebagai konsultan.
Dukungan dan keterlibatan para manajer tingkat atas.
Keterlibatan para pemimpin kelompok kerja.
Pencapaian sukses awal dengan usaha PO.
Pendidikan bagi para anggota organisasi tentang PO.
Penghargaan terhadap kekuatan-kekuatan para manajer.
Keterlibatan para manajer departemen personalia.
Pengembangan sumber daya PO internal.
Manajemen efektif program PO.
Pengukuran hasil-hasil.