TINEA CRURIS
Oleh :
Maria Agustina Sulistyo Wulandari
1301-1213-0544
1301-1214-0660
1301-1214-2544
Preceptor :
Muljaningsih Sasmojo, dr., SpKK(K)
2015
KETERANGAN UMUM
Nama
: Tn. M
Jenis kelamin
: Laki-laki
Umur
: 17 thn
Alamat
Pekerjaan
: Pelajar
Agama
: Islam
Suku Bangsa
: Sunda
Pendidikan
: SMP
Status Marital
: Belum menikah
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Tanda Vital
: T: 120/80 mmHg
R: 22x/m
Gizi
N: 88 x/m
S: afebris
: Obesitas
STATUS GENERALIS
Kepala
: Bentuk simetris
Konjungtiva : tidak anemis,
Sclera
: tidak ikterik
Leher
Thoraks
Abdomen
Pulmo
Cor
: Datar, lembut
Hepar Lien : tidak teraba membesar
Bising usus : (+) N
Ekstremitas
STATUS DERMATOLOGIKUS
Distribusi
: lokalisata
Ad regio
: lipat paha
Karakteristik lesi
Efloresensi
USULAN PEMERIKSAAN
1. Skin scraping
2. Kultur jamur
DIAGNOSIS BANDING
1. Tinea cruris
2. Kandidiasis intertriginosa
3. Dermatitis seboroik
DIAGNOSIS KERJA
Tinea cruris
PENATALAKSANAAN
UMUM :
1. Menjaga kulit tetap kering
2. Mengurangi kegiatan yang menimbulkan banyak keringat
3. Menggunakan pakaian yang longgar dan menyerap keringat
KHUSUS :
1. Krim ketokonazole 2% pagi dan sore selama 4 minggu, dioles sampai 3
cm di luar batas lesi
2. Cetirizine 1 x 10 mg
PROGNOSIS
Quo ad vitam
: ad bonam
TINEA CRURIS
DEFINISI
Tinea cruris merupakan suatu infeksi jamur golongan Dermatophyta yang
mengenai daerah inguinal, genitalia, pubis, perineum dan kulit perianal. Jamur
Dermatophyta yang sering ditemukan pada kasus tinea cruris adalah E. floccosum,
T. rubrum dan T. mentagrophytes.
EPIDEMIOLOGI
Pria lebih sering terkena daripada wanita. Maserasi dan oklusi kulit lipat
paha menyebabkan peningkatan suhu dan kelembaban kulit yang akan
memudahkan infeksi. Tinea cruris biasanya timbul akibat penjalaran infeksi dari
bagian tubuh lain. Penularan juga dapat terjadi melalui kontak langsung dengan
individu yang terinfeksi atau tidak langsung melalui benda yang mengandung
skuama terinfeksi, misalnya handuk, lantai kamar mandi, tempat tidur, dan lainlain.
GEJALA KLINIS
Tinea cruris biasanya terdapat pada daerah genitokrural atau sisi medial
paha atas, dapat asimetris atau bilateral. Keluhan utama adalah rasa gatal yang
terasa hebat. Lesi berbatas tegas, tepi meninggi yang dapat berupa papulovesikel
eritematosa atau kadang terlihat pustula. Bagian tengah menyembuh berupa derah
coklat kehitaman berskuama. Garukan kronis dapat menimbulkan gambaran
likenifikasi. Skrotum sangat jarang menunjukkan gambaran klinis, meskipun
pemeriksaan mikologis dapat positif; hal yang berbeda dengan kandidiasis yang
sering menunjukkan keterlibatan klinis pada skrotum dan penis.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pada tinea cruris maupun tinea corporis, bahan untuk pemeriksaan
mikologi sebaiknya diambil dengan mengerok tepi lesi yang meninggi atau aktif.
Khusus untuk lesi berbentuk vesikel, seluruh atapnya harus diambil untuk bahan
Obat dioleskan tipis-tipis di atas lesi dan meluas hingga 3cm di luar lesi
Hasil maksimal diperoleh bila lesi dijaga agar tetap bersih dan kering