Abstrak
Dewasa ini temuan menggunakan mikroskop merupakan indicator perkembangan
kemajuan dunia kedokteran. Dimulai oleh seorang bernama Hans Lippershey (1950) seorang
Belanda yang menapaki awal perjalanan benda tua yang mengalami modernisasi ini. Dapat
dibagi menjadi empat dilihat dari jenisnya yaitu, Mikroskop optik , Mikroskop ultra-violet,
Mikroskop elektron, Mikroskop kontras fase. Bagian-bagiannya dapat dijabarkan menjadi
beberapa diantaranya, lensa objektif, lensa okuler, diafragma, dan banyak ornament-ornament
lainya yang diperuntukan bagi satuan kinerja yang dilakukan mikroskop dalam membentuk
bayangan yang nantinya dapat diteliti. Cara membuat sediaan bagi sediaan sel hidup memiliki
beberapa tahapan pula yang tidak mudah demi keberhasilan pengamatan sediaan. Beberapa cara
diantaranya Tahap pengambilan jaringan, Tahap fiksasi, Tahap dehidrasi dan infiltrasi, Tahap
embedding, Tahap sectioning/cutting (pengirisan), Tahap staining (pewarnaan), Tahap mounting.
Sel kulit yang diteliti juga memiliki kompleksitas lapisan yang menyusunya baik 2 lapisan utama
yaitu epidermis dan dermis.
Kata kunci: Mikroskop, Sediaan (preparat), Sel Kulit, Epidermis, Dermis
Christian Hasiholan, NIM: 102011237, Fakultas Kedokteran Universitas Krida Wacana, Jalan Arjuna
Utara, roketzone@yahoo.com.
Abstract
Microscopy inventions are the indicator for medicine progress nowadays. Was invented
by Hans Lippershey (1950) a Dutch who begin the journey of experiences from this old stuff
moderenization. Divided into parts such as, Optical microscope, UV microscope , electron
microscope, phase contrast Microscope. Microscope itself has many oparts such as the objective
lens, ocular lens, diafragma, and others. Stages of making preparations, they are removal of
tissues, fixation, dehydration, infiltration, embedding, sectioning/cutting, staining, mounting.
Skin cells also have a layer of complexity to compile both the main layer epidermis and dermis.
Key words: Microscope, Preparation, Skin cells, Epidermis, Dermis
Pendahuluan
Perkembangan dunia kedokteran mengalami segnifikasi yang besar berkat beberapa
penemuan-penemuan mutakhir dunia terutama didunia medis yang dimulai oleh seorang
bernama Hans Lippershey (1950) seorang Belanda lewat penemuannya berupa sebuah teknik
untuk menghasilkan bayangan (image) dari benda yang sangat kecil sehingga mampu dilihat oleh
mata dengan baik yang dikenal dengan nama Mikroskop1. Pada awalnya penemuan ini masih
sangat sederhana, yaitu hanya mampu menghasilkan perbesaran 150 kali dari ukuran aslinya.
Penemuan ini mendorong ilmuan lain untuk mengembangkan keingintahuan khalayak tentang
benda-benda bersifat mikroskopis. Adalah Janssen, Galileo-Galilei dan Anthony Van
2
a. Mikroskop optik. Mikroskop yang menggunakan sistem lensa optis yang memiliki
perbesaran hingga 1000x. Batas pengukuran objek yang dapat diamati oleh mikroskop ini
berkisar 0,11 m. Mikroskop ini memiliki 2 jenis lensa yaitu lensa objektif dan lensa
okuler. Lensa objektif yang berada dekat dengan bahan atau specimen yang ingin diamati.
Biasanya terdapat 4 pilihan lensa objektif dengan perbesaran masing-masing, 4x, 10x,
40x, dan 100x. Lensa okuler yaitu lensa yang terletak dekat dengan mata. Mikroskop ini
memanfaatkan cahaya polikromatik. Cahaya polikromatik adalah cahaya yang terdiri atas
cahaya-cahaya monokromatik. Cahaya monokromatik terdiri dari merah, jingga, kuning,
hijau, biru, nila, dan unggu. Tiap monokromatik memiliki panjang gelombang dan daya
tembus, dimana merah memiliki panjang gelombang tinggi dan daya tembus rendah dan
sebaliknya ungu memiliki panjang gelombang rendah dan daya tembus yang tinggi. 3
Klasifikasi lebih lanjut Mikroskop optic dibagi atas bright field illumination (cahaya
biasa), Oblique illumination, Cross polarized light illumination (Polarisasi cahaya), Dark
field illumination, Phase contrast illumination, Differential interference contrast
(Interferensi Cahaya).4
b. Mikroskop ultra-violet. Pengamatan pada mikroskop ultra-violet dilakukan dengan
menggunakan film fotografi, karena cahaya ultra-violet tidak dapat langsung ditangkap
mata.3
c. Mikroskop elektron. Suatu mikroskop yang tidak menggunakan cahaya sebagai alat
untuk membuat bayangan benda yang diamati, melainkan menggunakan arus elektron
yang berasal dari suatu sumber elektron. Sinar elektron itu dilewatkan melalui benda
yang diamati (benda ini harus tipis sekali), kemudian dari sana melalui suatu sistem lensa
elektron dibentuk bayangan itu pada sebuah layar yang berpendar (berfluoresensi).
Terdapat dua jenis dasar mikroskop elektron, yaitu:3
- Mikroskop elektron transimsi (transmission electron microscope, TEM). TEM
mengarahkan berkas elektron melalui bagian tipis spesimen, serupa dengan cara yang
dilakukan oleh mikroskop cahaya yang mentransmisi (menghantarkan) cahaya
melalui kaca mikroskop. TEM menggunakan elektromagnet sebagai lensa untuk
memfokuskan dan memperbesar citra dengan cara membelokan jalan elektronnya.
Citra yang terbentuk akhirnya difokuskan pada layar supaya dapat dilihat atau
difokuskan pada film fotografik.3
mikroskop yang cukup baik, biasanya tersedia dua macam cermin, yaitu cermin datar dan
cermin cekung. Cermin datar digunakan apabila sumber cahaya yang tersedia cukup
(ruangan cukup terang). Cermin cekung digunakan apabila sumber cahaya yang tersedia
kurang memadai (redup).
Kondensor dan Diafragma
Pada beberapa mikroskop, terdapat kondensor dan diafragma yang berfungsi
mengatur kekuatan cahaya. Dengan mengatur kondensor dan diafragma, kamu dapat
melihat objek yang diamati dengan lebih baik.
Revolver
Revolver merupakan bagian yang dapat diputarkan untuk memilih lensa objektif yang
akan kita gunakan. Pada revolver melekat beberapa lensa objektif.
Tubus
Tubus merupakan bagian yang menghubungkan lensa objektif dengan lensa okuler. Ia
meneruskan cahaya dari lensa objektif ke lensa okuler.
Meja Objek (Panggung Mikroskop) dan Penjepit Objek
Meja objek digunakan untuk menyimpan objek yang akan diamati. Pada meja objek juga
terdapat penjepit untuk menjepit objek gelas (tempat objek yang diamati). Meja objek ada
yang bisa digeser dan ada yang tidak, bergantung jenis mikroskopnya.
Lengan Mikroskop
Bagian ini digunakan untuk memegang dan memindahkan mikroskop. Selain itu, lengan
merupakan penyangga bagian optik.
Makrometer
Makrometer berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tubus. Jarak antara objek yang
diamati dengan lensa objektif dapat diatur menggunakan makrometer. Hal ini dilakukan
untuk menemukan objek yang akan kita amati.
Mikrometer
Mikrometer juga berfungsi untuk menggerakkan tubus, namun gerakan yang dilakukanya
lebih halus. Mikrometer terutama digunakan untuk menemukan fokus yang lebih jelas
dari objek yang diamati.
Kaki mikroskop,
Merupakan tempat mikroskop bertumpu. Kaki mikroskop kebanyakan berbentuk seperti
tapal kuda.
Cara Penggunaan
Setelah menyiapkan preparat objek, kita beralih pada penggunaan mikroskopnya. Berikut
langkah-langkah kerjanya. Berikut langkah-langkahnya diantaranya:1
1. Sambungkan kabel listrik mikroskop lalu tekan tombol turn on yang terletak
disekitar kaki mikroskop untuk mengaktifkan cahaya.
2. Pilih salah satu dari ke- 4 lensa objektif yang kita gunakan dengan cara memutar
revolver hingga berbunyi (klik). Sebelum itu pastikan bahwa meja objek berada
cukup jauh dari lensa objektif. Hal ini perlu diperhatikan karena ketika lensa
objektif menyentuh dan bergesekan dengan preparat maka lensa tersebut akan
rusak dan tidak bisa dipakai kembali. Untuk percobaan awal kita gunakan lensa
objektif dengan perbesaran 10.
3. Buka penjepit objek dengan cara menarik pelatuk pada ujung penjepit objek, lalu
masukan preparat dengan sangat hati-hati. Ketika dirasa posisinya sudah pas
lepaskan pelatuk dengan perlahan.
4. Atur makrometer untuk menaikan dan menggeser meja objek ke kiri atau kanan.
5. Lalu gunakan mikrometer untuk mencari fokus agar mata kita dapat melihat objek
dengan jelas.
Ruang
Ruang
SU
: sumbu utama
F1 dan F2
R1 dan R2
o Sinar-sinar yang datang dari titik fokus dibiaskan sejajar dengan sumbu utama.
o Sinar yang melewati pusat lensa tidak akan dibiaskan melainkan diteruskan tanpa
mengalami pembiasan.
Berikut pembentukan bayangan pada mikroskop hasil kerja 2 lensa cembung, lensa
objektif dan okuler (Gambar 3.1).
Ketika cahaya objek masuk akan segera mengalami pembentukan bayangan di lensa
cembung objektif. Pembentukan ini berdasarkan ke- 3 sifat yang sudah dipaparkan sebelumnya.
Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif bersifat diperbesar, terbalik, dan nyata. Bersifat
nyata karena berada pada ruang bayangan. Hasil pembentukan bayangan merupakan objek bagi
lensa cembung okuler. Hasil bayangan lensa okuler akan diterima oleh mata. Untuk mendapatkan
perbesaran maksimal, maka bayangan lensa objektif harus tepat berada di titik fokus lensa
okuler. Hal ini berarti posisi objek harus berada juga di titik fokus lensa objektif. Bayangan
terakhir yang terbentuk pada lensa okuler akan memiliki sifat diperbesar, terbalik, dan maya
seperti yang terlihat pada gambar di atas.
pada mikroskop merupakan pola difraksi yang disebabkan oleh apertur (luas sistem lensa oleh
alat-alat optik tersebut).4
Pola difraksi yang dibentuk oleh sebuah celah bulat terdiri atas bentuk terang pusat yang
dikelilingi cincin terang dan gelap. Salah seorang ilmuan, Lord Rayleigh menyimpulkan bahwa
dua buah titik sumber yang terangnya sama akan terlihat terpisah jika maksimum sentral atau
pusat-pusat dari pola difraksi yang satu bertepatan letaknya dengan minimum pertama dari pola
difraksi titik yang lain.4
Menurut Abbe, apertur numerik (a) merupakan hasil kali antara indeks bias dengan
setengah sudut buka (sin i) yang dibentuk oleh sinar melalui benda:4
a= n*sin i
dimana :
a = apertur numerik
n = indeks bias
i = setengah sudut buka
z = daya pisah
= panjang gelombang
a = apertur numerik
b. Tahap fiksasi
Sediaan (preparat) dimasukan pada larutan glutaraldehyde (selama satu setengah
jam), sediaan di cuci dengan larutan buffer fosfat, dilanjutkan kembali dengan
memasukan sediaan dalam osmium tetroxide (selama satu setengah jam), kemudian
kembali dicuci dalam larutan buffer fosfat.
c. Tahap dehidrasi dan infiltrasi
Pada tahap dehidrasi dilakukan dengan alcohol dari konsentrasi rendah ke tinggi
secara bertahap (50%, 70%, 80%, 90%) selama 5 menit masing-masing dalam suhu
40C dilanjutkan (95%, 100%, 100%) selama 10 menit masing-masing pada suhu
kamar.
Infiltrasi menggunakan tusuk gigi/lidi memisahkan sediaan dari larutan dehidrosinya.
d. Tahap embedding
Penambahan Araldhite, DDSA, DMP-30 lalu dibekukan lewat proses beberapa hari
hingga menjadi balok-balok yang siap disayat.
e. Tahap sectioning/cutting (pengirisan)
Penyayatan dilakukan dengan menggunakan pisau-gelas (LKB Knife Maker Model
7800). Lihat sediaan yang telah dipotong dengan menambahkan metal biru untuk
memeriksa sediaan sudah betul atau belum. Sediaan yang berwarn abu-abu
merupakan yang melewati penipisan paling baik yang disebut dengan nama grid.
f. Tahap staining (pewarnaan)
Cuci grid dengan methanol absolute. Keringkan grid pada kertas filter. Pewarnaannya
menggunakan tetes lead-citrate butir-butir NaOH (selama 20 menit). Ditaruh dalam
lemari es.
g. Tahap mounting
Keringkan Grid. Sediaan siap di teliti dibawah mikroskop.
12
Sel Kulit
Kulit yang menutupi tubuh adalah salah satu organ besar yang memiliki kisaran 16% dari
berat badan tubuh. Terdapat 2 lapisan utama, yaitu epitel permukaan (epidermis) dan jaringan
dibawahnya (dermis). Kulit terdiri dari tiga lapisan, masing-masing dengan bagian-bagian
sendiri yang penting. Kulit memiliki dua lapisan utama, epidermis dan dermis. Di bawah ini
adalah lapisan subkutan ('bawah kulit') lemak.
Seperti yang dapat Anda lihat, ada banyak struktur yang berbeda dalam kulit. Bersamasama struktur ini memberikan banyak sifat pelindung kulit yang membantu menghindari
kerusakan tubuh dari pengaruh luar. Dengan cara ini, kulit: 6
melindungi tubuh dari kehilangan air dan dari luka akibat benjolan, bahan kimia, sinar
matahari atau mikroorganisme ('kuman');
synthesises vitamin D.
Penutup
Penemuan dan penggembangan mikroskop merupakan titik perkembangan dunia secara
global khususnya pada dunia kedokteran. Telah banyak kajian ulang tentang penyakit dan
temuan baru tentang banyak hal menggunakan alat ini. Kemajuan mikroskop yang pesat juga
menjadi tolah ukur dalam hasil temuan. Klasifikasi mikroskop yang detail dan lebih baik dari sisi
perbesaran juga sangat berperan besar. Paparan detail, mulai dari pengertian, jenis-jenis
mikroskop, bagian-bagian mikroskop, fungsi mikroskop, cara penggunaan mikroskop, cara kerja
mikroskop, sifat dan pembentukan bayangan pada mikroskop, dan kemampuan daya pisah serta
cara membuat sediaan (kulit) dapat mempertegas salah satu fungsi dari alat ini bagaimana dapat
meneliti sediaan (kerokan) sel-sel kering pada tubuh.
Daftar Pustaka
1. Indrajit D. Mudah dan aktif belajar fisika. Bandung: P.T. Setia Purna Inves; 2007.
2. Young HD, Freedman RA. Fisika universitas. Edisi ke-10. Jakarta: Erlangga; 2003.
3. Hadiat, Moedjadi, Kertiasa N, Sukarno, Soepomo S. Kamus sains. Jakarta: Balai Pustaka;
2004.
4. Lumbanraja SM. Mikroskop. Bahan Kuliah 2011.
14
15