Anda di halaman 1dari 4

Secara fisik, molekul pembentuk tubuh manusia dapat dibedakan menjadi jenis

cairan dan jenis matriks molekul padat. Cairan tubuh meliputi cairan darah, plasma
jaringan, cairan sinovial pada persendian, cairan serebrospinal pada otak dan
medula spinalis, cairan dalam bola mata (aqueous
humordan vitreous humor), cairan pleura, dan berbagai cairan yang terkandung
dalam organ.
Fungsi cairan dalam tubuh manusia, antara lain
- Sebagai alat transportasi nutrien, elektrolit dan sisa metabolisme
- Sebagai komponen pembentuk sel, plasma, darah, dan komponen tubuh yang
lainya
- Sebagai pengatur suhu tubuh dan lingkungan seluler
Proporsi cairan berdasarkan usia

Transpor Cairan dalam Tubuh


a. Difusi
Pergerakan molekul melintasi membran semipremeabel dari kompartemen
berkonsentrasitinggi menuju kompartemen rendah. Difusi cairan berlangsung
melalui pori- pori tipis membran kapiler. Laju difusi dipengaruhi: ukuran molekul,
konsetrasi larutan, dan temperatur larutan.
b. Filtrasi
Proses perpindahan cairan dan solut (substansi yang terlarut dalam cairan)
melintasi membran bersama- sama dari kompartemen bertekanan tinggi menuju
kompartemen bertekanan rendah. Contoh Filtrasi adalah pergerakan cairan dan
nutrien dari kapiler menuju cairan interstitial di sekitar sel.
c. Osmosis
Pergerakan dari solven (pelarut) murni (air) melintasi membran sel dari larutan
berkonsentrasi rendah (cairan) menuju berkonsentrasi tinggi (pekat).
Konsent rasi Tinggi
Konsentrasi Rendah
H2O
H2O
d. Transpor Aktif
Proses transpor aktif memerlukan energi metabolisme. Proses tranpor aktif penting
untuk mempertahankan keseimbangan natrium dan kalsium antara cairan
intraseluler dan ekstraseluler. Dalam kondisi normal, konsentrasi natrium lebih
tinggi pada cairan intraseluler dan kadar kalium lebih tinggi pada cairan
ekstraseluler.
Faktor yang memengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit
- U si a
Asupan cairan individu bervariasi berdasarkan usia. Dalam hal ini, usia
berpengaruhterhadap proporsi tubuh ,luas permukaan tubuh, kebutuhan metabolik,
serta berat badan. Bayi dan anak di masa pertunbuhan memiliki proporsi cairan
tubuh yang lebih besar dibandingkan orang dewasa. Karenanya, jumlah cairan yang
diperlukan dan jumlah cairan yang hilang juga lebih besar dibandingkan orang
dewasa. Besarnya kebutuhan cairan pada bayi dan anak-anak juga dipengaruhi oleh

laju metabolik yang tinggi serta kondisi ginjal mereka yang belu matur
dibandingkan ginjal orang dewasa. Kehilangan cairan dapat terjadi akibat
pengeluaran cairan yang besar dari kulit dan pernapasan. Pada individu lansia,
ketidakseimbangan cairan dan elektrolit sering disebabkan oleh masalah jantung
atau gangguan ginjal
Aktivitas
Aktivitas hidup seseorang sangat berpengaruh terhadap kebutuhan cairan dan
elektrolit. Aktivitas menyebabkan peningkatan proses metabolisme dalam tubuh.
Hal ini mengakibatkan penigkatan haluaran cairan melalui keringat. Dengan
demikian, jumlah cairan yang dibutuhkan juga meningkat. Selain itu,kehilangan
cairan yang tidak disadari (insensible water loss) juga mengalami peningkatan laju
pernapasan dan aktivasi kelenjar keringat.
Ik l i m
Normalnya,individu yang tinggal di lingkungan yang iklimnya tidak terlalu panas
tidak akan mengalami pengeluaran cairan yang ekstrem melalui kulit dan
pernapasan. Dalam situasi ini,cairan yang keluar umumnya tidak dapat disadari
(insensible water loss, IWL). Besarnya IWL pada tiap individu bervariasi,
dipengaruhi oleh suhu lingkungan, tingkat metabolisme,dan usia.
Individu yang tinggal di lingkungan yang bertsuhu tinggi atau di dearah deangan
kelembapan yang rendah akan lebih sering mengalami kehilangan cairan dan
elektrolit. Demikian pula pada orang yang bekerja berat di lingkungan yang bersuhu
tinggi,mereka dapat kehilangan cairan sebanyak lima litet sehaei melalui keringat.
Umumnya, orang yang biasa berada di lingkungan panas akan kehilangan cairan
sebanyak 700 ml per jam saat berada ditempat yang pans,sedangkan orang yang
tidak biasa berada di lingkungan panas dapat kehilangan cairan hingga dua liter per
jam.
Di et
Diet seseorang berpengaruh juga terhadap asupan cairan dan elektrolit. Jika asupan
maknan tidak seimbang, tubuh berusaha memcah simpanan protein dengan
terlebih dahulu memecah simpanan lemak dan glikogen. Kondisi ini menyebabkan
penurunan kadar albumin.
- S t res s
Kondisi stress berpengaruh pada kebutuhan cairan dan elektrolit tubuh. Saat stress,
tubuh mengalami peningkatan metabolism seluler, peningkatan konsentrasi glukosa
darah, dan glikolisis otot. Mekanisme ini mengakibatkan retensi air dan natrium.
Disamping itu, stress juga menyebabkan peningkatan produksi hormone anti
deuritik yang dapat mengurangi produksi urine.
- Pen y a ki t
Trauma pada jaringan dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit dari sel
atau jaringan yang rusak (mis. Luka robek, atau luka bakar). Pasien yang menderita
diare juga dapat mengalami peningkatan kebutuhan cairan akibat kehilangan cairan
melalui saluran gastro intestinal. Gangguan jantung dan ginjal juga dapat
menyebabkan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit. Saat aliran darah ke ginjal
menurun karena kemampuan pompajantung menurun, tubuh akan melakukan
penimbunan cairan dan natrium sehingga terjadi retensi cairan dan kelebihan
beban cairan(hipervelom ia). Lebih lajut, kondisi ini dapat menyebabkan edema
paru.

Normalnya, urine akan dikeluarkan dalam jumlah yang cukup untuk


menyeimbangkan cairan dan elektrolit serta kadar asam dan basa dalam tubuh.
Apabila asupan cairan banyak, ginjal akan memfiltrasi cairan lebih banyak dan
menahan ADH sehingga produksi urine akan meningkat. Sebaliknya, dalam keadaan
kekurangan cairan, ginjal akan menurunkan produksi urine dengan berbagi cara.
Diantaranya peningkatan reapsorpsi tubulus, retensi natriumdan pelepasan renin.
Apabila ginjal mengalami kerusakan, kemampuan ginjal untuk melakukan regulasi
akan menurun. Karenanya, saat terjadi gangguan ginjal (mis., gagal ginjal) individu
dapat mengalami oliguria(produksi urine kurang dari 400 ml/ 24 jam) sehingga
anuria (produksi urine kurang dari 200 ml/ 24 jam) .
Tindakan Medis
Beberapa tindakan medis menimbulkan efek sekunder terhadap kebutuhan cairan
dan elektrolit tubuh. Tindakan pengisapan cairan lambung dapat menyebabkan
penurunan kadar kalsium dan kalium.
-Pengobatan
Penggunaan beberapa obat seperti Diuretik maupun laksatif secara berlebihan
dapat menyebabkan peningkatan kehilangan cairan dalam tubuh. Akibatnya, terjadi
defist cairan tubuh. Selain itu, penggunan diuretik menyebabkan kehilangan
natrium sehingga kadar kalium akan meningkat. Penggunaan kortikostreroid dapat
pula menyebabkan retensi natrium dan air dalam tubuh.
- Pemb ed a h a n
Klien yang menjalani pembedahan beresiko tinggi mengalami ketidak seimbangan
cairan. Beberapa klien dapat kehilangan banyak darah selama perode operasi,
sedangkan beberapa klien lainya justru mengalami kelebihan beban cairan akibat
asupan cairan berlebih melalui intravena selama pembedahan atau sekresi hormon
ADH selama masa stress akibat obat- obat anastesia.
Komposisi Cairan Tubuh
Cairan ekstraseluler dan intraseluler berisi oksigen dari paru, nutrisn terlarut dari
saluran pencernaan, produk sisa metabolisme seperti CO2, dan partikel ion.
Secara umum, komposisi ionik antara plasma dan cairan interstisial hampir sama
karena hanya dipisahkan oleh membran kapiler yang sangat permeabel. Perbedaan
utama antara 2 kompartemen ini adalah konsentrasi protein dalam plasma yang
lebih tinggi karena kapiler memiliki permeabilitas yang lebih rendah terhadap
protein.
Dari gambaran di atas terlihat bahwa cairan ekstraseluler, termasuk plasma dan
cairan interstisial, mengandung ion natriumdan klorida dalam jumlah besar, ion
bikarbonat dalam jumlah sedang, dan sedikit ion kalium, kalsium, magnesium,
fosfat, dan asam organik. Komposisi cairan ekstraseluler di atur cermat oleh
Gambaran kation dan anion utama cairan intraseluler dan ekstraseluler
berbagai mekanisme. Akan tetapi, yang paling penting adalah mekanisme ginjal
yang memungkinkan sel untuk terus menerus terendam, dalam cairan yang
mengandung elektrolit dan nutrien yang sesuai untuk fungsi sel yang optimal.
Zat Non- Elektrolit dalam Plasma:
- Fosfolipid 280 mg/dl
- Kolesterol 150 mg/dl
- Lemak netral 125 mg/dl

Glukosa 100 mg/ dl


Urea 15 mg/dl
Asam laktat 10 mg/dl
Asam urat 3 mg/ dl
Kreatinin 1,5 mg/ dl
Bilirubin 0,5 mg/ dl

Anda mungkin juga menyukai