Anda di halaman 1dari 10

GENERATOR

1. Pengertian Generator

Generator adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengubah energi mekanik menjadi energi
listrik. Dari energi mekanik itu dapat diubah menjadi energi listrik arus searah (DC) dan
energi listrik arus bolak-balik (AC). Generator bekerja berdasarkan prinsip Hukum Faraday
yang berbunyi bahwa apabila sepotong kawat penghantar listrik berada dalam medan
magnet berubah-ubah, maka dalam kawat tersebut akan terbentuk Gaya Gerak Listrik .
2. Jenis Generator
Seperti yang telah diutarakan diatas bahwa berdasarkan arah arus listrik yang dihasilkan oleh
generator, Generator Listrik dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:
A. Generator DC
Pengertian
Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah energi
mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus searah.
Bagian bagian Generator DC
Generator DC terdiri atas dua bagian, yaitu Stator (bagian yang diam) dan bagian
Rotor (bagian yang berputar) seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut:

A.1 Stator
Stator merupakan elemen diam yang terdiri dari Kerangka Generator, Kutub utama bersama
belitannya, Bantalan-bantalan poros, dan Sikat arang (pull Brush)
Rangka stator terbuat dari besi tuang dan merupakan rumah dari semua bagian-bagian
generator. Rangka stator ini berbentuk lingkaran dimana sambungan-sambungan pada
rusuknya akan menjamin generator terhadap getaran-getaran. Inti stator terbuat dari bahan
ferromagnetic atau besi lunak disusun berlapis-lapis disusun berlapis-lapis tempat
terbnentuknya fluks magnet. Sedangkan belitan stator terbuat dari tembaga disusun dalam
alur-alur, belitan stator berfungsi tempat terbentuknya gaya gerak listrik.
A.2 Rotor
Rotor adalah merupakan elemen yang berputar, pada rotor terdapat kutub-kutub
magnet dengan lilitan-lilitan kawatnya dialiri oleh arus searah. Kutub magnet rotor terdiri dua
jenis yaitu :
Rotor kutub menonjol (salient), adalah tipe yang dipakai untuk generator-generator kecepatan
rendah dan menengah .
Rotor kutub tidak menonjol atau rotor silinder digunakan untuk generator-generator turbo
atau generator kecepatan tinggi.
Kumparan medan pada rotor disuplai dengan medan arus searah untuk menghasilkan
fluks dimana arus searah tersebut dialirkan ke rotor melalui sebuah cincin. Jadi jika rotor
berputar maka fluks magnet yang timbul akibat arus searah tersebut akan memotong
konduktor dari stator yang mengakibatkan timbulnya gaya gerak listrik. Belitan searah pada
struktur medan yang berputar dihubungkan ke sebuah sumber luar melalui slipring atau
brush. Slipring ini berputar bersama-sama dengan poros dan rotor. Banyaknya slipring ada
dua buah dan pada tiap-tiap slipring dapat menggeser brostel yang masing-masing merupakan
positip dan negatip guna penguatan ke lilitan medan pada rotor. Slipring terbuat dari besi
baja, kuningan atau tembaga yang dipasang pada poros dengan memakai bahan isolasi. Untuk

membangkitkan arus searah dibutuhkan sebuah system penguat atau Exiter, suplai diperoleh
dari pembangkit itu sendiri kemudian disearahkan seterusnya dikembalikan ke rotor melalui
slipring.
Rotor (bergerak) terdiri atas : Poros Jangkar (Armatur), Inti Jangkar, Komutator, Kumparan
Jangkar.

Konstruksi Generator DC
Perbedaan generator DC dengan Generator AC yang paling menonjol adalah
generator DC menggunakan komutator. Komutator pada generator DC berguna untuk
menjaga arah putar rotor supaya tetap satu arah putaran. atau menyearahkan arustegangan dari AC menjadi DC secara mekanis pada terminalnya untuk generator DC.
Komutator berbentuk seperti silinder yang mempunyai banyak segmen-segmen
disekelilingnya.
Kutub Magnet yang digunakan pada Generator DC didapat dari magnet tetap
(permanen) atau buatan.

Sehingga dengan adanya komutator, grafik putaran generator DC dapat digambarkan


sebagai berikut:

Komutator berbentuk seperti silinder yang mempunyai banyak segmen-segmen


disekelilingnya.
Setiap segmen dihubungkan oleh kawat atau kabel, karena jumlah segmen pada
komutator jumlahnya sangat banyak maka kawat atau kabel yang dibutuhkan juga
banyak sehingga ini menjadi salah satu kekurangan dari komutator yaitu
konstruksinya rumit. Karena konstruksinya yang rumit dan membutuhkan kawat atau
kabel yang banyak, generator DC menjadi mahal harganya.
Selain itu, akibat komutator mempunyai segmen-segmen yang banyak dengan jarak
yang relatif dekat, ketika komutator berputar dengan kecepatan yang tingi akan
menghasilkan suara yang bising. Dan akibat jarak yang dekat antartiap segmen,
kapasitas tegangannya juga rendah (max 5MW) karena dikhawatirkan akan terjadi
peloncatan bunga api listrik. Kelemahan berikutnya pada komutator adalah komutator
yang sedang berputar harus dihubungkan dengan brush (yang terdiri dari material

Carbon) guna untuk menyalurkan arus DC ke rotor generator. Hal ini mengakibatkan
maintenance yang dilakukan harus lebih sering, karena brush akan mengalami "Aus"
yang mengakibatkan adanya serpihan-serpihan karbon pada komutator.
Namun, salah satu keunggulan Generator DC adalah mempunyai Torsi awal yang
besar, sehingga banyak digunakan sebagai starter motor.
Cara Kerja Motor DC

B. Generator AC

Pengertian
Generator arus bolak-balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik
arus bolak-balik.

Generator Arus Bolak-balik sering disebut juga sebagai alternator atau generator AC
(alternating current) atau juga generator singkron. Alat ini sering dimanfaatkan di
industri untuk mengerakkan beberapa mesin yang menggunakan arus listrik sebagai
sumber penggerak.
Prinsip dasar generator arus bolak-balik menggunakan hukum Faraday yang
menyatakan jika sebatang penghantar berada pada medan magnet yang berubah-ubah,
maka pada penghantar tersebut akan terbentuk gaya gerak listrik.
Besar tegangan generator bergantung pada :
1. Kecepatan putaran (N)
2. Jumlah kawat pada kumparan yang memotong fluk (Z)
3. Banyaknya fluk magnet yang dibangkitkan oleh medan magnet (f)
4. Konstruksi Generator
Konstruksi Generator Arus Bolak-balik
Konstruksi generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu : (1)
stator, yakni bagian diam yang mengeluarkan tegangan bolakbalik, dan (2) rotor,
yakni bagian bergerak yang menghasilkan medan magnit yang menginduksikan ke
stator. Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari baja yang berfungsi
melindungi bagian dalam generator,kotak terminal dan name plate pada generator. Inti
Stator yang terbuat dari bahan ferromagnetik yang berlapis-lapis dan terdapat aluralur tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan stator yang merupakan tempat untuk
menghasilkan tegangan. Sedangkan, rotor berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub
dengan celah udara sama rata (rotor silinder).
Pada Generator AC digunakan Slip Ring yang berfungsi sebagai pengganti dari
komutator.
Bentuk fisik dari slip ring adalah seperti cincin-cincin yang dihubungkan satu sama
lain. berbeda dari bentuk komutator yang mempunyai banyak segmen. Hal Ini
memberikan banyak keuntungan pada Slip Ring.Slip Ring tidak membutuhkan terlalu
banyak kawat atau kabel yang dihubungkan kepadanya, sehingga konstruksinya
sederhana. hal ini juga mengakibatkan harga dari Generator AC lebih murah. Selain

itu Slip ring juga tidak mempunyai banyak segmen-segmen yang berjarak , sehingga
saat Slip ring berputar dengan kecepatan tinggi tidak mengakibatkan bising.

Kemungkinan terjadinya peloncatan bunga api jugasemakin sedikit karena , jarak


antar cincin lumayan jauh, hal ini mengakibatkan kapasitas tegangannya menjadi
tinggi (750MW).
Namun, generator AC juga mempunyai kekurangan yaitu Torsi Awal yang dihasilkan
lemah..

Jenis Generator AC
1. Generator 1 fasa
Generator yang dimana dalam sistem melilitnya hanya terdiri dari satu kumpulan
kumparan yang hanya dilukiskan dengan satu garis dan dalam hal ini tidak
diperhatikan banyaknya lilitan. Ujung kumparan atau fasa yang satu dijelaskan
dengan huruf besar X dan ujung yang satu lagi dengan huruf U. Jika dua belitan
stator dengan impedansi yang tidak sama dipisahkan sejauh 90 derajat listrik dan
terhubung secara parallel ke sumber satu fasa, medan yang dihasilkan akan tampak
berputar. Ini disebut dengan pemisahan fasa (phase splitting).
Pada motor fasa terpisah (split-phase motor), dipergunakanlah lilitan starting untuk
penyalaan. Belitan ini mempunyai resistansi yang lebih tinggi dan reaktansi yang

lebih rendah dari belitan utama. Jika tegangan yang sama VT dikenakan pada belitan
starting dan utama, arus pada belitan utama (IM) tertinggal dibelakang arus pada
belitan starting (IS). Sudut antara kedua belitan mempunyai beda fasa yang cukup
untuk menimbulkan medan putar untuk menghasilkan torque awal (starting torque).
Ketika motor mencapai 70 hingga 80% dari kecepatan sinkron, saklar sentrifugal pada
sumbu motor membuka dan melepaskan belitan starting. Motor satu fasa biasanya
digunakan untuk aplikasi kecil seperti peralatan rumah tangga (contoh mesin pompa)

2. Generator 3 fasa
Generator yang dimana dalam sistem melilitnya terdiri dari tiga kumpulan kumparan
yang mana kumparan tersebut masing-masing dinamakan lilitan fasa. Jadi pada
statornya ada lilitan fasa yang ke satu ujungnya diberi tanda U X; lilitan fasa yang
ke dua ujungnya diberi tanda dengan huruf V Y dan akhirnya ujung lilitan fasa yang
ke tiga diberi tanda dengan huruf W Z. Sehingga kemudian ketika ditinjau lebih
mendalam, rangkaian tiga fasa memiliki beberapa kelebihan yaitu :
-Transmisi rangkaian tiga fasa dibagi menjadi 3 terminal, dimana satu terminal
membutuhkan satu kawat konduktor, sehingga arus yang mengalir di tiap kawat akan
menjadi sepertiga dari rangkaian satu fasa untuk daya yang sama.
-Lebih ekonomis, disebabkan arus yang mengalir di dalam tiap kawat lebih kecil
daripada kawat rangkaian satu fasa, sehingga kawat yang dibutuhkan pun akian lebih
kecil.
-Lebih efisien, disebabkan daya disipasi yang lebih kecil
- Lebih stabil
Sedangkan dari sisi kerugian, biasanya ditinjau dari kerumitan penyusunan rangkaian
dan mahalnya perawatan.

Anda mungkin juga menyukai