Anda di halaman 1dari 76

TEKNIK KOMPUTASI

(KOMPUTASI TERAPAN)
Implementasi dengan Matlab
Prepared by:
Nazori AZ

Universitas Budi Luhur, Magister Komputer


2011

BAB 1
Matriks dan Komputasi
Mengenalkan matriks dan jenis-jenis matrik.
Mengenalkan operasi penjumlahan dan perkalian
matriks.
Mendeklarasikan elemen-elemen matriks ke dalam
memori komputer.
Membuat script operasi matriks.

Tujuan
Agar mahasiswa mempunyai pengetahuan dasar tentang
konsep2 tentang matriks, operasi matriks, jenis matriks,
transformasi elementer baris dan kolom pada matriks, matriks
ekivalen, matriks elementer, ruang baris, dan ruang kolom
dari matriks, rank matriks, partisi matriks dan
implementasinya.

Outcome
Mahasiswa mempunyai kemampuan untuk melakukan
konsep2 matriks dan dapat menerapkan dalam bidang
pengolahan citra.

1.1. Pengenalan Matriks


Misalkan ada 5 buah mobil yang diamati mempunyai ciri2
seperti data yang disajikan sbb.
No

Massa

Kecepatan
(km/jam)

Tinggi

(meter)

Panjang
(meter)

(juta Rp.)

2000

50

2.7

3,5

300

900

75

2,0

3,0

200

700

150

1,5

2,3

400

300

400

1,2

2,0

700

1000

100

2,5

2,4

550

(kg)

Harga

Bila vektor-vektor tersebut dikumpulkan menjadi satu,


maka akan diperoleh data baru yang berbentuk 2 dimensi,
yaitu 5 baris dan 5 kolom.

2000
900

v 700

300
1000

50

2,7

3,5

75
150
400
100

2,0
1,5
1,2
2,5

3,0
2,3
2,0
2,4

300

200

400

700
500

Sebuah data yang berbentuk 2 dimensi, disebut matriks

Notasi suatu matrik berukuran m x n ditulis dengan huruf besar


dan dicetak tebal, misalnya Am x n . Huruf m menyatakan jumlah
baris, dan huruf n jumlah kolom. Suatu matrik tersusun dari
elemen-elemen yang dinyatakan dengan huruf kecil diikuti
angka-angka indeks,misalnya aij , dimana indeks i menunjukan
posisi baris ke-i dan indeks j menentukan posisi kolom ke-j.

a11 a12
a
21 a22
Amxn aij ...
...

...
...
am1 ...

a1n
a2n

...

...

...

...

...
...

...
...

...
...

...

...

amn

Contoh 1: matriks A2x3


2 3 5
A

9
8
7

Dimana masing2 elemennya: a11 = 2, a12 = 3, a13 = 5, a21 =


9, a22 = 8, a23 = 7

Contoh 2: matriks B3x2


2 3
B 5 9

8 7
Dimana masing2 elemennya: b11 = 2, b12 = 3, b23 = 5, b22 =
9, b31 = 8, b32 = 7

Dalam bahasa pemrograman Matlab, cara mengisi memori


komputer dengan elemen-elemen
matrik A2x3 sesuai dengan Contoh 1 adalah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

clear all
clc
A(1,1) = 2;
A(1,2) = 3;
A(1,3) = 5;
A(2,1) = 9;
A(2,2) = 8;
A(2,3) = 7;
A

Untuk matriks B3x2 , contoh 2 adalah:


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

clear all
clc
B(1,1) = 2;
B(1,2) = 3;
B(2,1) = 1;
B(2,2) = 9;
B(3,1) = 8;
B(3,2) = 7;
B

atau dapat juga dalam bentuk yang lebih sederhana:


1 clear all
2 clc
3
4 A=[ 3 8 5
5
6 4 7 ];
6
7 B=[ 1 3
8
59
9
2 4 ];
atau
1 clear all
2 clc
3
4 A=[ 3 8 5 ; 6 4 7 ];
5 B=[ 1 3 ; 5 9 ; 2 4];

1.2. 0PERASI PADA MATRIKS


Misalkan diketahui 2 matriks A dan B
a11 a12
a
21 a22
A Amxn aij ...
...

...
...
am1 ...

b11 b12
b
21 b22
B Bmxn bij ...
...

...
...
bm1 ...

...

...

...

...

a1n
a2n

...
...
...

... ...
... ...
... amn

...

...

...
...
...
...

b1n

b2n
... ...

... ...

... bmn

...

1.2.1. Penjumlahan Matriks


Operasi penjumlahan pada dua buah matrik hanya bisa
dilakukan bila kedua matrik tersebut berukuran sama.
a11 b11 a12 b12
a b
21 21 a22 b22
A B [aij bij ]
...
...

...
...

am1 bm1
...

...

a1n b1n
... a2n b2n

...

...
...

...

...

...

...

...

...

...

amn bmn

Contoh:
1
A 5

4
7
3

6
2

10 4

dan

1
B 5

25

2
9

8
6

7
2

Maka:
0
A B 10

20

16

16 12
6 10

16

1.2.1.a. Komputasi Penjumlahan Matriks


Program Matlab algoritma untuk penjumlahan kedua
matrik tersebut adalah:
1
2
3
4
5

for i=1:3
for j=1:4
C(i,j)=A(i,j)+B(i,j);
end
end

Perhatikan penulisan indeks i harus didahulukan daripada


indeks j. Jika ukuran matrik dinyatakan secara umum sebagai
m x n, dimana m adalah jumlah baris dan n adalah jumlah
kolom, maka bentuk pernyataan komputasinya dalam matlab
menjadi
1
2
3
4
5

for i=1:m
for j=1:n
C(i,j)=A(i,j)+C(i,j);
end
end

Program untuk menjumlahkan kedua matrik berikut dalam matlab


adalah:
3 8 5
A

6 4 7

dan
9 5 3
C

7
2
1

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

clear all
clc
A(1,1) = 3;
A(1,2) = 8;
A(1,3) = 5;
A(2,1) = 6;
A(2,2) = 4;
A(2,3) = 7;
C(1,1) = 9;
C(1,2) = 5;
C(1,3) = 3;
C(2,1) = 7;
C(2,2) = 2;
C(2,3) = 1;
m=2
n=3
for i=1:m
for j=1:n
D(i,j)=A(i,j)+C(i,j);
end
end

Atau dalam matlab lebih


simple dapat ditulis:

1
2

Clear all
Clc

3
4
5

A=[3 8 5; 6 4 7];
C=[9 5 3; 7 2 1];
D=A + C

1.2.1.b. Komputasi penjumlahan Matriks dalam


pengolahan citra digital
Operasi penjumlahan dalam aplikasi citra digital merupakan
operasi kecerahan (brightness), yaitu suatu matriks dari citra
gambar ditambah dengan matriks konstan.
Contoh 1, sebuah matriks citra gambar cameramen
berukuran 256 x 256, dilakukan operasi penjumlahan
dengan matriks konstan yg. bernilai positif

citra original

proses brightness

Program Matlab
clear all
clc
RGB = imread('cameraman.tif');
RGB2 = imadd(RGB,50);
subplot(1,2,1); imshow(RGB);
subplot(1,2,2); imshow(RGB2);

Contoh 2, sebuah matriks citra gambar cameramen


berukuran 256 x 256, dilakukan operasi penjumlahan
dengan matriks konstan yg. bernilai negatif.

citra original

proses brightness

clear all
clc
RGB = imread('cameraman.tif');
RGB2 = imsubtract(RGB,60);
subplot(1,2,1); imshow(RGB);
subplot(1,2,2); imshow(RGB2);

Contoh lain proses brightness pada citra penguins

citra original

proses brightness

1.2.2. Perkalian Matriks


Operasi perkalian dua buah matrik hanya bisa dilakukan bila
jumlah kolom matrik pertama sama dengan jumlah baris matrik
kedua. Jadi kedua matrik tersebut tidak harus berukuran
sama seperti pada penjumlahan dua matrik.
Aij x B jk Cik

Misalkan matrik A dan B:


a11 a12
a
21 a22

A
...
...

am1 ...

...
...
...
...

a1n
a2n

...

amn

Maka matriks: Amn x Bnm = Cmm

b11 b12 ...


b
21 b22 ...

B
...
...
...

...
bn1 ...

b1m
b2m

...

bnm

Contoh perkalian matriks


2 5 7
A

6 9 4

jadi

1 6
2 x1 5 x3 7 x7 2 x6 5 x8 7 x5

x 3 8

6 x1 9 x3 4 x7 6 x6 9 x8 4 x5
7 5

66 87
A

61
128

Perkalian matriks dengan skalar:


ka11 ka12 ...
ka
21 ka22 ...

kA
...
...
...

...
kam1 ...

k = konstanta

ka1n
ka2n

...

kamn

1.2.2.a. Komputasi Perkalian Matriks


Program Matlab algoritma untuk perkalian kedua matrik
Anxm dan Bmxp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

for i=1:n
for j=1:p
E(i,j)=0.0;
end
end
for i=1:n
for j=1:p
for k=1:m
E(i,j)=E(i,j)+A(i,k)*B(k,j);
end
end
end

1.2.2.b. Komputasi perkalian Matriks dalam pengolahan


citra digital
Selain menggunakan operasi penjumlahan matriks,
brightness juga bisa menggunakan operasi perkalian
matriks dengan skalar. Secara umum proses perkalian
matrik dengan skalar disebut scaling. Bila factor scaling
yang digunakan lebih besar dari satu, scaling brightness
dari citra dan jika factor scaling yang digunakan lebih kecil
dari satu, scaling darkness.
Contoh 1, sebuah matriks citra gambar bunga tulips,
dilakukan operasi perkalian dengan matriks konstan yg.
Lebih besar satu (brightness)

citra original

proses brightness

%Script dalam MATLAB


clear all
clc
RGB=imread(C:\Users\DELL\Documents\Tulips.jpg);
RGB2 = immultiply(RGB,1.2);
subplot(1,2,1); imshow(RGB);
subplot(1,2,2); imshow(RGB2);

Contoh 2, sebuah matriks citra gambar bunga tulips,


dilakukan operasi perkalian dengan matriks konstan yg.
kurang dari satu (darkness)

clear all
clc
RGB=imread(C:\Users\DELL\Documents\Tulips.jpg);
RGB2 = immultiply(RGB,0.5);
subplot(1,2,1); imshow(RGB);
subplot(1,2,2); imshow(RGB2);

Operasi blending dan Negasi


1). Operasi blending dalam pengolahan citra digital adalah
operasi pengabungan dua citra atau lebih, yang merupakan
penjumlahan dari operasi perkalian ke-dua matriks dengan
skalar.
C = w1.A + w2 . B
w1 + w2 = 1
2). Operasi negasi dalam pengolahan citra digital adalah
operasi pengurangan matriks konstan dengan matriks
(citra) sembarang.
C = k A,

k = matriks konstan

Tugas dan latihan:


Diketahui matriks sebagai berikut
2
3
A
8

3
7
4
2

5
6
0
3

1
9

dan

3
0
B
1

2
9
2
3

2
4
6
5

8
5

Ditanya:
a). Tentukan operasi blending dari kedua matriks diatas,
jika diketahui, w1 = w2
b). Tentukan operasi negasi dari matriks diatas, jika elemen
matriks k = 200
c). Implementasikan dalam pengolahan citra digital dari
operasi matriks soal a) dan b) diatas.

Latihan:
Diketahui matriks sebagai berikut
2
3
A
8

3
7
4
2

5
6
0
3

Ditanya:
a). A + B
b). A * B
c). B * A
d). C * A
e). C * B
f). A * C

1
9
5

3
0
; B
1

2
9
2
3

2
4
6
5

8
5
7

1
C 5
5

4
7
3

8
6

9
2

10 4

1.3. Macam-macam matriks


1.3.1. Matrik transpose
Operasi transpose terhadap suatu matrik akan menukar elemenelemen dalam satu kolom menjadi elemen-elemen dalam satu
baris; demikian pula sebaliknya. Notasi matrik tranpose
adalah AT atau At.
Contoh , Operasi transpose terhadap matrik A
2
3
A
8

3
7
4
2

5
6
0
3

1
9

maka

T 3
A
5

3
7
6
9

8
4
0
5

9
2

Sifat dari matriks transpose:


1. A B T AT BT

A
3. k AT kA T
T T

2. A

4. AB T BT AT

Contoh matriks transpose dari citra cameraman

citra original

hasil transpose

1.3.2. Matrik bujur sangkar


Matrik bujursangkar adalah matrik yang jumlah baris dan
jumlah kolomnya sama, Anxn.
Contoh : Matrik bujursangkar berukuran 4x4 atau sering juga
disebutmatrik bujursangkar orde 4
2
3
A
8

3
7
4
2

5
6
0
3

1
9

1.3.3. Matriks satuan (identitas)


Matrik identitas adalah matrik bujursangkar yang semua
elemen-nya bernilai 0 (nol), kecuali elemen-elemen diagonal
yang seluruhnya bernilai 1.
Contoh matriks Indentitas 4 x 4
1
0
I
0

0
1
0
0

0
0
1
0

Sifat matriks identitas:


IA=AI=A

0
0

1.3.4. Matriks simetris


Matrik simetris adalah matrik bujursangkar yang elemenelemen matrik A bernilai sama dengan matrik transpose-nya.
A = AT
Contoh matriks simetris:
2
3
A
5

3
7
6
9

5
6
0
4

1
9

2
3
AT
5

3
7
6
9

5
6
0
4

1
9

1.3.5. Matriks diagonal


Matrik diagonal adalah matrik bujursangkar yang seluruh
elemen-nya bernilai 0 (nol), kecuali elemen-elemen
diagonalnya atau disebut juga matriks skalar
2
0
A
0

0
7
0
0

0
0
8
0

0
0

1.3.6. Matriks segitiga bawah (lower-triangular)


Matrik lower-triangular adalah matrik bujursangkar yang
seluruh elemen diatas elemen diagonal bernilai 0 (nol).
2
4
A
6

0
7
5
9

0
0
8
1

0
0

1.3.7. Matriks segitiga atas (upper-triangular)


Matrik upper-tringular adalah matrik bujursangkar yang
seluruh elemen dibawah elemen diagonal
bernilai 0 (nol).
2
0
A
0

3
7
0
0

5
6
8
0

1
9

Beberapa Script dalam MATLAB


Transpose matriks
Matriks konstan 0 (semua elemen 0)
Matriks konstan 1 (semua elemen 1)
Matriks satuan

:
:
:
:

A =A
Z = zeros(2,4)
F = 5*ones(3,3)
eye(n)

BAB 2
METODE ELIMINASI GAUSS
- Objektif :
Mengenalkan sistem persamaan linear.
Mengenalkan teknik triangularisasi dan substitusi mundur.
Aplikasi metode Eliminasi Gauss menggunakan matrik.
Membuat algoritma metode Eliminasi Gauss.
Menghitung invers matrik menggunakan metode
Eliminasi Gauss.

2.1 Sistem persamaan linear


Secara umum, sistem persamaan linear dinyatakan sebagai
berikut:
Pn :
an1x1 an 2 x2 an3 x3 ......... ann xn bn
dimana a dan b merupakan konstanta, x adalah variable, n =
1, 2, 3, ....

Contoh :
1. Misalnya ada sistem persamaan linear yang terdiri dari
P1 , P2 , P3 dan P4
empat buah persamaan yaitu:
P1 :
P2 :
P3 :

3 x4 4
2 x1 x2 x3 x4 1
3 x1 x2 x3 2 x4 3
x1

P4 : x1

x2

2 x2

3 x3

x4

Problem dari sistem persamaan linear adalah bagaimana


mencari nilai pengganti bagi variabel x1, x2, x3, dan x4
sehingga semua persamaan diatas menjadi benar. Langkah awal
penyelesaian problem tersebut adalah dengan melakukan
penyederhanaan sistem persamaan linear.

Persamaan diatas dapat diselesaikan dengan beberapa


cara untuk mendapatkan bentuk yang lebih sederhana,
namun masalahnya, kita ingin mendapatkan sebuah
algoritma program yang nantinya bisa berjalan di
komputer, sedemikian rupa sehingga apapun
persamaannya, bisa disederhanakan oleh komputer.
Kita akan berpatokan pada aturan operasi untuk
menyederhanakan sistem persamaan linear di atas,
yaitu dengan menghilangkan x1, x2, dst.

1. Meng-eliminir x1 , yaitu dengan cara:


P2 P2 2 P1
P3 P3 3P1
P4 P4 P1

Maka hasilnya:

x1 x2 3 x4 4

P1 :

P2 : x2 x3 5 x4 7
P3 : 4 x2 x3 7 x4 15
P4 :

3 x2 3 x3 2 x4 8

2. Meng-eliminir x2 , yaitu dengan cara:


P3 P3 4 P2
P4 P4 3P2

Maka hasilnya:
P1 :

x1 x2 3x4 4

P2 : x2 x3 5 x4 7
P3 :
3x3 13 x4 13
P4 :

13 x4 13

Pada langkah ke-dua ini persamaan diatas sudah sederhana,


bentuk akhir dari persamaan diatas dikenal dengan bentuk
triangular. Selanjutnya kita dapat mencari nilai pengganti
variabelnya dengan mudah dimulai dari x4 proses ini dikenal
dengan proses backward substitution .
Jadi solusinya adalah:
x1 1,

x2 2,

x3 0 dan x4 1

2. Tentukan solusi dari persamaan linier berikut ini:


P1 :
P2 :
P3 :
P4 :

x1

x2

2 x3
x4 8
2 x1 2 x2 3 x3 3x4 20
x1 x2
x3
2
x1

x2

4 x3

3 x4

2.2. Metode Eliminasi Gauss dengan Matriks


Sejumlah matrik bisa digunakan untuk menyatakan suatu
sistem persamaan linear. Sistem persamaan linear secara
umum dapat ditulis dalam bentuk seperti berikut ini:
a11 x1 a12 x2 ......... a1n xn b1
a21 x1 a22 x2 ......... a2n xn b2
......................................................
......................................................
an1 x1 an 2 x2 ......... ann xn bn

Kalau dinyatakan dalam bentuk matriks:


a11 a12 .... a1n
a

a
....
a
2n
21 22
.... .... .... ....

a
a
....
a
nn
n1 n2

x1
x
2
....

xn

b1
b
2
....

bn

Ax=b
Dalam mencari solusi suatu sistem persamaan linear dengan
metode eliminasi gauss, bentuk operasi matrik di atas
dimanipulasi menjadi suatu matrik yang berukuran n x
(n+1), yaitu mengubah matriks lengkap (matriks
augmented) dengan menggunakan operasi baris elementer
(OBE) sehingga diperoleh matriks segitiga atas yg baru.

Matriks baru berukuran nx(n+1) dapat ditulis:


a11 a12 .... a1n b1
a

a
....
a
b
2n
2
21 22
.
.... .... .... ....
....

an1 an 2 .... ann bn

Metode eliminasi Gauss bertujuan untuk mengubah matriks


A menjadi matriks segitiga atas yang berbentuk:

....

bn

a11 a12 .... a1n


0 a
22 .... a2n

0
0 .... ....
0 .... ann

b1
b2

Sehingga dapat diselesaikan dengan teknik backward


substitution

Contoh:
Hitunglah solusi dari persamaan linier berikut:
x1 x2 3 x4 4
2 x1 x2 x3 x4 1
3 x1 x2 x3 2 x4 3
x1 2 x2 3x3 x4 4

Penyelesaian:
Bentuk matriks lengkapnya:
1
2

1 1

3 1 1

3 1

.
3

Kemudian kita lakukan operasi triangular terhadap matrik


augment, dimulai dari kolom pertama, yaitu mengubah matriks
menjadi matriks segitiga atas
1 1 0 3
0 1 1 5

4
7

13

13

0 13

13

Selanjutnya dapat diselesaikan dengan teknik backward


substitution
1 1 0 3
0 1 1 5

0 13

13

x1 4
x 7
. 2

x3 13

x4 13

2.3. Metode Eliminasi Gauss Jordan


Metode ini prosesnya sama dengan eliminasi gauss, metode
eliminasi Gauss Jordan merupakan perluasan dari
eliminasi Gauss. Matriks lengkap yang dikenai OBE diubah
sedemikian sehingga menjadi matriks satuan.
1
0

x1

x2

x3

x4

Tugas/latihan, lakukan solusi untuk contoh diatas


dengan menggunakan eliminasi Gauss Jordan dan
buatlah script dalam MATLAB, dari pemrograman
sampai keluarannya dengan metode eliminasi
Gauss.

Contoh algoritma script eliminasi gauss dalam matlab


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

clear all
clc
A(1,1)=1;
A(1,2)=1;
A(1,3)=-1;
A(1,4)=0;
A(2,1)=6;
A(2,2)=-4;
A(2,3)=0;
A(2,4)=24;
A(3,1)=6;
A(3,2)=0;
A(3,3)=2;
A(3,4)=10;
A

16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

n=3 %jumlah persamaan


pause
%== Proses Triangularisasi ==
for j=1:(n-1)
%----mulai proses pivot--if (A(j,j)==0)
for p=1:n+1
u=A(j,p);
v=A(j+1,p);
A(j+1,p)=u;
A(j,p)=v;
end
end

31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

%----akhir proses pivot--jj=j+1;


for i=jj:n
m=A(i,j)/A(j,j);
for k=1:(n+1)
A(i,k)=A(i,k)-(m*A(j,k));
end
end
end
A
pause
%= Akhir Proses Triangularisasi =

43
44 %---Proses Substitusi mundur---45 x(n,1)=A(n,n+1)/A(n,n);
46
47
for i=n-1:-1:1
48
S=0;
49
for j=n:-1:i+1
50
S=S+A(i,j)*x(j,1);
51
end
52
x(i,1)=(A(i,n+1)-S)/A(i,i);
53
end
54 x

2.4. Invers Matriks


Kita tinjau sistem persamaan linier yg dalam bentuk matriks
dapat ditulis sbb:
a11 a12 .... a1n

a
a
....
a
21
22
2
n

.... .... .... ....

x1
x
2

....


a
a
....
a
nn xn
n1 n2

a11 a12
a
21 a22

A
.... ....

an1 an 2

.... a1n
.... a2n

.... ann

Atau: A x = b

...

bn

.... ....

b1
b
2

x1
x
2
....

xn

b1
b
2
...

bn

Matriks A, matriks bujur sangkar non-singular (matriks


yang determinannya 0) jika dikalikan dengan suatu
matriks maka akan menghasilkan matriks satuan
(indentitas), maka matriks tersebut dinamakan matriks
invers atau invers dari matriks A

A A1 A 1 A

1 0 .... 0
0 1 .... 0

.
.... .... ....

0 0 .... 1

2.4. 1. Invers Matriks menggunakan transformasi elementer


Contoh: Tentukan invers matriks beriktu ini
1 0 0
A 2 3 5

4 1 3

Jawab:
1 0 0
2 3 5

4 1 3

1 0 0
0 1 0

0 0 1

b2 2b1

b3 4b1

1 0 0
0 3 5

0 1 3

Lanjutkan OBE nya......

1 0 0
2 1 0

4 0 1

Terakhir akan kita dapatkan matriks seperti berikut ini:


1 0 0
0 1 0

0 0 1

1
0
0
7 / 2 3 / 4 5 / 4

5 / 2 1 / 4 3 / 4

Maka invers dari matriks A adalah:


A 1

1
0
0
7 / 2 3/ 4 5/ 4

5 / 2 1 / 4 3 / 4

2.4. 2. Invers Matriks menggunakan matriks adjoint


Invers dari suatu matriks A didefinisikan:
A1

adj.( A)
, dan det( A) 0
det( A)

Adj.(A) = Adjoint A adalah matriks transpose dari matriks


kofaktor A
det(A) = determinan matriks A

Contoh: Tentukan invers matriks beriktu ini


dengan menggunakan matriks adjoint
1 0 0
A 2 3 5

4 1 3

Jawab:
Mencari kofaktor matriks A:
11 3

a11 (1)

5
.
4
1 3

1 2

a12 (1)

teruskan untuk
a13 , a21 , a22 , .........

2 5
.
14
4 3

Maka matriks adjoint A adalah transpose dari matriks kofaktor A

Adj ( A)

4
0
14
3
10 1

0
5

dan determinan matriks A:


1 0 0
det( A) 2 3 5 4
4 1 3

Jadi:
A

adj.( A)

det( A)

1
0
0
7 / 2 3/ 4 5/ 4

5 / 2 1 / 4 3 / 4

%Script program dalam MATLAB


clear all
clc
A=[1 0 0; 2 3 5; 4 1 3];
A
det(A)
inv(A)
%hasil:
A=
1 0 0
2 3 5
4 1 3
ans =
4.0000
ans =
1.0000 -0.0000 0.0000
3.5000 0.7500 -1.2500
-2.5000 -0.2500 0.7500

2.5. Penyelesaian SPL dengan Invers Matriks


Tinjau SPL berikut:
a11 a12 .... a1n
a

a
....
a
2n
21 22
.... .... .... ....

x1
x
2
....


a
a
....
a
nn x4
n1 n 2

AX B
A 1 AX A 1b
X A1b

b1
b
2

b3

b4

Contoh: hitunglah solusi dari sistem persamaan linier


berikut ini
2x + y z = 3
3x + 2y 4z = 1
x + 4y + z = 15
Jawab :

2
3
1

1
2 4 .

4 1

x
y

3
1

15

18 / 19 5 / 19 2 / 19
x A1. b 7 / 19 3 / 19
5 / 19

10 / 19 7 / 19 1 / 19

3
1

15

dan

1
x 3

2

Jadi solusi SPL adalah: x = 1, y = 3 dan z = 2


TUGAS
Hitunglah solusi dari SPL berikut ini dengan metode inves
matriks dan lengkap dengan menggunakan script MATLAB
x1 x2 3 x4 4
2 x1 x2 x3 x4 1
3 x1 x2 x3 2 x4 3
x1 2 x2 3x3 x4 4

2.6. APLIKASI SISTEM PERSAMAAN LINIER


2.6.1. menghitung arus listrik
Contoh hitung besarnya arus listrik pada rangkaian dibawah
ini:
42 V

- +
3
4

6
+

6V

Dari rangkaian terdapat 3 buah loop tertutup, yang


masing2 kita namai I1 , I2 , dan I3
42 V

- +

I1

3
4

I2
6

6
+

6V

I3

Persamaan masing2 loop adalah:


loop 1 : 3I1 6 I1 I 3 4 I1 I 2 3I1 42
16 I1 4 I 2 6 I 3 42
loop 2 : 6 I 2 4 I 2 I1 6
4 I1 10 I 2 6

loop 3 : 6 I 3 I1 4 I 3 6
6 I1 10 I 3 6

di jadikan dalam bentuk matriks:

16
4
6

4 6 I1 42
10
0 . I2 6

0 10 I 3 6

Hasil perhitungan dengan menggunakan MATLAB

A=
16 -4 -6
-4 10 0
-6 0 10
ans =
0.0926
0.0370
0.0556
I=
3.7778
2.1111
1.6667

0.0370 0.0556
0.1148 0.0222
0.0222 0.1333

Sekarang kita mencari arus yg. mengalir pada tiap cabang,


langkah selanjutnya kita namai cabang2 nya sehingga
rangkaian menjadi:
42 V

- +

I1

ia

ib

ic
I2
6

id

6
+

6V

ie
I3

if
4

Hukum Kirchoff arus menyatakan bahwa jumlah arus yang


masuk dalam suatu simpul sama dengan arus yg.
Meninggalkannya.
Dengan demikian kita sesuaikan dulu arus loop dengan
cabang nya, maka
I1 id ia 3,7778
I 2 ib 2,1111
I 3 i f 1,6667

Perhatikan simpul A : ia ib ic
Simpul B: ie id i f
Jadi:
ia 3,7778 A ib 2,1111 A ic 1,6667 A
id 3,7778 A ie 2,1111 A i f 1,6667 A

Tugas latihan:
1. Tentukan nilai arus tiap cabang
2

4V

1
3
29 V

7V

2. Gambar dibawah ini menunjukan arus lalu lintas yg.


melewati titik2 cabang A, B, C dan D di jalan raya pada
jam sibuk. Tentukan besarnya x1 , x2 , x3 dan x4 (gunakan
Hukum Kircoff tentang arus)
100

600

1000

x1

x2

100

1000

600

x3

x4

400

500

3. Tentukan solusi SPL berikut ini :


3w 2 x y 4 z 12
6 w 10 x 3 y z 70
w x y z 10
2 w x y z 16

11 V

9V

4V

4
6

7V

17 V

38 V

23 V

6
3

38 V

Anda mungkin juga menyukai