I.
II.
Faktor lain
a. Faktor genetik dianggap mempunyai transmin gangguan efektif
melalui riwayat keluarga atau keturunan.
b. Teori agresi menyerang kedalam menunjukkan bahwa depresi terjadi
karena perasaan marah yang ditujukan pada diri sendiri.
c. Teori kehilangan objek merasakan pada perpisahan traumatik
individu dengan benda atau yang sampai sangat berarti.
d. Teori organisasi kepribadian mengenai bagian konsep yang negative
dan harga diri rendah mempengaruhi sistem keyakinan penilaian
seseorang terhadap dirinya.
e. Metode kognitif menyatakan bahwa depresi merupakan masalah
kognitif yang didominasi oleh evaluasi negative seseorang terhadap
diri dunia seseorang dimasa depan seseorang.
f. Metode ketidakberdayaan yang dipelajari menunjukkan bahwa
semata mata trauma menyebabkan depresi tetapi keyakinan bahwa
seseorang tidak mampu mengendalikan terhadap hasil yang penting
dalam kehidupannya. Oleh karena itu dia menolak respon dan
adaktif.
g. Model perilaku berkembang dari kerangka teori belajar sosial yang
mengasumsikan keinginan penyebab depresi terlacak pada kerangka
keinginan positif dalam berinteraksi dengan lingkungan.
h. Metode biologi menguraikan perubahan kimia dalam tubuh terjadi
selama masa depresi, termasuk depresi katakoloni, disfungsi
endoktrim dan variasi periodic serta irama biologis.
2) Faktor Presipitasi
Adapun faktor pencetus terdiri dari 4 sumber utama yang dapat
menentukan alam perasaan adalah :
a) Stressor Sosial Budaya
Stress yang di timbulkan oleh sosial dan budaya masyarakat.
Kejadian atau perubahan dalam kehidupan sosial budaya memicu
kesulitan berhubungan dengan orang lain dan cara berperilaku (Riyadi,
2009).
b) Stressor Psikologis
Stress yang disebabkan karena kecemasan yang berkepanjangan dan
terjadinya individu untuk tidak mempunyai kemampuan
mengatasinya (Riyadi, 2009).
c) Stressor Biologis
Stressor biologis yang berkaitan dengan isolasi social meliputi adanya
kelainan struktur otak, penyakit infeksi dan penyakit kronis,
Neuroendokrin, hormone pertumbuhan, prolaktin, ACTH, LH/FSH,
vasopressin, hormone tiroid, insulin, oksitosin, epinefrin, neropinefrin,
2
Kesepian
Menarik diri
Ketergantungan
Manipulasi
Impulsif
Narkisisme
D. Komplikasi
Klien dengan isolasi social semakin tenggelam dalam perjalanan dan tingkah
laku masa lalu primitive antara lain pembicaraan yang austik dan tingkah laku
yang tidak sesuai dengan kenyataan sehingga berakibat lanjut menjadi resiko
gangguan sensori persepsi halusinasi, mencederai diri sendiri, orang lain serta
lingkungan dan penurunan aktivitas sehingga dapat menyebabkan deficit
perawatan diri (Dalami,2009).
E. Mekanisme Koping
Mekanisme koping digunakan klien sebagai usaha mengatasi kecemasan yang
merupakan suatu kesepian nyata yang mengancam dirinya. Kecemasan koping
yang sering digunakan adalah regrasi. Represi, dan isolasi. Sedangkan contoh
sumber koping yang dapat digunakan misalnya keterlibatan dalam hubungan
yang luas dalam keluarga dan teman, hubungan dengan hewan peliharaan,
menggunakan kreatifitas untuk mengekspresikan stress interpersonal seperti
kesenian music atau tulisan (Struart and Sudden, 1999).
7) Menyendiri
8) Klien tampak memisahkan diri dari orang lain
9) Tidak atau kurang sadar terhadap lingkungan sekitar
10) Pemasukan makanan dan minuman terganggu
11) Aktivitas menurun
12) Harga diri rendah
13) Posisi seperti janin saat tidur
14) Menolak hubungan dengan orang lain (Damaiyanti, 2012).
III.
A. Pohon masalah
Resiko gangguan persepsi-sensori: halusinasi
Isolasi sosial
Diagnose keperawatan
A. Gangguan persepsi sensori; halusinasi
B. Isolasi social
C. Harga diri rendah
D. Koping keluarga inefektif
E. Deficit perawatan diri
V.
Tindakan :
Diskusikan dengan klien tentang obat (nama, dosis, frekuensi, efek
samping minum obat)
8
Daftar Pustaka
Nyumirah, Sri. 2012. Pengaruh Terapi Perilaku Kognitif Terhadap Kemampuan Interaksi
Sosial Klien Isolasi Sosial di RSJ Dr Amino Gondohutomo Semarang.
http://nophienov.wordpress.com/2013/05/30/laporan-pendahuluan-isolasi-sosial-menarikdiri/
www.slideshare.net/setiawanlilikbudi/laporan-pendahuluan-isolasi-sosial