Anda di halaman 1dari 6

BLOK 2:

MANAJEMEN FARMASI
Tugas
Tugas 2 : Evaluasi Literatur/Jurnal Farmakoekonomi
Cost-Effectiveness of Steroid (Methylprednisolone) Injections Versus Anaesthetic Alone for The
Treatment ff Mortons Neuroma: Economic Evaluation Alongside A Randomised Controlled Trial
(MortISE Trial)

Disusun Oleh

Nama

: Haris Fadillah

NIM

: 15811106

Kelompok

:H

Tutor

: Dian Medisa, MPH., Apt.

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2015

TAHAPAN DALAM MENGEVALUASI LITERATUR FARMAKOEKONOMI


1.

Apakah tujuan penelitian disebutkan secara jelas?


Ya; penelitian ini ingin mengetahui apakah injeksi steroid cost-effective jika dibandingkan dengan
injeksi anastesi tunggal dalam menangani Mortons neuroma.
a. Apakah pertanyaan yang akan dijawab dengan penelitian ini didefinisikan dengan jelas?
Ya; pertanyaan yang akan dijawab dari penelitian ini adalah Bagaimana cost-effectivenss dari
injeksi steroid vs injeksi anastesi tunggal dalam menangani Mortons neuroma?
b. Apakah perspektif penelitian disebutkan secara jelas?
Tidak disebutkan secara eksplisit, hanya saja dapat disimpulkan bahwa perspektif penelitian ini
adalah perspektif individu sebab peneliti mengkaji farmakoekonomi terapi injeksi steroid dalam
menurunkan frekuensi dan tingkat nyeri akibat Mortons neuroma dengan mengikut sertakan
perhitungan seluruh biayanya sehingga pasien dapat menilai terapi tersebut cukup bernilai atau
tidak.
c. Apakah terapi-terapi alternatif disebutkan secara jelas?
Ya; disebutkan secara singkat tanpa penjelasan mendalam.
d. Pada kelompok pasien mana penelitian ini dilakukan?
Dilakukan pada 131 (111-ny adalah wanita) pasien dengan umur rata-rata 53 tahun dan memiliki
gejala Mortons neuroma. Disesuaikan dengan data-data penelitian terdahulu
e. Bagaimana relevansi klinik penelitian ini?
Penelitian ini memiliki relevansi dalam dunia klinis sebab penyakit Mortons neuroma ini sering
dialami oleh wanita, akibat penggunaan sepatu high-hell atau sepatu-sepatu sempit yang
merupakan kebiasan yang dilakukan oleh wanita, yang menyebabkan ketidakmampuan
penderita untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti normal dan berefek pada income
(ekonomi)-nya. Pemilihan terapi menggunakan injeksi steroid juga berdasarkan pada kenyataan
bahwa terapi ini merupakan second-line dalam penanganan Mortons neuroma ini dan terbukti
meningkatkan fungsi dan kesehatan kaki serta mampu menekan nyerinya. Oleh karena itu,
penelitian ini ingin mengetahui apakah penambahan injeksi kortikosteroid dalam terapi ini
sebanding dengan biaya pengobatan yang dikeluarkan sehingga dapat menjadi pertimbangan
dalam penanganan Mortons neuroma bagi penderita.

2.

Apakah kelompok pasien yang diteliti representatif?


Ya; representatif sebab disesuaikan dengan fakta-fakta yang diperoleh dan hasil penelitian
terdahulu.
a. Apakah karakteristik pasien sesuai?
Ya, sesuai dengan bukti-bukti dan kejadian-kejadian yang umum terjadi di masyarakat yaitu
pasien mayoritas wanita (84,73%)) dengan umur rata-rata 53 tahun dan memiliki gejala Mortons
neuroma.
b. Apakah karakteristik demografi pasien disebutkan?
Ya, tercantum pada Tabel 2.
c. Apakah kriteria diagnostik ditetapkan?
Ya; kriteria tersebut adalah ukuran neuroma, nyeri dan ketidakmampuan kaki dengan
menggunakan Foot Health Thermometer (FHT) dan Manchester Foot Pain and Disability
Schedule, pengukuran nyeri dengan Multidimensional Affect and Pain Survey and health-related
quality of life oleh the European Quality of life-5 Dimensions3 Levels (EQ-5D-3L). Dengan
outcome primernya adalah hasil assesment dengan FHT selama 3 bulan pasca injeksi.

3.

Deskripsi pembanding
a. Apakah alternatif-alternatif yang akan dibandingkan diuraikan secara jelas?
Ya; mulai dari metode administrasi (dengan cara injeksi) obatnya, cara pengukuran hasil untuk
membandingkan efektivitasnya, hingga biaya-biaya yang dikeluarkan selama perlakuan.
b. Apakah pembanding merupakan terapi yang paling sering dilakukan atau Gold Standard
Therapy?
Ya; penggunaan injeksi anastesi terbukti efektif dalam menangani Mortons neuroma.
c. Apakah indikasi terapi merupakan yang paling relevan?

d.

e.
f.
g.
h.

i.

Ya, penggunaan painkilling medication (injeksi steroid) dan numbing injection (injeksi
anastesi) merupakan cara pengobatan yang umum dilakukan untuk menangani Mortons
neuroma. Peneliti juga memaparkan bukti-bukti penelitian terdahulu yang mendukung
asumsinya tersebut.
Apakah regimen terapi sudah tepat?
Tidak dijelaskan secara terperinci akan tetapi penggunaan 1 mL methylprednisolone (40 mg)
dan 1 mL 2% lignocaine pada kelompok intervensi dan 2 mL 1% lignocaine pada kelompok
kontrol terbukti dapat meningkatkankan skor FHT.
Apakah regimen terapi reproducible? (dosis, interval, durasi)
Ya; sebab efektivitas terapi terbukti dan sesuai dengan penelitian terdahulunya.
Apakah pilihan do nothing sesuai dan dapat diterima?
Dalam penelitian ini tidak terdapat pilihan do nothing.
Apakah semua alternatif yang relevan sudah dipertimbangkan?
Tidak mempertimbangkan alternatif-alternatif lain.
Apakah ada alternatif penting yang dihilangkan?
Tidak ada proses penghilangan alternatif sebab regimen terapi yang aplikasikan tidak
berubah dan sesuai dengan metode yang telah ditetapkan.
Apakah ada bukti efektivitas program?
Ya, dijelaskan pada bagian metode yang menyatakan bahwa pengukuran outcome primer
dengan FHT adalah bentuk pengukuran yang spesifik untuk menentukan kesehatan kaki, yang
kemudian dikombinasikan dengan pengukuran AUC untuk menentukan cost-effectiveness
sesuai dengan kaidah umum dalam menentukan cost-effectiveness suatu terapi. Didukung
dengan hasil-hasil penelitian terdahulu. Dengan kata lain prinsip MortISE (Mortons neuroma:
Injected Steroids Effective?) efektif untuk penelitian ini.

4.

Pengukuran hasil (Outcomes)


a. Apakah perspektifnya disebutkan secara jelas?
Tidak disebutkan secara eksplisit hanya saja, perspektifnya terfokus untuk pasien dengan
pemaparan bukti penelitian terdahulu yang mendukung hipotesis peneliti terhadap penelitian ini.
b. Apakah perspektifnya tepat? Apakah sejalan dengan tujuan penelitian?
Ya; perspektif yang menyebutkan bahwa injeksi steroid efektif dalam menangani Mortons
neuroma dan mampu mengurangi frekuensi nyeri sejalan dengan tujuan penelitian yang ingin
dicapai yakni cost-effectiveness terapi tersebut untuk menjadi bahan pertimbangan bagi pasien.
Hal ini dibuktikan dengan hasil yang menyatakan bahwa injeksi steroid mampu meningkatkan
skor FHT lebih dari 10 poin pada bulan pertama dan bulan ketiga. Analisis gabungan untuk
mengukur cost-effective-nya juga membuktikan FHT-AUC kelompok intervensi (ditambah
dengan injeksi steroid) memiliki hasil yang lebih baik secara signifikan dibanding dengan
kelompok kontrol (injeksi anastesi tunggal) (p=0,001).
c. Apakah semua hasil/outcomes yang relevan sudah diidentifikasi dan diukur/diperhitungkan?
Ya; mulai dari evaluasi nilai ekonomis terapi (cost-effectivenes dengan FHT-AUC dan cost-utility
dengan pengukuran QALY), pengukuran biaya termasuk biaya primer dan sekunder yang
disesuaikan dengan harga 2011/2 (dihitung berdasarkan persentase inflasi tahun 2011/2) dan
analisis sensitivitas untuk menyelaraskan perspektif penelitian dan temuan penelitian.
d. Apakah semua hasil/outcomes yang penting dan relevan sudah diukur dalam batasan yang
sesuai?
Ya; disesuaikan dengan data ekonomi, data baseline, dan data cost yang diperoleh dari catatan
rumah sakit atau pun dari informasi langsung dari pasien (dapat dilihat pada tabel 1 dan 2)
e. Apakah tujuan akhir utama (main end-point) obyektif dan relevan?
f. Ya; tujuan primer yakni FHT-AUC relevan dengan perspektif dan tujuan penelitian serta objektif
sehingga dapat diukur signifikansinya antar kelompok menggunakan perhitungan statistik.
g. Apakah waktu yang diberikan memadai untuk dapat melihat manfaat?
Tidak; sebab hasil penelitian yang dilakukan tidak dapat menggambarkan manfaat terapi setelah
periode penelitian (3 bulan) dan hanya efektif dalam waktu singkat saja dan peneliti pun
mengakuinya.

5.

Pengukuran Biaya

a. Apakah perspektif disebutkan secara jelas?


Ya; peneliti menggunakan perspektif biaya sesuai dengan National Health Services seperti yang
tertera pada tabel 1 yang kemudian disesuaikan dengan persentase inflasi tahun tersebut.
b. Apakah perspektifnya tepat dan sejalan dengan tujuan penelitian?
Ya; perspektif penelitian tepat sebab seluruh biaya yang diestimasikan meliputi seluruh biaya
yang mungkin keluar selama penelitian disesuaikan dengan data-data yang diperoleh oleh
peneliti baik dari catatan rumah sakit, laporan klien, maupun dari sumber nasional (bagian
departemen yang menangani hal tersebut).
c. Apakah semua biaya sudah diidentifikasi dan diukur?
Ya; seperti yang terlihat pada tabel 1.
d. Apakah semua biaya yang penting dan relevan sudah diukur secara tepat dengan satuan yang
sesuai?
Ya; semua biaya yang penting diukur dengan tepat (dikonversikan sesuai dengan persentase
inflasi tahun tersebut) dengan satuan yang seragam yakni poundsterling.
e. Apakah biaya modal (capital costs) serta biaya operasional dimasukkan?
Biaya modal dan operasional penelitian tidak disebutkan secara terperinci, yang disebutkan
hanyalah biaya pengobatan yang dikeluarkan oleh pasien.
f. Apakah sumber-sumber data biaya disebutkan?
Ya; data biaya diperoleh dari catatan rumah sakit, laporan klien yang membiayai pasien, sumber
National Health Services, dan dari British National Formulary.
g. Apakah harga yang digunakan relevan?
Ya; sebab sudah dilakukan penyesuaian dan menggunakan sumber data yang reliable (Natonal
Health Services).
h. Apakah biaya-biaya itu hanya berlaku untuk area tertentu atau sistem pelayanan kesehatan
tertentu?
Ya; sebab sumber data biayanya diperoleh dari departemen kesehatan setempat dan setiap
bentuk pelayanan memiliki biaya yang berbeda-beda.
6.

Apakah tipe Analisis Farmakoekonomi yang digunakan tepat?


Ya; analisis cost-effectiveness dapat digunakan untuk mengetahui efektivitas suatu
terapi/perlakuan, dalam hal ini penambahan terapi injeksi steroid jika dibandingkan dengan terapi
standar (injeksi anastesi tunggal) dalam menangani nyeri akibat Mortons neuroma, dan apakah
biaya yang dikeluarkan sebanding dengan kualitas hidup yang diperoleh oleh pasien. Dalam
penelitian ini juga dilakukan perhitungan ICER sebagai pertimbangan untuk pasien jika ingin beralih
terapi.
a. Apakah hasil-hasil telah diukur secara benar, yaitu: monetary units (dalam hal cost benefit),
natural units (dalam hal cost effectiveness), quality of life (dalam hal cost utility) or identical units
(dalam hal cost minimisation)?
Ya; cost-effectiveness sudah diukur dengan benar menggunakan metode yang terstandar
(pengukuran FHT-AUC dengan output berupa nilai ICER).

7.

Apakah dilakukan analisis tambahan?


Ya; yakni analisis cost-utility berdasarkan pengukuran QALYs sebagai pembanding jika outcomes
kondisi klinisnya berbeda (bukan kondisi outcomes spesifik seperti FHT).
a. Jika diperlukan, apakah analisis tambahan telah dilakukan?
Ya, sudah dilakukan.

8.

Discounting
a. Apakah discounting dilakukan untuk biaya dan manfaat di masa yang akan datang? Tidak,
sesuai dengan pernyataan peneliti yang menyebutkan bahwa tidak ada discounting sebab
periode follow-up-nya kurang dari 1 tahun (hanya 3 bulan).
b. Apakah discounting rate secara jelas dinyatakan dan justifikasi diberikan terhadap rate yang
digunakan?
Tidak terdapat discounting.

9.

Sensitivity Analysis

a.

b.

c.

Apakah sensitivity analysis telah dilakukan?


Ya; penelitian ini melakukan dua bentuk analisis sensitivitas yakni pertama analisis terhadap
pengukuran outcome primer (FHT dan pengukuran QALY) yang didasarkan pada EQ-5D-3L.
Kedua, analisis terhadap biaya injeksi steroid yang dibantu dengan scan ultrasound pada kedua
kelompok (intervensi dan kontrol). Pengukuran uncertainty juga dilakukan dengan metode simulasi
5000 nonparametric bootstrapped iterations utntuk memperkirakan Confidence Inteval (CI).
Apakah sensitivity analysis telah dimasukkan dan justifikasi diberikan untuk range nilai yang
dianalisis?
Ya, walaupun range nilai yang dianalisis tidak dijelaskan secara terperinci.
Apakah hasilnya sensitif untuk berubah dalam nilai?
Ya; sehingga dilakukan penyesuaian penyesuaian seperti yang tertera pada bagian Sensitivity
analyses,

10. Results
a. Apakah hasil-hasil dilaporkan secara lengkap, jelas dan akurat?
Ya; pelaporan hasil dilakukan secara lengkap sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai mulai dari
hasil studi demografi pasien, efektivitas intervensi, frekuensi dan biaya baik itu biaya injeksi
maupun biaya-biaya pelayanan lain, hasil analisis cost-effectiveness dan cost-utility, analisis
uncertainty, serta hasil analisis sensitivitasnya yang terpapar cukup jelas pada tabel 2, 3, 4, dan 5.
b. Apakah hasil juga mempertimbangkan untuk biaya dan konsekuensi yang berbeda?
Tidak mempertimbangkan biaya dan outcome di luar biaya yang telah disebutkan pada bagian
metode.
11. Discussion
a. Apakah penulis membahas secara lengkap penelitiannya?
Ya; walaupun peneliti hanya membahas point terpenting dari hasil yang diperoleh. Akan tetapi
pembahasannya dapat menggambarkan kenapa hasil tersebut bisa diperoleh serta faktor-faktor
apa yang memengaruhi.
b. Apakah asumsi, keterbatasan dan kemungkinan bias dibahas?
Ya; walaupun pembahasan yang dilakukan tidak begitu mendalam. Peneliti hanya memaparkan
keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian dan asumsi yang mungkin memengaruhi hasil
penelitian.
c. Apakah hasil penelitian jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu membahas topik yang
sama?
Tidak, sebab penelitian ini adalah penelitian cost-effective pertama terhadap terapi untuk
menangani Mortons neuroma. Penelitian terdahulu hanya sebatas menyebutkan bahwa terapi
injksi steroid efektif untuk mengatasi nyeri akibat Mortons neuroma.
d. Apakah implikasi klinik disebutkan?
Tidak, sebab peneliti tidak bisa menjamin apakah temuan dari penelitian ini akan samam jika
periodenya lebih dari waktu yang dilakukan oleh peneliti (3 bulan).
e. Apakah persoalan yang menjadi perhatian pengguna dibahas?
Ya; walaupun hanya sebatas memaparkan fakta-fakta kenapa hal tersebut dapat terjadi.
f. Apakah persoalan etik yang terkait dipertimbangkan?
Tidak disebutkan secara terperinci akan tetapi peneliti menyebutkan bahwa penelitian ini sudah
mendapat persetujuan dari badan etik setempat dan setiap partisipan/pasiennya menandatangani
Informed consent.
12. Conclusions
a. Apakah kesimpulan valid dan didasarkan atas hasil dan desain penelitian?
Ya; kesimpulan yang ditarik didasarkan atas hasil penelitian dan desain penelitian yang dilakukan.
Kesimpulan penelitian ini adalah injeksi steroid efektif dan cost-effective dalam menangani nyeri
pada kaki akibat Mortons neuroma selama 3 bulan (berdasarkan pengukuran FHT), akan tetapi
analisis cot-utility-nya kurang meyakinkan sebab metode EQ-5D-3L kurang responsif.
b. Apakah kesimpulan dapat dijustifikasi?
Ya; sebagai informasi awal dalam melakukan penelitian cost-effectiveness terhadap terapi untuk
penyakit Mortons neuroma.

c.

d.

Apakah ada saran?


Ya ada; untuk penelitian selanjutnya disarankan agar periode follow-up diperpanjang sehingga
dapat dipengaruhi bagaimana pengaruh terapi injeksi steroid ini terhadap tingkat operasi/
kecenderungan operasi oleh pasien. Sumber data biaya juga didukung dari informasi yang
diperoleh langsung dari pasien. Saran lainnya adalah agar dilakukan penelitian cost-effectiveness
terhadap pilihan terapi lainnya seperti penggunaan analgesik, sol pada alas kaki dan fisioterapi.
Apakah aplikasi hasil penelitian di setting dan kelompok pasien lain disebutkan?
Tidak disebutkan secara mendetail.

Anda mungkin juga menyukai