Anda di halaman 1dari 16

VIRULENSI VIRUS DAN

KETAHANAN INANG
DEFINISI
VIRULENSI VIRUS : KEGANASAN
VIRUS DARI SISI VIRUSNYA
Misalnya
Virus ND berdasarkan virulensinya
dibedakan menjadi
Velogenik (sangat ganas)
Mesogenik (keganasan sedang)
Lentogenik (keganasan rendah)
Jadi keganasan didasarkan pada faktor-faktor
yang ada pada virus
PATOGENISITAS :KEGANASAN VIRUS
DARI SEGI INANGNYA
Misalnya:
Virus ND velogenik patogenisitasnya
(keganasannya) tingi pada AYAM , tetapi
rendah pada itik
Virus marburg ganas pada manusia tetapi
apatogenik pada kera
Cara mengukur keganasan virus

LD50 dan ID50


Lethal dose (LD)50 adalah jumlah partikel
virus yang mampu membunuh inang
sebanyak 50%
Infective Dose (ID)50 jumlah virus yang
diperlukan untuk dapat menginfeksi
hewan sebanyak 50%
Contoh penentuan virulensi virus

Virus ektromelia (cacar mencit) dapat


dilemahkan sampai virulensi sangat menurun
Virus ini dilemahkan dengan cara penyuntikan
secara berulang (pasase) pada hewan yang
tidak peka.
Sebelum dipasase (virulensi tinggi) LD50 pada
mencit Balb/c 5 virion dan ID50 juga 5 virion
Artinya: yang diperlukan untuk membunuh
mencit sama dengan yang diperlukan untuk
menginfeksi
Setelah beberapa kali pasase LD50 :
5000 virion dan ID50 : 5 virion (virulensi
virus sedang)
Pasase dilanjutkan sampai virusnya
benar-benar lemah (virulensinya sangat
rendah
LD50 : 1 juta dan ID50 : 5 virion
Patogenisitas (lawan ketahanan inang)
Virus ektromelia yang virulensinya tinggi
(sebelum dipasase)
Pada mencit Balb/c, LD50 : 5 virion,
ID50 : 5 virion (patogenisitas tinggi)
Pada mencit C57BL, LD50 : 1 juta virion,
ID 50 : 2 virion (patogenisitas rendah)
Jadi mencit Balb/c : rentan (ketahanan
rendah) terhadap virus ekromelia
Mencit C57BL : tahan (ketahanan tinggi)
terhadap virus ektromelia
Faktor penentu virulensi virus
Faktor genetik
Misalnya virus Avian influenza virulensi
ditentukan oleh gen 4 (HA) dan gen 6 (N)
HA : protein perlekatan virus AI. Protein ini
dipecah menjadi HA1 dan HA2. Makin mudah
dipecah makin virulen virusnya.
Sekuen gen 4 menentukan mudah tidaknya
protein HA dipecah oleh enzim proteolitik
Reovirus
S1 penentu ensefalitis pada mencit
M2 keganasan virus melalui mulut
S4 penentu infeksi menetap
L2 penentu tingkat replikasi virus pada usus

Poliovirus
vaksinia
Faktor penentu ketahanan inang

a. FAKTOR GENETIK
Pengaruh faktor genetik dapat dilihat dari
beberapa kasus
Mislanya PMK: sapi Eropa sangat peka, pada
kerbau air : tidak peka
Miksoma : pada inang alami ( Sylvilagus
brasiliensis) fibroma jinak, tetapi pada kelinci
eropa : infeksi sistemik yang fatal
1. Reseptor sel
Ada/tidaknya reseptor pada sel inang
menentukan dapat tidaknya virus menginfeksi
sel
Pada virus polio : pada manusia dan hewan
primata infeksi alami
Pada mencit virus tidak dapat menginfeksi sel
karena tidak ada reseptor virus polio pada
mencit
Jika RNA virus dimasukan secara paksa ke
dalam sel mencit, akan terjadi replikasi virus
secara terbatas hanya pada sel yang diinfeksi
2. Gen respon imun
Gen repon imun (immune reponse/IR )
terletak pada bagian histokompatibilitas
utama (major hisocompatibility
complex/MHC). Individu yang IR gennya
rendah rendah terhadap protein penetral pada
permukaan virus akan rentan terhadap infeksi
virus
Gen IR menentukan asing tidaknya suatu
antigen terhadap tubuh. Makin asing suatu
antigen terhadap tubuh makin kuat ikatan
antara antigen dengan molekul MHC, dan
makin kuat pula respon imun terhadap
antigen tersebut
b. FAKTOR FISIOLOGI
1. Umur
hewan muda umumnya lebih rentan
terhadap infeksi virus karena sistem
kekebalan tubuhnya yang belum
sempurna.
misalnya: infeksi rotavirus/coronavirus
bersifat fatal bila menginfeksi hewan di
baawah umur 1 minggu. Infeksi ringan
pada hewan lebih tua
Diferensiasi sel
Beberapa virus menyukai sel yang sedang
berdiferensiasi
Misanya
papilomavirus pada epitel kulit
Parvovirus pada epitel mukosa usus
Kedua virus menyukai sel yang sedang
membelah dan berdifrensiasi
3. Gizi
4. Hormon, kebuntingan dan stres

Anda mungkin juga menyukai