Anda di halaman 1dari 9

OPERASI DAN PEMELIHARAAN

PUSAT LISTRIK TENAGA DIESEL


A. Operasi Pusat Listrik Tenaga Diesel
Pada umumnya semua unit pembangkit Diesel dapat di-start tanpa memerlukan sumber
tenaga listrik dari luar (dapat melakukan black start). Ada 3 macam sistem starting yaitu:

1. Sistem Start Manual


Sistem start ini dipakai untuk mesin diesel dengan daya yang relative kecilyaitu < 30 PK/
atau dibawah 50kW. Cara untuk menghidupkan mesin diesel pada site mini adalah
dengan menggunakan penggerak engkol start pada poros engkol atau poros hubung yang
akan digerakkan oleh tenaga manusia. Jadi sistem start ini sangat bergantung pada faktor
manusia sebagai operatornya.
Prinsip Kerja:
Keterangan:
A : Pena
B : Poros
C : Pegas
D : Slenger/ Engkol
E : Gigi

Poros B di tekan sehingga berhubungan dengan poros engkol. Pada saat Slenger berputar, Roda gigi
E akan memutarkan roda B dan pena A. Pena A memutar poros engkol sampai mesin
hidup.Bila mesin sudah hidup, putaran mesin lebih tinggi dari putaran sehingga pena A dan poros B akan
kembali sendiri.
2. Sistem Start Elektrik
Sistem ini dipakai oleh mesin diesel yang memiliki daya sedang yaitu < 500 PK atau untuk daya diatas
50 kW sampai kira-kira 100kW. Sistem ini menggunakan motor DC dengan suplai listrik dari baterai /
accu 12 atau 24 volt untuk menstart diesel. Saat start, motor DC mendapat suplai listrik baterai
atau accu dan menghasilkan torsi yang dipakai untuk menggerakkan diesel sampai
mencapai putaran tertentu. Baterai atau accu yang dipakai harus dapat dipakai untuk
menstart sebanyak 6 kali tanpa diisi kembali, karena arus start yang dibutuhkan motor
DC cukup besar maka dipakai dynamo yang berfungsi sebagai generator DC. Pengisian
ulang baterai atau accu digunakan alat bantu berupa battery charger dan
pengamantegangan. Pada saat diesel tidak bekerja maka battery charger mendapat suplai
listrik dari PLN,sedangkan pada saat diesel bekerja maka suplai dari batterai charger
didapat dari generator. Fungsi dari pengaman tegangan adalah untuk memonitor tegangan baterai
atau accu. Sehingga apabila tegangan dari baterai atau accu sudah mencapai 12/24 volt, yang merupakan
tegangan standarnya, maka hubungan antara battery charger dengan baterai atau accu akan
diputus oleh pengamanan tegangan.
Adapun prinsip kerja Start Elektrik:
Bila tombol start ditekan, kontak jembatan tertarik oleh magnet sehingga sambil
berputar perlahan dan roda gigi masuk ke roda gigi pada roda gila
Setelah motor meluncur maju, kumparan utama terhubung oleh bagian bawah
kontak jembatan sehingga motor berputar cepatdan memutar engkol untuk start

3. Sistem Start Udara Tekan


Sistem start ini dipakai oleh diesel yang memiliki daya besar yaitu > 500 PK atau diatas
100kW. Sistem ini memakai motor dengan udara bertekanan tinggi untuk start dari
mesin diesel. Cara kerjanya yaitu dengan menyimpan udara ke dalam suatu botol udara.
Kemudian udara tesebut dikompresi (pada umumnya kurang lebih antara 20-30 kg/m 2)
sehingga menjadi udara panas dan bahan bakar solar dimasukkan ke dalam Fuel
Injection Pump serta disemprotkan lewat nozzle dengan tekanan tinggi. Akibatnya akan
terjadi pengkabutan dan pembakaran di ruang bakar.pada saat tekanan di dalam tebung
turun sampai batas minimum yang ditentukan, dan kompresor akan secara otomatis
menaikkan tekanan udara di dalam tabung hingga tekanan dalam tabung mencukupi dan
siap dipakai untuk melakukan starting mesin diesel.

Peralatan yang diperlukan untuk melakukan start udara bertekanan antara lain:
1. Kompresor
2. Tangki
3. Saringan udara masuk dan cerat air

4. Pemipaan
5. Peralatan/sistem start di mesin

Proses yang terjadi dalam mesin diesel ini adalah sebagai berikut :
1-2 Kompresi isentronik
2-3 Penambahan panas pada volume konstan
3-4 Panambahan panas pada tekanan konstan
4-5 Ekspansi isentropis
5-1 Penambahan panas pada volume konstan.
Mesin ini sering juga dinamakan motor diesel, sesuai dengan nama dari pembuat yaitu seorang
Jerman bernama Diesel. Pada mesin ini penambahan panas energi senantiasa dilakukan pada
tekanan yang konstan. Efisiensi termal dari motor diesel adalah sebagai berikut :

Dimana :
Q2-3 = Energi yang ditambahkan pada keadaan 2-3
Q3-4 = Energi yang ditambahkan pada keadaan 3-4
Q5-1 = Energi yang dibuang pada keadaan 5-1

V5 = Volume pada keadaan 5


V2 = Volume pada keadaan 2
K = Rasio panas spesifik = 1,3 1,4 untuk udara

B. Pemeliharaan Pusat Listrik Tenaga Diesel


1. Tujuan
Pemeliharaan dilakukan untuk mempertahankan unjuk kerja yang optimal yang telah
ditetapkan.
Mengembalikan komponen komponen instalasi pada PLTD pada posisi semula agar
PLTD dapat beroperasi secara efisien, handal dan ekonomis.
Menjaga komponen atau instalasi PLTD tetap terawat dan dapat digunakan dalam
rentang waktu yang relatif lama (kontinyu).
2. Sasaran Pemeliharaan
Sasaran pemeliharaan pada PLTD diperlukan untuk mencapai:

Jam operasi lebih besar dari rentang waktu yang lama dalam pertahun.
Kapasitas kontinu lebih lama dari kapasitas terpasang.
Mempertahankan efisiensi pemakaian bahan bakar dan pelumas sesuai dengan

spesifikasinya.
Biaya pemeliharaan pada batas-batas yang ekonomis.
Mempertahankan tingkat keselamatan dan kesehatan kerja.

3. Jenis pemeliharaan pada PLTD


Tindakan pemeliharaan pada PLTD ada 2 yaitu:
A. Perawatan Berkala
B. Perbaikan
A. Perawatan Berkala

Sistem Pelumasan
1. Bak minyak Pelumas
Tindakan : Membersihkan bak minyak pelumas setiap 500 jam.
2. Saringan minyak Pelumas
Tindakan : Mencuci rumah filter serta memeriksa keadaan kertas saringan
3. Mengontrol Tekanan Minyak Pelumas
Tindakan : Jika tekanan minyak pelumas tidak dapat memenuhi persyaratan oleh pabrik
pembuat dengan cara mematikan mesin dan melakukan prosedur pemeriksaan
selanjutnya.
Sistem Bahan Bakar
1. Saringan Bahan Bakar
Tindakan :
o Membersihkan saringan terhadap debu, air, atau endapan lainnya setiap 60 jam.
o Mengganti elemen saringan dengan yang baru setiap 1000 jam.
2. Saringan Pipa Isap Pompa Bahan Bakar
Tindakan : Saringan harus dibersihkan setiap 120 jam.
Pembuangan Udara
Adanya udara di dalam bahan bakar akan menggangu kelancaran kerja mesin sehingga
mesin akan sulit untuk di-start.

Pemeriksaan dan Penyetelan Pemyemprot Bahan Bakar


(Gambar)
B. Perbaikan
Mesin tidak dapat di start
Pada saat di start, poros mesi tidak berputar ( Sistim start dengan udara tekan)
Penyebab
Tekanan udara di dalam tangki terlalu rendah
Kebocoran melalui pipa udara tekan
Kebocoran melalui katub udara
Kawat listrik rusak, terlepas atau putus
Kekentalan minyak pelumas terlalu tinggi
Motor stater rusak

Tindakan
Isi udara tekan
Memperbaiki yang bocor atau rusak
Membongkar atau mengganti baru
Menyambung dengan kokoh atau mengganti
Dipanaskan atau diganti dengan yang sesuai
Diperbaiki atau diganti

Tidak ada Penyemprotan Bahan Bakar


Penyebab
Pipa bahan bakar tersumbat
Pompa pengisi bahan bakar tidak bekerja

Tindakan
Melakukan pembersihan
Melakukan pembongkaran, pembersihan

Pluyer pompa penyemprot aus


Sambungan antara governor dengan pompa

atau penggantian
Mengganti dengan yang baru
Melakukan pengencangan atau perbaikan

longgar atau terlepas


Pegas pompa patah

Ganti dengan yang baru

Nozel tidak Bekerja dengan Baik


Penyebab
Katub nozel macet

Tindakan
Buka nozel dangan alat penguji nozel atau

Kebocoran pada Nozel

lakukan pembongkaran dan perbaikan


Bersihkan permukaan sambungan dan ganti

Nozel menetes

pakingnya
Buka nozel dangan alat penguji nozel atau

Pipa bahan bakar patah atau bocor

lakukan pembongkaran dan perbaikan


Melakukan penggantian dengan yang baru

Kebocoran gas dari dalam Silinder


Penyebab
Katub isap atau katub buang macet atau muka

Tindakan
Melakukan pembongkaran dan perbaikan

katub tidak tertutup sempurna pada


dudukannya
Pegas Katub Patah
Cincin torak macet dari dalam alurnya
Kebocoran melalui paking kepala silinder

Ganti dengan yang baru


Bongkar dan perbaiki
Kokohkan baut-baut kepala silinder atau
lakukan penggantian baru

Mesin dapat di start namun mati setelahnya


Penyebab
Katub pengisi bahan bakar tersumbat
Saringan bahan bakar tersumbat

Tindakan
Bersihkan
Melakukan pembersihan atau ganti dengan

Kebocoran pada pipa bahan bakar antara

yang baru
Melakukan perbaikan dan membuang udara

pompa dan saringan


Ada air di dalam tangki bahan bakar

dari dalam bahan bakar


Membuang air serta udara daru dalam tangki

Lubang ventilasi tangki bahan bakar tersumbat

pipa bahan bakar


Melakukan pembersihan

Daya Berkurang
Jumlah bahan bakar yang disemprotkan tidak sesuai dengan yang dibutuhkan
Penyebab
Pluyer pompa sudah aus
Kebocoran pada pipa bahan bakar

Tindakan
Melakukan pemeriksaan dan penyetelan
Periksa letak kebocoran, kokohkan sekerup
penyambungan, lakukan penggantian

Kebocoran pada rumah katub


Sekerup penetap yang terdapat pada

denganyang baru bila perlu.


Ganti katub dan dudukannya
Perbaiki dan kokohkan sekerup pada tempatnya

mekanisme pemutar pluyer dan pompa kendor


Pegas katub patah

Lakukan penggantian dengan yang baru

Putaran sulit diatur


Mesin tidak dapat mencapai putaran maksimal
Penyebab
Pegas governor patah

Tindakan
Lakukan penggantian pegas baru dan

Banyaknya kerak karbon pada nozel

lakukan penyetelan
Lakukan pembersihan

penyemprot bahan bakar


Mesin bekerja melebihi putaran maksimum
Penyebab
Pegas governor terlalu kuat

Tindakan
Setel penyetop pengatur bahan bakar pada

Pluyer pompa penyemprot bahan bakar

governor
Melakukan pembongkaran dan pembersihan

rusak atau macet

pluyer

Masalah Utama dalam Pembangkitan Tenaga Listrik


Proses pembangkitan tenaga listrik dalam prinsipnya merupakan konversi energi primer menjadi
energi mekanik penggerak generator yang selanjutnya energi mekanik ini dikonversi oleh
generator menjadi tenaga listrik. Proses demikian menimbulkan masalah-masalah sebagai
berikut:
1. Penyediaan energi primer.
Energi primer untuk pusat listrik termal adalah bahan bakar. Penyediaan bahan bakar meliputi :
pengadaan, transfortasi dan penyimpangan, terutama yang memerlukan perhatian terhadap resiko
kebakaran.
2. Penyediaan air pendingin
Masalah penyediaan air pendingin timbul pada pusat termal seperti PLTU dan PLTD. PLTU dan
PLTD dengan daya terpasang di atas 25 MW banyak yang dibangun di daerah pantai karena
membutuhkan air pendingin dengan jumlah yang besar sehingga pusat listrik ini dapat
menggunakan air laut sebagai pendingin. Untuk unit-unit PLTD yang kecil, di bawah 3 MW,
pendinginnya dapat menggunakan udara dengan menggunakan radiator.

3. Masalah limbah
PLTU batubara menghasilkan limbah berupa abu batu bara dengan asap yang mengandung gas
SO2, CO2 dan NOx. Semua PLTU mempunyai limbah bahan kimia dari air ketel (blow down).
PLTD dan PLTG mempunyai limbah berupa minyak pelumas. PLTA tidak menghasilkan limbah,
malah limbah dari masyarakat yang masuk kesungai penggerak PLTA sering menimbulkan
gangguan pada PLTA.
4. Masalah kebisingan Pemeliharaan peralatan diperlukan untuk :
- Mempertahankan efisiensi
- Mempertahankan keandalan
- Mempertahankan umur ekonomis
5. Bagian-bagian peralatan yang memerlukan pemeliharaan terutama adalah:
- Bagian-bagian yang bergeser: seperti : bantalan, cincin pengisap (piston ring) dan engselengsel.
- Bagian-bagian yang mempertemukan zat-zat dengan suhu yang berbeda seperti : penukar panas
(heat exchanger) dan ketel uap
- Kontak-kontak listrik dalam sakelar serta klem-klem penyambung listrik.
6. Gangguan dan kerusakan
Gangguan adalah peristiwa yang menyebabkan Pemutusan Tenaga (PMT) membuka (trip) diluar
kehendak operator sehingga terjadi pemutusan pasokan tenaga listrik. Gangguan esungguhnya
adalah peristiwa hubung singkat yang penyebabnya kebanyakan petir, dan tanaman. Gangguan
dapat juga disebabkan karena kerusakan alat, sebaliknya gangguan ( misalnya yang disebabkan
petir) yang terjadi berkali-kali akhirnya mengakibatkan alat ( misalnya transformator ) menjadi
rusak.

Anda mungkin juga menyukai