Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Vaksin Virus


Vaksin merupakan suatu zat yang merupakan suatu bentuk produk biologi
yang diketahui berasal dari virus, bakteri atau dari kombinasi antara keduanya yang
dilemahkan (Dinas Kesehatan, 2023). Vaksin virus memiliki tujuan untuk
memanfaatkan respons imun pejamu untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh
virus. Vaksinasi merupakan metode yang paling cost effective atau biaya yang efektif
dalam pencegahan virus berbahaya (Studocu, 2023).

2.2 Prinsip Vaksin Virus


Imunitas terhadap infeksi virus berdasarkan pada kembangan respons imun
terhadap antigen spesifik yang berlokasi pada permukaan partikel virus atau sel-sel
terinfeksi virus. Untuk virus yang mempunyai selubung, antigen yang penting ialah
glikoprotein yang ada dipermukaan. Walaupun hewan yang terinfeksi dapat
mengembangkan antibodi terhadap selubung virion atau protein nonstruktural yang
terlibat dalam replikasi virus, tetapi respons imun tersebut dipercaya tidak berperan
atau hanya mempunyai sedikit peran dalam perkembangan resistensi terhadap
infeksi. Vaksin yang tersedia untuk pencegahan beberapa panyakit maunis yang
penting.

Patogenesis infeksi virus tertentu memengaruhi tujuan imunoprofilaksis.


Imunitas mukosa (IgA lokal) berperan penting dalam menahan infeksi virus yang
bereplikasi dalam membran mukosa (rhinovirus, virus influenza, rotavirus) atau
menginvasi melalui mukosa(papilomavirus). Virus yang mempunyai cara penyebaran
viremia ialah virus polio, hepatitis A dan B, yellow fever, varicella, mumps, dan
campak. Virus tersebut dikendalikan oleh antibodi serum. Imunitas seluler juga
terlibat dalam perlindungan terhadap infeksi sistemik yang disebebkan oleh virus
campak dan herpes.

Karakteristik tertentu sebuah virus atau penyakit virus dapat menyulitkan


pembuatan sebuah vaksin yang efektif. Adanya banyak sterotipe, seperti rhinovirus,
dan reservoir hewan yang banyak, seperti virus influeza, membuat produksi vaksin
menjadi sulit. Rintangan lain meliputi integrasi DNA virus ke DNA kromosom
pejamu (retrovirus) dan infeksi sel sistem imun pejamu (HIV).

2.3 Vaksin Virus Dilemahkan


Vaksin virus hidup menggunakan virus mutan yang antigennya hampir mirip
dengan virus tipe liar, tetapi beberapa tahapan dalam patogenesis
penyakitnya dibatasi. Dasar genetik untuk melemahkan sebagian besar vaksin virus
tidak diketahui, karena diseleksi secara empiris melalui multiplikasi serial
pada hewan atau kultur sel (biasanya dari spesies berbeda pada pejamu
alami). Seperti yang telah dipelajari bahwa gen virus yang terlibat dalam
patogenesis penyakit merupakan kandidat vaksin yang dilemahkan dan dapat
dirancang di laboratorium.
Vaksin virus hidup yang dilemahkan mempunyai keuntungan
menyerupai infeksi alami dilihat dari segi imunitasnya. Virus tersebut bermultiplikasi
di dalam pejamu dan cenderung untuk merangsang produksi antibodi jangka panjang,
untuk menginduksi respons imun seluler yang bagus, dan untuk
menginduksi produksi antibodi serta resistensi pada port d'entree infeksi.

2.4 Kerugian Vaksin Virus Dilemahkan


2.4.1 Risiko kembalinya ke virulensi yang lebih besar selama multiplikasi di
dalam vaksin. Walaupun pengembalian tersebut belum terbukti menjadi
masalah dalam praktik tetapi ada potensinya.
2.4.2 Agen luar tak dikenal yang secara tersembunyi menginfeksi substrat kultur
(telur, kultur sel primer) dapat memasuki stok vaksin. Virus yang ditemukan
di dalam vaksin mencakup avian leukosis virus, simian polyomavirus SV40,
dan simiancytomegalovirus. Masalah kontaminan dari luar dapat
dihindari dengan penggunaan sel normal secara serial yang diperbanyak di
dalam kultur (mis, linisel diploid manusia) sebagai substrat untuk pengolahan
virus vaksin.
2.4.3 Penyimpanan dan masa hidup yang terbatas dari vaksin dilemahkan
mendatangkan masalah, tetapi ini yang dapat diatasi pada beberapa kasus
dengan penggunaan stabilizer virus (mis, MgCl2 untuk vaksin polio).
2.4.4 Gangguan oleh adanya koinfeksi yang terjadi secara alami, virus jenis liar
dapat menghambat replikasi virus vaksin dan menurunkan
efektivitasnya. Ini telah diketahui pada strain vaksin poliovirus yang
dapat dihambat oleh infeksienterovirus yang terjadi bersamaan.

2.5 Vaksin Virus Mati


Vaksin virus mati (non-live vaccine) atau vaksin terinavasi dibuat dengan cara
memurnikam sediaan virus sampai tingkat tertentu. Jenis vaksin ini didalamnya
mengandung virus dan bakteri yang telah dimatikan dengan menggunakan suhu
panas, radiasi, ataupun bahan kimia. Di dalam tubuh vaksin tidak dapat berkembang
biak dan menyebabkan penyakit di dalam tubuh karena vaksin telah mati tetapi tetap
utuh. Vaksin virus mati dibuat dari virion utuh yang secara umum dapat merangsang
perkembangan antibodi sirkulasi terhadap protein selubung virus, memberikan
beberapa tingkat resistensi.
Manfaat dari vaksin mati adalah tidak adanya pengambilan virulensi ke
keadaan semula oleh virus vaksin dan vaksin tersebut tetap dapat dibuat walaupun
virus yang dilemahkan tidak tersedia.

2.6 Kerugian Vaksin Virus Mati


Kerugian dari vaksin virus mati adalah sebagai berikut :
2.6.1 Imunitas yang terbentuk hanya bertahan dalam waktu yang singkat saja dan
harus ditambah, tidak hanya melibatkan masalah logistik untuk menjangkau
orang yang memerlukan imunisasi prngulangan, tetapi juga menimbulkan
masalah tentang efek yang mungkin terjadi seperti reaksi hipersensitivitas
dengan pemberian protein asing yang berulang.
2.6.2 Membutuhkan ketelitian yang tinggi dalam pembuatannya untuk mrmastikan
bahwasanya tidak ada sisa virus virulen hidup yang terdapat di dalam vaksin.
2.6.3 Respons imun seluler terhadap vaksin inaktif umumnya jelek.
2.6.4 Pemberian parental vaksin virus mati menstimulasi antibodi bersikulasi IgM
dan IgG ke tingkat yang memuaskan, terkadang tidak memberikan
perlindungan yang cukup karena resistensi lokal IgA tidak diinduksi secara
adekuat pada pintu masuk alaminya atau pada situs primer multiplikasi
infeksi virus luar, misalnya nasofaring untuk virus pernafasan dan saluran
cerna unuk poliovirus.
2.6.5 Beberapa vaksin virus mati dapat menginduksi hipersensitivitas terhadap
infeksi selanjutnya, yang kemungkinan disebabkan oleh respons imun yang
tidak seimbang terhadap antigen pembukaan virus yang gagal meniru infeksi
dengan virus alami.

2.7 Penggunaan Vaksin Masa Kini yang Tepat


Sebuah vaksin yang efektif tidak dapat melindungi terhadap penyakit tertentu
hinga vaksin tersebut diberikan dalam dosis yang tepat kepada individu yang peka,
fakta ini tidak dapat terlalu ditekankan. Kegagalan untuk mencapai mencapai semua
sektor populasi dengan imunisasi yang lengkap tercermin dari berlanjutnya kejadian
campak pada orang yang telah divaksin. Pada anak usia prasekolah adalah kelompok
yang paling rentan terhadap peyakit campak walaupun sudah dilakukan vaksinisasi.
Vaksin dari virus tertentu direkomendasikan untuk digunakan oleh masyarakat
umum. Vaksin lain biasanya dikhususkan hanya digunakan oleh orang-orang yang
berisiko khusus karena pekerjaan, perjalanan, atau gaya hidup. Pada umumnya,
vaksin virus hidup dikontraindikasikan untuk wanita hamil.
Secara teoritis terdapat kemungkinan respons imun dapat berkurang atau
terganggu jika ada dua atau lebih vaksin virus hidup yang diberikan secara
bersamaan. Akan tetapi, dalam prakteknya di lapangan pemberian vaksin virus hidup
secara bersamaan bersifat aman dan efektif. Seperti vaksin polio oral yang hidup
trivalen atau yang yang dikombinasikan dengan vaksin hidup campak, mumps, dan
rubella bersifat efektif. Respons antibodi terhadap masing-masing komponen dari
vaksin kombinasi tersebut sebanding dengan respons antibodi terhadap vaksin
individual yang diberikan secara terpisah.

2.8 Contoh Vaksin, Jenis, dan Substrat Sel

Penggunaa Vaksin Jenis Substrat sel


n
Umum Influenza A Mati Telur ayam yang mengandung
dan B embrio
Influenza A Hidup Telur ayam yang mengandung
dan B embrio
Hepatitis A Mati Fibroblas diploid manusia (MRC-5)
Hepatitis B Sub unit Ragi (DNA rekombinan)
(HbaAg)
Campak Hidup Fibroblas embrio ayam
Mumps Hidup Telur ayam yang mengandung
embrio dan Fibroblas embrio ayam
Papiloma Sub unit Ragi (DNA rekombinan)
(L1)
Paliovirus Hidup Sel ginjal monyet
(OPV)
Rabies Mati Fibroblas diploid manusia (MRC-5
atau sel diploid paru janin rhesus
atau fibroblas ayam
Rotavirus Hidup Sel ginjal monyet (vero)
Rubella Hidup Fibroblas diploid manusia (WI-38)
Varicela Hidup Fibroblas diploid manusia (MRC-5)
Zoster Hidup Fibroblas diploid manusia (MRC-5)
Keadaan Adenovirus Hidup Fibroblas diploid manusia (WI-38)
khusus
Japanese Mati Otak tikus
encephalitis
Cacar Hidup Limfe anak sapi
Yellow fever Hidup Telur ayam yang mengandung
embrio

2.9 Prospek Vaksin Masa Depan


Prospek perkembangan vaksin yang berguna bagi manusia antara lain :
2.9.1 Penggunaan teknik DNA rekombinan untuk menyisipkan gen yang menyandi
protein tertentu ke dalam genom sebuah virus avirulen dapat diberikan
sebagai vaksin seperti virus vaksin.
2.9.2 Hanya komponen subvirus yang diperlukan yang dimasukkan ke dalam
vaksin untuk menstiimulasi antibodi protektif, dengan demikian dapat
meminimalkan terjadinya efek samping terhadap vaksin.
2.9.3 Penggunaan protein murni yang diisolasi dari virus murni atau yang
disintesis dari gen yang dikloning misalnya pada vaksin virus hepatitis B
rekombinan mengandung protein virus yang disintesis pada sel ragi. Ekspresi
gen-gen yang dikloning terkadang menghasilkan partikel yang mirip dengan
virus kosong.
2.9.4 Penggunaan peptida sintetik berhubungan dengan determinan antigenik
protein virus sehingga menghindari setiap kemungkinan untuk kembalinya
virulensi karena tidak ada asam nukleat virus walaupun respons imun yang
diinduksi oleh peptida sintetik dianggap lebih lemah.

DAFTAR PUSTAKA

Dinas Kesehatan. (2023, Agustus Jumat). Memahami Jenis dan Kandungan Vaksin Beserta
Manfaatnya. Retrieved from Memahami Jenis dan Kandungan Vaksin Beserta
Manfaatnya: https://dinkes.kepriprov.go.id/index.php/9-berita/524-memahami-jenis-
dan-kandungan-vaksin-beserta-manfaatnya

Studocu. (2023, Agustus Jumat). Virologi Vaksin Virus. Retrieved from Virologi Vaksin Virus:
https://www.studocu.com/id/document/universitas-jenderal-soedirman/virologi/
vaksin-virus/30525401

Anda mungkin juga menyukai