Poros B di tekan sehingga berhubungan dengan poros engkol. Pada saat Slenger berputar, Roda gigi
E akan memutarkan roda B dan pena A. Pena A memutar poros engkol sampai mesin
hidup.Bila mesin sudah hidup, putaran mesin lebih tinggi dari putaran sehingga pena A dan poros B akan
kembali sendiri.
2. Sistem Start Elektrik
Sistem ini dipakai oleh mesin diesel yang memiliki daya sedang yaitu < 500 PK atau untuk daya diatas
50 kW sampai kira-kira 100kW. Sistem ini menggunakan motor DC dengan suplai listrik dari baterai /
accu 12 atau 24 volt untuk menstart diesel. Saat start, motor DC mendapat suplai listrik baterai
atau accu dan menghasilkan torsi yang dipakai untuk menggerakkan diesel sampai
mencapai putaran tertentu. Baterai atau accu yang dipakai harus dapat dipakai untuk
menstart sebanyak 6 kali tanpa diisi kembali, karena arus start yang dibutuhkan motor
DC cukup besar maka dipakai dynamo yang berfungsi sebagai generator DC. Pengisian
ulang baterai atau accu digunakan alat bantu berupa battery charger dan
pengamantegangan. Pada saat diesel tidak bekerja maka battery charger mendapat suplai
listrik dari PLN,sedangkan pada saat diesel bekerja maka suplai dari batterai charger
didapat dari generator. Fungsi dari pengaman tegangan adalah untuk memonitor tegangan baterai
atau accu. Sehingga apabila tegangan dari baterai atau accu sudah mencapai 12/24 volt, yang merupakan
tegangan standarnya, maka hubungan antara battery charger dengan baterai atau accu akan
diputus oleh pengamanan tegangan.
Adapun prinsip kerja Start Elektrik:
Bila tombol start ditekan, kontak jembatan tertarik oleh magnet sehingga sambil
berputar perlahan dan roda gigi masuk ke roda gigi pada roda gila
Setelah motor meluncur maju, kumparan utama terhubung oleh bagian bawah
kontak jembatan sehingga motor berputar cepatdan memutar engkol untuk start
Peralatan yang diperlukan untuk melakukan start udara bertekanan antara lain:
1. Kompresor
2. Tangki
3. Saringan udara masuk dan cerat air
4. Pemipaan
5. Peralatan/sistem start di mesin
Proses yang terjadi dalam mesin diesel ini adalah sebagai berikut :
1-2 Kompresi isentronik
2-3 Penambahan panas pada volume konstan
3-4 Panambahan panas pada tekanan konstan
4-5 Ekspansi isentropis
5-1 Penambahan panas pada volume konstan.
Mesin ini sering juga dinamakan motor diesel, sesuai dengan nama dari pembuat yaitu seorang
Jerman bernama Diesel. Pada mesin ini penambahan panas energi senantiasa dilakukan pada
tekanan yang konstan. Efisiensi termal dari motor diesel adalah sebagai berikut :
Dimana :
Q2-3 = Energi yang ditambahkan pada keadaan 2-3
Q3-4 = Energi yang ditambahkan pada keadaan 3-4
Q5-1 = Energi yang dibuang pada keadaan 5-1
Jam operasi lebih besar dari rentang waktu yang lama dalam pertahun.
Kapasitas kontinu lebih lama dari kapasitas terpasang.
Mempertahankan efisiensi pemakaian bahan bakar dan pelumas sesuai dengan
spesifikasinya.
Biaya pemeliharaan pada batas-batas yang ekonomis.
Mempertahankan tingkat keselamatan dan kesehatan kerja.
Sistem Pelumasan
1. Bak minyak Pelumas
Tindakan : Membersihkan bak minyak pelumas setiap 500 jam.
2. Saringan minyak Pelumas
Tindakan : Mencuci rumah filter serta memeriksa keadaan kertas saringan
3. Mengontrol Tekanan Minyak Pelumas
Tindakan : Jika tekanan minyak pelumas tidak dapat memenuhi persyaratan oleh pabrik
pembuat dengan cara mematikan mesin dan melakukan prosedur pemeriksaan
selanjutnya.
Sistem Bahan Bakar
1. Saringan Bahan Bakar
Tindakan :
o Membersihkan saringan terhadap debu, air, atau endapan lainnya setiap 60 jam.
o Mengganti elemen saringan dengan yang baru setiap 1000 jam.
2. Saringan Pipa Isap Pompa Bahan Bakar
Tindakan : Saringan harus dibersihkan setiap 120 jam.
Pembuangan Udara
Adanya udara di dalam bahan bakar akan menggangu kelancaran kerja mesin sehingga
mesin akan sulit untuk di-start.
Tindakan
Isi udara tekan
Memperbaiki yang bocor atau rusak
Membongkar atau mengganti baru
Menyambung dengan kokoh atau mengganti
Dipanaskan atau diganti dengan yang sesuai
Diperbaiki atau diganti
Tindakan
Melakukan pembersihan
Melakukan pembongkaran, pembersihan
atau penggantian
Mengganti dengan yang baru
Melakukan pengencangan atau perbaikan
Tindakan
Buka nozel dangan alat penguji nozel atau
Nozel menetes
pakingnya
Buka nozel dangan alat penguji nozel atau
Tindakan
Melakukan pembongkaran dan perbaikan
Tindakan
Bersihkan
Melakukan pembersihan atau ganti dengan
yang baru
Melakukan perbaikan dan membuang udara
Daya Berkurang
Jumlah bahan bakar yang disemprotkan tidak sesuai dengan yang dibutuhkan
Penyebab
Pluyer pompa sudah aus
Kebocoran pada pipa bahan bakar
Tindakan
Melakukan pemeriksaan dan penyetelan
Periksa letak kebocoran, kokohkan sekerup
penyambungan, lakukan penggantian
Tindakan
Lakukan penggantian pegas baru dan
lakukan penyetelan
Lakukan pembersihan
Tindakan
Setel penyetop pengatur bahan bakar pada
governor
Melakukan pembongkaran dan pembersihan
pluyer
3. Masalah limbah
PLTU batubara menghasilkan limbah berupa abu batu bara dengan asap yang mengandung gas
SO2, CO2 dan NOx. Semua PLTU mempunyai limbah bahan kimia dari air ketel (blow down).
PLTD dan PLTG mempunyai limbah berupa minyak pelumas. PLTA tidak menghasilkan limbah,
malah limbah dari masyarakat yang masuk kesungai penggerak PLTA sering menimbulkan
gangguan pada PLTA.
4. Masalah kebisingan Pemeliharaan peralatan diperlukan untuk :
- Mempertahankan efisiensi
- Mempertahankan keandalan
- Mempertahankan umur ekonomis
5. Bagian-bagian peralatan yang memerlukan pemeliharaan terutama adalah:
- Bagian-bagian yang bergeser: seperti : bantalan, cincin pengisap (piston ring) dan engselengsel.
- Bagian-bagian yang mempertemukan zat-zat dengan suhu yang berbeda seperti : penukar panas
(heat exchanger) dan ketel uap
- Kontak-kontak listrik dalam sakelar serta klem-klem penyambung listrik.
6. Gangguan dan kerusakan
Gangguan adalah peristiwa yang menyebabkan Pemutusan Tenaga (PMT) membuka (trip) diluar
kehendak operator sehingga terjadi pemutusan pasokan tenaga listrik. Gangguan esungguhnya
adalah peristiwa hubung singkat yang penyebabnya kebanyakan petir, dan tanaman. Gangguan
dapat juga disebabkan karena kerusakan alat, sebaliknya gangguan ( misalnya yang disebabkan
petir) yang terjadi berkali-kali akhirnya mengakibatkan alat ( misalnya transformator ) menjadi
rusak.