Anda di halaman 1dari 8

Daftar isi :

Identifikasi Mineral :
1.Warna
2.Kilap
A.kilap logam
B. Kilap non logam
3.Kekerasan
4.Cerat
5.Belahan
6.Pecahan
7.Bentuk
8.Berat jenis
9.Sifat dalam
10. Kemagnetan
11. Sifat-sifat lain

Pendeskripsian mineral :

1. Muskovit

2. Kalsit

3. Pirit

4. Aragonit

IDENTIFIKASI MINERAL
Dalam geologi, mineral adalah senyawa yang terbentuk oleh proses alam melalui proses geologis, biasanya
bersifat padat, mempunyai komposisi kimiawi tertentu serta mempunyai sifat fisik tertentu pula. Pada umumnya
mineral bersifat padat, akan tetapi dapat juga berwujud cair atau gas. Karena memiliki sifat fisik dan kimia
tertentu sehingga dengan mengetahui sifat-sifat tersebut dapat menentukan nama mineral.
Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia, tetapi juga struktur
mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur mur
ni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk
yang diketahui. Mineral tersusun dari unsur-unsur kimia, dimana unsur-unsur tersebut
banyak dijumpai sebagai penyusun kerak bumi, lebih dari 70% adalah silikon oksigen.
Mineral silikat adalah mineral utama pembentuk batuan, mineral lainnya yang penting
adalah sulfida, karbonat, sulfat, dan fosfat. Komposisi kimia terbentuk akibat bersatunya
satu atau lebih anion dan kation dalam perbandingan tertentu. Pada satu komposisi,
jumlah muatan positif dan negatif harus nol atau netral. Komposisi beberapa mineral
dapat bervariasi, tetapi ada batas tertentu. Hal ini dapat terjadi akibat adanya
pertukaran subtitusi ion dalam struktur mineral, sehingga mengakibatkan perubahan
susunan kimia dalam batas tertentu.
Agar dapat diklasifikasikan sebagai mineral sejati, senyawa tersebut haruslah berupa
padatan dan memiliki struktur kristal. Namun bahan padat yang tidak memiliki struktur
dalam (amorf) tidak dapat dikatakan sebagai mineral, meskipun beberapa kriterianya
terpenuhi. Material alamiah yang tidak memenuhi sebagian atau seluruh kriteria mineral
dikelompokkan dalam kelompok mineraloid. Menurut The International Mineralogical
Association (1955), mineral suatu unsur atau senyawa yang dalam keadaan normalnya
memiliki unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses geologi. Ada juga yang
menyebutkan definisi mineral adalah suatu zat yang terdapat dalam alam dengan
komposisi kimia yang khas dan biasanya memiliki struktur kristal yang jelas, yang
terkadang dapat berubah dalam bentuk geometris tertentu. Istilah mineral sendiri dapat
mempunyai bermacam-macam makna, sukar untuk mendefinisikan mineral, oleh karena
itu kebanyakan mengatakan bahwa mineral adalah satu frase yang terdapat dalam alam.
Untuk membedakan mineral yang satu dengan yang lainnya, dapat menggunakan
berbagai sifat-sifatnya yang berbeda, seperti bentuknya, cara terjadinya, belahan, dan
pecahannya, warna, kilap dan sifat tembus cahaya, kekerasan, berat jenis, kemagnetan,
susunan kimia, dan beberapa sifat lainnya. Berikut ini adalah penjelasan sifat-sifat fisik
suatu mineral, antara lain :
1. Warna (colour)
warna pada mineral adalah warna yang kita tangkap dengan mata apabila mineral
terkena cahaya atau spektrum cahaya yang dipantulkan oleh mineral. Warna mineral
dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
a.
Warna
Idiokhromatik
apabila warna mineral selalu tetap, pada umumnya dijumpai pada mineral-mineral yang
tidak
dapat
tembus
cahaya
atau
berkilap
logam.
b.
Warna
Allokhromatik
apabila warna mineral tidak tetap, tergantung pada material pengotornya, umumnya
dijumpai pada mineral yang tidak tembus cahaya atau berkilap non-logam.
2. Kilap (luster)

adalah kesan mineral yang ditunjukkan oleh pantulan cahaya yang dikenakan padanya,
atau intensitas cahaya yang dipantulkan oleh permukaan kristal. Kilap mineral dapat
dibedakan
menjadi:
a. Kilap logam, apabila terkena cahaya, mineral akan memberikan kesan seperti logam,
contohnya
seperti
galena
dan
pirit.
b. Kilap non-logam, apabila terkena cahaya, mineral tidak memberikan kesan seperti
logam. Kilap non-logam ini dibedakan menjadi:

Kilap kaca

kilap intan

kilap sutera

kilap damar

kilap mutiara

kilap lemak

kilap tanah

3. Kekerasan
adalah ketahanan mineral terhadap suatu goresan. Secara relatif kekerasan mineral
dapat ditentukan dengan menggunakan Skala Mohs yang dimulai dari skala 1 untuk
mineral terlunak sampai skala 10 untuk mineral terkeras:
1 Talk 6 Feldspar
2 Gipsum
7 Kuarsa
3 Kalsit 8 Topaz
4 Fluorit 9 Korundum
5 Apatit 10 Intan
Dalam menggunakan skala Mohs harus dimulai dari mineral yang terkeras dan
digoreskan pada bagian yang rata pada mineral yang akan diselidiki. Sebagai
pembanding juga dapat digunakan benda lain, seperti:

Kuku jari 2,5

Jarum 3,0

Koin tembaga 3,5

Paku besi 4,5

Pisau baja 5,5

Kaca 5,5-6,0

Kikir Baja 6,0-7,0

Amplas (kasar) 8,0-9,0

4. Cerat (streak)
adalah warna mineral dalam bentuk serbuk atau goresan. Cerat dapat sama atau
berbeda dengan warna
mineral. Cerat diperoleh dengan menggoreskan mineral pada bagian belakang dari porselen.
5. Belahan (cleavage)
adalah kenampakkan mineral untuk membelah melalui bidang belahan yang rata, halus,
dan
licin serta pada umumnya selalu berpasangan. Belahan dapat dibedakan menjadi:
a. Belahan sempurna : mudah dibelah (ex. muskovit, biotit)
b. Belahan baik : tidak mudah dibelah (ex. kalsit, orthoklas)
c. Belahan tak jelas: kenampakan striasi pada bidang belahannya (ex. plagioklas)
d. Belahan tak tentu: tidak ada bidang belahan (ex. kalsedon)
Apabila ditinjau dari arah belahannya, maka belahan dibedakan menjadi:
a. Belahan 1 arah (ex. muskovit)
b. Belahan 2 arah (ex. feldspar)
c. Belahan 3 arah (ex. halit, kalsit)
6. Pecahan (fracture)
adalah kenampakkan mineral untuk pecah melalui bidang yang tidak rata, tidak halus,
tidak
licin, dan tidak teratur. Pecahan pada mineral dibedakan menjadi:
a. Konkoidal : memperlihatkan gelombang yang melengkung dipermukaan, seperti
kenampakkan
bagian luar kulit kerang atau botol yang pecah.(ex. mineral kuarsa)
b. Fibrous : menunjukan gejala seperti serat atau daging. (ex. serpentin, asbes, augit)
c. Uneven : menunjukan kenampakan permukaan yang tidak teratur dan kasar.
(ex.garnet)
d. Even : menunjukan kenampakan permukaan yang cukup halus (ex. mineral lempung)
e. Hackly : permukaannya tidak teratur, kasar, dan ujungnya runcing (ex. copper, gold)
7. Bentuk
bentuk mineral ada 2 macam, yaitu:
a. Kristalin : apabila mineral mempunyai bidang kristal yang ideal dan biasanya terdapat
pada
mineral yang mempunyai bidang belahan.
- Bangun kubus (ex. galena, pirit)
- Bangun prismatik (ex. amfibol, piroksen)
-Bangun Dodecahedron (ex. garnet)
b. Amorf : apabila mineral tidak mempunyai batas-batas kristal yang jelas. (ex. dolomit)
8. Berat Jenis (specific grafity)
adalah perbandingan antara berat mineral di udara terhadap volumenya di dalam air,
yaitu
berat volume air sama dengan volume mineral tersebut.
9. Sifat Dalam (tenacity)
adalah reaksi mineral terhadap gaya yang mengenainya, seperti penekanan,
pemotongan, pembengkokan,
pematahan, pemukulan, ataupun penghancuran. Tenacity dibagi menjadi:
a. Rapuh (brittle) : bila digores menjadi tepung tapi bubuknya tidak meloncat kesegala
arah
dan mudah hancur (ex. kuarsa, kalsit)
b. Dapat diiris (sectile) : dapat diiris dengan pisau dan memberikan kenampakan yang
halus
dan rata pada bekas irisannya. (ex. gypsum)

c. Dapat dipintal (ductile) : mineral dapat dipintal seperti kapas. (ex. asbes)
d. Dapat ditempa (milleable) : bila mineral dipukul dapat menjadi lebih tipis dan
melebar.(ex. emas, tembaga)
e. Lentur (elastic) : bila dibengkokan dapat kembali seperti semula kalau dilepaskan
lagi. (ex. mika)
f. Fleksible : bila dibengkokan tidak dapat kembali seperti semula kalau dilepaskan lagi.
(ex. copper)
10. Kemagnetan
adalah sifat mineral terhadap gaya tarik magnet. Kemagnetan dapat dibedakan menjadi:
a. Feromagnetik : tertarik kuat oleh magnet (ex. magnetit, pirotit)
b . Paramagnetik : tertarik agak kuat oleh magnet (ex. pirit)
c. Diamagnetik : tidak tertarik oleh magnet (ex. kuarsa, gypsum)
11. Sifat-sifat Lain
adalah sifat-sifat yang khas yang dimiliki oleh mineral diluar sifat-sifat fisik yang telah
diuraikan
diatas,
contohnya:
a. belerang mempunyai bau yang menyengat seperti korek api
b. Halit memiliki rasa yang asin seperti garam
c. Grafit apabila digoreskan pada kertas, maka akan membekas
Sifat-sifat fisik mineral seperti warna, kilap, dan cerat merupakan sifat-sifat fisik mineral
yang ditentukan oleh penyinaran atau cahaya. Sedangkan kekerasan, belahan, pecahan,
bentuk,
berat jenis, sifat dalam, kelistrikan, dan gaya lebur merupakan sifat-sifat yang
berhubungan erat
dengan ikata n-ikatan molekul atau atom di dalam mineral.
Berbicara tentang mineral dan pembentukkannya, tidak akan lepas dari teori Bowen
atau
lebih dikenal dengan "Reaksi Bowen"

Dalam reaksi Bowen, terdapat dua seri, yaitu seri Discontinu dan seri Continu. Pada
seri discontinue meng hasilkan feromagnesian mineral, dimana setelah terbentuk setiap
mineral ini akan bereaksi kembali dengan larutan sisa membentuk mineral dalam sekuen
yang berikutnya. Pada seri ini juga dijelaskan bahwa pada saat magma mulai mendingin,
maka mengkristallah mineral-mineral yang titik hablurnya sesuai dengan kondisi suhu
ata
upun larutan magma, demekian seterusnya sampai semua ion-ion didalam magma
saling mengikat menjadi kristal mineral. Sedangkan pada seri Continue meliputi proses
transformasi kristal feldspar plagioklas dengan penggantian Calcium (Ca) dengan
Sodium (Na).
PENDESKRIPSIAN MINERAL
1. Muskovit

Merupakan mineral yang memiliki warna bening transparan, bentuknya berupa lembaran
(micac eous), memiliki kekerasan < 2,5 - 2,5, berkilap kaca, belahannya adalah
sempurna, memiliki pecahan une ven, dan goresannya adalah berwarna putih. Mineral ini
biasanya terdapat pada batuan metamorf. Muskovit adalah mineral yang dapat
dibedakan dengan mudah karena mineral ini mudah untuk dibelah dan dapat
dilengkungkan dan mengeper. Susunan senyawanya terdiri dari senyawa silikat dari
alumunium, kalium, natrium atau litium dengan besi dan magnesium. Mineral ini
menghablur dalam sistem monoklin, tetapi bentuk bentuk kristalnya selalu berisi enam
dan berbentuk tablet.Muskovit dapat terbentuk pada lingkungan batuan beku,
lingkungan metamorfik berderajat rendah dan menengah (dalam sekis dan gneiss) atau
pada lingkungan metamorfik berderajat r endah. Muskovit dapat digunakan dalam
pembuatan alat-alat listrik, kertas dinding, minyak pelumas, dsb.
2. Kalsit
Kalsit merupakan mineral yang memiliki kenampakkan warna putih, berbentuk masive,

kekerasannya adalah 3, berkilap kaca, belahannya adalah sempurna, pecahannya adalah


conchoidal, dan memiliki cerat berwarna putih. Kalsit dapat terbentuk di lingkungan
batuan beku, sedimen, metamorf, dan melalui proses hidrotermal. Kalsit merupakan
mineral utama dalam batu gamping ataupun marmer. Mineral ini dapat diendapkan
disekitar mata air atau aliran air berupa travertine, tuva, atau sinter gamping. Unsur
kimia pembentuk kalsit terdiri dari kalsium dan karbonat. Unsur kalsium dalam kalsit
dapat tersubtitusi oleh unsur logam sebagai pengotor yang dalam prosentasi berat
tertentu membentuk mineral lain. Kalsit merupakan sumber cahaya CaO yang digunakan
untuk membuat semen, pupuk, kapur, industri kimia, industri besi baja dan pembenah
tanah.

3. Sulfur
Sulfur merupakan mineral yang memiliki kenampakkan warna kuning sampai dengan kuning

kecoklatan, memiliki kekerasan antara 1,5-2,5. Berkilap tanah, ceratnya


berwarna kuning atau bahkan putih. Belahannya adalah sempurna dengan 3/2 arah.
Pecahannya adalah uneven. Mineral sulfur ini banyak sekali ditemukan pada batuan sedimen
vulkanik. Sulfur dapat dibentuk di daerah gunung api aktif, disekitar mata air panas, dan hasil
aktifitas bakteri yang memisahkan sulfur dengan sul fat.Dapat pula terbentuk karena oksidasulfida metal. Dijumpai pada batuan-batuan sedimen yang berasosiasi dengan anhidrit,
gypsum, dan batugamping. sifat khas dari sulfur sendiri adalah memiliki bau yang sangat
menyengat. Sulfur digunakan untuk membuat senyawa-senyawa sulfur, seperti asam
sulfat;dalam pembuatan insektisida, pupuk buatan, vulkanisasi karet, dalam industri tekstil,
kulit, kertas,cat,pencelupan, dan penggilingan minyak. Sulfur banyak ditemukan di daerah
Kawah Papandayan, Jawa Barat.

4.Pirit
Pirit merupakan kategori dari sulfida mineral yang memiliki kenampakkan warna kuning
keemasan sampai dengan hitam.

Kekerasannya antara 6-6,8 dan kilapnya adalah logam (metallic). Mineral ini tidak
mempunyai belahan satupun dan pecahannya adalah conchoidal. Bentuk mineralnya adalah
columnar/blocky, dan memiliki sistem kristal yang i sometri. Berat jenis dari mineral ini
mencapai 4,95-5,10. Mineral ini juga memiliki kristal berbentuk kubus, berstruktur bulat,
kasar, dan stalaktit. Pirit digunakan secara komersial untuk produksi belerang dioksida,
digunakan dalam aplikasi seperti industri kertas, dan dalam penggunaan asam sulfat.

5. Aragonit
Aragonit merupakan mineral yang memiliki kenampakkan warna putih, coklat, abu-abu,
kuning, merah muda, ungu

, biru, dan hijau terang. Kekerasannya mencapai 3,5-4. Mineral ini berkilap kaca, minyak,
dan tanah. Ceratnya adalah berwarna putih. Belahannya adalah 3arah. Pecahannya adalah
subconchoidal dan bentuk mineralnya adalah collu mnar. Berat jenisnya mencapai 2,9-3,0.
Mineral aragonit terkadang mengandung sedikit stronsium sehingga memiliki warna lidah api
merah kirmizi.

DAFTAR PUSTAKA
http://deweisgeologist.blogspot.com/2011/01/identifikasi-mineral.html
https://www.google.com/search?q=identifikasi+mineral&ie=utf-8&oe=utf8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-beta

Anda mungkin juga menyukai