Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Piezoelectric Device.
Penulisan makalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Instrumen dan kontrol jurusan Tekhnologi Hasil
Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala.
Penulis berharap agar penulisan makalah ini dapat menjadi pengetahuan
lebih bagi pembacanya. Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih
banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.

Banda Aceh , Maret 2015

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari masa ke masa berkembang
cepat terutama dibidang otomasi industri. Perkembangan ini tampak jelas di
industri pemabrikan, dimana sebelumnya banyak pekerjaan menggunakan tangan
manusia, kemudian beralih menggunakan mesin, berikutnya dengan electromechanic (semi otomatis) dan sekarang sudah menggunakan robotic (full
automatic).
Sensor dan transduser merupakan peralatan atau komponen yang
mempunyai peranan penting dalam sebuah sistem pengaturan otomatis. Ketepatan
dan kesesuaian dalam memilih sebuah sensor akan sangat menentukan kinerja
dari sistem pengaturan secara otomatis.
D Sharon, dkk (1982), mengatakan sensor adalah suatu peralatan yang
berfungsi untuk mendeteksi gejala-gejala atau sinyal-sinyal yang berasal dari
perubahan suatu energi seperti energi listrik, energi fisika, energi kimia, energi
biologi, energi mekanik dan sebagainya..
William D.C, (1993), mengatakan transduser adalah sebuah alat yang bila
digerakan oleh suatu energi di dalam sebuah sistem transmisi, akan menyalurkan
energi tersebut dalam bentuk yang sama atau dalam bentuk yang berlainan ke
sistem transmisi berikutnya. Transmisi energi ini bisa berupa listrik, mekanik,
kimia, optic (radiasi) atau thermal (panas). Contoh; generator adalah transduser
yang merubah energi mekanik menjadi energi listrik, motor adalah transduser
yang merubah energi listrik menjadi energi mekanik, dan sebagainya.
Alat ukur adalah sesuatu alat yang berfungsi memberikan batasan nilai
atau harga tertentu dari gejala-gejala atau sinyal yang berasal dari perubahan suatu
energi(William, 1993). Contoh alat alat ukur adalah voltmeter, ampermeter untuk
sinyal listrik; tachometer, speedometer untuk kecepatan gerak mekanik, lux-meter
untuk intensitas cahaya, dan sebagainya.

1.2 Tujuan Penulisan


Makalah yang disusun bertujuan untuk memenuhi tugas individu mata
kuliah Instrumen dan kontrol. Selain itu, makalah ini juga disusun untuk
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang pemahaman alat sensor
seperti perangkat piezoelektrik.

BAB II
ISI
2.1 Sensor
Sensor adalah alat yang berfungsi merubah besaran analog menjadi
besaran listrik. Dalam definisi yang lain sensor adalah suatu peralatan yang
berfungsi untuk mendeteksi gejala-gejala atau sinyal-sinyal yang berasal dari
perubahan suatu energi seperti energi listrik, energi fisika, energi kimia, energi
biologi, energi mekanik dan sebagainya. Sebagai contoh dari sensor adalah sensor
tekanan. Sensor adalah peralatan yang digunakan untuk merubah suatu besaran
fisis menjadi besaran listrik sehingga dapat dianalisa dengan rangkaian listrik
tertentu (Lapanporo,2011). Pengumpulan data dalam penginderaan jauh dilakukan
dari jarak jauh dengan menggunakan sensor( Hartono, 2007).
2.2 Sejarah Piezoelektrik
Piezoelektrisitas adalah sebuah fenomena saat sebuah gaya yang
diterapkan pada suatu segment bahan menimbulkan muatan listrik pada
permukaan segmen bahan tersebut yang disebabkan oleh adanya distribusi muatan
listrik pada sel sel kristal. Nilai koefisien muatan piezoelektrik berada pada
rentang 1 100 pico coloumb/Newton (Sucipto,2011)
Kata piezoelektrik berasal bahasa Latin, piezein yang berarti diperas atau
ditekan dan piezo yang bermakna didorong. Bahan piezoelektrik ditemukan
pertama kali pada tahun 1880an oleh Jacques dan Pierre Curie. Kata piezo berarti
tekanan, sehingga efek piezoelektrik terjadi jika medan listrik tebentuk ketika
material dikenai tekanan mekanik.
Sejak ditemukannya efek-efek piezoelektrik pada bahan PVDF Film oleh
Fraden (2003), material ini telah banyak digunakan dalam bermacam-macam
aplikasi, khususnya sebagai sensor dan aktuator . Suatu bahan piezoelektrik dapat
mengubah deformasi mekanik menjadi medan listrik yang setara dan sebaliknya
dapat mengubah medan listrik yang dikenakan padanya menjadi deformasi
mekanik yang setara (Gautschi, G., 2002).

2.3 Efek piezoelektrik


Tekanan yang mengenai piezoelektrik kemudian menimbulkan medan
listrik. Pada saat medan listrik melewati material, molekul yang terpolarisasi akan
menyesuaikan dengan medan listrik, dihasilkan dipol yang terinduksi dengan
molekul atau struktur kristal materi. Penyesuaian molekul akan mengakibatkan
material berubah dimensi. Fenomena tersebut dikenal dengan electrostriction
(efek piezoelektrik).
Efek piezoelektrik terjadi jika medan listrik tebentuk ketika material
dikenai tekanan mekanik. Pada saat medan listrik melewati material, molekul
yang terpolarisasi akan menyesuaikan dengan medan listrik, dihasilkan dipole
yang terinduksi dengan molekul atau struktur kristal materi. Penyesuaian molekul
akan mengakibatkan material berubah dimensi. Gambar efek piezoelektrik dapat
dilihat pada lampiran 2.
2.4 Bahan Piezoelektrik
Sejak ditemukannya efek-efek piezoelektrik pada bahan PVDF Film oleh
Kawai (Kawai H., 1969), material ini telah banyak digunakan dalam bermacammacam aplikasi, khususnya sebagai sensor dan aktuator (Boleslaw et al, 2001).
Suatu bahan piezoelektrik dapat mengubah deformasi mekanik menjadi medan
listrik yang setara dan sebaliknya dapat mengubah medan listrik yang dikenakan
padanya menjadi deformasi mekanik yang setara (Gautschi, G., 2002). PVDF film
mempunyai beberapa sifat yang menguntungkan, di antaranya adalah: fleksibel,
ringan, mampu bekerja pada pita frekuensi yang sangat lebar, dan juga tersedia
dalam berbagai bentuk ketebalan dan luasan. Di samping itu, film PVDF dapat
ditempelkan secara langsung pada material lain (misalnya karet, baja) dengan
menggunakan bahan perekat, tanpa mengakibatkan kerusakan pada material
maupun PVDF filmnya. Apabila PVDF film terdeformasi secara mekanik, maka
partikel penyusunnya menjadi terpolarisasi sehingga menimbulkan konsentrasi
muatan listrik pada masing-masing permukaannya. Besarnya konsentrasi muatan
listrik yang terbentuk ini dapat dinyatakan dalam dua mode persamaan, yaitu
charge mode dan voltage mode (Ehag, 1999).

Untuk charge mode berlaku:


Q=d31 iA

(i = 1,2, atau 3)

(1)

Dimana ;
Q : muatan listrik yang dihasilkan
i : tekanan mekanik pada arah yang relevan
d31 : konstata piezoelektric (PVDF Film)
A : area aktif dari PVDF film

Sedangkan untuk voltage mode berlaku:


Vo = g31it

(2)

Dimana :
Vo : tegangan open loop
i : tekanan mekanik pada arah yang relevan
g31 : konstata piezoelektric (film PVDF)
t : tebal film PVDF
2.5 Pemanfaatan bahan piezolistrik
1. Penghasil listrik tegangan tinggi
Bahan piezoelektrik dapat menghasilkan beda potensial hingga ribuan volt
sehingga banyak digunakan sebagai sumber tegangan tinggi. Salah alat yang
bekerja dengan prinsip ini adalah pemantik elektrik( Vlack, 2001)
2. Transduser
Transduser adalah alat yang mengubah suatu bentuk energi kedalam
bentuk energi yang lain. Transduser ultrasonic mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik, dalam bentuk suara dan sebaliknya. Transduser akan
mengeluarkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi di atas 20 kHz. Transduser
ultrasonik 40 kHz akan membangkitkan gelombang dengan frekuensi 40 kHz,
transduser akan aktif jika diberi sinyal dengan frekuensi dengan 40 kHz.
Transduser ultrasonik terdiri atas dua macam yaitu pengirim (transmitter) Tx dan
penerima (receiver) Rx. Transduser ultrasonik terbuat dari material piezoeletrik,
yaitu terbuat dari material quartz (SiO3) atau barium titanat (BaTiO3) yang akan

menghasilkan medan listrik pada saat material berubah bentuk atau dimensinya
sebagai akibat gaya mekanik.
2.6 Prinsip Kerja sensor piezoelektrik
Sensor ini memiliki cara kerja yang sebanding dengan inputnya atau
sebanding dengan seberapa besar sensor ini terdeformasi, cara kerja sensor ini
dapat pada lampiran 1. Semakin besar tekanan atau deformasi yang diterima
sensor tersebut, dapat menghasilkan output tegangan yang berubah-ubah, namun
sayangnya output sensor ini sangat kecil sehingga sulit untuk dibaca apabila ingin
kita jadikan input ke suatu sistem tertentu. Gambar prinsip kerja piezo listrik
dapat dilihat pada lampiran 1.
2.7 Pemenfaatan sensor piezolistrik
Pendeteksian jenis-jenis tekanan dalam bentuk Suara adalah bentuk dasar
dari aplikasi sensor misalnya, Piezoelektrik mikropon (gelombang suara akan
membengkokkan materi piezoelektrik, kemudian membuat perubahan tegangan
listrik) dan

Piezoelektrik

pickup yang digunakan pada

Gitar Listrik.

Piezo sensor diletakan pada bagian intrumen yang di kenal sebagai kontak
mikropon. Gambar piezolistrik pada gitar dapat dilihat pada lampiran 2.
Untuk beberapa teknik sensor, sensor dapat bertindak sebagai sensor dan
juga sebagai aktuator, seringkali istilah transducer lebih disukai ketika alat itu
memiliki dua kemampuan, namun kebanyakan alat piezoelektrik memiliki dua
kemampuan tersebut baik digunakan atau tidak. Ultrasonik transducer contohnya,
ia dapat memasukkan gelombang ultra pada dirinya dan juga menerima hasil dari
gelombang itu dan mengubahnya menjadi sinyal elektrik. kebanyakansensor suara
ultrasonik

pada

alat

kesehatan

adalah

piezoelektrik.

Selain

yang

disebutkan di atas, jenis aplikasi sensor juga termasuk Piezoelektrik elemen yang
juga digunakan untuk mendeteksi dan pembangkit gelombang sonar. Piezoelektrik
mikrobalance digunakan sebagai sensor bilolog dan kimia yang sangat sensitif.
Piezoelektrik terkadang digunakan pada meteran tegangan.

BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Piezoelektrisitas adalah sebuah fenomena saat sebuah gaya yang diterapkan
pada suatu segment bahan menimbulkan muatan listrik pada permukaan segmen
bahan tersebut yang disebabkan oleh adanya distribusi muatan listrik pada sel sel
kristal. Efek piezoelektrik terjadi jika medan listrik tebentuk ketika material
dikenai tekanan mekanik.pada prinsipnya, piezolistrik ini menimbulkan muatan
listrik dengan adanya benturan / gaya. Pemanfaatan piezo listrik dalam kehidupan
sehari-hari adalah pada pematik korek api yang kita gunakan sehari hari.

DAFTAR PUSTAKA
Ehag, (1999), Piezofilm Sensor Technical Manual. Measurement Specialist Inc.,
USA.
Fraden, J. 2003. Handbook of modern sensors physics design andapplication.
Springer New York.
Gautschi, G., (2002), Piezoelectric sensoric, Springer, Germany.
Hartono, 2007. Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta. Penerbit Citra Praya,
Jakarta.
Lapanporo, B.P. 2011. Prototipe Sistem TelemetriBerbasis Sensor Suhu dan
SensorAsap untuk Pemantau Kebakaran Lahan. Universitas Tanjungpura,
Pontianak.
Santoso,D.R., Nadhir, A., Legowo, R.T., (2005), Studi Aplikasi Film PVDF
untuk Traffic Load Sensor.
Sharon, D. 1982. Principles of Analysis Chemistry. Harcourt ,New York.
Sucipto, M.A. 2011. Sensor Dan Transduser Sensor Piezoelektrik. Teknik
Komputer Politeknik Negeri Sriwijaya.
Vlack, H. L.2001.Elemen-elemen Ilmu dan rekayasa material. Erlangga, Jakarta.
Willian D. C. 1993. Electronic Measurement Systems. Prentice Hall International
(UK) Ltd.

10

LAMPIRAN 1

Gambar 1. Cara Kerja Sensor Piezoelektrik

11

Gambar 2. Piezoelektrik pada gitar

Gambar 3. Efek piezoelektrik: Jika material piezoelektrik diberi aliran listrik akan
bergetar, bila ditekan akan menghasilkan listrik

12

Anda mungkin juga menyukai