Anda di halaman 1dari 33

Uji Preklinik

Dr. Lili Indrawati, MKes

Uji Manfaat Preklinik


Pengujian sebelum pada manusia
In vitro
Ex vivo
In vivo pd hewan coba
Bila diperkirakan bermanfaat pada
penelitian in vitro, dan atau ex vivo
baru dilakukan penelitian in vivo pada
hewan coba

In vitro
pengujian pd tabung gelas, cawan petri
Contoh
(a) biakan sel / jaringan
(b) komponen subseluler, mis. mitochondria
atau ribosome
(c) ekstrak sel /subseluler
(d) molekul2 yg dimurnikan, mis. DNA,RNA

In vitro
pengujian pd tabung gelas, cawan petri
Contoh
(a) biakan sel / jaringan
(b) komponen subseluler, mis. mitochondria
atau ribosome
(c) ekstrak sel /subseluler
(d) molekul2 yg dimurnikan, mis. DNA,RNA

Kuntungan studi in vitro

penyederhanaan sistem

Lebih cepat, lebih murah, dan dpt


dilakukan dgn masalah etis dan
keamanan< dibandingin vivo.

Kerugian:
tdk bisa diekstrapolasikan lgs ke sistem
biologis, organisme
organisme hidup sgt kompleks, banyak
komponen (ribuan gen, mol.protein,
mol.RNA, seny. organik, inorganik,dll dan
pengaruh lingkungan) yg hrs saling
berinteraksi
interpretasi hasil bisa >>

Banyak calon obat yang efektif in vitro


tetapi tidak efektif in vivo
penyebab mis. masalah transport obat
kejaringan yang dituju.
Contoh:
suatu senyawa secara in vitro pd biakan
mencegah replikasi virus, tetapi in vivo
pd hewan coba, manusia ternyata tdk
efektif.

Ex vivo
Penelitian dilakukan pd jaringan (sebagian atau
seluruh organ) diluar organisme hidup, pd
lingkungan buatan yg mendekati kondisi alamiah
Biakan sel yg berasal dari biopsi.
Keuntungan:
dpt melakukan pengujian yg tdk mgk dilakukan
atau tidak etis dilakukan pd organisme hidup.
Jaringan dikeluarkan sebagian atau seluruh organ

In vivo
Penelitian dilakukan pada organisme
hidup
pada hewan coba, manusia (sebelum
digunakan di klinik)
> baik dari in vitro

Hasil uji pd hewan coba

Utk memprediksi efek pada manusia


Tdk bisa diekstrapolasikan lgs pd manusia
Perbedaan spesies perbedaan
Cara dan kecepatan metabolisme, ekskresi
Sensitivitas reseptor, anatomi atau fisiologi
Utk memastikan efek obat pada manusia
manusia
uji
klinik

Contoh Uji Manfaat in vitro


Untuk aktivitas
aktivitas asam urat dalam darah dengan
xantin oksidase(diisolasi biasanya darisusu
sapi, kdg hati tikus atau usus halus)

Procedure
Senyawa uji diinkubasi dg xantin oksidase,
EDTA dan larutan buffer fosfat (pH 7,8) pd 37
37C
Juga lrt kontrol
Stlh

penambahan xantin, produksi asam urat


ditentukan dengan pengukuran densitas optik

Evaluasi : % inhibisi xantin oksidase


dibanding lrt kontrol
utk aktivitas anti osteoartitis digunakan
homogenat chondrocyt tulang rawan sendi
Untuk aktivitas antiaggregasi digunakan
plasma kaya trombosit yg dipersiapkan
dari darah manusia

Contoh uji manfaat ex vivo


Uji penghambatan biosintesis kolesterol
pada potongan hati tikus yg diisolasi
(menggunakan 14 C sodium octanoate)
Uji pada ileum guinea pig terisolasi utk
melihat aktivitas spasmolitik

Uji manfaat in vivo


Uji manfaat pada hewan coba
Tahapan

1. Menginduksi gejala/penyakit yang menjadi


indikasi pada hewan coba
2. Senyawa diberikan pada hewan coba secara
acak, buta ganda, berpembanding
3. Membuat curva dose
dose--response

Uji manfaat obat herbal pada


hewan coba
Sumber

bahan uji seragam: usia tanaman,


bagian tanaman yg digunakan, tempat
tumbuh, bila ekstrak tersandard
Bentuk

sediaan: tgt perkiraan zat aktif

Dosis

minimal 10 X dosis manusia,bbrp


tingkatan dosis
Cara

penggunaan spt penggunaannya untuk


manusia

Ada pembanding: plasebo/ obat standar


Dilakukan acak
Hewan coba tergantung jenis
pemeriksaan

Paw edema
Utk skrining obat antiinflamasi
Salah satu yg plg sering digunakan
Dasar:
kemampuan menghambat pembentukan
edema yg ditimbulkan pd kaki belakang tikus
setelah penyuntikan suatu phlogistic agents
(iritan), mis: formaldehide, dekstran,
carrageenin, albumin telur.
Lama inflamasi yg ditimbulkan berbedaberbeda-beda

Vol. kaki yang disuntik diukur sebelum dan sesudah


penyuntikan iritan

% penghambatan edema dibandingkan antara kel


kel..
hewan coba yg diobati dgn kel.kontrol

Banyak metode pengukuran vol. kaki

Prosedur

Tikus Sprague
Sprague--Dawley jantan
jantan/betina,BB100
/betina,BB100--150 g

Dipuasakan semalam

Diberi air 5 ml mel. sonde lambung utk kel. kontrol


atau obat uji dilarutkan/disuspensi dlm vol.sama
30 menit kmd, tikus disuntik sk 0,05 ml lrt1 %
carrageenan pada tapak kaki kiri
Kaki ditandai dg tinta pd level malleolus lateral
(matakaki luar)dan dicelupkan pd air raksa sampai
tanda.
Volume kaki diukur dg pletismograf segera setelah
Volume
suntikan, selanjutnya setelah 3, 6 jam, setelah
suntikan atau bahkan setelah 24 jam

Paw edema

Evaluasi
Persentase peningkatan vol. kaki stlh 3 dan 6
jam dibandingkan dengan vol yg diukur
segera setelah suntikan iritan
Efektif bila edema <
Dihitung perbedaan nilai ratarata-rata antara
kelompok yang diobati dibanding kel.kontrol

Dibuat kurva dosis


dosis--respons, ditentukan ED50

Iritan utk induksi edema kaki tikus, mencit


banyak.
Mis. 0,1 ml formalin 1 %, carrageenan sol.
0,2 %, 5 % suspensi kaolin,dll
Berakhirnya edema yg ditimbulkan berbagai
iritan berbeda bbrp jam sp 2 hari(mis.kaolin)

Tgt iritan yg digunakan, steroid, anti inflamasi


non steroid, antiserotonin, antihistamin aktif
thd edema kaki
Beda iritan hsl sulit dibandingkan

Writhing test
Metode plg sering utk menilai aktivitas
analgesik
(meskipun zat psikoaktif juga memperlihatkan
aktivitas)
Nyeri ditimbulkan dengan menyuntikkan iritan
seperti phenylquinone atau asam asetat ke
dalam ruang intraperitoneal mencit
Hewan bereaksi dg peregangan yg khas disebut
writhing(menggeliat)

Prosedur
Digunakan mencit berat 20-25 g.
Kelompok kontrol, kelompok diobati, masing2
kelompok terdiri dr 6 mencit
Phenylquinone kadar 0,02 % disuspensi dlm
suspensi carboxymethyl cellulose1 %. O,25 ml
suspensi disuntik ip
Obat, atau kontroldiberikan pd berbagai waktu
sebelum pemberian phenylquinone

Masing2 mencit dimasukkan ke beaker glass.


Setelah 5 menit, mencit di observasi selama 10
menit dan jumlah geliat dicatat untuk tiap binatang
Utk scoring :
satu geliat adalah peregangan abdomen
bersamaan dengan peregangan sekurangnya1
kaki belakang
% inhibisi:
rata2 geliat kel. kontrol-kelompok obatX 100 %
geliat pd kel.kontrol

Waktupuncak: periode dimana inhibisi


paling besar
Senyawa dengan inhibisi <70 % dianggap
aktivitasnya minimal
Evaluasi dilakukan dgn suatu kisaran dosis
4 kel. obat , satu kel. kontrol (vehikel)
Obat diberikan secara acak
Dihitung ED50

Lain obat spt klonidin, haloperidol juga


aktivitasnya menonjol
test tdk spesifik
Konfirmasi dg lain pengujian
Iritant lain: 0,1 ml lrt 0,6% asam asetat,
disuntikan ip pd mencit

Formalin test
Pada tikus
Utk model nyeri kronik, yg sensitif thd
analgesik sentral
Prosedur
Tikus Wistar jantan 180-300 g
Disuntikkan 0,05 ml formalin 10 % ke
dalam bagian dorsal kaki depan.
Bahan uji diberikan bersamaan secara oral
atau sc

Masing 2 tikus dimasukkan pd kandang plastik dan


diobservasi.

Penilaian dilakukan pada 30 dan 60 menit dan dinilai


menurut skala nyeri
Respons thd nyeri ditunjukkan dgn pengangkatan kaki
atau memagut kaki >> 20-30 menit
Response biphasic : faseawal0-5 mnt, faselate 20-30
mnt
Respons analgesik atau proteksi ditunjukkan bila
kedua kaki istirahat diatas lantai dgn tidak ada
pengangkatan yg nyata dr kaki yg disuntik

Mnggunakan beberapa dosis


Formalin test mengidentifikasi terutama
analgesik yang bekerja sentral, sedangkan
analgesik yang bekerja perifer hampir tdk
efektif
dpt memisahkan nyeri inflamasi dan non
inflamasi
Analgesik sentral aktif pd fase awal dan lanjut,
NSAID & kortikosteroid aktif hanya pd fase
lanjut

Anda mungkin juga menyukai