I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. W
Usia
: 39 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMP Kelas 2
Pekerjaan
: Tukang Parkir
Alamat
: Pisangan Baru
2
tidak adanya gangguan mental organik. Pasien mengatakan bahwa di keluarganya ada
yang mengalami keluhan yang sama seperti pasien, yaitu ibu pasien. Pasien tidak
pernah mengkonsumsi zat psikoaktif (NAPZA), akan tetapi pasien mengkonsumsi
alkohol sejak tahun 1989 sampai tahun 1991. Pasien mengatakan bahwa ia merokok
dan minum kopi setiap hari. Setiap hari pasien bisa menghabiskan 1 bungkus atau
lebih rokok.
Suasana perasaan pasien saat ini merasa senang. Pasien masih dapat
melakukan aktivitas sehari-hari untuk menjaga kebersihan dirinya. Kadang pasien
bekerja sebagai tukang parkir di Pasar Jangkrik. Sebelum pasien sakit, pasien bekerja
di percetakan. Saat ini pasien tinggal bersama ibu dan kakak kandungnya. Untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari dan pemenuhan kebutuhan obat pasien dibantu oleh
kakak ipar pasien.
Pasien lahir melalui persalinan normal, tidak ada penyulit saat melahirkan.
Pasien merupakan anak terakhir dari 8 bersaudara. Tiga saudara pasien sudah
meninggal karena sakit, dua meninggal saat kecil akibat kejang, satu lagi meninggal
karena radang paru. Ayah pasien juga sudah meninggal 10 tahun yang lalu akibat
tekanan darah tinggi yang dideritanya. Saat ini pasien merasa dirinya sakit atau
mengalami gangguan jiwa sehingga pasien ingin mempunyai keinginan untuk
sembuh. Harapan pasien ke depannya, pasien ingin mempunyai istri, pekerjaan, dan
anak.
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Riwayat Gangguan Psikiatri
Tidak ada keluhan yang sama sebelumnya.
2. Riwayat Gangguan Medik
Terdapat riwayat gangguan medis pada pasien berupa hipertensi.
3. Riwayat Penggunaan Zat Psikotropika/Alkohol
Tidak terdapat riwayat penggunaan zat psikotropika, akan tetapi memiliki riwayat
konsumsi alkohol.
D. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat Pranatal
Pasien dilahirkan dalam proses persalinan normal dan tidak ada penyulit selama
masa kandungan dan proses persalinan.
2. Riwayat Masa Kanak-Kanak dan Remaja
Pasien tumbuh dan berkembang sesuai umur sebagaimana anak seumurnya
sehingga pasien tidak ada gangguan pertumbuhan dalam masa perkembangannya.
Pasien mengaku pernah menempuh pendidikan dari tingkat SD sampai SMP
3
Kelas 2. Prestasi pasien selama menempuh masa pendidikan termasuk biasa-biasa
saja dan tidak ada yang menonjol.
3. Riwayat Masa Akhir Anak-Anak
Pasien tumbuh dengan baik tidak ada masalah dalam kehidupan sosial.
4. Riwayat Pendidikan
Pasien mengaku pernah menempuh pendidikan dari tingkat SD sampai SMP
Kelas 2. Prestasi pasien selama menempuh masa pendidikan termasuk biasa-biasa
saja dan tidak ada yang menonjol.
5. Riwayat Pekerjaan
Pasien saat ini kadang-kadang bekerja sebagai tukang parkir di Pasar Jangkrik.
Sebelum sakit, pasien bekerja di sebuah percetakan.
6. Riwayat Agama
Pasien menganut agama Islam dan taat beribadah.
7. Hubungan dengan Keluarga
Pada saat ini pasien tinggal bersama ibu dan kakak kandungnya. Pasien memiliki
hubungan baik dengan ibu dan kakaknya.
8. Aktivitas Sosial
Pasien tidak mempunyai masalah dalam berinteraksi dengan orang lain. Pasien
dapat bersosialisasi dengan tetangga dengan baik. Pasien sering mengikuti
kegiatan yang diadakan di lingkungan, seperti kerja bakti di lingkungan.
E. Riwayat Keluarga
Di keluarga pasien ada yang memiliki keluhan yang sama seperti pasien yaitu
ibu pasien.
F. Riwayat Situsional Sosial Sekarang
Pasien seorang laki-laki berusia 39 tahun, saat ini tinggal bersama ibu dan kakak
kandungnya. Pada saat ini pasien ingin mempunyai istri, pekerjaan dan anak. Untuk
biaya hidup sehari-hari dan biaya pengobatan pasien dibantu oleh kakak ipar pasien.
Pada saat ini, pasien kadang-kadang bekerja sebagai tukang parkir di Pasar Jangkrik.
G. Persepsi Pasien terhadap Dirinya
Pasien ingin mempunyai istri, pekerjaan, dan anak.
III. STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Laki-laki berusia 39 tahun, penampilan pasien tampak sesuai dengan usianya,
berpakaian cukup rapi, perawatan diri cukup baik, warna kulit sawo matang.
2. Kesadaran Umum
: Compos Mentis.
3. Kontak Psikis
: Dapat dilakukan, cukup wajar.
4. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
a. Cara berjalan
: Baik.
Skizofrenia Paranoid dalam Remisi Partial
4
b. Aktifitas psikomotor : Pasien kooperatif, kontak mata baik, tidak ada gerakan
involunter dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik.
5. Pembicaraan
a. Kuantitas
: Baik, pasien dapat menjawab pertanyaan dokter dan dapat
mengungkapkan isi hatinya dengan jelas.
b. Kualitas
: Bicara spontan, volume bicara normal, artikulasi jelasdan
pembicaraan terarah dan dapat dimengerti.
6. Sikap terhadap Pemeriksa
: Kooperatif.
B. Keadaan Afektif
1. Mood
2. Afek
3. Keserasian
4. Empati
: Merasa senang.
: Luas.
: Mood dan afek serasi.
: Pemeriksa dapat merasakan perasaan pasien saat ini.
C. Fungsi Intelektual/Kognitif
1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan
a. Taraf Pendidikan
Pasien mengaku pernah menempuh pendidikan dari tingkat SD sampai SMP
Kelas 2. Prestasi pasien selama menempuh masa pendidikan termasuk biasabiasa saja dan tidak ada yang menonjol.
b. Pengetahuan Umum
Baik, pasien dapat menjawab dengan tepat ketika diberikan pertanyaan
seputar presiden Indonesia pertama dan saat ini.
2. Daya konsentrasi
Baik, pasien dapat mengikuti wawancara dengan baik dari awal sampai akhir
sampai selesai. Pasien juga dapat menyebutkan dengan benar jumlah
pengurangan 100 7.
3. Orientasi
a. Waktu
: Baik, pasien dapat mengetahui waktu saat berobat menjelang
siang hari
b. Tempat
5
c. Daya ingat segera
Baik, pasien dapat dengan segera menyebutkan kembali lima nama kota yang
diucapkan pemeriksa.
d. Akibat hendaya daya ingat pasien
Tidak terdapat hendaya daya ingat pasien saat ini.
e. Pikiran Abstrak
Cukup baik, pasien mengerti makna dari panjang tangan yang diberikan
oleh pemeriksa.
f. Bakat Kreatif
Pasien memiliki hobi bermain gitar.
g. Kemampuan Menolong Diri Sendiri
Baik, pasien mengerjakan segala sesuatunya sendiri dan mampu mengurus
dirinya sendiri tanpa bantuan orang lain.
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi dan ilusi
Halusinasi
: Terdapat riwayat halusinasi auditorik.
Ilusi
: Tidak terdapat ilusi.
2. Depersonalisasi dan derealisasi
Depersonalisasi : Tidak terdapat depersonalisasi.
Derealisasi
: Tidak terdapat derealisasi.
E. Proses Pikir
1. Arus Pikir
a. Produktifitas
6
H. Persepsi Pasien terhadap Diri dan Kehidupannya
Menurut penilaian pemeriksa sebagai dokter terhadap pasien yaitu saat ini
pasien sadar bahwa dia sakit dan memiliki keinginan untuk sembuh sehingga pasien
rutin kontrol ke dokter untuk mendapatkan pengobatan.
I. Tilikan/Insight
Tilikan derajat 5, pasien sadar bahwa dirinya sakit dan gejala-gejala yang
dideritanya disebabkan oleh perasaan irasionalnya atau gangguan sendiri, tanpa
menerapkan pengetahuan hal ini untuk masa yang akan datang.
J. Taraf Dapat Dipercaya
Pemeriksa memperoleh kesan bahwa jawaban pasien dapat dipercaya karena
konsistensi dalam menjawab pertanyaan yang diajukan.
IV. PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Generalis
1. Keadaan Umum
2. Tanda Vital
menurut kakak pasien, pasien masih suka marah-marah tanpa sebab yang jelas.
Dari status mentalis, pasien mempunyai riwayat halusinasi auditorik dan waham
kejar.
Gejala ini sudah berlangsung 15 tahun.
Pasien merasa cocok dengan obat yang diberikan, bila tidak meminum obat pasien
Di keluarga pasien ada yang mengalami keluhan yang sama dengan pasien, yaitu ibu
pasien.
Tidak terdapat riwayat menggunakan zat psikoaktif, akan tetapi memiliki riwayat
mengkonsumsi alkohol.
Pasien lahir secara normal dan tidak terdapat penyulit pada proses persalinan. Masa
kanak-kanak, remaja hingga dewasa pasien memiliki kemampuan bersosialisasi
dengan baik.
Pasien menempuh pendidikan dari SD sampai SMP Kelas 2, pada waktu kecil pasien
hidup.
Pasien ini didapatkan gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam
sosial dan pekerjaan
8
Gangguan berupa halusinasi dan waham ini sudah berlangsung selama 15 tahun,
sehingga pasien dapat dikatakan Skizofrenia (F.2).
Pasien ini ditemukan adanya halusinasi auditorik, waham kejar yang sudah
berlangsung selama 15 tahun, maka pasien menderita Skizofrenia Paranoid
(F.20.0).
Saat ini suara-suara atau bisikan yang didengarkan pasien sudah tidak muncul
kembali karena pasien rajin mengkonsumsi obat-obat yang diberikan dan kontrol
secara teratur, sehingga dalam aktivitas sehari-hari tidak dirasakan lagi oleh
pasien. Menurut kakak kandungnya, saat ini pasien hanya suka marah-marah
tanpa sebab yang jelas. Oleh karena itu, pasien didiagnosis menderita gangguan
Skizofrenia Paranoid dalam Remisi Partial (F.20.5).
b. Diagnosis Aksis II
Tumbuh kembang normal, bisa berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang
lain sebagaimana orang normal lainnya, serta menempuh pendidikan hingga SMP
kelas 2, tidak ada gangguan kognitif dan retardasi mental. Maka pada aksis II tidak
ada diagnosis.
c. Diagnosis Aksis III
Pada anamnesis, pemeriksaan fisik dan neurologis ditemukan adanya riwayat
hipertensi sejak 3 bulan yang lalu. Maka pada aksis III terdapat penyakit
hipertensi.
d. Diagnosis Aksis IV
Pasien merupakan anak terakhir dari delapan bersaudara. Pasien tinggal
bersama ibu dan kakak kandungnya. Hubungan dengan anggota keluarga baik, akan
tetapi sampai saat ini pasien belum memiliki pendamping hidup. Pasien bekerja
sebagai tukang parkir di Pasar Jangkrik. Sebelum sakit, pasien bekerja di percetakan.
Untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan biaya pengobatan dibantu oleh kakak
iparnya. Maka pada aksis IV pada pasien ini terdapat masalah sosial, pekerjaan
dan ekonomi.
e. Diagnosis Aksis V
Pada aksis V, dinilai kemampuan penyesuaian diri pasien dengan
menggunakan GAF. Pada pasien ini didapatkan gejala sementara dan dapat diatasi,
disabilitas ringan dalam sosial dan pekerjaan. Maka aksis V didapatkan GAF Scale
80 71.
VII.EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I : Skizofrenia Paranoid dalam Remisi (F.20.5).
Aksis II : Tidak ada diagnosis.
Skizofrenia Paranoid dalam Remisi Partial
9
Aksis III : Hipertensi.
Aksis IV: : Terdapat masalah sosial, pekerjaan dan ekonomi.
Aksis V : GAF Scale 80 71.
VIII. DAFTAR PROBLEM
10
DAFTAR PUSTAKA
1.
Maslim, Rusdi. Dr. SpKJ. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa. Cetakan pertama. PT
2.