Anda di halaman 1dari 4

a.

Prinsip tercapainya tujuan (principle of assurance of objective),


Pengendalian harus ditujukan ke arah tercapainya tujuan, yaitu dengan
mengadakan perbaikan (koreksi) untuk menghindarkan penyimpangan/deviasi
dari perencanaan.
b. RUANG LINGKUP PENGAWASAN
Pengawasan bertujuan menunjukkan atau menemukan kelemahan-kelemahan agar
dapat diperbaiki dan mencegah berulangnya kelemahan-kelemahan itu. Pengawasan
beroperasi terhadap segala hal, baik terhadap benda, manusia, perbuatan, maupun hal-hal
lainnya. Pengawasan manajemen perusahaan untuk memaksa agar kejadian-kejadian
sesuai dengan rencana.Jadi pengawasan hubungannya erat sekali dengan perencanaan,
dapat dikatakan bahwa perencanaan dan pengawasan adalah kedua sisi dari sebuah mata
uang

artinya

rencana

tanpa

pengawasan

akan

menimbulkan

penyimpangan-

penyimpangan dengan tanpa ada alat untuk mencegahnya.

B. Tujuan Pengawasan Internal


Pada dasarnya tujuan pengawasan secara tidak langsung dapat dicermati dari
batasan pengertian pengawasan tersebut, yakni suatu upaya melakukan perbaikanperbaikan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai dengan ketentuan
yang ditetapkan guna mencapai tujuan yang diinginkan. Namun secara rinci
tentang tujuan dari kegiatan pengawasan dalam sebuah manajemen adalah agar;
1. Pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan, prosedur dan perintah yang telah
ditetapkan.
2. Hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
3. Sarana yang ada dapat didayagunakan secara efektif dan efisien.
4. Diketahui kelemahan dan kesulitan organisasi untuk dicari jalan perbaikannya.
Berdasarkan maksud tujuan dari dilaksanakannya pengawasan tersebut diharapkan
dapat mencapai target tentang adanya kepastian terhadap kualitas dan kuantitas
pekerjaan, meminimalisir pemborosan bahan, tenaga, biaya dan pikiran sehingga

dapat diketahui perkembangan dari tiap-tiap taraf dan langkah-langkah kegiatan


serta dapat diketahui pula ada atau tidaknya perubahan dan perlu atau tidaknya
perbaikan, penyesuaian rencana, bimbingan, pengarahan dan system yang
diterapkan.
1. Jumlah total lain-lain (hash total) adalah jumlah field yang
biasanya tidak ditambahkan, seperti jumlah nomor rekening
pelanggan atau nomor identifikasi pegawai.
Contoh Proyek Disaster Recovery
Pembangunan Data Center sebagai langkah tindak lanjut proyek Disaster Recovery Center
(DRC) yang merupakan bagian dari proyek eMas Bank Mandiri tahun 2004 dengan dana
proyek sebesar $ 170 juta.
Pelaksana proyek
Merupakan gabungan dari beberapa vendor sekaligus, yang terdiri dari PR Silverlake
Infotama, PT Praweda Ciptakarsa Informatika, PT Murni Solusindo Nusantara, dan Decillion
Solution Pte, Ltd
Stakeholder
Stakeholder dari proyek ini tentu saja adalah Bank Mandiri. Proyek Disaster Recovery sendiri
berada di bawah tanggung jawab Direktur Manajemen Resiko
Cara memanage proyek disaster recovery
Penunjukan pelaksana proyek
Bank Mandiri menunjuk beberapa vendor sekaligus, yang terdiri dari PR Silverlake Infotama,
PT Praweda Ciptakarsa Informatika, PT Murni Solusindo Nusantara, dan Decillion Solution
Pte, Ltd. Hal tersebut sangat bagus, karena secara teori proyek TI dengan menggunakan
multivendor bisa meminimalisir resiko dan menghindari ketergantungan vendor.
Pelaksanaan

Data center dan Disaster recovery center adalah dua sistem yang saling berintegrasi. Bank
Mandiri sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, tentu telah menyiapkan data
center sebagai pusat data aktivitas perbankan yang bersifat kontinu dan real time. Data
center Bank Mandiri saat ini terletak di Jakarta dan Data center tersebut telah berfungsi
untuk melayani jutaan nasabah. Sedangkan Disaster Recovery Center Bank Mandiri sendiri
terletak di dua lokasi, yaitu :
1.
2.

Cikarang, Jawa Barat


Balikpapan, Kalimantan Timur

DRC di Cikarang dimaksudkan untuk disaster recovery tahap pertama apabila Data Center
di Jakarta mengalami gangguan. Sedangkan DRC di Balikpapan dimaksudkan untuk
recovery apabila data center Jakarta dan DRC di Cikarang tidak bisa berfungsi lagi, atau
dengan kata lain terjadi double disaster.
Pengujian dan pemeliharaan
Setelah proyek selesai, dilakukan proses pemeliharaan dan pengujian terhadap sistem
tersebut. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa DRC tersebut siap digunakan
apabila sewaktu-waktu dibutuhkan. Untuk menjaga integritas dari DRC, setiap tahun
diadakan pengujian hingga 4 kali pada DRC tersebut.
Pembelajaran yang bisa diambil
Dari proyek tersebut, kita bisa mengambil pelajaran bahwa disaster recovery merupakan
bagian

penting

dari

kelanjutan

proses

bisnis

perusahaan.

Perusahaan

sanggup

menggelontorkan dana jutaan dollar untuk melaksanakan proyek tersebut, padahal bencana
yang telah diperkirakan belum tentu terjadi. Mereka tidak ingin kehilangan daya saing
dengan kompetitor, hanya dikarenakan tidak beroperasinya perusahaan akibat adanya
gangguan pada sistem.

Anda mungkin juga menyukai