I.
PENDAHULUAN
III.
ETIOLOGI
Pada Angle recess, trauma tumpul pada mata mengakibatkan
robekan korpus siliaris antara otot sirkuler dengan otot longitudinalnya.
Umumnya pada onset dini pasca trauma dapat disertai adanya hifema.
Etiologi dari kenaikan Tekanan Intra Okuler pada Angle
recess traumatik masih merupakan kontroversi. Satu teori melibatkan
kerusakan traumatik langsung pada jaringan trabekular meshwork. Teori
lain berpendapat bahwa materi partikuler kecil seperti pigmen dan
hemosiderin yang dihasilkan segera setelah terjadinya trauma,
menyebabkan terjadinya kerusakan pada trabekular meshwork yang
menyebabkan fibrosis yang mengakibatkan peningkatan resistensi
terhadap filtrasi humour aquous. Namun beberapa penelitian lain
menunjukkan adanya migrasi dan proliferasi sel-sel endotel ke trabekular
meshwork sebagai respons terhadap trauma, membentuk Descemet's-like
membrane yang menghambat filtrasi. 9
Banyak kejadian dan benda yang dapat menyebabkan terjadinya
trauma tumpul yang dapat berkembang menjadi glaukoma angle recess,
antara lain :
Benturan Airbag pada kecelakaan lalu lintas (KLL)
Terkena lemparan/benturan batu
Terkena lemparan bola
Benturan pada setir mobil saat KLL
Penyebab paling umum adalah cedera olahraga, seperti baseball atau
tinju.
Jatuh
Terkena pukulan pada perkelahian, dll. 6, 9
Terdapat beberapa faktor prediktor penting berkembangnya suatu
glaukoma pada keadaan angle recess :
Angle recess jarang berkembang menjadi glaukoma apabilaketerlibatan
iris atau kuadran angle recess-nya kurang dari 180o
Angle recess yang melibatkan iris atau kuadran angle recesssebanyak
lebih dari 180o dihubungkan dengan insiden glaukoma sebanyak 4-9%
Angle recess yang melibatkan iris atau kuadran angle recesssebanyak
lebih dari 240o memiliki resiko terjadinya glaukoma yang sangat tinggi. 6
IV.
TANDA DAN GEJALA KLINIS
Glaukoma Angle recess dapat terjadi pada pasien dengan berbagai
usia. Pada trauma mata anamnesis harus mencakup perkiraan ketajaman
penglihatan sebelum dan segera sesudah cedera. Harus dicatat apakah
gangguan penglihatan bersifat progresif lambat atau berawitan
mendadak. 4, 6
Sekalipun trauma oculus nonperforans dapat mengakibatkan
terjadinya angle recess, penderita seringkali lupa mengenai detail
terjadinya trauma setelah bertahun-tahun waktu berlalu, sehingga
Pada fase akut setelah trauma, onset glaukoma dapat terjadi dan
dihubungkan dengan kemungkinan munculnya uveitis atau hifema dan
iridodialisis pada kasus yang lebih berat.
Temuan lain yang dapat ditemukan antara lain adalah edem kornea,
robekan sphincter papillae, subluksasi lensa, atau hifema. 4, 6
Keadaan-keadaan lain yang
dihubungkan
dengan
adanya
suatu angle recess salah satunya adalah katarak unilateral pada usia
muda sampai dewasa muda dapat meningkatkan kecurigaan terhadap
adanya riwayat trauma sebelumnya, walaupun hasil anamnesis yang
didapatkan negatif. Meskipun telah dianamnesis, beberapa pasien
kemungkinan tidak menyampaikan adanya riwayat apapun mengenai
trauma. Namun kurangnya informasi mengenai riwayat trauma
sebelumnya tidak dapat menyingkirkan kemungkinan adanya angle
recess. 4
Gambar 4. celah antara serabut sirkuler dan serabut longitudinal musculus siliaris
Pada
pemeriksaan
Gonioskopi
umumnya
ditemukan
pendangkalan angle recess, dan gambaran jaringan grey area (corpus
siliaris) di bagian posterior dari skleral spur. 6
V.
PEMERIKSAAN
Sebaiknya angle recess dapat dideteksi secara dini, sebelum
berkembang menjadi glaukoma angle recess. Sehingga terjadinya
berbagai komplikasi glaukoma dapat dicegah. Hasil pemeriksaan visus
dan evaluasi keadaan segmen anterior dan posterior bola mata dicatat
B. Tonometri :
Pemeriksaan tonometri dilakukan untuk mengukur Tekanan Intra
Okuler(TIO). Peningkatan tekanan intra okuler pada satu mata merupakan
hal yang perlu diperhatikan pada glaukoma angle recess.
TIO yang tinggi segera(dalam beberapa bulan) setelah terjadinya trauma
mengindikasikan adanya defek yang luas dan memberikan prognosis yang
lebih jelek.
C. Gonioskopi :
Pemeriksaan gonioskopi merupakan pemeriksaan yang paling
penting dalam penegakan diagnosa angle recess glaukoma, Pada
pemeriksaan Gonioskopi umumnya ditemukan gambaran :
Coherence
13
E. Gambaran Radiologi :
Diagnosis angle recess dipastikan saat pemeriksaan klinis.
diperlukan
untuk
mengevaluasi
F. Foto Fundus :
Foto fundus dapat diambil untuk mengevaluasi segmen posterior
bola mata terutama papil nervus optik dan untuk menjadi pembanding
pada waktu evaluasi berikutnya. 4, 6
VI.
DIFFERENSIAL DIAGNOSIS
Glaukoma Neovaskular
Glaukoma Fakolitik
Pigmentary Glaukoma
Glaukoma Pseudoexfoliation
Uveitis Glaukoma 4, 6
PENATALAKSANAN
VII.
Kerusakan
pada sel
ganglion
retina pada
penyakit
glaukoma
bersifat ireversibel, sehingga prinsip penanganan glaukoma adalah mendeteksi
penyakit sesegera mungkin, dan memberikan penanganan yang lebih cepat
sehingga dapat mencegah atau memperlambat kerusakan permanen yang dapat
terjadi. Alasan lain yang membuat pentingnya deteksi awal glaukoma adalah bahwa
penyakit ini bersifat asimptomatik, kadang tanpa nyeri dan menyerang pada
penglihatan perifer yang tidak disadari oleh penderitanya yang mempersulit untuk
ditegakkan diagnosa lebih awal. 2, 6, 13
Sekalipun
pada
beberapa
kasus akut
trauma bersifatself-limiting, akan tetapi
pasien
harus
diobservasisecara rutin dan teratur.
pasca
tetap
Beberapa
kasus yang
bersifat
akut memberikaan
gambarangejala klinis yang berat dari penyakit ini dan memerlukan
adanya penanganan
medis yang
intensif;
kasus
seperti
itu
membutuhkan frekwensi kontrol yang lebih sering.
Terapi Medikamentosa :
4, 6, 11, 12
Pemberian
terapi steroid dapat
digunakan
pada keadaanpeningkatan tekanan intraokuler post traumatik akut, yang
bertujuan untuk menurunkan resistensi outflow darihumour aquous akibat
edema dan inflamasi pada trabekular meshwork
Prostaglandin
analog Latanoprost
(Xalatan)
yang
belakangan ini digunakan pada penderita glaukoma merupakan salah satu
prostaglandin analogs, diberikan satu kali perhari saat akan tidur.
Penurunan TIO setara dengan pemakaian timolol dua kali sehari. Bila
dibandingkan dengan timolol, latanoprost mempunyai efek samping
sistemik dan lokal yang lebih minimal. Perkembangan dari agen
prostaglandin ini sebelumnya terhambat dikarenakan efek samping
okularnya, terutama hiperemia konjungtival. Latanoprost menurunkan TIO
dengan meningkatkan penyerapan humor aqueous pada jalur uveoscleral.
Yang menarik adalah latanoprost menurunkan TIO dengan derajat yang
besar ketika diberikan satu kali sehari pada sore hari dibandingkan
dengan pemberian saat pagi hari atau dua kali perhari. Tidak seperti
timolol, latanoprost menunjukkan efek penurunan TIO yang berkelanjutan
saat siang dan malam hari.
Dalam
kasus angle
recess yang
lebih
besar
dari
180 ,
walaupunpada pemeriksaan keadaan awalnya tidak didapatkan gambaran
penyakit glaukoma,
late-onset
glaukoma
dapat sajaterjadi
walaupun waktunya telah berlalu bertahun-tahun setelah trauma. Evaluasi
dan pemeriksaan rutin setiap tahun harus tetap dilakukan
Terapi Operatif :
glaukoma
yang
4, 6
pada
penderita
dilakukan
apabila
terapi
trabekulektomi
yang
Ciri khas dari angle recess ini adanya pelebaran celah yang
bervariasi antara serabut sirkuler muskulus siliaris dan serabut
longitudinal muskulus siliaris. Insiden peningkatan tekanan intraokuler
berhubungan erat dengan luas sudut yang terlibat, biasanya melibatkan
180o 270 osudut trabekular meshwork.
Sekalipun
Glaukoma angle
recess ini
jarang
ditemukan,
kemungkinan
keadaan ini seringkali tidak terdeteksi karena onsetnya yang cenderung terlambat.
Karena jangka waktu terjadinya trauma sudah lama, sehingga riwayat trauma yang
pernah terjadi pada mata tersebut sering terlupakan.
Prinsip penatalaksanaan pada angle recess adallah
dengan
deteksi