A. Judul
Judul ditulis secara singkat tetapi harus mengandung tiga hal, yaitu: variabel-variabel
yang akan diteliti, hubungan antara variabel-variabel, populasi sasaran. Panjang judul
maksimum dua puluh kata subtantif, tidak termasuk kata-kata fungsi.
B. Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah adalah suatu hal yang mendorong peneliti untuk
melakukan penelitian atau membahas suatu pokok permasalahan. Pengungkapan latar
belakang masalah harus berurutan dari hal-hal yang bersifat umum sampai pada yang
bersifat khusus. Jika digambarkan, latar belakang masalah harus seperti piramida
terbalik. Setelah sampai pada hal yang bersifat khusus, peneliti harus memunculkan
sebuah masalah secara global. Masalah tersebut merupakan topik atau pokok
permasalahan dalam karangan tersebut.
Pembahasan dalam latar belakang masalah ini bermaksud menjelaskan mengapa
masalah yang diteliti itu timbul dan penting dilihat dari segi profesi peneliti,
pengembangan ilmu, dan kepentingan pembangunan. Yang perlu disajikan dalam latar
belakang masalah adalah apa yang membuat peneliti merasa gelisah dan resah
sekiranya masalah tersebut tidak diteliti. Dalam latar belakang masalah sebaiknya
diungkapkan gejala-gejala kesenjangan yang terdapat di lapangan sebagai dasar
pemikiran untuk memunculkan permasalahan. Ada baiknya kalau diutarakan
kerugian-kerugian apa yang akan diderita apabila masalah tersebut dibiarkan tidak
diteliti dan keuntungan-keuntungan apa yang kiranya akan diperoleh, apabila masalah
tersebut diteliti.
Jadi, dalam latar belakang masalah ini, peneliti harus melakukan analisis masalah,
sehingga permasalahan menjadi jelas. Melalui analisis masalah tersebut, peneliti harus
dapat menunjukkan dan membuktikan adanya suatu penyimpangan dan menuliskan
mengapa masalah tersebut perlu diteliti.
C. Batasan Masalah
Agar masalah penelitian tidak melebar, penulis perlu membatasinya. Jika tidak
dibatasi, masalah tersebut mungkin tidak sesuai dengan kemampuan penulis, baik dari
segi pengetahuan, ekonomi, maupun waktu. Selain itu, kalau tidak dibatasi, hasilnya
akan dangkal sehingga tidak memenuhi salah satu syarat karya ilmiah, yaitu bernas.
Peneliti memberi batasan variabel apa saja yang akan diteliti, serta bagaimana
hubungan variabel satu dengan variabel lainnya. Berdasarkan batasan masalah ini,
maka selanjutnya dapat dirumuskan masalah penelitian.
D. Rumusan Masalah
asosiatif
adalah
permasalahan
yang
tersebut cocok untuk menentukan apakah hubungan atau perbedaan yang diperoleh
kebetulan saja atau sesungguhnya. Hipotesis alternatif, hipotesis ini merupakan
pernyataan operasional hipotesis penelitian. Hipotesis ini adalah harapan yang
berdasarkan teori. Ary (1972) menyebutkan sebagai hipotesis deduktif. Ary
menampilkan tipe hipotesis lain yang berdasarkan pengamatan tingkah laku yang
disebutnya sebagai hipotesis induktif.
Hipotesis dapat langsung atau tidak langsung. Hipotesis nol biasanya dalam
bentuk tidak langsung karena arahnya tidak ditentukan. Untuk itu digunakan uju dua
pihak, sementara hipotesis alternatif yang arahnya satu pihak ditentukan memerlukan
uju satu pihak . hipotesis yang hanya mengatakan ada perbedaan termasuk hipotesis
tidak langsung dengan alasan dengan alasan sifat perbedaan itu tidak ditentukan.
TUGAS 2
1. Pengertian Variabel Kontinum
Variabel kontinum disebut data kontinum berupa tingkatan, angka berjarak atau
ukuran.
2. Pengertian Variabel Diskrit
Variabel diskrit disebut juga variabel nominal atau variabel kategorik karena hanya
dikatagorikan dalam 2 jawaban yang berlawanan yaitu ya dan tidak.
3. Pengertian Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan
atau timbulnya variabel dependen (variabel terikat). Variabel bebas ini dikenal dengan
berbagai sebutan, seperti variabel pendahulu, variabel masukan (input), variabel
prediktor, dan treatment dalam penelitian eksperimental (Furqon, 1997: 11).
4. Pengertian Variabel Terikat
Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
5. Pengertian Variabel Moderator
Perubahan yang terjadi pada variabel terikat tersebut adalah bukan perubahan yang
sebenarnya, tetapi merupakan perubahan semu. Oleh sebab itu, regresi ke arah nilai
rata-rata ini juga disebut regresi semu (regression artifact).
8. Harapan (expetacy)
Sebuah perlakuan kemungkinan akan menjadi lebih efektif dibandingkan
dengan sebuah pengontrol atau sebuah pembanding yang cenderung lebih
disebabkan oleh peneliti atau subyek penelitian berpilaku sedemikian rupa
(Tuckman, 1988: 99). Hal ini terjadi ketika seorang peneliti berada pada posisi untuk
mempengaruhi hasil penelitian, walaupun tanpa disadari, peneliti kemungkinan akan
berusaha untuk meningkatkan kinerja dari salah satu grup sehingga mengubah hasil
penelitian. Sedangkan dari segi subyek penelitian, setiap subyek memiliki harapan
terhadap hasil atau yang sering disebut dengan karakteristik permintaan, sehingga
membuat subyek penelitian akan meningkatkan kinerjanya. Hal ini terjadi pada
subyek yang diberikan perlakuan (Tuckman, 1988: 101). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa efek harapan berasal dari luar penelitian dibandingkan dari
dalam penelitian dan dapat mempengaruhi kesimpulan yang diambil dari hasil
penelitian. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa harapan
(expetacy) merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi validitas internal yang
berasal dari keinginan peneliti atau subyek penelitian.
B. Validitas eksternal
Validitas eksternal berkaitan dengan generalisasi hasil penelitian studi. Dalam semua
bentuk desain penelitian, hasil dan kesimpulan penelitian ini adalah terbatas kepada para
peserta dan kondisi seperti yang didefinisikan oleh kontur penelitian dan mengacu pada
sejauh mana generalisasi hasil penelitian untuk lain kondisi, peserta, waktu, dan
tempat (Graziano & Raulin, 2004).
Validitas eksternal ialah tingkatan dimana hasil-hasil penelitian dapat digeneralisasi
pada populasi, latar dan hal-hal lainnya dalam kondisi yang mirip.
Hal-hal yang menjadi sumber-sumber validitas eksternal ialah:
Interaksi Testing
Efek-efek tiruan yang dibuat dengan menguji responden akan mengurangi generalisasi
pada situasi dimana tidak ada pengujian pada responden.
Interaksi Seleksi
Efek dimana tipe-tipe responden yang mempengaruhi hasil-hasil studi dapat membatasi
generalitasnya.
Interaksi Setting
Efek tiruan yang dibuat dengan menggunakan latar tertentu dalam penelitian tidak dapat
direplikasi dalam situasi-situasi lainnya.
Validitas eksternal berkenaan dengan derajat akurasi, dapat atau tidaknya hasil
penelitian digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi tempat sampel tersebut
diambil. Bila sampel penelitian representatif, instrumen penelitian valid dan reliabel, cara
mengumpulkan dan menganalisis data benar, penelitian akan memiliki validitas eksternal
yang tinggi.