Anda di halaman 1dari 3

Sejarah, Sifat Fisik, dan Sifat Kimia Unsur Besi

Besi merupakan suatu logam transisi golongan VIIIB yang paling banyak ditemui dalam
kehidupan sehari-hari karena relatif melimpah di alam dan mudah diolah. Besi murni tidak
begitu kuat, tetapi bila dicampur dengan logam lain dan karbon akan dihasilkan suatu baja yang
sangat keras. Bijih besi biasanya mengandung hematite (Fe2O3) yang dikotori oleh pasir (SiO2)
sekitar 10 %, serta sedikit senyawa sulfur, posfor, aluminium dan mangan (Syukri ,1999 : 623).
Besi mudah ditempa, mudah dibentuk, berwarna putih perak, dan mudah dimagnetisasi pada
suhu normal. Logam besi terdapat dalam 3 bentuk, yaitu -iron (alpha-iron), -iron (gammairon), dan -iron (delta-iron). Perbedaan tiap bentuk besi tersebut adalah dari susunan atom-atom
pada kisi kristalnya. Secara kimia besi merupakan logam yang cukup aktif, hal ini karena besi
dapat bersenyawa dengan unsur-unsur lain, seperti unsur-unsur halogen (fluorin, klorin, bromin,
iodin, dan astatin), belerang, fosfor, karbon, oksigen, dan silikon.
Nama besi yang diberi simbol Fe (Ferrum) berasal dari bahasa Latin yang berarti
Elemen Suci. Diberi nama Ferrum yaitu ketika pemerintahan Romawi, kaisar Roma yang
bernama Marcus Aurelius dan Commodus menghubungkan dengan mitos Planet Mars. Ferrum
ini dulunya digunakan untuk membuat pedang yang digunakan dalam Perang Salib.
Sejarah dari penemuan besi belum jelas sampai sekarang. Terdapat referensi dalam
mitologi The Old Testement (Wasiat Kuno) yang mengacu pada keturunan Adam sebagai
"instruktur besi atau semua pencipta loyang dan besi". Di dalam Al-Quran sendiri terdapat salah
satu surat yaitu al-Hadid yang berarti besi, dimana surat tersebut menggambarkan bahwa betapa
pentingnya besi dalam kehidupan ini, terlebih bahwa besi dijadikan salah satu surat dalam AlQuran yang berarti besi memiliki keistimewaan dalam kehidupan ini. Tanda-tanda pertama
kegunaan besi adalah di Sumeria dan Mesir, di mana sekitar 4000 SM. Benda kecil, seperti mata
lembing dan perhiasaan, dihasilkan dari besi yang didapati dari meteor. Sekitar 3000 SM hingga
2000 SM, semakin banyak objek besi yang dihasilkan di Mesopotamia, Anatolia, dan Mesir.
Artefak arkeologi yang terbuat dari besi lebur dikenal sejak sekitar 3000 SM. Dibutuhkan suhu
1.0830C untuk dapat mencairkan besi. Biasanya besi digunakan untuk upacara-upacara ritual
tertentu dan sebagai senjata terutama senjata untuk perang
Menurut para astronom, besi yang terkandung di Bumi ini berasal dari luar angkasa. Besi
bisa berada di Bumi karena meteorit-meteorit yang mengandung besi jatuh ke Bumi berjuta-juta
tahun yang lalu. Karena itulah hanya daerah-daerah tertentu yang memiliki persediaan besi di
daerahnya. Kemungkinan daerah-daerah yang memiliki persedian besi itu adalah daerah yang

dijatuhi oleh meteorit-meteorit tersebut. Bijih besi banyak ditemukan di berbagai wilayah di
seluruh dunia. Ilmu metalurgi mengenai besi dan kegunaan-kegunaan besi berkembang di Asia
Kecil, Cina, Turki, Mesir, Siprus, Yunani, dan Semenanjung Liberia. Kemudian teknik metalurgi
besi menyebar ke negara-negara Eropa. Seiring perkembangan zaman, besi digunakan dalam
pembuatan alat-alat kebutuhan sehari-hari, kendaraan, seni, koin, serta senjata, yang
menciptakan peluang dan manfaat dalam menciptakan bangunan permanen dan kota-kota.
Kehadiran besi juga mampu menyebarkan adanya peradaban baru yang memanfaatkan besi
dalam kehidupan.
Nama unsur

Cuprum (Tembaga)

Lambang unsur
Nomor atom
Jenis unsur
Massa atom
Konfigurasi elektron
Deret kimia
Golongan, Periode, Blok

Cu
29
Logam
63,546 g/mol
[Ar]3d10 4s1
Logam Transisi
8, 4, d

Penampilan

Kemerahan

Elektronegativitas
Pauling
Densitas
Titik lebur
Titik didih
Kalor penguapan
Kapasitas kalor
Radius Van der Waals
Radius ionik
Isotop
Energi ionisasi pertama
Energi ionisasi kedua
Energi ionisasi ketiga
Jari-jari atom
Jari-jari kovalen
Potensial standar
Struktur Kristal
Penemu

menurut 1,9
8,9 g/cm3 pada 20 C
1083 C
2595 C
300,4 kJ/mol
24.440 Jmol1K1
0,128 nm
0,096 nm (+1) ; 0,069 nm (+3)
6
743,5 kJ/mol
1946 kJ/mol
3555 kJ/mol
128 pm
1324
+0,522 V (Cu+ / Cu ) ; +0,345 V (Cu2+ / Cu)
Face-centered cubic (Fcc)
Tidak diketahui

Anda mungkin juga menyukai