Anda di halaman 1dari 35

ANTIOKSID

AN
Oleh:
Putri Prihatiningrum (4401411085)
Zahrotun Nisa (4401411093)
Rizky Amaliyah (4401412098)

Antioksidan merupakan zat


yang mampu memperlambat
atau menghambat proses
oksidasi.
Antioksidan ini juga berperan
dalam melindungi sel dari
efek berbahaya radikal bebas.

A. RADIKAL
BEBAS

Radikal Bebas
Radikal
bebas dapat
didefinisikan
sebagai suatu molekul, atom atau beberapa
atom yang mempunyai satu atau lebih
elektron tidak berpasangan sehingga
bersifat sangat reaktif. Radikal bebas dapat
menyebabkan kerusakan sel, mengurangi
kemampuan adaptasi sel, bahkan kematian
sel sehingga menyebabkan timbulnya
penyakit.

Radikal bebas dapat merusak sel tubuh


apabila tubuh kekurangan zat anti oksidan
atau saat tubuh kelebihan radikal bebas. Hal
ini menyebabkan berkembangnya sel
kanker, penyakit ginjal, katarak, dan penyakit
degeneratif lainnya, bahkan mempercepat
proses penuaan.
Radikal bebas dapat merusak membran sel
serta merusak dan merubah DNA . Merubah
zat kimia dalam tubuh dapat meningkatkan
resiko terkena kanker serta merusak dan
menonaktifkan protein.

Asal Radikal Bebas


Endogen
Secara endogen,
radikal bebas
terbentuk sebagai
respon normal dari
rantai peristiwa
biokimia dalam tubuh.
Superoksid
dismutase, sitokrom
P-450, xantin
oksidase,
lipoksigenase, siklooksigenase, transpor
elektron dan quinon.

Eksogen

Secara
eksogen,
radikal
bebas
diperoleh dari luar
tubuh (bermacammacam sumber).
Polutan, makanan
dan
minuman,
radiasi, ozon dan
pestisida.

ROS (Reactive Oxygen Species)

Molekul yang mengandung oksigen yang sangat


reaktif (sangat mudah bereaksi dengan molekul
yang lain), termasuk di dalamnya adalah oksida
n dan radikal bebas.
ROS ini sebenarnya dapat terbentuk dalam
tubuh kita dalam keadaan normal, namun
jumlahnya tidak banyak. Dapat dibentuk juga
dalam proses tubuh melawan infeksi yang
masuk untuk mempertahankan diri. Juga dalam
proses untuk mengurangi sifat racun (toxic)
dari makanan atau minuman dan obat-obatan
yang masuk ke dalam tubuh kita.

B. ANTIOKSIDAN ALAMI
DAN SUMBER
ANTIOKSIDAN

Superoksida Dismutase (SOD)


Superoksida dismutase berperan dalam
melawan radikal bebas dengan
mengurangi bentuk radikal bebas
superoksida. SOD murni berupa peptida
orgoteina yang disebut agen anti
peradangan. Kerja SOD akan semakin
aktif dengan adanya poliferon yang
diperoleh dari konsumsi teh.

Katalase

Enzim yang mengubah hidrogen


peroksida menjadi air dan oksigen.
Fungsinya menetralkan hidrogen
peroksida beracun dan mencegah
formasi gelembung CO2 dalam darah.

Antioksidan Glutation
Peroksidase
Bekerja dengan cara menggerakkan
H2O2 dan lipid peroksida dibantu
dengan ion logam-logam transisi.
GSH.Prx mengandung Se.
Sumber Se ada pada ikan, telur, ayam,
bawang putih, biji gandum, jagung, padi,
dan sayuran yang tumbuh di tanah yang
kaya akan Se.

Vitamin E

Dipercaya sebagai sumber antioksidan


yang kerjanya mencegah lipid peroksidasi
dari asam lemak tak jenuh dalam membran
sel dan membantu oksidasi vitamin A serta
mempertahankan kesuburan.
Vitamin E disimpan dalam jaringan adiposa
dan dapat diperoleh dari minyak nabati
terutama minyak kecambah, gandum,
kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran
hijau.

Vitamin A

Sebagai antioksidan
Beta karoten: Selain melindungi buahbuahan dan sayuran berwarna kuning
atau hijau gelap dari bahaya radiasi
matahari, beta karoten juga berperan
serupa dalam tubuh manusia.
Beta karoten terkandung dalam wortel,
brokoli, kentang, dan tomat.

Astaxanthin

Merupakan antioksidan yang berasal dari sumber


hewani.
Sumber: Udang, ikan salmon, dan kerang
Kandungan astaxanthin terbanyak ada pada sejenis
mikroalga, yaitu Haematococos pluvalis.
Astaxanthinnya melindungi alga dari perubahan
lingkungan seperti tingginya foto oksidasi ultraviolet
dan evaporasi. Aktivitas antioksidan ini bekerja
melawan lipid peroksida dan bahaya oksidasi LDL
kolesterol maupun UV, serta membantu penglihatan,
respon kekebalan, reproduksi dan pigmentasi bagi
alga.

Vitamin C

Berperan dalam menghambat reaksi


oksidasi yang berlebihan dalam tubuh
dengan cara bertindak sebagai
antioksidan.
Vitamin C terkandung dalam sayuran
berwarna hijau dan buah-buahan.

Flavonoid

Di samping penggolongan antioksidan di atas,


ada pula senyawa lain yang dapat
menggantikan vitamin E, yaitu flavonoid.
Flavonoid merupakan senyawa polifenol yang
terdapat pada teh, buah-buahan, sayuran,
anggur, bir dan kecap. Aktivitas antioksidan
flavonoid tergantung pada struktur molekulnya
terutama gugus prenil.
Flavonoid dikembangkan untuk pencegahan
atau terapi terhadap penyakit-penyakit yang
diasosiasikan dengan radikal bebas.

Semangka
Penghilang Dahaga Kaya Antioksidan

Merupakan antioksidan yang baik.


Mengandung vitamin C dan A dengan
jumlah besar.
Dengan kadar antioksidan yang tinggi,
semangka dapat diandalkan sebagai
penetral radikal bebas dan mengurangi
kerusakan sel dalam tubuh.
Selain kaya akan antoksidan dan vitamin,
semangka juga dikenal merupakan sumber
karotenoid yang sangat baik.

Kayu Manis

Mengandung senyawa aktif yang dapat


menangkal kanker hati ganas, menurunkan
kadar lemak dan kolesterol, serta menolong
para pengidap diabetes melitus.
Kulit kayu manis tersusun atas senyawa
sinamaldehide, turunan dari senyawa fenol
yang memiliki sifat antiagregasi platelet
(kolesterol yang menempel di pembuluh darah).
Senyawa yang sangat bermanfaat pada ekstrak
kayu manis adalah tanin, flavonoid, triterpenoid,
dan saponin.

Antioksidan
Untuk Antiaging

Radikal bebas penting artinya bagi kesehatan dan


fungsi tubuh yang normal dalam memerangi
peradangan, membunuh bakteri, mengendalikan
tonus otot polos pembuluh darah, namun bila yang
dihasilkan melebihi kapasitas proteksi antioksidan
selular maka dia akan menyerang sel itu sendiri.
Pada individu hidup dengan stres tinggi, pekerjaan
yang melelahkan, bekerja di bawah paparan sinar
matahari, dan polusi udara memerlukan antioksidan
eksogen. Antioksidan itu diperoleh dari bahan
makanan yang mengandung vitamin C, E,
betacaroten, dan senyawa flavonoid.

C. PENYAKIT KRONIS
AKIBAT RADIKAL BEBAS

PENYAKIT
KRONIS KARENA
RADIKAL BEBAS

KANKER
Radikal bebas yang bereaksi dengan oksigen
membentuk superoksid yang sangat reaktif
dan dapat merusak komponen biokimia
intrasel, ex: DNA, RNA dsb.
Kerusakan komponen biokimia intrasel
tersebut menyebabkan pembentukan jaringan
baru yang abnormal dan bersifat ganas

Proses timbulnya kanker


Fase inisiasi:
merupakan tahap awal yg dimulai dgn sel-sel yang normal
mengadakan kontak dgn karsinogen. Zat inisiator ini mengganggu
proses reparasi normal, terjadi mutasi DNA dengan kelainan pada
kromosomnya. Karsinogen (inisiator); radiasi, bahan kimia, obat
dan virus
Fase promosi:
tahap kedua ini dapat berlangsung dalam waktu beberapa tahun
zat karsinogen tambahan (co- arcinogens) diperlukan sebagai
promotor untuk mencetuskan proliferasi sel, sehingga sel sel
yang rusak menjadi ganas. Yg termasuk faktor promotor; rokok,
penyalahgunaan alkohol dan penggunaan makanan yang
mempengaruhi sel-sel yang telah mengadakan mutasi. Faktor
promotor ini menambah perubahan struktur sel, sehingga
kecepatan mutasi spontan juga bertambah

Penyakit Ginjal
Lipid peroksida diduga merupakan
faktor yang sangat penting dalam
patofisiologi ini. Misalnya pada
penyakit gagal Ginjal Akut Iskemik
Pada saat terjadi iskemik renal, ATP di
degradasi menjadi hipoxantin. Ketika
hipoxantin oksida diubah menjadi
hipoxantin karena adanya molekul
oksigen dalam sel, terbentuklah radikal
superoksida (O2).
Sebagian besar penyebab gagal ginjal
adalah iskemik ginjal, yang mana
menyebabkan gangguan fungsi ginjal
karena adanya vasokontriksi renal,
obstruksi tubular renal, keluarnya hasil
filtrasi glomerular, dan menurunnya
permeabilitas glomerular

Diabetes Mellitus

Radikal bebas berperan


dalam patogenesis
diabetes
Mekanisme ini diduga
melalui respon automium
yang menghasilkan
radikal bebas oksigen
yang kemudian
menyebabkan kerusakan
sel beta pankreas,
sehingga produksi
hormon insulin terganggu

Aterosklerosis
Asam lemak tak
jenuh ganda
(PUFA)

oksidasi

Lipid peroksida
radikal bebas
yang bersifat
toksik

Kerusakan jaringan
dinding arteri

Penimbunan monosit
dan makrofag di titik
tsb
Endapan lemak di
pembuluh arteri

Menangkap LDL
teroksidasi

Menimbulkan
penyakit jantung
koroner

Aterosklerosis

Penuaan (aging)

Pada umumnya semua sel jaringan organ tubuh dapat menangkal serangan
radikal bebas karena di dalam sel terdapat sejenis enzim khusus yang
mampu melawannya, tetapi karena manusia secara alami mengalami
degradasi atau kemunduran seiring dengan peningkatan usia, akibatnya
pemusnahan radikal bebas tidak dapat terpenuhi dengan baik, maka
Kerusakan jaringan terjadi secara perlahan-lahan.
Contohnya: di kulit menjadi keriput karena kehilangan elastisitas jaringan
kolagen serta otot, terjadinya bintik pigmen kecoklatan /flek merupakan
serangan empuk dari radikal bebas.

Alzheimer
Disebabkan oleh peningkatan agregasi dari
Beta-Amyloid dari hasil mutasi gen amyloid
precusor protein (APP) yang terdapat di dalam
DNA
Mutasi ini menyebabkan terbentuknya plak
amyloid yang dapat mengganggu fungsi otak,
seperti menghambat kemampuan neuron
mengirimkan sinyal lewat akson.

Alzheimer

Katarak

Dapat disebabkan oleh


radikal bebas yang
ditimbulkan karena
merokok.
Merokok menyebabkan
akumulasi molekul pigmen
3 hydroxykynurinine dan
kromofor, yang
menyebabkan warna
kekuningan pada lensa.
Cyanates pada rokok
menyebabkan denaturasi
protein.

MATUR
NUWUN

Anda mungkin juga menyukai