Anda di halaman 1dari 23

Kuantitasi Mikrobe : Hitungan Cawan

KUANTITASI MIKROBE
HITUNGAN CAWAN

I. TUJUAN
Melatih melakukan pengenceran serial dan menentukan konsentrasi
suspensi bakteri dengan metode hitungan cawan.

II. TEORI
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme hidup yang
berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang
malainkan dengan bantuan mikroskop. Organisme yang sangat kecil ini disebut
sebagai mikroorganisme atau yang sering disebut mikroba atau jasad renik. Dunia
mikroorganisme terdiri dari lima kelompok, yaitu bakteri, protozoa, virus, algae,
dan jamur. Mikroorhanisme sangat erat dengan kehidupan sehari-hari. Beberapa di
antaranya ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan (Handymom, 2009).
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih
tersebar luas dibandingkan mahluk hidup yang lain. Bakteri memiliki ratusan ribu
spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim.
Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri
memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri
adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil
dan berukuran renik (mikroskopis) (Adi, 2008).
Ciri-ciri Bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu:
1. Organisme multiselluler
2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3. Umumnya tidak memiliki klorofil

Laboratorium Mikrobiologi Dasar

Kuantitasi Mikrobe : Hitungan Cawan

4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan micron
umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
6. Hidup bebas atau parasit
7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau
gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya
mengandung peptidoglikan
Struktur Bakteri
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan
granula penyimpanan
2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)
Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan
endospora.
Struktur dasar sel bakteri

Laboratorium Mikrobiologi Dasar

Kuantitasi Mikrobe : Hitungan Cawan

Struktur dasar bakteri :


1. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan
polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri
gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila
peptidoglikannya tipis).
2. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma
tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein.
3. Sitoplasma adalah cairan sel.
4. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas
protein dan RNA.
5. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan
yang dibutuhkan.

Laboratorium Mikrobiologi Dasar

Kuantitasi Mikrobe : Hitungan Cawan

granula
Struktur tambahan bakteri :
1. Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis
bakteri tertentu, bila
lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan
lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air.
2. Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral
yang menonjol dari dinding sel.
3. Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang
menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih
pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan
hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis
pilus tetapi lebih pendek daripada pilus.
4. Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan
mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses
fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan
fotosintesis.
5. Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.
6. Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram
positif dan terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan
bagi kehidupan bakteri. Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi

Laboratorium Mikrobiologi Dasar

Kuantitasi Mikrobe : Hitungan Cawan

genetik, dan ribosom. Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein
dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya,
suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan
endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.
Bentuk Bakteri
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral
(spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.
Berbagai macam bentuk bakteri :
1. Bakteri Kokus :

a. Monokokus, yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal


b. Diplokokus,yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan
c. Tetrakokus, yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi
empat.
d. Sarkina, yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus
e. Streptokokus, yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan
membentuk rantai.
f. Stapilokokus, yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti
buah anggur

Laboratorium Mikrobiologi Dasar

Kuantitasi Mikrobe : Hitungan Cawan

2. Bakteri Basil :

a. Monobasil, yaitu berupa sel bakteri basil tunggal


b. Diplobasil, yaitu berupa dua sel bakteri
basil berdempetan
c. Streptobasil, yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk
rantai

Laboratorium Mikrobiologi Dasar

Kuantitasi Mikrobe : Hitungan Cawan

3. Bakteri Spirilia :

a. Spiral, yaitu bentuk sel bergelombang


b. Spiroseta, yaitu bentuk sel seperti sekrup
c. Vibrio, yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma (Adi, 2008)

Bentuk- bentuk bakteri secara sederhana dapat dibandingkan seperti pada


gambar berikut ini:

Laboratorium Mikrobiologi Dasar

Kuantitasi Mikrobe : Hitungan Cawan

Sementara pada pengamatan menggunakan mikoroskop, bentuk bakteri


dapat dilihat seperti gambar berikut ini

Laboratorium Mikrobiologi Dasar

Kuantitasi Mikrobe : Hitungan Cawan

Berbagai bentuk bakteri

PEMBIAKAN BAKTERI
Pada umumnya bakteri hanya mengenal satu macam pembiakan saja, yaitu
pembiakan secara aseksual atau vegetatif. Pembiakan ini berlangsung cepat, jika
faktor-faktor luar menguntungkan. Pelaksanaan pembiakan yaitu dengan
pembelahan diri atau divisio. Pembelahan diri dapat dibagi atas 3 fase, yaitu :
a. Fase Pertama, dimana sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak
lurus pada arah memanjang.
b. Sekat tersebut diikuti oleh suatu dinding melintang. Dinding melintang ini
tidak selalu merupakan penyekat yang sempurna, di tengah-tengah sering
ketinggalan suatu lubang kecil, dimana protoplasma kedua sel baru masih
tetap

berhubung-hubungan.

Hubungan

protoplasma

disebut

plasmodesmida.
c. Fase Terakhir telah terpisahnya kedua sel. Ada bakteri yang segera
berpisah, yaitu yang satu terlepas sama sekali daripada yang lain, setelah
dinding melintang menyekat secara sempurna. Bakteri yang semacam ini
merupakan koloni yang merata, jika diftara pada medium padat.
Sebaliknya, bakteri-bakteri yang dindingnya lebih kokoh itu tetap
bergandengan setelah pembelahan. Bakteri macam ini merupakan koloni
yang kasar permukaannya.

Laboratorium Mikrobiologi Dasar

Kuantitasi Mikrobe : Hitungan Cawan

Jika faktor-faktor luar menguntungkan, maka setelah terjadi pembelahan,


sel-sel baru membesar sampai masing-masing menjadi sebesar induk sel. Hal ini
dimungkinkan karena gampangnya peresapan zat makanan yang tersedia di dalam
Medium.
Medium

adalah

bahan

yang

digunakan

untuk

menumbuhkan

mikroorganisme di atas atau di dalamnya. Persyaratan untuk membuat medium itu


amat beragam, diantaranya yang utama adalah air, karbon, energi, mineral dan
faktor tumbuh.
Pertumbuhan mikroorganisme tergantung dari tersedianya air. Bahanbahan yang terlarut dalam air, yang digunakan oleh mikroorganisme untuk
membentuk bahan sel dan memperoleh energi, adalah bahan makanan. Air
merupakan komponen utama protoplasma (70-85% protoplasma terdiri dari air)
serta wahana bagi masuknya nutrien ke dalam sel dan keluarnya sekresi ataupun
sekresi dari dalam sel. Selain itu air juga diperlukan untuk berlangsungnya reaksireaksi enzimatik di dalam sel. Air yang digunakan adalah air suling. Air sadah

Laboratorium Mikrobiologi Dasar

10

Kuantitasi Mikrobe : Hitungan Cawan

tidak dapat digunakan karena pada medium yang mengandung pepton dan ekstrak
daging dapat menyebabkan terbentuknya endapan posfat dan Magnesium fosfat.
Berdasarkan pada sumber karbon yang digunakan, organisme dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu :
a. Organisme autotrof

Organisme

yang

dapat

mensintesis

semua

komponen selnya dari karbon dioksida.


b. Organisme Heterotrof

Organisme yang memerlukan satu atau lebih


senyawa organik sebagai sumber

karbonnya

termasuk karbon dioksida.


Sedangkan berdasarkan sumber energinya, organisme dikelompokkan
menjadi sebagai berikut :
a. Fotoautotrof

Autotrof yang dapat memanfaatkan energi cahaya


matahari dengan bantuan pigmen fotosintetiknya.

b. Kemoautotrof

Autotrof

yang

memperoleh

energi

dari

oksidasi

senyawa-senyawa anorganik sederhana (seperti nitrit,


nitrat atau sulfida)
c. Kemoheterotrof

Heterotrof yang memerlukan sumber energi organik


seperti glukose atau asam-asam amino

d. Fotoheterotrof

Organisme yang memanfaatkan energi cahaya matahari


dan memerlukan sumber karbon organik seperti alkohol.

Sumber nitrogen bagi organisme autotrofik adalah senyawa anorganik,


sedangkan bagi heterotrof dapat berupa asam amino atau senyawa-senyawa
protein intermediat seperti peptide, protease, dan pepton. Misalnya pada kaldu
nutrien, nitrogen diperoleh dari ekstrak daging dan pepton.
Faktor tumbuh ialah komponen selular esensial (yaitu asam-asam amino
atau vitamin) yang tidak dapat disintesis sendiri oleh suatu organisme dari sumber
dasar karbon dan nitrogennya. Bagi banyak heterotrof, faktor tumbuh dipenuhi
dari ekstrak daging kalbu atau kaldu nutrien. Namun bagi patogen-patogen yang
lebih rewel (fastidious) untuk penyediaan faktor tumbuhnya memerlukan medium
yang lebih rumit seperti agar darah.

Laboratorium Mikrobiologi Dasar

11

Kuantitasi Mikrobe : Hitungan Cawan

Media Biak
Sesuatu larutan biak yang dapat dibuat dari senyawa-senyawa kimia
tertentu, disebut media biak. Harus diusahakan agar untuk setiap mikroorganisme
dapat ditetapkan kebutuhan bahan makanan minimum dan mengembangkan
medium minimum yang tidak mengandung lebih banyak komponen daripada yang
diperlukan untuk pertumbuhan. Jenis-jenis yang mempunyai tuntutan tinggi
memerlukan sejumlah besar zat pelengkap.
a. Media Biak Kompleks
Untuk banyak mikroorganisme bertuntutan tinggi belum dikenal benar bahanbahan makanan yang diperlukan. Larutan-larutan biak tidak dibentuk dari
senyawa-senyawa murni tetapi lebih disukai untuk menggunakan zat-zat
kompleks, seperti air dadih, melase, air rendaman jagung atau ekstrak kedele,
Media biak seperti ini disebut media biak kompleks.
b. Media Biak Padat
Untuk membuat biak padat pada larutan biak cair ditambahkan bahan pemadat
yang memberi konsistensi seperti selai pada larutan air. Bahan pemadat yang
hampir ideal adalah agar. Agar adalah polisakarida dengan susunan kompleks
dan teratur kuat berasal dari ganggang laut. Bila diperlukan media biak padat
tanpa komponen-komponen organik, maka dipakai silikogel sebagai bahan
pemadat.
Mikroorganisme dibiakkan di laboratorium pada bahan nutrient yang disebut
medium. Banyak sekali medium yang tersedia, macamnya yang dipakai
bergantung kepada banyak faktor, salah satu diantaranya adalah macam
mikroorganisme yang akan ditumbuhkan. Jika kita ingin mengisolasi biakan
murni bakteri dari mulut kita, maka air liur itu diinokulasikan sedikit saja pada
medium yang cocok sedemikian rupa hingga sel-sel mikroba tumbuh terpisahpisah pada medium tadi. Bahan yang diinokulasikan pada medium itu disebut
inokulum. Dengan menginokulasi medium agar nutrien (nutrient agar) dengan
metode cawan gores atau metode cawan tuang, sel-sel itu akan terpisah sendirisendiri. Setelah inkubasi, sel-sel mikrobe individu itu memperbanyak diri

Laboratorium Mikrobiologi Dasar

12

Kuantitasi Mikrobe : Hitungan Cawan

sedemikian cepatnya sehingga di dalam waktu 18-24 jam terbentuklah massa sel
yang dapat dilihat dan dinamakan koloni. Koloni ini dapat dilihat oleh mata
telanjang. Setiap koloni yang berlainan dapat mewakili macam organisme yang
berbeda-beda,

setiap

koloni

merupakan

biakan

murni

satu

macam

mikroorganisme. Jika dua sel mikrobe pada inokulum asal terlalu berdekatan
letaknya pada medium agar, maka koloni yang terbentuk dari masing-masing sel
dapat bercampur dengan sesamanya, atau paling tidak bersentuhan, jadi massa sel
yang dapat diamati itu bukanlah suatu biakan murni.
Dasar metode hitungan cawan dengan anggapan bahwa setiap sel yang
dapat hidup akan berkembang menjadi satu koloni. Jadi jumlah koloni yang
muncul pada cawan merupakan suatu indeks bagi jumlah organisme yang dapat
hidup yang terkandung dalam sampel. Cawan yang dipilih untuk penghitungan
koloni adalah yang mengandung antara 30-300 koloni. Untuk memperoleh
sekurang-kurangnya satu cawan yang mengandung koloni dalam jumlah yang
memenuhi syarat maka harus dilakukan sederetan pengenceran dan pencawanan.
Jumlah organisme yang terdapat dalam sampel asal ditentukan dengan mengalikan
jumlah koloni yang terbentuk dengan faktor pengenceran pada cawan yang
bersangkutan.
Dalam kegiatan ini, kita akan mencoba dua macam prosedur hitungan cawan
yaitu:
1.

Metode penyebaran

2.

Metode penuangan

Persyaratan Bagi Pertumbuhan Bakteri


1. Kadar Ion Hidrogen
Diantara semua ion, ion H+dan OH- adalah ion-ion yang paling mobil, oleh
sebab itu perubahan kadar yang kecil saja sudah menimbulkan pengaruh yang

Laboratorium Mikrobiologi Dasar

13

Kuantitasi Mikrobe : Hitungan Cawan

besar. Karena alasan ini adalah amat penting untuk menggunakan nilai pH
awal yang optimum dan mempertahankannya sepanjang pertumbuhan.
2. Karbondioksida
Larutan biak yang diperlukan untuk pertumbuhan mikroorganisme yang
autotrof yang memfiksasi CO2, biasanya ditambahi Na-bikarbonat dan
diinkubasi di bawah atmosfir yang mengandung CO2 dalam wadah tertutup.
Tetapi juga mikroorganisme heterotrof, yang mengasimilasi juga sumbersumber karbon organik memerlukan CO2.
3. Kadar Air dan Tekanan Osmotik
Mikroorganisme menunjukkan perbedaan yang luas dari segi tuntutan
keperluan akan kadar air. Untuk dapat membandingkan larutan dalam air dan
zat-zat padat dari segi banyaknya air yang tersedia, digunakan parameter
aktivitas sir (aw) atau kelembaban relatif.
4. Suhu
Menilik tumbuhan mengenai suhu inkubasi mikroorganisme berbeda-beda
perilakunya. Sebagian besar bakteri tanah dan air bersifat :
-

Mesophil : kecepatan tumbuh maksimum antara 200C dan 420C.

Termotoleran : Organisme yang masih mampu tumbuh sampai 500C

Termofil : Tumbuh pada suhu di atas 400C dengan kecepatan maksimum


dan mencapai batas pada waktu 900C

Termofil ekstrim : pertumbuhan optimum organisme terletak pada suhu di


atas 650C

Psikhrofil : Jenis bakteri ini mencapai kecepatan tumbuh tercepat di bawah


200C, diantaranya terutama bakteri laut (bakteri bercahaya) dan bakteribakteri besi (Galliomella).

5. Aerasi
Untuk semua mikroorganisme aerob obligat, oksigen merupakan akseptor
elektron yang sangat penting. Untuk bakteri yang tumbuh di atas agar atau
pada lapis tipis cairan yang berkontak dengan udara, biasanya tersedia cukup
oksigen. Di dalam lapis media biak cair yang lebih tebal, bakteri-bakteri aerob
hanya tumbuh pada permukaan: dibawahnya keadaan menjadi semakin

Laboratorium Mikrobiologi Dasar

14

Kuantitasi Mikrobe : Hitungan Cawan

anaerob. Agar di dalam lapisan-lapisan lebih dalam pada biak cair masih
dimungkinkan pertumbuhan bakteri aerob, diperlukan aerasi.
6. Biak Anaerob
Untuk menumbuhkan jenis bakteri yang anaerob kuat penyingkiran O2 udara
merupakan persyaratan yang amat perlu.
Suatu empiris telah diketahui, bahwa bentuk koloni itu mempunyai
hubungan erat dengan kemampuan bakteri untuk menimbulkan penyakit dan pula
dengan kemampuannya untuk menambah kekebalan. Perubahan-perubahan sifat
koloni yang dapat dialami oleh bakteri yang ditumbuhkan pada medium padat
berupa kehalusan, kekasaran, berlendir, atau tidak, tidak halus atau tidak kasar,
besar atau kecil, lemah atau tidak. Sifat-sifat tersebut ditandai dengan huruf besar
sebagai singkatan dari bahasa asing yang lengkapnya seperti di bawah ini :
a. S (Smooth) melukiskan koloni yang halus dan bundar
b. R (Rough) untuk koloni yang kasar dan tidak teratur
c. M (Mucoid) untuk koloni yang berlendir
d. I (Intermediate) yaitu sifat antara S dan R
e. G (Gonidial) yaitu kecil-kecil yang serupa titik-titik
f. L (Pelo = Pleuropneumonia-like-organism) bakteri ini lunak dan mudah
rusak kalau dibuat preparat.
Dasar metode hitungan cawan dengan anggapan bahwa setiap sel yang
dapat hidup akan berkembang menjadi satu koloni. Jadi jumlah koloni yang
muncul pada cawan merupakan suatu indeks bagi jumlah organisme yang dapat
hidup yang terkandung dalam sampel.
Cawan yang dipilih untuk perhitungan koloni adalah yang mengandung
antara 30-300 koloni. Untuk memperoleh sekurang-kurangnya satu cawan
mengandung koloni dalam jumlah yang memenuhi syarat maka harus dilakukan
sederetan pengenceran dan pencawanan. Jumlah organisme yang terdapat dalam
sampel asal ditentukan dengan mengalikan jumlah koloni yang terbentuk dengan
faktor pengenceran pada cawan yang bersangkutan.

Laboratorium Mikrobiologi Dasar

15

Kuantitasi Mikrobe : Hitungan Cawan

Dalam kegiatan yang telah dilakukan, terdiri dari dua macam prosedur
hitungan cawan, yaitu metode penyebaran dan metode penuangan.
III. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
Korek api
Rak tabung
Spiritus
Volume pipet 5 mL
Volume Pipet 10 mL
3 buah cawan petri
3 buah tabung reaksi
Sumbat tabung reaksi
* Semua alat harus steril
b. Bahan
Aquades
Nutrien agar
Sampel air keran toilet putri lantai 2 gedung D6 Farmasi Unpad
IV. PROSEDUR
1. Semua langkah kerja harus dilakukan dengan cara aseptik
2. Setiap tabung diberi label agar tidak tertukar (diberi label a, b, c)
3. Lakukan pengenceran pada sampel pada tiap-tiap tabung
4. Pada tabung a, dilakukan pengenceran sampel dengan konsentrasi 10-1,
diambil 1 mL sampel dan ditambahkan dengan 9 mL aquadest, campuran
dikocok
5. Pipet 1 mL sampel dari tabung a (10-1), dimasukkan ke dalam tabung b,
kemudian encerkan pula dengan penambahan 9 mL aquadest, jadi didalam
tabung b merupakan sampel dengan konsentrasi 10-2, lalu dikocok

Laboratorium Mikrobiologi Dasar

16

Kuantitasi Mikrobe : Hitungan Cawan

6. Lalu, sampel pada tabung b dipipet 1 mL dan dimasukkan ke dalam tabung


c, lalu diencerkan pula dengan 9 mL aquadest, sehingga di dalam tabung c
terdapat sampel dengan konsentrasi 10-3, lalu dikocok
7. Sampel pada tabung reaksi a, b dan c dipipet ke dalam cawan Petri,
masing-masing sebanyak 1 ml.
8. Tuang nutrient agar ke dalam masing-masing cawan Petri yang telah diberi
label untuk dapat membedakan konsentrasi sampel, pastikan suhu nutrien
agar 450, lakukan pekerjaan di dekat api
9. Lalu cawan Petri digoyang perlahan di atas meja laboratorium sampai
sampel tersebut tersebar merata pada nutrient agar.
10. Tunggu sampai nutrient agar membeku. Lalu cawan Petri tersebut
dibungkus dengan koran dalam posisi terbalik agar uap air yang terdapat
pada cawan tidak jatuh ke nutrient agar
11. Diinkubasikan dalam incubator dengan suhu 37C selama 18-24 jam
12. Hitung koloni bakteri yang tumbuh pada cawan petri tersebut setelah 1824 jam

IV. DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN


TABEL PENGAMATAN
No. PENGENCERAN
1.
10-1
2.
10-2
3.
10-3

JUMLAH KOLONI
175 koloni
163 koloni
156 koloni

Perhitungan :
Kisaran yang paling tepat dalam menghitung koloni pada cawan adalah
30-300 koloni per cawan. Jika jumlah koloni < 30 atau >300, maka tidak
dimasukkan ke dalam perhitungan.
Jumlah koloni per ml sampel = (175 x 10) + (163 x 100) + (156 x 1000)
3

Laboratorium Mikrobiologi Dasar

17

Kuantitasi Mikrobe : Hitungan Cawan

= (1750) + (16300) + (156000)


3
= 174050 / ml

VI. PEMBAHASAN
Dalam praktikum pembiakan bakteri dengan metode cawan hitung ini,
semua pengerjaan harus dilakukan secara aseptis agar tidak terjadi kontaminasi
dari lingkungan luar terhadap sampel ataupun biakan bakteri yang akan dibuat.
Pertama-tama saat dilakukan pengenceran sampel, diperlukan tiga tabung
reaksi dan volume pipet

yang sudah disterilisasi terlebih dahulu di dalam

autoklaf. Tabung reaksi dikeringkan di dalam oven, namun volume pipet tidak
boleh dikeringkan didalam oven karena volume pipet merupakan alat yang
mempunyai skala, jika dikeringkat dengan cara pemanasan akan memuai.
Tabung reaksi merupakan wadah untuk pengenceran sampel, sampel
diencerkan tiga kali sehingga didapatkan konsentrasi 10-1, 10-2, dan10 -3, masing
masing konsentrasi dimasukkan dalam tiap tabung reaksi dan diberi label agar
tidak terukar. Volume pipet digunakan untuk memipet dan memindahkan sampel
serta aquadest kedalam tabung reaksi. Pada mulut volume pipet harus dipastikan
masih terdapat kapas yang menutupi mulut volume pipet tersebut. Hal ini
bertujuan agar bakteri yang terdapat dalam sampel tidak terhirup oleh mulut serta
bakteri dari mulut juga dapat disaring oleh kapas. Cairan sampel dan aquades
dihirup dengan volume pipet yang berbeda lewat mulut, bukan menggunakan bulb
pipet. Untuk sampel, digunakan volume piper berskala 5 mL sedangkan untuk
aquadest digunakan volume pipet berskala 10 mL. Semua pengerjaan pengenceran
harus dilakukan dekat api, namun juga tidak boleh terlalu panas karena suhu yang
terlalu panas dapat mematikan bakteri sehingga bakteri tidak dapat tumbuh
sementara tujuan dari praktikum ini adalah mengamati pertumbuhan bakteri
dengan faktor lingkungan dan nutrisi yang cocok.

Laboratorium Mikrobiologi Dasar

18

Kuantitasi Mikrobe : Hitungan Cawan

Pengenceran dilakukan agar dapat dibedakan bagaimana jumlah koloni


bakteri yang tumbuh pada tiap-tiap konsentrasi yang berbeda, bakteri yang
tumbuh pada konsentrasi tinggi akan lebih banyak jumlahnya dibandingkan
dengan bakteri yang tumbuh pada konsentrasi yang lebih rendah karena induk
biakan bakteri lebih banyak terdapat pada konsentrasi yang tinggi, dalam hal ini
pada konsentrasi 10-1.
Setelah dilakukan pengenceran, tiap-tiap 1 mL sampel dalam masing
masing tabung reaksi dipindahkan ke dalam cawan petri. Cawan petri merupakan
wadah pertumbuhan bakteri yang nantinya akan dimasukkan ke dalam inkubator.
Setelah itu dimasukkan ke dalam masing-masing cawan petri nutrien broth yang
merupakan media cair pertumbuhan bakteri. Nutrien Broth sudah dibuat
sebelumnya, dimana di dalam tiap liter nutrien broth terkandung banyak protein
dan NaCl serta nutrisi pendukung pertumbuhan bakteri lainnya. Nutrien broth
berwarna kuning agak kental.
Awalnya nutrien broth disimpan di dalam erlenmeyer berukuran besar, lalu
dituangkan ke dalam tiga tabung reaksi besar yang sebelumnya sudah ditandai
sampai batas 9 mL. Dari dalam ketiga tabung reaksi besar tersebut, masingmasing dituangkan ke dalam cawan petri yang sudah berisi sampel dengan
berbagai konsentrasi. Semua pengerjaan dilakukan dekat api untuk memperbesar
evaporasi dan dengan hati-hati agar nutrien broth tidak tumpah. Setelah masingmasing cawan petri diisikan nutrien broth, cawan petri diputar perlahan diatas
meja laboratorium agar penyebaran nutrien dan bakteri merata di seluruh
permukaan cawan petri. Setelah itu, ditunggu sampai membeku.
Setelah cairan dalam cawan petri membeku, ketiga cawan petri dibalik
agar uap air yang terkondensasi pada bagian tutup cawan petri tidak menetes pada
media nutrien broth. Kemudian, ketiga cawan petri yang telah dibalik ditumpuk,
maksimal penumpukan hanya 3 cawan petri dan diusahakan posisi tutup tidak
miring. Tumpukan cawan dibungkus dengan kertas koran lalu dimasukkan ke
dalam inkubaror dengan suhu 350C 400C (suhu tumbuh bakteri). Sampel
diinkubasikan selama 18-24 jam dihitung dari waktu dimasukkan ke dalam
inkubator.

Laboratorium Mikrobiologi Dasar

19

Kuantitasi Mikrobe : Hitungan Cawan

Setelah 18-24 jam, sampel diambil dari inkubator dan dihitung jumlah
koloni bakteri di dalam masing-masing cawan. Saat akan dilakukan perhitungan
terlihat bahwa bakteri pada cawan 10-1 jauh lebih banyak daripada bakteri pada
kedua cawan lainnya. Untuk memudahkan perhitungan, apabila penyebaran
bakteri merata cawan petri bisa dilukis menjadi empat kuadran, dihitung salah
satu kuadran saja lalu jumlahnya dikalikan empat. Jumlah yang didapat pada
masing-masing cawan petri adalah:

Konsentrasi 10-1 = 175 koloni

Konsentrasi 10-2 = 163 koloni

Konsentrasi 10-3 = 156 koloni

Yang dimasukkan kedalam perhitungan jumlah koloni bakteri per mL


sampel hanya koloni bakteri pada konsentrasi 10 -1 dan 10-2 karena keduanya
memenuhi jumlah bakteri ideal dalam pembiakan nutrien broth yaitu antara 30300 koloni. Dipilih range dalam koloni tujuannya dalh untuk meminimalisir
kesalahan dalam proses analisa(statistical error).
Jika didapat jumlah koloni kurang dari 30 maka:
- Kesalahan statistik tinggi.
- Sangat sensitif terhadap kontaminan (jumlah bakteri kontaminan yang
tidak sengaja masuk, besar pengaruhnya terhadap jumlah akhir koloni per
cawan).
- Membutuhkan kerja aseptis yang lebih teliti.
Solusi yang tepat dalam hal ini adalah memperbesar ukuran sampel.
Jika didapat jumlah koloni lebih besar dari 300 maka :
- Dimungkinkan ada sifat antagonisme antar spesies, misalnya bakteri A
menghambat

bakteri

dengan

mengeluarkan

metabolit

tertentu

(antibiotik) sehingga bakteri B tidak tumbuh sedangkan keduanya berada


diposisi yang berdekatan.
- Perebutan nutrisi/ kompetisi sangat tinggi yang lama-kelamaan
menimbulkan keterbatasan nutrisi.

Laboratorium Mikrobiologi Dasar

20

Kuantitasi Mikrobe : Hitungan Cawan

- Kemungkinan dua koloni bergabung menjadi satu lebih besar sehingga


mengaburkan jumlah sebenarnya karena dua koloni yang bergabung tetap
dihitung satu koloni.
Solusi : memperkecil ukuran sampel atau diencerkan.
Setelah dihitung jumlah koloni per sampel maka didapatkan jumlah koloni per
mililiter air keran toilet putri lantai 2 gedung D6 Farmasi Unpad adalah 174050
koloni / ml.

VII. KESIMPULAN
Apabila kita ingin mengisolasi biakan murni bakteri dari suatu sampel, maka
sampel tersebut diinokulasikan sedikit saja pada medium yang cocok sedemikian
rupa sehingga sel-sel mikrobe tumbuh terpisah-pisah pada medium tadi. Bahan
yang diinokulasikan pada medium itu disebut inokulum. Dengan menginokulasi
medium agar nutrien (nutrient agar) dengan metode cawan gores atau metode
cawan tuang.
Proses pengerjaannya harus senantiasa aseptik (didekatkan dengan api), agar
terhindar dari bakteri hidup yang sifatnya mudah masuk ke dalam tubuh manusia
melalui udara, tetapi jangan terlalu dekat juga dengan api, karena dapat
membunuh bakteri tersebut.
Dari pengamatan yang kami lakukan melalui perhitungan
jumlah koloni bakteri yang terdapat dalam cawan, maka dapat kami ambil
kesimpulan bahwa koloni bakteri yang terdapat dalam ketiga cawan tersebut tidak
dapat dijumlahkan karena tidak memenuhi syarat. Seperti yang telah kita ketahui
bahwa syarat koloni bakteri yang dapat dihitung yaitu berkisaran antara 30-300
koloni bakteri. Karena jika di bawah 30 koloni/mL, maka memiliki statistik yang
kurang bagus bagus sehingga kemungkinan melakukan kesalahan lebih besar.
Sedangkan pada jumlah koloni bakteri yang lebih dari 300 koloni/mL akan

Laboratorium Mikrobiologi Dasar

21

Kuantitasi Mikrobe : Hitungan Cawan

memiliki biakan yang kurang bagus karena medium agar (NA) hanya untuk 300
koloni bakteri.

Laboratorium Mikrobiologi Dasar

22

Kuantitasi Mikrobe : Hitungan Cawan

DAFTAR PUSTAKA
Buchanan, R.E., dan N.E. Gibbons (eds.). 1974. Bergeys Manual of
Determinative Bacteriology. 8th ed. Williams & Wilkins. Baltimore.
Dwidjoseputro, D. 2003. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta : Djambatan.
Pelczar, Michael J. 1986. Dasar-dasar mikrobiologi I. penerjemah:
Ratna Siri Hadioetomo. Jakarta : UI Press.
Schlegel, Hans G. 1994. Mikrobiologi Umum edisi keenam. Yogyakarta : Gadjah
Mada University Press.

Laboratorium Mikrobiologi Dasar

23

Anda mungkin juga menyukai