DAN NKRI
OLEH :
1. Fariz prasetyo (13)
2. Idad ar rijal (16)
3. Iqbal zakaria (17)
4. Maulana ilham p. (21)
X.5
HAKEKAT MANUSIA
Manusia
manu (Sansekerta) ,
mens (Latin) yang artinya berfikir, berakal budi atau homo, yang
Berarti manusia.
manusia
Mahluk
gaib
PENGERTIAN NEGARA
Kata negara yang lazim digunakan di Indonesia berasal
dari bahasa Sansekerta nagari yang berarti wilayah, kota,
atau penguasa.
Pada umumnya ada 3 (tiga) pendekatan dalam mempelajari
terjadinya negara, yaitu
melalui proses pertumbuhan primer dan
sekunder
secara teoritis
secara faktual
3)
Fase Staat / Fase Negara Nasional
Pada awalnya negara nasional diperintah oleh raja yang absolut
dan tersentralisasi. Semua rakyat dipaksa mematuhi kehendak dan
perintah raja. Hanya ada satu identitas kebangsaan. Fase demikian
dinamakan fase nasional.
4)
Fase Democratische Natie / Fase Negara Demokrasi
Rakyat yang semakin lama memiliki kesadaran kebangsaan
kemudian tidak ingin diperintah oleh raja yang absolut. Ada
keinginan rakyat untuk mengendalikan pemerintahan dan memilih
pemimpinnya sendiri yang dianggap dapat mewujudkan aspirasi
mereka. Fase ini lebih dikenal dengan kedaulatan rakyat, yang
pada akhirnya mendorong lahirnya negara demokrasi.
b.Pendekatan Teoritis
Pendekatan teoritis pertumbuhan negara adalah pendekatan
yang berdasarkan pada pendapatpendapat para ahli yang
masuk akal dan berbagai hasil penelitian.
c.Pendekatan faktual
Pendekatan faktual adalah pendekatan yang didasarkan pada
kenyataan-kenyataan yang benar-benar terjadi, yang
diungkap dalam sejarah (kenyataan historis).
Terjadinya negara secara faktual adalah sbb:accopatie
(pendudukan), fusi(peleburan), cessie (penyerahan), accesie
(penarikan), anexatie (pencaplokan), proklamation (kemer
Dekaan), innovation (pembentukan baru), sparatisme (pemi
Sahan).
Tujuan Negara
Beberapa teori tujuan negara:
Teori fasisme
Menurut paham fasis, negara bukan ciptaan rakyat melainkan ciptaan Orang kuat,
bila orang kuat sudah membentuk organisasi maka megara wajib menggembleng
dan mengisi jiwa rakyat secara totaliter, dan nasionalisme
Teori Individualisme
Teori individualisme berpendapat bahwa negara tidak boleh campur
tangan dalam urusan pribadi, ekonomi, dan agama bagi warga
negaranya. Tujuan dibentuknya negara hanyalah berfungsi untuk
menjaga keamanan dan ketertiban individu serta menjamin kebebasan
seluas-luasnya dalam memperjuangkan kehidupannya.
Teori Sosialisme
Teori sosialisme berpendapat bahwa negara mempunyai hak campur
tangan dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat. Hal mi dilakukan
agar tujuan negara dapat tercapai. Tujuan negara sosialis adalah
memberikan kebahagiaan yang sebesar-besarnya dan merata bagi setiap
anggota masyarakat.
Teori Integralistik
Teori integralistik berpendapat bahwa tujuan negara itu merupakan
gabungan dan paham individualisme dan sosialisme. Paham
integralistik ingin menggabungkan kemauan rakyat dengan penguasa
(negara). Paham integralistik beranggapan bahwa negara didirikan
bukan hanya untuk kepentingan perorangan atau golongan tertentu
saja, tetapi juga untuk kepentingan seluruh masyarakat negara yang
bersangkutan.
Pengakuan Kedaulatan
1. Pengakuan Secara de Facto
*Pengakuan de facto yang bersifat tetap
*Pengakuan defacto yang bersifat sementara
2. Pengakuan Secara de Jure
* Pengakuan de jure yang bersifat tetap
* Pengakuan de jure yang bersifat penuh
Pengakuan De Facto
Pengakuan de Facto diberikan oleh suatu negara kepada negara lain yang telah
memenuhi unsur-unsur negara, yaitu negara tersebut telah ada
pemimpinnya/pemerintahannya, ada rakyatnya, dan ada wilayahnya.
Pengakuan de facto menurut sifatnya dapat dibedakan sebagai berikut:
Bersifat tetap, artinya bahwa pengakuan dari negara lain dapat
menimbulkan hubungan bilateral di bidang perdagangan dan ekonomi
(konsul), untuk tingkat diplomatik belum dapat dilaksanakan.
Bersifat sementara, artinya bahwa pengakuan yang diberikan oleh negara
lain tidak melihat jangka panjang apakah negara itu eksis atau tidak. Apabila
ternyata negara tersebut tidak dapat bertahan maka pengakuan terhadap
negara itu dapat ditarik kembali