Anda di halaman 1dari 5

Nutrisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal
dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan.
Penelitian di bidang nutrisi mempelajari hubungan antara makanan dan minuman terhadap
kesehatan dan penyakit, khususnya dalam menentukan diet yang optimal. Pada masa lalu,
penelitian mengenai nutrisi hanya terbatas pada pencegahan penyakit kurang gizi dan
menentukan standard kebutuhan dasar nutrisi pada makhluk hidup. Angka kebutuhan nutrisi
(zat gizi) dasar ini dikenal di dunia internasional dengan istilah Recommended Daily
Allowance (RDA).
Seiring dengan perkembangan ilmiah di bidang medis dan biologi molekular, bukti-bukti
medis menunjukkan bahwa RDA belum mencukupi untuk menjaga fungsi optimal tubuh dan
mencegah atau membantu penanganan penyakit kronis. Bukti-bukti medis menunjukkan
bahwa akar dari banyak penyakit kronis adalah stres oksidatif yang disebabkan oleh
berlebihnya radikal bebas di dalam tubuh. Penggunaan nutrisi dalam level yang optimal,
dikenal dengan Optimal Daily Allowance (ODA), terbukti dapat mencegah dan menangani
stres oksidatif sehingga membantu pencegahan penyakit kronis. Level optimal ini dapat
dicapai bila jumlah dan komposisi nutrisi yang digunakan tepat. Dalam penanganan penyakit,
penggunaan nutrisi sebagai pengobatan komplementer dapat membantu efektifitas dari
pengobatan dan pada saat yang bersamaan mengatasi efek samping dari pengobatan. Karena
itu, nutrisi / gizi sangat erat kaitannya dengan kesehatan yang optimal dan peningkatan
kualitas hidup. Hasil ukur bisa dilakukan dengan metode antropometri.
Sedangkan ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan makanan dan minuman
terhadap kesehatan tubuh manusia agar tidak mengalami penyakit gangguan gizi, dimana
gangguan gizi sendiri adalah sebuah penyakit yang diakibatkan oleh kurangnya zat-zat
vitamin tertentu sehingga mengakibatkan tubuh kita mengalami gangguan gizi.
Penyakit gangguan gizi yang pertama kali ditemukan adalah scorbut pada tahun 1497 atau
lebih populer kita kenal dengan penyakit sariawan. Pada waktu itu Vasco da Gama dalam
pelayarannya menuju Indonesia telah kehilangan lebih dari separuh anak buahnya yang
meninggal akibat penyakit ini.[butuh rujukan] Baru pada permulaan abad XX para ahli kedokteran
dapat memastikan bahawa penyakit ini diakibatkan karena kekurangan vitamin C.
Pada saat ini kebanyakan penduduk Indonesia mengalami kelebihan nutrisi dan bukannya
kekurangan nutrisi. Pada tahun 2007 angka kematian akibat penyakit non-infeksi mencapai
59,5 persen atau jelas sudah melebihi angka kematian akibat penyakit infeksi. Di tahun 2015,
Kementerian Kesehatan meluncurkan program "G4 G1 L5" atau maksimum 4 sendok makan
gula (50 gram), 1 sendok teh garam (5 gram) dan 5 sendok makan minyak (67 gram).[1]

Daftar isi

1 Ilmu gizi
o 1.1 4 Sehat 5 Sempurna
o 1.2 Gizi Seimbang
o 1.3 Perbedaan 4 sehat 5 sempurna dengan Gizi Seimbang

2 Referensi

3 Pranala luar

Ilmu gizi
Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan
dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/ tubuh.[2] Sayangnya makanan sekarang bisa
dibilang hampir sedikit sekali gizi yang dikandungnya. Contohnya: banyak sekali
penggunaan bahan kimia seperti pestisida pada sayur - sayuran biarpun proses penanamannya
organik tapi tidak luput dari yang namanya pestisida, sedangkan untuk buah - buahan
sekarang serba import, buah yang diimport membutuhkan kurang lebih 1 bulan dalam proses
distribusinya itu menyebabkan kandungan gizi dalam buah - buahan juga berkurang.

4 Sehat 5 Sempurna

4 Sehat 5 Sempurna
Slogan 4 Sehat 5 Sempurna dicetuskan oleh Prof. Poorwo Soedarmo yang dikenal sebagai
bapak gizi Indonesia pada tahun 1950. Slogan ini mengacu ke slogan "Basic Four" dari
Amerika. "Basic Four" ini diciptakan tahun 1940-an bertujuan mencegah pola makan orang
Amerika yang cenderung banyak lemak, tinggi gula, dan kurang serat.
Komposisi 4 sehat 5 sempurna adalah sebagai berikut:
1.Makanan Pokok
Makanan pokok yaitu makanan yang menjadi sumber energi dalam tubuh. Dalam hal
ini yang termasuk makanan sumber energi adalah makanan yang kaya akan
karbohidrat seperti nasi, jagung, gandum, kentang, oat, serta umbi-umbian.
2.Lauk Pauk
Lauk pauk adalah makanan utama pendamping makanan pokok. Lauk pauk berfungsi
sebagai sumber zat pembangun untuk tubuh. Makanan lauk pauk banyak yang
mengandung protein misalnya seperti telur, daging, ikan, tahu dan tempe.
3.Sayur-Sayuran
Sayuran yang baik untuk kesehatan tubuh adalah sayuran yang berwarna hijau karena
sayuran ini mengandung banyak vitamin, serat, dan protein nabati yang sangat
berguna bagi kesehatan, seperti bayam, tomat, terong, dan lainnya.
4.Buah-Buahan
Buah-buahan kaya akan vitamin yang berperan untuk kesegaran dan kesehatan tubuh.
Selain itu buah-buahan juga mengandung mineral dan serat yang baik untuk
kesehatan pencernaan.
5.Susu
Dalam rumusan makanan 4 sehat 5 sempurna ini, susu merupakan makanan
pelengkap, dalam artian susu tidak wajib ada, namun akan lebih baik jika dapat
melengkapi dengan susu.

Gizi Seimbang
Pada konferensi pangan sedunia yang diadakan oleh FAO tahun 1992 di Roma dan Genewa,
antara lain ditetapkan agar semua negara berkembang yang semula menggunakan slogan
sejenis "Basic Four" memperbaiki menjadi "Nutrition Guide for Balance Diet". Keputusan
FAO tersebut diterapkan di Indonesia dalam kebijakan Repelita V tahun 1995 sebagai
Pedoman Gizi Seimbang dan menjadi bagian dari program perbaikan gizi. Namun,
Pedoman Gizi Seimbang kurang disosialisasikan sehingga terjadi pemahaman yang salah dan
masyarakat cenderung tetap menggunakan 4 sehat 5 sempurna. Baru pada tahun 2009 secara
resmi Pedoman Gizi Seimbang diterima masyarakat, sesuai dengan Undang-Undang
Kesehatan No 36 tahun 2009 yang menyebutkan secara eksplisit "Gizi Seimbang" dalam
program perbaikan gizi.
Gizi seimbang adalah susunan makanan seharihari yang mengandung zat-zat gizi dalam
jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip
keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan ideal[3].
Di Amerika Serikat dan beberapa negara lain, prinsip Gizi Seimbang divisualisasi berupa
piramida Gizi Seimbang. Tidak semua negara menggunakan piramida, tetapi disesuaikan
dengan budaya dan pola makan setempat. Misalnya, di Thailand dalam bentuk piramida
terbalik sebagai bendera, dan di China sebagai pagoda dengan tumpukan rantang. Para
pakar gizi yang bergabung dalam Yayasan Institut Danone Indonesia (DII) bersama para
penulis dari Tabloid nakita (Kompas-Gramedia), mengadaptasi piramida sesuai dengan
budaya Indonesia, dalam bentuk tumpeng dengan nampannya yang untuk selanjutnya akan
disebut sebagai Tumpeng Gizi Seimbang . Tumpeng Gizi Seimbang dirancang untuk
membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat, sesuai dengan
berbagai kebutuhan menurut usia (bayi, balita, remaja, dewasa dan usia lanjut), dan sesuai
keadaan kesehatan (hamil, menyusui, aktivitas fisik, sakit).
Tumpeng Gizi Seimbang meragakan 4 prinsip Gizi Seimbang:

Aneka ragam makanan sesuai kebutuhan

Kebersihan

Aktivitas fisik

Memantau berat badan ideal.

Tumpeng Gizi Seimbang terdiri atas beberapa potongan tumpeng:

Satu potongan besar

Dua potongan sedang

Dua potongan kecil

Satu potongan terkecil di puncak.

Tumpeng Gizi Seimbang


Luas potongan Tumpeng Gizi Seimbang menunjukkan porsi makanan yang harus dikonsumsi
setiap orang per hari. Tumpeng Gizi Seimbang yang terdiri atas potongan-potongan itu dialasi
oleh air putih. Artinya, air putih merupakan bagian terbesar dan zat gizi esensial bagi
kehidupan untuk hidup sehat dan aktif[4].
Dalam sehari, kebutuhan air putih untuk tubuh minimal 2 liter[butuh rujukan] (8 gelas). Setelah itu,
di atasnya terdapat potongan besar yang merupakan golongan makanan pokok (sumber
karbohidrat). Golongan ini dianjurkan dikonsumsi 38 porsi. Kemudian di atasnya lagi
terdapat golongan sayur dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral. Keduanya dalam
potongan yang berbeda luasnya untuk menekankan pentingnya peran dan porsi setiap
golongan. Ukuran potongan sayur dalam Pedoman Gizi Seimbang sengaja dibuat lebih besar
dari buah yang terletak di sebelahnya. Dengan begitu, jumlah sayur yang harus dimakan
setiap hari sedikit lebih besar (3-5 porsi) daripada buah (23 porsi). Selanjutnya, di lapisan
ketiga dari bawah ada golongan protein, seperti daging, telur, ikan, susu dan produk susu
(yogurt, mentega, keju, dan lain-lain) di potongan kanan, sedangkan di potongan kiri ada
kacang-kacangan serta hasil olahan seperti tahu, tempe, dan oncom.
Terakhir dan menempati puncak Tumpeng Gizi Seimbang makanan dalam potongan yang
sangat kecil adalah minyak, gula, dan garam, yang dianjurkan dikonsumsi seperlunya. Pada
bagian bawah tumpeng terdapat prinsip Gizi Seimbang lain, yaitu pola hidup aktif dengan
berolahraga, menjaga kebersihan dan pantau berat badan. Karena prinsip gizi seimbang
didasarkan pada kebutuhan zat gizi yang berbeda menurut kelompok umur, status kesehatan,
dan jenis aktivitas, maka satu macam Tumpeng Gizi Seimbang tidak cukup. Diperlukan
beberapa macam Tumpeng Gizi Seimbang untuk ibu hamil dan menyusui, bayi dan balita,
remaja, dewasa, dan usia lanjut.

Perbedaan 4 sehat 5 sempurna dengan Gizi Seimbang


Beberapa hal yang membedakan konsep 4 sehat 5 sempurna dengan konsep Gizi Seimbang
yakni:
Pertama

Susunan makanan yang terdiri atas 4 kelompok ini, belum tentu sehat, bergantung
apakah porsi dan jenis zat gizinya sesuai dengan kebutuhan. Contoh, jika pola makan
kita sebagian besar porsinya terdiri atas sumber karbohidrat (nasi), sedikit sumber
protein, sedikit sayur dan buah sebagai sumber vitamin, maka pola makan tersebut
tidak dapat dianggap sehat. Sebaliknya, jika pola makan kita terlalu banyak sumber
lemak dan protein seperti hidangan yang banyak daging dan minyak atau lemak,
tetapi sedikit sayur dan buah, maka pola makan itu tak dapat dianggap sehat.

Selain jenis makanan, pola makan berdasarkan Pedoman Gizi Seimbang menekankan
pula proporsi yang berbeda untuk setiap kelompok yang disesuaikan atau
diseimbangkan dengan kebutuhan tubuh. Pedoman Gizi Seimbang pun
memperhatikan aspek kebersihan makanan, aktivitas fisik, dan kaitannya dengan pola
hidup sehat lain.

Kedua

Susu bukan "makanan sempurna" seperti anggapan umum selama ini. Dengan
anggapan itu banyak orang, termasuk kalangan pemerintah, menganggap susu
merupakan "jawaban" atas masalah gizi[5]. Sebenarnya, susu adalah sumber protein
hewani yang juga terdapat pada telur, ikan dan daging.

Oleh karena itu di dalam Pedoman Gizi Seimbang, susu ditempatkan dalam satu
kelompok dengan sumber protein hewani lain. Dari segi kualitas protein, telur dalam
ilmu gizi dikenal lebih baik dari susu karena daya cerna protein telur lebih tinqggi
daripada susu.

Ketiga

Slogan 4 sehat 5 sempurna dianggap tak lagi sesuai dengan perkembangan iptek gizi,
seperti halnya slogan "Basic Four" di Amerika yang merupakan acuan awal 4 sehat 5
sempurna pada masa itu, namun, setelah dievaluasi tahun 1970-an, ternyata slogan
tersebut tidak memperbaiki pola makan penduduk Amerika, yang disertai dengan
meningkatnya penyakit degeneratif terkait gizi. Sejak itu, slogan "Basic Four"
diperbarui dan disempurnakan menjadi "Nutrition Guide for Balance Diet" dengan
visual piramida.

Di Indonesia "Nutrition Guide for Balance Diet" diterjemahkan menjadi Pedoman


Gizi Seimbang yang juga menggunakan visual piramida. Berbeda dengan Nutrition
Guide AS yang berlaku untuk usia di atas 2 tahun, di Indonesia Pedoman Gizi
Seimbang berlaku sejak bayi dengan memasukkan ASI eksklusif sebagai Gizi
Seimbang.

Anda mungkin juga menyukai