Anda di halaman 1dari 1

Effectivity of Several Antiacne Facial Wash

Against Propionibacterium acnes


Nikken Rima Oktavia, Intan Keumala Dewi, Endah Wulandari
Mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah
Dosen Pembimbing Riset Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatulla

Background
Acne vulgaris merupakan masalah kulit yang menyerang
hampir seluruh remaja dan dewasa muda dengan berbagai
tingkat keparahan.
Salah satu bakteri yang berperan dalam patogenesis acne
vulgaris yaitu Propionibacterium acnes.
Membersihkan wajah dengan sabun pemebersih wajah
merupakan salah satu cara mencegah acne vulgaris.
Sabun pembersih wajah antiacne bekerja dengan berbagai
mekanisme, yaitu mengangkat debris, keringat, bakteri,
dan lemak-lemak berlebih pada kulit dalam bentuk emulsi.
Saat ini banyak beredar sabun pembersih wajah antiacne
yang mengandung zat antibakteri.

Objective

Dari penelitian yang dilakukan secara in vitro


dengan metode disc diffusion, setelah dilakukan
inkubasi selama 24 jam didapatkan sabun
pembersih wajah antiacne yang memiliki efek
hambat
paling
besar
dalam
menghambat
pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes
yaitu sabun pembersih wajah BR (triklosan dan
asam laurat), kemudian SA (triklosan dan asam
laurat) dan PD (asam salisilat dan asam laurat).
Uji Kruskall walis p=0,014 (p<0,05) terdapat
perbedaan bermakna antara sabun pembersih
wajah
antiacne
dengan
efek
hambat
Propionibacterium acnes.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektivitas


beberapa sabun pembersih wajah antiacne terhadap
pertumbuhan Propionibacterium acnes.

Method
Penelitian dilakukan secara in vitro menggunakan
desain eksperimental dengan teknik disc diffusion.
Kemudian dilakukan pengukuran zona hambat.

Result
Dari penelitian yang dilakukan secara in vitro
dengan metode disc diffusion, setelah dilakukan
inkubasi selama 14 jam didapatkan sabun
pembersih wajah antiacne yang memiliki efek
hambat
paling
besar
dalam
menghambat
pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes
yaitu sabun pembersih wajah BR (triklosan dan
asam laurat), kemudian diikuti dengan CC (asam
salisilat), SA (triklosan dan asam laurat) dan PD
(asam salisilat dan asam laurat).
Uji Kruskall walis p=0,005 (p<0,05) terdapat
perbedaan bermakna antara sabun pembersih
wajah
antiacne
dengan
efek
hambat
Propionibacterium
acnes.
35

30
25
20
Diameter Rata-Rata Zona
15
10
5
0

SA : T riklosan,
Asam
laurat
P D : Asam
salisilat,
Asam
laurat
BR : T riklosan,
Hambat
Asam
(mm)
laurat
CC : Asam
salisilat
(+):clyndamyci
n
10ug/mL
(-): ethanol
96%

SA PD BR CC (+) (-)

SA : T r iklosan ,
Asam
laurat
PD : Asam
salisilat,
Asam
laurat

Diameter Rata-Rata Z ona Hambat


BR : T(mm)
rik losan,
Asam
laurat
CC : Asam
salisilat
(+):
clyn damy
cin
10 ug/mL
(-): et han ol
96 %

Pada penelitian ini dilakukan pengukuran pH


masing-masing sabun pembersih wajah yang
bertujuan utnuk mengetahui apakah derajat
keasaman sabun pembersih wajah mempengaruhi
zona hambat bakteri.
Uji korelatif pearson p=0,462 (p<0,05) tidak ada
hubungan antara nilai pH dengan zona hambat
yang terbentuk

Conclusion
Dari beberapa merek sabun pembersih wajah antiacne
yang diujikan, sabun pembersih wajah antiacne yang
memiliki efek hambat paling besar terhadap pertumbuhan
Propionibacterium acnes yaitu sabun pembersih wajah
antiacne yang mengandung zat antibakteri triklosan dan
asam laurat

Reference
1. Krowchuk DP. Managing adolescent acne: a guide for
pediatricians. Pediatr Rev. 2005:250-261.
2. C. Beylot, N. Auffret, et al. Propionibacterium acnes: an
update on its role in the pathogenesis of acnes.
European Academy of Dermatology and Venerology
Journal. 2013.

Anda mungkin juga menyukai