Anda di halaman 1dari 1

CRITICAL CARE NUTRITION

Hewan dalam keadaan kritis : tidak selalu kekurangan sat gisi , bisa juga berlebihan
Penentuan kebutuhan energi : lihat status metabolik hewan ( hipo , normo atau hiper)
Hipometabolik : klinis lemah , sekarat akibat kurang gisi berat , hipertiroid , dan
keadaan lain yang menguras energi dalam jangka panjang.
Pemeriksaan penunjang : kadar albumin & globulin serum , rasio A/G , urea urin, urea
darah , kreatinin , rasio urea/kreatinin, dll
Normo : tidak perlu penanganan gisi secara khusus.
Hiper : klinis tergantung penyebabnya , gejala bisa sangat beragam dari hiperaktif
hingga gemetar. Perlu pemikiran cermat untuk menilai keadaan ini.
Kondisi hewan : pascaoperasi , trauma, stress , sepsis.
Hipermetabolik : memicu katabolisme protein, dievaluasi melalui laju pembuangan
nitrogen.
Pemeriksaan penunjang : T-3 , T-4 ?
Status kebutuhan protein
Protein sering menjadi indikator status metabolik hewan.
Didasarkan atas energi metabolik yang dibutuhkan
Ingat persamaan : energi untuk pemeliharaan kondisi : 128.W0.75 Kkal/hari

PERTIMBANGAN TEKNIS

Teknis dan pertimbangan pemberian pakan secara khusus pada hewan. Hati hati jika
mengadaptasikan prosedur pada hewan , jangan dianalogikan dengan pada manusia
seutuhnya .
Teknis khusus dalam pemberian pakan : infus yang tersering
Perhatikan berbagai faktor yang berisiko : kelainan nasofarings, dan lain-lain. Juga
status kesadaran hewan.
Contoh langkah dalam pelaksanaan critical rate :

Anda mungkin juga menyukai