Anda di halaman 1dari 3

BLOK 2:

MANAJEMEN FARMASI
Summary
Tugas 1 : Pembuatan Standar Prosedur Operasional

Disusun Oleh

Nama

: Haris Fadillah

NIM

: 15811106

Kelompok

:H

Tutor

: Dian Medisa, MPH., Apt.

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2015

APOTEK
ESPADA FARMA

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENYIMPANAN SEDIAAN FARMASI


NON NARKOTIKA DAN NON PSIKOTROPIKA

Nomor:

No.Revisi:

Halaman:

A 05

1/2

Tanggal Terbit:

PROSEDUR
TETAP

4 Maret 2015

Ditetapkan:

(Haris Fadillah, S.Farm.,Apt.)

PENGERTIAN

1. Penyimpanan adalah suatu kegiatan menata dan memelihara dengan cara


menempatkan sediaan farmasi yang diterima pada tempat yang dinilai aman
dari pencurian dan gangguan fisik yang dapat merusak mutu obat. Tanggung
jawab kegiatan penyimpanan ini diserahkan pada kepala gudang. Kepala
gudang wajib melaporkan segala hal terkait penyimpanan kepada Apoteker
Pengelola Apotek.
2. Sediaan farmasi meliputi obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika non
narkotika dan non psikotropika.
3. SPO adalah Standar Prosedur Operasional.

TUJUAN

Standar prosedur tetap ini dibuat sebagai acuan proses penyimpanan untuk
mempermudah proses pelaksanaan dan pengawasan penyimpanan sediaan
farmasi sehingga penyalurannnya ke pasien lebih mudah, cepat, dan tepat.

KEBIJAKAN

PROSEDUR

APOTEK

1.
2.
3.
4.

Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan


PP No.51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian
PMK No.35 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek
Peraturan Kepala BPOM RI No.HK.03.1.34.11.12.7542 Tahun 2012 tentang
Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat Yang Baik

1. Memastikan apakah sediaan farmasi yang masuk sudah melalui alur


penerimaan sesuai dengan SPO penerimaan yang telah ditetapkan.
2. Menginput data nama obat , jenis/bentuk sediaan, kekuatan/dosis, tanggal
pemasukan, jumlah, nomor batch, dan tanggal kadaluwarsa sediaan farmasi
pada database sentral (komputer) dengan file Laporan Pemasukan Barang
Bulan X (X disesuaikan dengan bulan saat pemasukkan barang tersebut.
3. Mencatat jumlah, nomor batch, dan tanggal kadaluwarsa sediaan farmasi di
dalam kartu stok.
4. Menyimpan sediaan farmasi pada rak yang telah ditetapkan sesuai dengan
bentuk sediaan dan disusun secara alfabetis.
5. Untuk obat-obat LASA (Look A like Sound A like) dan high alert ditempel
dengan stiker yang telah disediakan (kuning (LASA) dan merah (high alert)).
6. Untuk sediaan suppositoria, ovula, dan injeksi disimpan dalam lemari pendingin
dengan suhu 15-25oC.
7. Untuk insulin dimasukkan ke dalam box chiller dengan suhu 2-8oC.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENYIMPANAN SEDIAAN FARMASI

ESPADA FARMA

NON NARKOTIKA DAN NON PSIKOTROPIKA

Nomor:

No.Revisi:

Halaman:

A 05

2/2

Lanjutan:
8. Untuk sediaan farmasi yang telah dikeluarkan dari wadah asli pabrikannya
dimasukkan ke dalam wadah yang sesuai dan diberi etiket yang memuat
nama, dosis/kekuatan, nomor batch, dan tanggal kadaluwarsa.
9. Sediaan farmasi yang telah dipindahkan dari wadah aslinya tersebut disimpan
pada kondisi (suhu dan pencahayaan) yang sesuai agar mutu dan stabilitasnya
terjamin dan dipisahkan dari obat lain.
10.Setiap penyimpanan sediaan farmasi harus mengikuti prinsip FEFO (First
Expired First Out = pertama kadaluwarsa pertama keluar) artinya barang
yang baru masuk diposisikan paling belakang saat diletakkan di raknya.
11. Menjumlahkan atau mengurangkan setiap penerimaan dan pengeluaran
sediaan farmasi pada kartu stok dan digaris bawahi hasil perhitungan tersebut
dengan warna merah dan dibubuhi paraf petugas pada setiap harinya.
12.Menghindari menyimpan sediaan farmasi yang sama dengan kekuatan
berbeda dalam satu wadah.
13.Barang yang rusak atau kadaluwarsa dilaporkan kepada penanggung jawab
bagian penyimpanan agar segera didokumentasikan dan dipisahkan dari
barang yang tidak rusak.
14.Setiap pemasukan barang harus melalui pintu masuk barang, begitu pula
pengeluaran barang harus melalui pintu keluar barang.
15.Penanggung jawab harus dapat menjamin barang-barang yang disimpan aman
dan dapat mempertanggung jawabkannya apabila ditemukan pencurian
terhadap barang-barang yang disimpan.
UNIT TERKAIT

1. Kepala gudang sebagai penanggung jawab penyimpanan.


2. Asisten kepala gudang.

Skema Penyimpanan Sediaan Farmasi Non Narkotika Dan Non Psikotropika


Penerimaan sediaan farmasi hasil pengecekan
Pemasukan data/informasi sediaan farmasi ke dalam komputer dan kartu stok obat.
Penyimpanan sediaan farmasi pada rak berdasarkan bentuk sediaan dan disusun secara alfabetis
dengan prinsip FEFO (First Expired First Out). Obat LASA ditempel stiker kuning dan high alert
ditempel stiker merah. Obat-obat khusus disimpan dengan kondisi sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Sediaan farmasi yang dikeluarkan dari kemasan asli disimpan pada kondisi yang sesuai pula.
Pengeluaran obat dicatat dalam kartu stok dan dijumlahkan setiap harinya (disertai paraf petugas)
Sediaan yang rusak atau kadaluwarsa dipisahkan didokumentasikan

Anda mungkin juga menyukai