: 1205105010026
: 1205105010025
Lutfi Alfian
: 1205105010009
: 1205105010032
Reza Gunaivi
: 1105105010032
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt yang telah memberikan kita kesempatan untuk
dapat menikmati segala anugerah-Nya di muka bumi ini, serta dengan segala
rahmat dan hidayah-Nya, kami telah menyelesaikan makalah manajemen industry
lanjutan dengan judul pengawasan proses produksi pengendalian bahan
persediaan dan fasilitas.
Shalawat beriringan salam kita sanjungsajikan kepada seseorang yang
sudah selayaknya kita jadikan sebagai suri teladan dengan sifat-sifatnya yang
sangat mulia, beliau adalah Nabi Muhammad Saw yang selalu menjadi panutan
umat Islam di dunia ini.
Dengan segala kerendahan hati kami menyadari bahwa makalah ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritikan dan saran yang
membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan di masa yang akan datang.
Demikian penulisan makalah ini, semoga dapat memberikan manfaat bagi
pembaca pada umumnya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengawasan proses produksi adalah suatu penentuan dan
penetapan kegiatan-kegiatan produksi yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan perusahaan pabrik tersebut dan mengawasi kegiatan
pelaksanaan dari proses dan hasil produkai agar apayang telah direncanakan
dapat terlaksana dan tujuan yang di harapkan dapat tercapai.
Pengawasan produksi merupakan kegiatan untuk mengkoodinir
aktivitas- aktivitas pengerjaan/pengolahan agar waktu penyelesaiannya
t e l a h d i t e n t u k a n t e r l e b i h dahulu dapat dicapai dengan efektif dan
efisien. Menurut Assauri (2008:173) pengawasan adalah kegiatan pemeriksaan
dan pengendalian atas kegiatan yang telah dan sedang dilakukan, agar-agar
kegiatan tersebut dapat sesuai dengan apa yang diharapkan atau dirancanakan.
Agar pelaksanaan pengendalian proses produksi dapat dilaksanakan dengan
baik, maka yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah tentang fungsi
pengendalian proses produksi itu sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengawasan Produksi
Pengawasan adalah kegiatan pemeriksaan dan pengendalian atas kegiatan
yang telah dan sedang dilakukan, agar-agar kegiatan tersebut dapat sesuai dengan
apa yang diharapkan atau dirancanakan. Agar pelaksanaan pengendalian proses
produksi dapat dilaksanakan dengan baik, maka yang perlu diketahui terlebih
dahulu adalah tentang fungsi pengendalian proses produksi itu sendiri.
Tujuan dari perencanaan dan pengendalian produksi adalah merencanakan
dan mengendalikan aliran material ke dalam, di dalam, dan keluar pabrik sehingga
posisi keuntungan optimal yang merupakan tujuan perusahaan dapat dicapai.
Pengendalian produksi dimaksudkan untuk mendayagunakan sumber daya
produksi yang
4. Follow-up
Follow-up merupakan fungsi penelitian dan pengecekan terhadap semua
aspek yang mempengaruhi kelancaran kegiatan pengerjaan atau produksi. Followup mencakup usaha-usaha untuk mendapatkan bahan baku yang tidak tersedia
tetapi dibutuhkan.
C. Pengendalian Persediaan Bahan Baku
Salah satu fungsi managerial yang sangat penting adalah pengendalian
persediaan,karena persediaan fisik banyak melibatkan investasi rupiah terbesar.
Ada beberapa pakar yang mengartikan pengendalian di antaranya menurut
Vincent Pengendalian dapat diartikan sebagai tindakan pencegahan atau
pengaturan perubahan dan parameter, situasi atau kondisi. Sedangkan menurut
Komarudin Pengendalian adalah untuk menjamin bahwa kegiatan yang tengah
berjalan terarah sesuai dengan tujuan dan rencana dalam batas-batas struktur
organisasi.
Lain halnya dengan pendapat Terry. Dia mengatakan bahwa pengendalian
sama dengan pengawasan. Sehingga, Pengendalian atau pengawasan menurutnya
adalah proses penentuan apa yang akan dihasilkan yaitu pelaksanaan dan apabila
perlu mengambil tindakan korektif sehingga pelaksanaan berjalan sesuai rencana
yaitu sesuai standar. Pelaksanaan pengendalian persediaan ini akan berhubungan
dengan seluruh bagian yang bertujuan agar usaha penjualan dapat intensif serta
produk dan penggunaan sumber daya dapat maksimal. Istilah pengendalian
merupakan penggabungan dari dua pengertian yang sangaterat hubungannya
tetapi dari masing-masing pengertian tersebut dapat diartikan sendiri-sendiri yaitu
perencanaan dan pengawasan. Pengawasan tanpa adanya perencanaan terlebih
dahulu tidak ada artinya, demikian pula sebaliknya perencanaan tidak akan
menghasilkan sesuatu tanpa adanya pengawasan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari semua alat pembeku yang telah dijelaskan pada makalah ini
memiliki perbedaan dan karakteristik masing-masing. Masing masing alat
memiliki perbedaan pada cara membekukan bahan, diantaranya;
DAFTAR PUSTAKA