Anda di halaman 1dari 32

MENGATUR POSISI

NURAENI

MENGATUR POSISI
Pasien yang mengalami gangguan
fungsi sistem skeletal, saraf atau otot
dan peningkatan kelemahan serta
kekakuan biasanya membutuhkan
bantuan perawat untuk memperoleh
kesejajaran tubuh yang tepat ketika
selama berada di tempat tidur atau
duduk.

TUJUAN MERUBAH MENGATUR


POSISI:
Mencegah nyeri otot
Mengurangi tekanan
Mencegah kerusakan saraf dan
pembuluh darah superfisial
Mencegah kontraktur
Mempertahankan tonus otot dan refleks
Memudahkan suatu tindakan baik
medik maupun keperawatan.

MACAM-MACAM POSISI

Sims
Fowler
Semi Fowler
Trendelenburg
Supine
Litotomy
Genupectoral
Dorsal recumbent.

ALAT-ALAT BANTU YANG DIGUNAKAN


UNTUK MENGATUR POSISI TEPAT
1 Bantal
Memberi sokongan tubuh dan ekstremitas, meninggikan
beberapa bagian tubuh, membebat daerah insisi untuk
mengurangi sakit pasca operasi
2 Papan kaki/Footguard
Mempertahankan dorsofleksi pada kaki
3 Trochanter roll
Mencegah rotasi luar pada tungkai ketika klien posisi supine
4 Sanbag ( bantal pasir )
Memberi sokongan dan bentuk struktur tubuh, membuat
imobilisasi ektremitas, mempertahan kesejajaran tubuh
spesifik

LANJUAN
5 Gulungan tangan ( hand roll )
Mempertahankan ibu jari sedikit aduksi dan berlawanan
pada jari, mempertahankan jari-jari tangan dalam posisi
sedikit fleksi.
6 Trapeze bar
Memampukan klien untuk mengangkat tubuh dari
tempat tidur , memungkinkan klien berpindah dari
tempat tidur ke kursi roda, memungkinkan klien
melakukan latihan untuk menguatkan lengan bagian
atas.
7 Pagar tempat tidur
Memungkinkan klien lemah berguling dari sisi ke sisi lain
atau duduk di atas tempat tidur
8 Papan tempat tidur
Memberikan sokongan tambahan pada matras dan
memperbaiki kesejajaran tulang vertebra.

I . POSISI SIMS ( SEMIPRONE)


Merupakan gabungan posisi miring
dan prone (tengkurap) . Pada posisi
ini lengan bawah ada dibelakang
pasien dan lengan atas fleksi pada
bahu dan siku, kedua kaki fleksi ke
depan, tungkai atas lebih fleksi
pada panggul dan lutut
dibandingkan tungkai yang satunya.

KEGUNAAN :
Pada pasien tidak sadar untuk
mencegah aspirasi
Pada pasien lumpuh ( paraplegia atau
hemiplegia) dapat mengurangi
tekanan pada sakrum dan trohanter
pada panggul.
Pada pasien yang akan mengalami
pemeriksaan atau pengobatan daerah
perineal.

Masalah umum yang terjadi pada


posisi Sims:
Fleksi lateral pada leher
Rotasi dalam, adduksi atau kurang
sokongan di bahu dan panggul
Kurang sokongan di kaki
Kurang perlindungan dari titik
penekanan di tulang illium, humerus,
klavikula, lutut dan pergelangan kaki.

II. POSISI SEMI FOWLER


Posisi semi fowler ( setengah duduk )
adalah posisi berbaring dengan
menaikan kepala dan badan 30 -45
derajat .
Kegunaan :
Pada pasien yang mengalami
gangguan pernapasan.

SEMI FOWLER

POSISI FOWLER
Posisi fowler adalah posisi berbaring
dengan menaikan kepala dan badan 80
90 derajat . Posisi fowler dengan sandaran
memperbaiki curah jantung dan ventilasi
dan eleminasi urine dan bowel. Sudut
ketinggian kepala dan lutut serta lamanya
klien berada pada posisi fowler dipengaruhi
oleh penyakit dan kondisi pasien secara
keseluruhan. Penyokong harus menjadikan
pinggul maupun lutut fleksi, dan tepatnya
kesejajaran garis vertebra servical, torakal,
dan lumbal yang normal.

Masalah umum yang sering


terjadi :
1. Meningkatnya fleksi servikal karena bantal di
kepala terlalu tebal dan kepela terdorong ke
depan.
2. Ektensi lutut memungkinkan klien meluncur ke
bagian kaki tempat tidur.
3. Tekanan lutut bagian posterior, menurunkan
sirkulasi ke kaki
4. Rotasi luar pada pinggul
5. Lengan mengantung di sisi klien tanpa
disokong
6. Kaki tidak tersokong
7. Titik penekanan di sakrum maupun di tumit
yang tidak terlindungi.

III. Trendelenburg
Posisi bagian kepala lebih rendah
dari bagian kaki
Kegunaan :
Pada pasien yang mengalami shock
Pasien hypotensi.

IV. POSISI LITOTOMY


Posisi pasien dalam keadaan
terlentang dengan ke dua kaki
diangkat, lutut di tekuk ke arah dada.
Kegunaannya untuk mempermudah
saat persalinan.

v. POSISI ORTHOPNEIC
Merupakan adaptasi dari posisi high
fowler . Pasien duduk pada tempat tidur
atau pinggir tempat tidur dengan
sokongan meja di samping tempat tidur
lebih tinggi dari tempat tidur. Kegunaan
memperbaiki respirasi karena pelebaran
rongga dada maksimal terutama pada
pasien yang mengalami kesulitan
mengeluarkan udara pernapasan.

VI. POSISI Dorsal recumbent.


Posisi pasien dengan posisi terlentang
dengan kedua kaki /tungkai di tekuk,
sedikit direnggangkan dan kedua kaki
menapak pada kasur. Kegunaan sikap
ini untuk memudahkan pemeriksaan
palpasi daerah perut, rektal touch,
vagina touch , memudahkan pelaksanaan
prosedur keperawatan seperta :
pemasangan kateter wanita , vulva
hygiene .

VII. POSISI SUPINE


Posisi terlentang hubungan antar bagian tubuh
pada dasarnya sama dengan kesejajaran berdiri
yang baik kecuali tubuh berada pada potongan
horizontal.
Tujuan nya memberikan garis lurus pada tulang
belakang sesuai dengan posisi yang sebenarnya.
Indikasi :
Klien dengan posisi post spinal anestesi
Klien dengan operasi tulang belakang
Posisi alternatif untuk klien yang bedrest.

VIII. POSISI TELUNGKUP


( PRONE )

Klien berada dalam posisi telungkup adalah


berbaring dengan wajah menghadap ke bawah
, kepala miring kesalah satu sisi .Keuntunan ini
membuat panggul dan lutut ektensi penuh.
Keguaan :
Menghindari kontraktur
Memudahkan drainage mulut : khusus pada
pasien tdk sadar yang telah menjalani operasi
mulut atau tenggorokan. Posisi ini tidak boleh
dilakukan pada paien gangguan leher dan
lumbal .

Masalah yang sering terjadi ;


Hyperekstensi leher
Hyperekstens spinal lumbal
Plantarfleksi pergelangan kaki
Titik penekanan di dagu ,siku,
pinggul, lutut, dan jarijari kaki tidak
terlindungi
.

Keguanaan :
Mengurangi lordosis dan
memperbaiki susunan tulang
belakang.
Membantu mengurangi tekanan pada
sakrum dan bokong.
Nyaman bagi pasien yang
mengalami defisit sensori dan
motorik

X. Posisi Genupektoralis
Posisi tubuh kepala lebih rendah dari
tubuh , panggul /bokong diatas
disokong oleh kaki /paha dengan lutut
kaki datar sejajar dengan kepala.
Keguaannya :
untuk mempermudah dalam
pemeriksaan daerah rektum, upaya
untuk membantu rotasi /perputaran
posisi bayi letak sungsang.

IX POSISI MIRING/ LATERAL


Sikap pasien miring pada salah satu
sisi tubuh, dengan sebagian besar
berat tubuh berada pada pinggul dan
bahu. Kesejajaran tubuh harus sama
ketika berdiri. Contohnya , struktur
tulang belakang harus tetap
dipertahankan, kepala disokong pada
garis tengah tubuh, dan rotasi tulang
belakang harus dihindari.

Masalah yang umum terjadi


pada posisi miring :
Fleksi lateral pada leher
Lengkung tulang belakang keluar dari
kesejajaran tubuh normal.
Persendian bahu dan pinggul berotasi
dalam, adduksi, atau tidak disokong
Kurangnya sokongan
Titik penekanan di telinga, tulang illium,
lutut, dan pergelangan kaki kurang
terlindungi.

Anda mungkin juga menyukai