Proses menua pada manusia merupakan suatu proses alamiah yang tak
terhindarkan, dan menjadi manusia lanjut usia (lansia) yang sehat
merupakan suatu rahmat.
Proses menua (aging) adalah proses alami yang disertai adanya
penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi
satu sama lain.
Keadaan itu cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan
secara umum maupun kesehatan jiwa secara khusus pada lansia. Ada
dua terminologi mengenai usia lanjut yaitu yang berdasarakan usia
kronologi dan usia biologik. Terminologi biologik sebenarnya yang lebih
bernakna dalam penanganan masalah usia lanjut.
Batasan Lansia
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lanjut usia dikelompokkan
menjadi:
a. Usia pertengahan (middle age), ialah kelompok usia 45 sampai 59
tahun.
b. Lanjut usia (elderly) : antara 60 dan 74 tahun.
c. Lanjut usia tua (old) : antara 75 dan 90 tahun
d. Usia sangat tua (very old) : diatas 90 tahun
Saat ini berlaku UU No. 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia yang
berbunyi sebagai berikut: lansia adalah seseorang yang mencapai usia 60
tahun keatas.
Meliputi perubahan dari tingkat sel sampai kesemua sistem organ tubuh,
diantaranya
kardiovaskuler,
sistem
sistem
pernafasan,
pendengaran,
pengaturan
tubuh,
penglihatan,
muskuloskeletal,
a.
1.
juga menurun yang lama kelamaan menjadi racun pada tubuh sendiri.
7.
b.
Sistem persyarafan.
1.
2.
3.
4.
syaraf pencium & perasa lebih sensitif terhadap perubahan suhu dengan
rendahnya ketahanan terhadap dingin.
c.
1.
Penglihatan
a.
b.
c.
d.
f.
g.
skala.
2.
Pendengaran.
a.
b.
lain nada nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit mengerti kata
kata, 50 % terjadi pada usia diatas
umur 65 tahun.
c.
d.
meningkatnya kreatin.
3.
a.
b.
makan berkurang.
4.
Peraba.
a.
b.
d.
1.
2.
pusing mendadak ).
5.
e.
1.
4.
Atropi vulva.
5.
f.
1.
2.
Pituitary, Pertumbuhan hormon ada tetapi lebih rendah dan hanya ada
4.
5.
6.
g.
1.
Esofagus melebar.
4.
6.
7.
h.
Sistem muskuloskeletal.
1.
Tulang rapuh.
2.
3.
Kyphosis.
4.
5.
6.
7.
badan berkurang ).
i.
1.
2.
Kulit kering & kurang elastis karena menurunnya cairan dan hilangnya
jaringan adiposa
3.
Kulit pucat dan terdapat bintik bintik hitam akibat menurunnya aliran
Kuku pada jari tangan dan kaki menjadi tebal dan rapuh.
7.
rambut kelabu.
8.
menurun.
9.
menurun.
10. Keterbatasan reflek menggigil dan tidak dapat memproduksi panas
yang banyak rendahnya akitfitas
otot.
j.
1.
a.
b.
c.
Atropi payudara.
d.
berangsur berangsur.
e.
kesehatan baik.
2.
Kegiatan sexual.
1.
a.
Cirinya :
-
b.
Cirinya:
-
Sehingga hati, otot serta sel lemak tidak beraksi secara wajar
2.
Osteoporosis
pria,
karena
defisiensi
testosteron,
alkohol,
penggunaan
3.
seperti; lupa meletakkan kunci mobil, mengambil baki uang, lupa nomor
telepon atau kardus obat yang biasa dimakan, lupa mencampurkan gula
dalam minuman, garam dalam masakan atau cara-cara mengaduk air.
4.
Penyakit Jantung
a.
sampai dengan lanjut usia. Penyebab dari penyakit jantung koroner ini
adalah aterosklerosis, pada aterosklerosis terjadi plak lemak dan jaringan
serat sehingga menyempitkan bagian dalam arteri jantung. Penyebab
lainnya adalah faktor keturunan, hipertensi, kegemukan, merokok,
diabetes, stress, kurang olahraga dan kolesterol tinggi.
Gejala yang muncul pada penyakit jantung koroner ini adalah angina,
yaitu ketidakcukupan aliran oksigen ke jantung. Perasaan sakit angina
terjadi seperti: terbakar, tertekan, dan tekanan berat di dada kiri yang
dapat meluas ke lengan kiri, leher, dagu dan bahu. Tanda yang khas saat
penyerangan adalah timbulnya rasa mual, muntah, pusing, keringat dingin
dan tungkai serta lengan menjadi dingin.
b.
Serangan Jantung.
Serangan jantung terjadi apabila salah satu arteri jantung tidak sanggup
lagi mensuplai darah ke bagian otot jantung yang dialirinya. Apabila terjadi
keterlambatan dalam pengobatan akan mengakibatkan kematian. Hampir
separoh dari kematian mendadak karena serangan jantung terjadi
sebelum pasein tiba di rumah sakit. Penyebab dari serangan jantung ini
adalah karena pembentukan arterisklerosis (pengerasan arteri jantung)
yang berakibat pada penurunan aliran darah. Faktor resikonya meliputi:
faktor keturunan, tekanan darah tinggi, merokok, kolesterol tinggi,
diabetes, kegemukan, kurang olahraga, pemakaian obat-obatan (terutama
kokain), umur dan stres.
Gejala utama serangan jantung ini adalah rasa sakit seperti menusuknusuk dan bersifat persisten pada dada kiri, menyebar ke lengan, rahang,
leher, dan bahu sampai 12 jam lamanya atau bahkan lebih. Tanda lain
adalah perasaan seperti bingung (bodoh), lelah, mual, muntah, sesak
napas, dingin di lengan dan tungkai, keringat dingin, cemas dan gelisah.
c.
pada
lansia.
Misalnya
badannya
menjadi
bungkuk,
masih
sanggup,
agar
tidak
merasa
terasing
atau
sangat beruntung karena anggota keluarga seperti anak, cucu, cicit, sanak
saudara bahkan kerabat umumnya ikut membantu memelihara (care)
dengan penuh kesabaran dan pengorbanan. Namun bagi mereka yang
tidak punya keluarga atau sanak saudara karena hidup membujang, atau
punya pasangan hidup namun tidak punya anak dan pasangannya sudah
meninggal, apalagi hidup dalam perantauan sendiri, seringkali menjadi
terlantar.
a.
Depresi
Gejala utama :
Afek depresi
Kehilangan minat
2.
Gejala lain:
Pesimis
terganggu.
terganggu.
terganggu.
Penyebab terjadinya depresi merupakan gabungan antara faktor-faktor
psikologik, sosial dan biologik.
Biologik : sel saraf yang rusak, faktor genetik, penyakit kronis seperti
Sosial
isolasi sosial.
terselesai.
b.
Skizofrenia
Skizofrenia biasanya dimulai pada masa remaja akhir / dewasa muda dan
menetap seumur hidup. Wanita lebih sering menderita skizofrenia lambat
Perilaku katatonik
Gejala negatif
Katatonik
a.
seringkali hingga mencapai suatu titik imobilitas dan tampak tak sadar
akan sekitar.
b.
postur tidak nyaman dan aneh dipertahankan melawan gravitasi atau gaya
lainnya. Katalepsi merupakan istilah umum untuk posisi tidak bergerak
yang dipertahankan secara konstan. Katatonia dan abnormalitas postur
ditemukan pada skizofrenia katatonik
Adanya gejala-gejala khas tersebut di atas berlangsung selama kurun
waktu satu bulan atau lebih. Terapi dapat diberikan obat anti psikotik
seperti haloperidol, chlorpromazine, dengan pemberian dosis yang lebih
kecil.
c.
Gangguan Delusi
Kematian pasangan
Isolasi sosial
Penyakit medis
Kecacatan
Pada gangguan delusi terdapat jenis lain yang onset lambat yang dikenal
sebagai parafrenia yang timbul selama beberapa tahun dan tidak disertai
demensia. Terapi yang dapat diberikan yaitu : psikoterapi yang
dikombinasi dengan farmakoterapi.
d.
Gangguan Kecemasan
e.
f.
Gangguan Tidur
Usia lanjut adalah faktor tunggal yang paling sering berhubungan dengan
peningkatan prevalensi gangguan tidur. Fenomena yang sering dikeluhkan
lansia dari pada usia dewasa muda adalah :
Gangguan tidur