II.
IDENTITAS PASIEN
Nama
Usia
Jenis Kelamin
Agama
Pendidikan
Status
Pekerjaan
Alamat
: Ny. S
: 58 tahun
: Perempuan
: Islam
: SMP (tamat)
: Menikah
: Ibu Rumah Tangga
: Jakarta
RIWAYAT PSIKIATRI
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 5 Juni 2013, pukul
10.30 WIB di Poliklinik Psikiatri RSUP Persahabatan.
A. Keluhan Utama
Pasien datang ke Poliklinik Psikiatri RSUP Persahabatan untuk kontrol rutin
dan meminta resep karena obat yang dikonsumsi sudah habis.
membutuhkan waktu yang lebih lama dari biasanya. Pasien terus menggosok
tangannya saat mencuci tangan sampai pasien merasa bersih. Pasien mengaku bahwa
ia merasa tidak nyaman dengan kondisi ini dan pasien tidak menyukai pikiran
tersebut. Pasien mengaku tidak mengalami gangguan pada saat tidur di malam hari.
Menurut pasien, ia tidak pernah marah-marah sendiri tanpa sebab yang jelas.
Mulanya keluhan pasien dirasakan sejak tahun 2001. Pasien menyatakan
keluhan tersebut muncul tiba-tiba tanpa ada pemicu atau masalah sebelumnya yang
dialami pasien. Pasien mengaku lupa alasan mengapa suka mengulang-ulang dalam
mengucapkan kata bismillah sesaat sebelum wudhu. Pasien merasa bahwa
keluhannya berkurang menjadi lebih enak apabila sudah meminum obat yang
diberikan oleh dokter. Pasien merasa menjadi lebih lega dengan obat yang diberikan
oleh dokter sehingga sampai saat ini pasien selalu rutin untuk kembali kontrol dan
meminta resep obat bila habis.
Pasien menyangkal pernah melihat adanya bayangan atau penampakan yang
hanya dilihat oleh pasien. Pasien juga mengaku tidak pernah merasakan halusinasi
pada indera pengecapannya. Pasien mengatakan tidak pernah merasakan menghidu
bau-bauan yang hanya dihidu oleh dirinya sendiri sedangkan lingkungan sekitarnya
tidak menghidu bau yang dikeluhkan pasien. Selain itu pasien juga mengungkapkan
bahwa tidak pernah merasakan di sekujur tubuhnya seperti ada yang meraba atau
merayapi. Pasien juga menyangkal saat menonton televisi pembawa acara mengejek
atau menertawakan pasien. Pasien juga tidak pernah merasa seolah-olah rumah pasien
menjadi lebih besar atau lebih kecil daripada biasanya.
Sebelumnya pasien tidak mempunyai riwayat trauma kepala sehingga
kemungkinan besar tidak adanya gangguan mental organik. Pasien mengungkapkan
bahwa di keluarganya tidak ada yang mengalami keluhan yang sama seperti pasien.
Pasien juga mengaku tidak pernah mengkonsumsi atau memiliki riwayat
menggunakan zat psikotropik (NAPZA), alkohol, dan merokok.
Saat ini suasana perasaan pasien adalah biasa-biasa saja. Pasien masih dapat
melakukan aktivitas sehari-hari untuk menjaga higienitas dirinya sendiri seperti mandi
sendiri serta melakukan beberapa pekerjaan rumah di antaranya menyapu, memasak,
2
mencuci, mengepel, dan menyetrika. Tidak ada masalah dalam pola dan nafsu makan
pasien. Saat ini pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga dan juga memiliki kesibukan
lain seperti mengurus kedua cucunya. Pasien mengaku tidak pernah berolahraga.
Pasien adalah seorang ibu dari 3 orang anak. Pasien juga telah memilki 3 orang cucu.
Saat ini pasien tinggal di rumahnya sendiri bersama suaminya yang sudah pensiun
sedangkan ketiga anaknya telah berumah tangga dan tinggal terpisah dari rumah
pasien. Pasien dan suaminya saling membantu dalam hal mengerjakan pekerjaan
rumah dan mengurus kedua cucu mereka yang ditipkan oleh anak pasien sesaat
sebelum berangkat kerja. Menurut pasien, ia dilahirkan secara normal dan tidak ada
penyulit selama masa kandungan maupun proses persalinan. Pasien mengenyam
pendidikan hanya sampai kelas 3 SMP dikarenakan faktor ekonomi keluarga yang
tidak mencukupi.
Hubungan pasien dengan anggota keluarga terjalin baik termasuk dengan
suami dan anak-anaknya. Pasien tidak pernah merasa takut untuk berinteraksi dengan
orang lain atau berada di tempat keramaian. Pasien tidak pernah merasa orang lain
sedang membicarakan atau menertawakan pasien. Pasien dapat bersosialisasi dengan
baik terhadap tetangganya. Pasien mengaku masih sering mengikuti kegiatan kumpul
bersama tetangga, kumpul keluarga seperti arisan, dan rutin mengikuti pengajian satu
kali dalam seminggu. Kebutuhan sehari-hari pasien dapat tercukupi melalui dana
pensiunan suami yang dahulunya bekerja sebagai pegawai di Departemen Keuangan
serta terkadang mendapat bantuan finasial dari ketiga anaknya yang sudah bekerja.
Untuk biaya kesehatan dan pengobatan pasien menggunakan jasa asuransi kesehatan
(ASKES). Pasien seorang pemeluk agam Islam yang taat beribadah, rajin sholat 5
waktu, dan rutin mengikuti pengajian di masjid. Saat ini pasien memiliki keinginan
untuk sembuh dimana pasien tidak perlu lagi mengucapkan kata bismillah berulang
kali saat hendak wudhu dan bisa beraktivitas seperti layaknya orang normal.
4. Riwayat Pendidikan
Pasien mengaku pernah mengenyam pendidikan sampai tamat kelas 3 SMP.
Prestasi pasien selama menjalani masa pendidikan termasuk biasa-biasa saja
dan tidak ada yang menojol. Pasien mampu bersosialisasi dengan teman-teman
disekolahnya.
5. Riwayat pekerjaan
Saat ini pasien hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga dengan aktivitas
sehari-hari yaitu mengerjakan pekerjaan rumah seperti mencuci, memasak,
menyapu, mengepel, dan mengurus kedua cucunya.
6. Riwayat agama
Pasien seorang pemeluk agam Islam yang taat dalam menjalankan ibadahnya,
rajin sholat lima waktu, serta rutin mengikuti pengajian setiap minggu.
7. Aktivitas sosial
4
STATUS MENTAL
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan
Pasien perempuan usia 58 tahun, tampak sesuai dengan usia, berpakaian rapi,
mengenakan jilbab, ekspresi tenang, perawatan diri baik, proporsi tubuh
normal, dan warna kulit sawo matang.
2. Kesadaran
Kesadaran umum
: Compos Mentis.
Kontak psikis
: Dapat dilakukan pasien dan cukup wajar.
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
5
Cara berjalan
Aktifitas psikomotor
: Baik.
: Pasien kooperatif, kontak mata baik, tidak ada
: Biasa-biasa saja.
: Luas.
: Mood dan afek serasi.
: Pemeriksa dapat meraba rasakan perasaan pasien saat
ini.
C. FUNGSI INTELEKTUAL/KOGNITIF
1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum, dan kecerdasan
Taraf pendidikan
Pasien mengaku hanya sekolah sampai tamat SMP. Prestasi pasien biasabiasa saja dan tidak menonjol selama menempuh pendidikan, serta tidak
2. Daya konsentrasi
Baik, pasien dapat mengikuti wawancara dengan baik dari awal sampai
dengan selesai dan mampu menjawab dengan benar pertanyaan 100-7 = 93.
3. Orientasi
Waktu
Tempat
Situasi
sekolah.
Daya ingat jangka pendek
Baik, pasien datang ke RS. Persahabatan menggunakan angkutan umum
Ilusi
Produktivitas
2. Isi Pikiran
Preokupasi
: Tidak ada preokupasi.
Gangguan pikiran : Tidak terdapat waham pada pasien.
Terdapat pikiran yang berulang-ulang tentang mengucapkan kata
bismillah saat berwudhu (obsesif) dan kompulsif terhadap kebersihan.
F. PENGENDALIAN IMPULS
Baik, pasien dapat mengendalikan dirinya sendiri serta melakukan wawancara
dengan baik.
G. DAYA NILAI
1. Norma Sosial
Pasien dapat besosialisasi dengan baik terhadap lingkungan sekitarnya.
3. Penilaian realitas
Baik, pasien tidak terdapat gangguan dalam menilai realita.
Berdasarkan penilaian pemeriksa terhadap pasien yaitu saat ini pasien memiliki
keinginan untuk sembuh, dan pasien ingin dapat melakukan aktivitas di luar
sendiri tanpa harus ditemani suaminya.
I. TILIKAN / INSIGHT
Tilikan derajat 5, dimana pasien sadar bahwa dirinya sedang sakit dan gejalagejala yang dideritanya itu disebabkan oleh perasaan irasional atau gangguan
sendiri, tanpa menerapkan pengetahuan hal ini untuk masa yang akan datang.
J. TARAF DAPAT DIPERCAYA
Pemeriksa memperoleh kesan secara menyeluruh bahwa jawaban pasien dapat
dipercaya, karena pasien dapat menilai realita dan konsisten terhadap setiap
pertanyaan yang diberikan.
IV.
V.
PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Generalis
1. Keadaan umum
2. Tanda vital
- Tekanan darah
- Frekuensi nadi
- Frekuensi napas
- Suhu
3. Bentuk badan
4. Sistem kardiovaskular
5. Sistem muskuloskeletasl
6. Sistem gastrointestinal
7. Sistem urogenital
8. Gangguan khusus
: 110/60 mmHg
: 78 x / menit
: Kesan dalam batas normal
: Afebris
: Kesan dalam batas normal
: Tidak ada kelainan
: Tidak ada kelainan
: Tidak ada kelainan
: Tidak ada kelainan
: Tidak ada kelainan
b. Status Neurologis
1. Saraf Kranial
2. Saraf motorik
3. Sensibilitas
4. Susunan saraf vegetatif
5. Fungsi luhur
6. Gangguan khusus
10
yang sudah pensiun sedangkan ketiga anaknya telah berumah tangga dan
tinggal terpisah dari rumah pasien. Pasien dan suaminya saling membantu
dalam hal mengerjakan pekerjaan rumah dan mengurus kedua cucu mereka
yang ditipkan oleh anak pasien sesaat sebelum berangkat kerja. Kebutuhan
sehari-hari pasien dapat tercukupi melalui dana pensiunan suami yang
dahulunya bekerja sebagai pegawai di Departemen Pertanian serta terkadang
mendapat bantuan finasial dari ketiga anaknya yang sudah bekerja. Untuk
biaya kesehatan dan pengobatan pasien menggunakan jasa asuransi kesehatan
(ASKES).
Pasien ini didapatkan gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan
dalam sosial, pekerjaan, sekolah, dll.
VI.
FORMULASI DIAGNOSIS
Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan yang telah dilakukan pada
pasien terdapat kelainan pola perilaku dan psikologis yang secara klinis bermakna
sehingga dapat menyebabkan timbulnya distress dan disabilitas dalam fungsi seharihari maka pasien dikatakan menderita gangguan jiwa.
Diagnosis Aksis I
Pasien ini tidak memiliki riwayat trauma kepala ataupun penyakit yang dapat
mengakibatkan disfungsi otak. Hal ini dapat dinilai dari tingkat kesadaran,
daya konsentrasi, orientasi, serta fungsi kognitif pasien yang masih baik
diucapkannya tidak benar sehingga wudhunya tidak diterima oleh Tuhan dan
nantinya akan mendapat siksaan di dunia akhirat. Pasien juga menggosok
tubuh berulang kali saat mandi serta saat mencuci tangan. Pasien merasa
belum bersih dan terus menggosok tubuhnya berulang-ulang. Keluhan ini
sudah berlangsung sejak tahun 2001, yaitu 12 tahun maka pasien ini
Diagnosis Aksis II
Tumbuh kembang pasien normal, pasien mampu bersosialisasi dan
berinteraksi dengan orang lain sebagaimana orang normal lainnya. Maka pada pasien
ini tidak didapatkan gangguan kepribadian. Pasien hanya dapat menyelesaikan
pendidikan sampai tamat kelas 3 SMP karena faktor ekonomi keluarga yang tidak
mencukupi, fungsi kognitif baik & tidak terdapat retardasi mental maka pada pasien
ini tidak ada gangguan retardasi mental. Oleh karena tidak ditemukan gangguan
kepribadian dan gangguan retardasi mental maka pada pasien ini aksis II tidak ada
diagnosis.
Diagnosis Aksis III
Pada anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan neurologis pada pasien
tidak ditemukan adanya gangguan medis, maka pada pasien ini aksis III tidak ada
diagnosis.
Diagnosis Aksis IV
Pasien adalah seorang ibu dari 3 orang anak. Pasien juga telah memilki 3
orang cucu. Saat ini pasien tinggal di rumahnya sendiri di Cipinang bersama
suaminya yang sudah pensiun sedangkan ketiga anaknya telah berumah tangga dan
tinggal terpisah dari rumah pasien tetapi berdekatan. Pasien dan suaminya saling
12
membantu dalam hal mengerjakan pekerjaan rumah dan mengurus kedua cucu mereka
yang ditipkan oleh anak pasien sesaat sebelum berangkat kerja. Kebutuhan sehari-hari
pasien dapat tercukupi melalui dana pensiunan suami yang dahulunya bekerja sebagai
pegawai di Departemen Pertanian serta terkadang mendapat bantuan finasial dari
ketiga anaknya yang sudah bekerja. Untuk biaya kesehatan dan pengobatan pasien
menggunakan jasa asuransi kesehatan (ASKES). Pasien dapat berinteraksi serta
bersosialisasi terhadap keluarga dan orang lain dengan baik. Maka pada pasien ini
aksis IV tidak ada diagnosis.
Diagnosis Aksis V
Pada pasien ini didapatkan gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas
ringan dalam sosial, pekerjaan, sekolah, dll. Maka pada aksis V didapatkan GAF
Scale 80-71.
VII.
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I
: Gangguan Obsesif-Kompulsif Campuran Pikiran dan Tindakan
Obsesif (F.42.2)
Aksis II
: Tidak ada diagnosis
Aksis III
: Tidak ada diagnosis
Aksis IV
: Tidak ada diagnosis
Aksis V
: GAF Scale 80-71
VIII.
DAFTAR PROBLEM
Organobiologik
Psikologis
: Tidak ada.
: Terdapat pengulangan dalam mengucapkan kata
bismillah saat berwudhu kurang lebih 7 kali,
menggosok tubuh saat mandi (45 menit), serta saat
Sosioekonomi
IX.
PROGNOSIS
Prognosis ke arah baik
Tidak ada anggota keluarga pasien yang mengalami sakit serupa dengan
pasien.
13
X.
Ad vitam
: bonam
Ad functionam
: bonam
Ad sanationam
: dubia ad malam
TERAPI
Psikofarmaka :
Xanax
Haloperidol
Anafranil
1 x 1/2 mg
3 x 1/2 mg
2 x 25 mg
Psikoterapi :
a. Pada pasien
- Edukasi pada pasien pentingnya untuk kontrol rutin setiap bulan dan minum
-
pasien muncul.
Menyarankan agar pasien lebih banyak berdoa dan mendekatkan diri kepada
Tuhan YME agar dirinya diberi ketenangan dalam menghadapi masalah yang
ada.
b. Pada keluarga
14
15
DAFTAR PUSTAKA
1. Maslim, Rusdi. Dr. Sp.KJ. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa. Cetakan pertama.
PT. Nuh Jaya. Jakarta. 2001.
2. Maslim, Rusdi. Dr. Sp.KJ. Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Edisi Ketiga. PT.
Nuh Jaya. Jakarta. 2007.
16