Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena alhamdulillah
dengan limpahan karunia dan nikmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Tak lupa shalawat serta salam semoga tetap tercurah pada Nabi akhir zaman
Muhammad SAW, kepada para Sahabatnya, keluarga, serta sampai kepada kita
selaku umatnya. Amin.
Makalah berjudul MANOMETER ini kami buat untk memenuhi salahsatu
tugas makalah Instrumen dan Kontrol. Selain memenuhi tugas tersebut, makalah
ini dapat bermanfaat bagi khalayak pembaca pada umumnya dan kami khususnya.
Kritik dan saran sangat kami harapkan dalam upaya perbaikan kami dalam
membuat makalah. Karena sangat saya sadari pembuata makalah ini penuh akan
kekurangan.

Banda Aceh, 19 Maret 2015

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas,
biasanya terhadap suatu standar atau satuan pengukuran. Pengukuran tidak
hanya terbatas pada kuantitas fisik, tetapi juga dapat diperluas untuk
mengukur hampir semua benda yang bisa dibayangkan, seperti tingkat
ketidakpastian, atau kepercayaan konsumen. Banyak sekali alat ukur yang kita
gunakan dalam kehidupan sehari hari. Dalam alat ukur yang kita gunakan,
terdapat sensor yang mengubah suatu energy ke energi yang lain. Sensor ini
akan mengubah energi sesuai dengan fungsi dari alat ukur tersebut. Menurut
Alonso (1992), menyatakan pengukuran adalah suatu teknik untuk mengukur
suatu bilangan padasuatu sifat fisis dengan membandingkannya dengan suatu
besaran standar yangtelah diterima sebagai suatu bilangan.
Pengumpulan data dalam penginderaan jauh dilakukan dari jarak jauh
dengan menggunakan sensor( Hartono, 2007). Sensor adalah alat yang
berfungsi merubah besaran analog menjadi besaran listrik. Dalam definisi
yang lain sensor adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi
gejala-gejala atau sinyal-sinyal yang berasal dari perubahan suatu energi
seperti energi listrik, energi fisika, energi kimia, energi biologi, energi
mekanik dan sebagainya. Sebagai contoh dari sensor adalah sensor tekanan.
Sensor adalah peralatan yang digunakan untuk merubah suatu besaran fisis
menjadi besaran listrik sehingga dapat dianalisa dengan rangkaian listrik
tertentu (Lapanporo,2011).
Manometer adalah alat ukur tekanan dan manometer tertua adalah
manometer kolom cairan.Alat ukur ini sangat sederhana, pengamatan dapat
dilakukan

langsung

dan

cukup

teliti

pada

beberapa

daerah

pengukuran.Manometer kolom cairan biasanya digunakan untuk pengukuran


tekanan yang tidak terlalu tinggi (mendekati tekanan atmosfir). Menurut

suryatin (2007), manometer adalah alat pengukur gas di ruang tertutup.


Manometer terdiri dari manometer zat cair dan manometer logam.
1.2 Rumusan masalah
Rumusan masalah yang akan di bahas pada makalah ini adalah sebagai
berikut:
Pengertian tentan alat sensor
?
Apa itu manometer
?
Prinsip kerja manometer
?
Aplikasi manometer dalam industri
?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah diharapkan pembaca dapat
mengetahui alat ukur manometer dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II
ISI
2.1 Tekanan
Tekanan dinyatakan sebagai gaya persatuan luas. Dengan demikian, dapat
dikatakan tekanan sama dengan tegangan , dan pada umumnya tekanan dapat
dianggap sebagai sejenis tegangan juga. Tekanan dapat dihasilkan oleh gas,
cairan, atau benda-benda padat. Tekanan dapat diukur sebagai tekanan absolut,
tekanan terukur atau tekanan differensial. Tekanan absolut adalah tekanan total
yang dihasilkan oleh medium, sedangkan tekanan diferensial adalah beda antara
dua tekanan. Tekanan terukur adalah suatu tipe khusus dari tekanan diferensial
yang dinyatakan sebagai berikut :
Pg = Pa - Ps
Dimana ,

Pg = tekanan terukur
Pa = tekanan absolut, dan
Ps = tekanan atmosfer

Suatu ruang hampa di lain pihak didefinisikan sebagai ruangan gas yang
tekanannya kurang dari tekanan atmosfer. Tekanan dalam ruangan hampa ini
merupakan sejenis tekanan diferensial:
V = Ps - Pa
Satuan dasar dari tekanan dalam cgs adalah dyne/cm2. Satuan standar SI
untuk tekanan adalah Newton per meter persegi (N/m2) atau pascal (Pa).
2.2 Alat Sensor
Sensor adalah alat yang berfungsi merubah besaran analog menjadi
besaran listrik. Dalam definisi yang lain sensor adalah suatu peralatan yang
berfungsi untuk mendeteksi gejala-gejala atau sinyal-sinyal yang berasal dari
perubahan suatu energi seperti energi listrik, energi fisika, energi kimia, energi
biologi, energi mekanik dan sebagainya. Sensor adalah jenis transduser yang

digunakan untuk mengubah variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia
menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor biasanya dikategorikan melalui
pengukur dan memegang peranan penting dalam pengendalian proses pabrikasi
modern. Sensor memberikan ekivalen mata, pendengaran, hidung lidah dan
menjadi otak mikroprosesor dari sistem otomatisasi industri.
Sensor tekanan memiliki transduser yang mengukur ketegangan kawat,
dimana

mengubah

tegangan

mekanis

menjadi

sinyal

listrik.

Dasar

penginderaannya pada perubahan tahanan pengantar (transduser) yang berubah


akibat perubahan panjang dan luas penampangnya. Transduser berasal dari kata
traducere dalam bahasa Latin yang berarti mengubah. Sehingga transduser
dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang dapat mengubah suatu energi ke
bentuk energi yang lain.
2.3 Manometer
Manometer adalah alat ukur tekanan. Manometer digunakan secara luas
pada audit energi untuk mengukur perbedaan tekanan di dua titik yang
berlawanan. Jenis manometer tertua adalah manometer kolom cairan. Versi
manometer sederhana kolom cairan adalah bentuk pipa U yang diisi cairan
setengahnya (biasanya berisi minyak, air atau air raksa) dimana pengukuran
dilakukan pada satu sisi pipa, sementara tekanan (yang mungkin terjadi karena
atmosfir) diterapan pada tabung yang lainnya. Perbedaan ketinggian cairan
memperlihatkan tekanan yang diterapkan. Gambar ilustrasi kolom cairan dapat
dilihat pada lampiran 1.
Alat ukur ini sangat sederhana, pengamatan dapat dilakukan langsung dan
cukup teliti pada beberapa daerah pengukuran. Manometer kolom cairan biasanya
digunakan untuk pengukuran tekanan yang tidak terlalu tinggi (mendekati tekanan
atmosfir).

2.4 Kegunaan Manometer


Manometer adalah alat yang digunakan secara luas pada audit energi untuk
mengukur perbedaan tekanan di dua titik yang berlawanan. Jenis manometer
tertua adalah manometer kolom cairan. Versi manometer sederhana kolom cairan
adalah bentuk pipa U yang diisi cairan setengahnya (biasanya berisi minyak, air
atau air raksa) dimana pengukuran dilakukan pada satu sisi pipa, sementara
tekanan (yang mungkin terjadi karena atmosfir) diterapkan pada tabung yang
lainnya. Perbedaan ketinggian cairan memperlihatkan tekanan yang diterapkan.
2.5 Prinsip Kerja Alat
Apabila tabung U yang diisi cairan setengahnya, dengan kedua ujung tabung
terbuka berisi cairan. Maka kedua cairan pada ujung tab ung akan sama tinggi (a).
Bila tekanan diberikan pada salah satu ujung tabung, cairan akan tertekan kesisi
bawah tabung dan pada sisi tabung lainnya akan naik. Perbedaan pada ketinggian,
h, merupakan penjumlahan hasil pembacaan diatas dan dibawah angka nol yang
menunjukkan adanya tekanan(b). Kemudian bila keadaan vakum diterapkan pada
satu sisi kaki tabung, cairan akan meningkat pada sisi tersebut dan cairan akan
turun pada sisi lainnya. Perbedaan ketinggian h merupakan hasil penjumlahan
pembacaan diatas dan dibawah nol yang menunjukkan jumlah tekanan vakum(c).
Gambar prinsip kerja dapat dilihat pada lampiran 1.
Pada prinsipnya, tekanan atau uap gas pada salah satu tabung akan akan
memberikan pergerakan cairan menuju pada salah satu ujung tabung lainnya.
Perbedaan ketinggian tabung inilah yang menunjukkan nilai tekanan.
2.6 Instrumen pada alat
Banyak instrumen telah diciptakan untuk mengukur tekanan, dengan
berbagai keuntungan dan kerugian.Rentang tekanan, sensitivitas, respon dinamis
dan biaya semua berbeda-beda berdasarkan beberapa kali lipat dari satu desain
instrumen ke yang berikutnya. Jenis tertua adalah kolom cairan (tabung vertikal
diisi dengan air raksa) manometer ditemukan oleh Evangelista Torricelli pada
1643. U-Tube diciptakan oleh Huygens Kristen tahun 1661.

2.6.1

Hidrostatik
Pengukur hidrostatik (seperti manometer kolom merkuri)

membandingkan tekanan untuk kekuatan hidrostatik per satuan


luas di dasar kolom cairan. Pengukuran mengukur hidrostatik
adalah independen dari jenis gas yang diukur, dan dapat
dirancang untuk memiliki kalibrasi yang sangat linear. Mereka
memiliki respon dinamik miskin.
2.6.2

Piston
Piston-jenis alat pengukur mengimbangi tekanan fluida dengan musim

semi (misalnya ban-tekanan pengukur akurasi relatif rendah) atau berat badan
yang solid, dalam hal ini dikenal sebagai tester bobot mati dan dapat digunakan
untuk kalibrasi alat pengukur lainnya.
2.6.3

Kolom cair
Perbedaan ketinggian fluida dalam manometer kolom cairan adalah

proporsional terhadap perbedaan tekanan. Pengukur kolom cairan terdiri dari


kolom vertikal cairan dalam tabung yang memiliki ujung yang terkena tekanan
yang berbeda. Kolom akan naik atau turun sampai berat adalah dalam
kesetimbangan dengan perbedaan tekanan antara kedua ujung tabung. Sebuah
versi yang sangat sederhana adalah tabung berbentuk U setengah penuh cairan,
satu sisi yang terhubung ke daerah yang diinginkan sementara referensi tekanan
(yang mungkin tekanan atmosfir atau vakum) yang diterapkan pada yang lain.
Perbedaan tingkat cair mewakili tekanan diterapkan. Tekanan yang diberikan oleh
kolom cairan dari ketinggian h dan densitas diberikan oleh persamaan tekanan
hidrostatik, P = hg. Oleh karena perbedaan tekanan antara P tekanan diterapkan
dan

tekanan referensi P0 dalam manometer U-tabung dapat ditemukan dengan

memecahkan

- P0 = hg. Dengan kata lain, tekanan pada kedua ujung cairan

(diperlihatkan dengan warna biru pada gambar ke kanan) harus seimbang (karena
cairan statis) dan sebagainya

= P0 + hg.Jika cairan yang diukur secara

signifikan padat, koreksi hidrostatik mungkin harus dibuat untuk ketinggian antara
permukaan bergerak dari cairan manometer kerja dan lokasi di mana pengukuran
8

tekanan yang diinginkan kecuali ketika mengukur tekanan diferensial cairan


(misalnya melintasi lubang piring atau venturi), dalam hal ini densitas harus
dikoreksi dengan mengurangi kepadatan cairan yang diukur.
Meskipun cairan apapun dapat digunakan, merkuri lebih disukai untuk
kepadatan tinggi (13,534 g / cm

3)

dan rendah tekanan uap . Untuk perbedaan

tekanan rendah jauh di atas tekanan uap air, air yang umum digunakan (dan " inci
air "adalah unit tekanan umum). Liquid-kolom pengukur tekanan tidak tergantung
pada jenis gas yang diukur dan memiliki kalibrasi yang sangat linear. Mereka
memiliki respon dinamik miskin. Ketika mengukur vakum, cairan bekerja akan
menguap dan mencemari vakum jika yang tekanan uap terlalu tinggi. Ketika
mengukur tekanan cairan, loop diisi dengan gas atau cairan ringan dapat
mengisolasi cairan untuk mencegah mereka dari pencampuran tetapi hal ini dapat
tidak perlu, misalnya ketika merkuri digunakan sebagai cairan manometer untuk
mengukur tekanan diferensial cairan seperti air.Pengukur hidrostatik sederhana
dapat mengukur tekanan mulai dari beberapa Torr (beberapa 100 Pa) ke atmosfer
beberapa. (Sekitar 1.000.000 Pa)
2.7 Aplikasi manometer
Selama

pelaksanaan

audit

energi,

manometer

digunakan

untuk

menentukan perbedaan tekanan diantara dua titik di saluran pembuangan gas atau
udara. Perbedaan tekanan kemudian digunakan untuk menghitung kecepatan
aliran di saluran dengan menggunakan persamaan Bernoulli (Perbedaan tekanan =
v2/2g). Rincian lebih lanjut penggunaan manometer diberikan pada bagian
tentang bagaimana mengoperasikan manometer. Manometer harus sesuai untuk
aliran cairan. Kecepatan aliran cairan diberikan oleh perbedaan tekanan = f
LV2/2gD dimana f adalah factor gesekan dari bahan pipa, L adalah jarak antara
dua titik berlawanan 183 dimana perbedaan tekanan diambil, D adalah diameter
pipa dan g adalah konstanta gravitasi.
Beberapa alat yang mendasari prinsip manometer adalah sebagai berikut;

Alat pengukur tinggi

Barometer

MAP sensor

Tabung pitot

Sphygmomanometer

2.8 Tipe-tipe Manometer


Ada tiga tipe utama manometer:
1. Manometer zat cair
Manometer zat cair biasanya merupakan pipa kaca berbentuk U yang berisi
raksa. Manometer jenis ini dibedakan menjadi manometer raksa yang terbuka dan
manometer raksa yang tertutup. Gambar Manometer raksa ujung terbuka dan
tertutup dapat dilihat pada lampiran 2.
a. Manometer raksa ujung terbuka
Manometer raksa terbuka adalah sebuah tabung U yang kedua ujungnya
terbuka. Salah satu kaki dbiarkan terbuka berhubungan dengan udara luar
sedangkan kaki lainnya dihubungkan ke ruang yang akan diukur tekanan
gasnya(Irianto,2008). Manometer raksa ujung terbuka digunakan untuk mengukur
tekanan gas dalam ruang tertutup bila tekanannya sekitar 1 atmosfer. Pada pipa U
berisi raksa, pada salah satu ujungnya dihubungkan dengan ruangan yang akan
diukur tekanannya, sedangkan ujung yang lain berhubungan dengan udara luar
(atmosfer). Sebelum digunakan, permukaan raksa pada kedua pipa U adalah sama
tinggi. Setelah dihubungkan dengan ruang yang akan diukur tekanannya, maka
permukaan raksa pada kedua pipa menjadi tidak sama tingginya. Jika tekanan gas
dalam ruanagn tertutup lebih besar dari pada tekanan udara luar, maka akan
mendorong raksa dalam pipa U. permukaan raksa pada pipa terbuka lebih tinggi
daripada permukaan raksa pada pipa yang berhubungan dengan ruang tertutup.
Misalkan selisih tinggi raksa adalah h, maka tekanan ruangan sebesar
P = Bar + h .
Jika tekanan dalam gas dalam ruangan tertutup lebih rendah daripada tekanan
udara luar, maka permukaan raksa pada pipa terbuka akan lebih rendah daripada

10

permukaan raksa pada pipa yang berhubungan dengan ruang tertutup. Misalkan
selisih tinggi raksa adalah h, maka tekanan gas dalam ruang an sebesar
P = Bar . h
Keterangan :
Bar : tekanan udara luar
h : tekanan gas dalam ruang tertutup
b. Manometer raksa ujung tertutup
Manometer ini pada prinsipnya sama dengan manometer ujung terbuka, tetapi
digunakan untuk mengukur tekanan ruangan lebih dari 1 atmosfer. Sebelum
digunakan, tinggi permukaan raksa sama dengan tekanan di dalam pipa tertutup 1
atmosfer. Jika selisih tinggi permukaan raksa pada kedua pipa adalah h cm,
maka tekanan ruang tersebut sebesar :
P = (P+h) cmHg

Keterangan :
P : tekanan udara mula-mula dalam pipa
Dh : selisih tinggi permukaan raksa kedua pipa
P ; besarnya tekanan udara yang diukur

2. Manometer Logam (Bourdon)


Manometer logam digunakan untuk mengukur tekanan gas yang sangat
tinggi, misalnya tekanan gas dalam ketel uap, juga seperti uap dalam pembangkit
listrik tenaga uap. Di masyarakat, secara umum alat ini digunakan untuk
memeriksa tekanan udara dalam ban oleh para penambal ban (Soedojo,2001).
Cara kerja manometer ini didasarkan pada plat logam yang bergerak naik
turun bila ada perubahan tekanan. Gerak ujung plat logam diterusakan oleh jarum

11

jam penunjuk skala. Beberapa manometer logam antara lain manometer Bourdon,
manometer Shaffer Budenberg, dan manometer ban.
Salah satu kekurangan dari transduser tekanan yang menggunakan tabung
Bourdon) sebagai elemen pengindra yang elastic adalah kemampuannya yang
haya terbatas pada pengukuran tekanan yang static atau berubah sangat lambat
(quasistatic). Karna massa tabung bourdon yang relative besar, tabung tersebut
tidak dapat memberikan tanggapan terhadap perubahan tekanan yang cepat. Untuk
mengatasi kesulitan ini, digunakan jenis transduser yang berbeda dimana elemen
pengindranya adalah sebuah difragma tipis yang elastic yang akan bersentuhan
dengan fluida (Munson, 2004). Gambar manometer logam dapat dilihat pada
lampiran 2.
3. Manometer Mac Leod
Manometer Mac Leod digunakan untuk mengukur tekanan udara yang
lebih kecil dari 1 mmHg. Cara kerja manometer ini pada prinsipnya sama seperti
manometer raksa ujung tertutup. Jika selisih tinggi raksa di pipa S dengan pipa E
adalah h cmHg, maka tekanan yang terukur sebesar. Gambar Manometer Mac
Leod dapat dilihat pada lampiran 2.
P = 1 / 10.000 x h cmHg
2.9 Aplikasi dalam industri pangan
Dalam industri pangan, manometer digunakan pada mesin vacum frying.
Menurut Edi (2012), pembuatan keripik dapat dilakukan dengan penggorengan
manual dan vacuum frying. Penggorengan manual dapat dilakukan dengan
menggunakan wajan, sedangkan penggorengan vacuum frying dilakukan dengan
menggunakan mesin penggoreng hampa atau dikenal dengan vacuum fryer .
Pada kondisi vakum, suhu penggorengan dapat diturunkan menjadi 70
85C karena penurunan titik didih minyak. Dengan demikian, kerusakan warna,
aroma, rasa, dan nutrisi pada produk akibat panas dapat dihindari. Selain itu,
kerusakan minyak dan akibat lain yang ditimbulkan karena suhu tinggi dapat
diminimalkan karena proses dilakukan pada suhu dan tekanan rendah (Shofa,

12

2012). Prinsip kerja dari mesin ini adalag ,enggoreng bahan dengan suhu rendah
dan dalam keadaan vacum (hampa udara).

Bagian-bagian Mesin Vacuum Frying adalah sebagai berikut;


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Tabung Penggoreng
Bagian Pengaduk Penggorengan
Unit Pemanas
Bak air
Kotak control
Pompa Vacum Water jet
Kondensor
Manometer kevacuman

Pada mesin ini, manometer kevakuman berguna untuk melihat tekanan


kevakuman dalam tabung penggoreng.
Keunggulan mesin vacuum frying yaitu :
1. Aman digunakan , karena penggorengan dilakukan dalam keadaan tertutup
rapat, sehinggah mencegah minyak goreng panas dari cipratan pada saat
proses penggorengan,
2. Kebersihan terjamin, tumpahan minyak minimal dan tidak ada cipratan
minyak selama proses penggorengan.
3. Dapat melakukan penggorengan dengan akurat, dengan pengaturan
temperature secara otomatis proses penggorengan dapat berjalan sesuai
dengan temperature yang diinginkan, sehingga terhindar dari panas yang
berlebihan.
4. Menghasilkan keripik yang mutunya lebih bagus dari segi warna, tekstur,
aroma serta daya simpan yang lebih lama.
5. Menghasilkan gorengan yang masak merata dari luar sampai dalam.
6. Dapat menggoreng dengan proses yang cepat dan kapasitas yang besar.

13

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sensor adalah alat yang berfungsi merubah besaran analog menjadi
besaran listrik. Sensor tekanan memiliki transduser yang mengukur
ketegangan kawat, dimana mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal
listrik. Manometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
tekanan. Manometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
tekanan. Prinsip kerja dari manometer ini adalah dengan pemberian tekanan
yang memberikan pergerakan pada cairan yang terdapat pada tabung
sehingga cairan naik pada ujung tabung lainnya. Sehingga perbedaan tinggi
cairan ini menjadi besarnya tekanan yang dihasilkan. Salah satu aplikasi
manometer dalam industri pangan adalah mesin vacuum frying.
3.2 Saran
Diharapkan penulisan makalah ini bisa dijadikan bahan belajar.
Apabila terdapat kesalahan agar dapat menjadi acuan dalam penulisan
makalah kedepannya.

14

DAFTAR PUSTAKA
Alonso, M. & Finn. 1992. Dasar-Dasar Fisika Universitas. Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Giancoli. 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 2. Erlangga, Jakarta.
Hartono, 2007. Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta. Penerbit Citra Praya,
Jakarta.
Irianto, S.Y. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP dan MTsN kelas VIII.
Grasindo, Jakarta.
Lapanporo, B.P. 2011. Prototipe Sistem TelemetriBerbasis Sensor Suhu dan
Sensor
Asap untuk Pemantau Kebakaran Lahan. Universitas Tanjungpura,
Pontianak.
Malvino, A. P. 1999.Prinsip-Prinsip Elektronika, EDISI 3, JILID 1.
Erlangga, Jakarta.
Munson, B. R. 2004. Mekanika Fluida. Erlangga, Jakarta.
Suryatin, B. 2007. Sukses Sains Fisika 1 Untuk SMP Kelas 1. Gramedia, Jakarta.
Soedojo, P. 2001. Asas-Asas Ilmu Fisika Jilid 4 Fisika Modern. Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
Shofa, S .2012.Optimalisasi Waktu Pada Proses Pembuatan Keripik Buah Apel
(Pyrus Malus L)Dengan Vacuum Frying.[skripsi].Semarang;Universitas
Diponegoro.
Tipler, P.A. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 2, diterjemahkan oleh
Dr.Bambang Soegijono.Penerbit Erlangga, Jakarta.
Wibowo, Edi .2012. Pembuatan Keripik Umbi Gembili (Dioscorea Esculenta L.)
Dengan Variabel Lama Waktu Penggorengan Menggunakan Alat Vacuum
Fryer.[skripsi].Semarang;Universitas Diponegoro.

15

LAMPIRAN 1

16

LAMPIRAN 2

Gambar tipe manometer ujung terbuka.

Gambar tipe Manometer logam

Manometer Mac Leod

17

LAMPIRAN 3

Keterangan gambar:
1. Pompa vakum water jet, berfungsi untuk menghisap udara di dalam ruang
penggoreng sehingga tekanan menjadi rendah, serta untuk menghisap uap
air dari bahan yang digoreng.
2. Tabung penggoreng, berfungsi untuk mengkondisikan bahan sesuai
tekanan yang diinginkan. Di dalam tabung dilengkapi keranjang buah
setengah lingkaran.
3. Kondensor, berfungsi untuk mengembunkan uap air yang dikeluarkan
selama penggorengan. Kondensor ini air sebagai pendingin.
4. Unit pemanas, menggunakan kompor gas LPG.
5. Unit Pengendali Operasi (Panel Kontril), berfungsi untuk mengaktifkan
alat vakum dan unit pemanas.
6. Bagian pengaduk penggorengan, berfungsi untuk mengaduk buah yang
berada dalam tabung penggorengan.
7. Mesin peniris minyak (Spiner), berfungsi untuk meniriskan kandungan
minyak kripik yang sudah jadi.

18

Anda mungkin juga menyukai