Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PRODI AKUNTANSI
CHAPTER 3
Lembaga-Lembaga Yang Membuat Kebijakan Akuntansi
Mata Kuliah

: Kebijakan Standar Akuntansi

Program Studi

: S2, Program Magister Akuntansi

Hari/Tanggal

: Selasa, 3 Maret 2015

Dosen

: Drs. M. Suyunus, MAFIS.,Ak..

Team

: 1. Tri Aprilian Jani

041414253001

2. Sepni Darmanengsih 041414253008


3. Yulliana Ekaningrum 041414253030
Pendahuluan
Di dunia internasional bisnis akan menjadi tempat yang sederhana untuk bertransaksi jika
kebijakan akuntansi memiliki standart yang sama di seluruh dunia. Masalah penyusunan laporan
keuangan konsolidasi dengan perusahaan induk yang memiliki afiliasi di luar negeri, dan
pengukuran pendapatan asing untuk tujuan pajak akan lebih baik dan sederhana. Penggunaan
informasi akuntansi untuk tujuan pengendalian manajemen melintasi batas-batas nasional akan
disederhanakan, penilaian investasi, dan audit laporan keuangan multinasional.
Proses mengurangi variasi antara praktik akuntansi dengan tujuan nasional organisasi.
Mengingat perbedaan-perbedaan yang ada antara tujuan akuntansi negara pada tahap
perkembangan yang berbeda dan dengan sistem hukum yang berbeda, mungkin hal yang
mengejutkan adalah bahwa kemajuan sama sekali telah dibuat dalam waktu yang begitu singkat.
Ada banyak cara pengkalsifikasian yang berbeda dari tiap negara-negara ketika
mempertimbangkan kebutuhan akuntansi mereka. Salah satu perbedaan yang jelas antara
kebutuhan demokrasi dan rezim otoriter yang memerintah sebagian besar dunia. Perbedaan ini
tidak sesuai dengan divisi antara perusahaan yang bebas dan ekonomi terpusat dikontrol, karena
pada negara demokrasi (misalnya , India) sebagian besar ekonomi di tangan perusahaan dan
dikuasai negara, ada negara-negara komunis (misalnya, Hungaria dan Yugoslavia) yang memberi
ruang untuk beberapa usaha bebas. Arti penting dari perbedaan ini untuk pelaporan keuangan

terletak pada peran investor swasta dan pasar modal. Pada umumnya mereka akan jauh lebih
berperan penting dalam ekonomi usaha bebas, dan pelaporan keuangan akan memainkan peran
yang lebih penting dalam alokasi sumber daya.
Berbeda dengan negara-negara maju di Amerika Utara, Australia, Eropa, dan Jepang.
Semua negara berkembang, akuntansi memiliki bagian untuk berperan dalam pembangunan yang
dalam Negara tersebut. Tidak ada diskusi tentang kebijakan akuntansi secara lengkap tanpa
beberapa pertimbangan dimensi internasional. Tapi ada pertimbangan untuk masalah
harmonisasi, akan lebih bermanfaat jika standar akuntansi yang ditetapkan di negara-negara
berkembang tersebut menyamai standart akuntansi di Amerika Serikat.
Inggris, Kanada dan Jerman barat masing-masing menyajikan model yang berbeda dari
proses penetapan standar, dan masing-masing berbeda dari model AS . Dari kelompok negaranegara tersebut adalah anggota masyarakat ekonomi Eropa (Europian Economic Comunity),
dimana harmonisasi formal adalah persyaratan kepatuhan terhadap perjanjian yang diterapkan di
Roma.
Britania Raya dan Irlandia. Pejabat akuntansi badan penetapan standar dalam besar
Inggris dan Irlandia adalah komite standar akuntansi (Accounting Standart Committee ). Seperti
kebanyakan badan penetapan standar akuntansi, ASC memiliki prosedur proses hukum melalui
yang mempengaruhi pihak dapat berkomunikasi pandangan mereka tentang usulan ASC ke
panitia.
Meskipun, secara umum, Inggris dan standar akuntansi AS memiliki perjanjian antara
satu sama lain. Ada beberapa perbedaan yang signifikan antara mereka. Ada contoh perbedaan
ini diberikan di bawah ini :
Amerika Serikat
- pajak komprehensif dialokasikan
- pengeluaran dihapuskan pada saat terjadinya

Inggris
- alokasi pajak parsial
- beberapa pengeluaran pembangunan

"standar akuntansi inflasi mengakui perubahan

dapat dikapitalisasi , "standar

baik dalam harga tertentu dan tingkat harga

akuntansi inflasi mengakui

umum .

perubahan harga tertentu.

Di Kanada, Negara ini merumuskan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum adalah
tanggung jawab komite standar akuntansi dari lembaga akuntan Kanada (Canadian Institute of
Chartered Accountants). Karena bagian perusahaan bisnis dari Kanada semenjak 1975, atas

rekomendasi dari CICA lembaga akuntan Kanada telah diberikan kekuatan hukum. Karena
mereka ditegakkan oleh pemerintah sebagai peraturan yang dibuat di bawah undang-undang
tersebut .
West Germany

Peraturan perpajakan menjadi dominan dibandingkan dengan prinsip-prinsip akuntansi yang


berlaku umum (GAAP) di Jerman Barat.

Perlakuan akuntansi yang diadopsi dari peraturan perpajakan dalam rangka untuk
memaksimalkan keuntungan dari perkecualian pajak.

Ketika diperlukan konfirmasi antara akuntansi perpajakan dan laporan keuangan, peraturan
perpajakan mengambil alih otoritas dari kebijakan akuntansi.

International Accounting Standards

International Accounting Standards tidak menekankan salah satu organisasi secara eksklusif,
bagi para pemerintah masih belum bersedia untuk membiarkan permasalahan ini seluruhnya
kepada inisiatif pribadi.

The International Accounting Standards Committee (IASC)

Perjanjian pembentukan IASC disepakati di London pada 29 Juni 1973, sebagai perwakilan
dari lembaga akuntan profesional dari Australia, Kanada, Prancis, Jerman Barat, Jepang,
Meksiko, Belanda, Inggris, dan Amerika Serikat.

Tujuan pembentukan IASC adalah untuk memformulasikan dan memublikasikan kepentingan


umum, standar dasar untuk diamati dalam presentasi dari audit, laporan keuangan dan untuk
mempromosikan hasil pengamatan dan penerimaan mereka.

Some Doubts About International Harmonization

Beberapa keraguan mengenai harmonisasi standar internasional mulai timbul karena adanya
perbedaan kondisi ekonomi antar negara, perbedaan yang paling signifikan adalah kondisi
ekonomi antara negara berkembang dan negara sedang berkembang. Dengan demikian
diharapkan standar akuntansi dapat menyesuaikan dengan perbedaan kondisi tersebut.

ARTIKEL
A POLITICAL ECONOMY OF ACCOUNTING STANDARD SETTING
Artikel ini mendiskusikan penyusunan standar akuntansi dan melobi dalam konteks politik.
Sebuah analisa tentang masing-masing sistem peraturan pelaporan keuangan di Uni Eropa dan
Amerika Serikat menemukan jumlah pemain individu yang memiliki kekuatan veto dalam
standar akuntansi di Uni Eropa lebih banyak daripada Amerika Serikat. Jika menganggap hal lain
tetap, maka hasil analisa menunjukkan tiga prediksi, yakni :
1. Aktor politik dan sektor publik di Uni Eropa memiliki pendapat yang banyak pada aturan
pelaporan keuangan daripada rekan mereka di Amerika Serikat.
2. Keharmonisan antara aplikasi standar di Uni Eropa dan Amerika Serikat bias menurut sudut
pandang masyarakat Eropa.
3. Keberadaan pemain veto yang lebih banyak mengindikasikan proporsi pengaruh aktor politik
di Eropa.
Prediksi tersebut dapat dioperasionalkan dan diuji secara empiris. Hal yang menarik dari
penelitian selanjutnya adalah perbandingan comment letters yang dipublikasikan yang dapat
digunakan sebagai perwakilan masyarakat Eropa. Meskipun melobi penyusunan standar
akuntansi secara langsung telah sering menjadi subjek penelitian, penelitian dari segi aspek
politik sangat jarang karena terabaikannya pentingnya aspek politik.
References:
Knigsgruber, R. (2010). A political economy of accounting standard setting. Journal of
Management & Governance, 14(4), 277-295. doi: 10.1007/s10997-009-9101-1

Anda mungkin juga menyukai