Pendahuluan
23
2.1
Setiap mahasiswa memiliki NIM (Nomor induk mahasiswa) yang berbedabeda. Misalkan himpunan A terdiri 24 mahasiswa kelas 1G1 Pagi dan himpunan
B merupakan NIM kelas 1G1 Pagi. Maka setiap mahasiswa akan memiliki satu
dan hanya satu NIM. Ilustrasi tersebut merupakan salah satu contoh fungsi satusatu. Fungsi merupakan obyek utama yang selalu digunakan dalam pembahasan
matematika terapan dan kalkulus.
Pada bab ini akan dibahas konsep fungsi, sistem koordinat kartesius dan
Fungsi
2.2
Matematika Terapan
6.3 Fungsi
GambarGambar
2.2 Bukan
Pemetaan
pada
gambar 2.2
bukan
merupakan
fungsi
karena ada
anggota himpunan A, yaitu 1 yang dipetakan dengan lebih dari satu anggota
himpunan B.
Suatu Fungsi biasanya dinyatakan dengan huruf tunggal, boleh huruf kecil
ataupun huruf besar misalnya f, g, h, d, F, G, K, L, V dan sebagainya. Untuk
menyatakan bahwa f adalah suatu fungsi dari himpunan A ke himpunan B
dinotasikan dengan :
fungsi tersebut dapat diganti dengan: f : x y . y adalah peta dari x oleh f, atau y
adalah fungsi dari x dan umumnya ditulis sebagai: y f ( x ) . x disebut variabel
bebas dan y disebut variabel tak bebas karena nilainya tergantung pada x.
Notasi
fungsi y untuk
2
x = -3 adalah f (3) (3) 2 9 2 7
2
x = 0 adalah f (0) (0) 2 0 2 2
2
x = a adalah f (a ) (a ) 2
2
x = a + 3 adalah f (a 3) ( a 3) 2
a 2 6a 9 2
a 2 6a 7
25
Rf
atau Im(f).
R f f ( x) : x D f
Contoh-1
Tentukan daerah asal (Domain) dan daerah hasil (Range) dari fungsi berikut ini:
1. f ( x ) x 3
2
2. f ( x ) x
4. f ( x ) x 9
2
5.
f ( x)
3
x4
3. f ( x) 2 x 6
6.
f ( x)
2
x 6x 8
2
Penyelesaian :
1. f ( x ) x 3
Untuk setiap x nilai dari f ( x) selalu ada dan f ( x) . sehingga
D f {x | x }
dan
Rf y y
2
2. f ( x) x
Untuk setiap x nilai dari f ( x) selalu ada dan memiliki nilai positif
+
R y y
D {x | x }
( f ( x ) ) sehingga f
dan f
3. f ( x) 2 x 6
Matematika Terapan
D f {x | x 3, x }
Daerah hasil diperoleh dengan cara memasukan nilai x pada daerah asal.
R f y y 0, y 0, ~
2
4. f ( x ) x 9
f(x) akan terdefinisi jika bilangan dibawah tanda akar lebih dari atau sama dengan
2
nol, sehingga x 9 0 ( x 3)( x 3) 0 .
-3
D f x x 3 atau x 3
R f y y 0, y 0, ~
.
5.
f ( x)
3
x4
Suatu pecahan akan terdefinisi jika penyebutnya tidak sama dengan nol. Jadi agar
f(x) terdefinisi maka x 4 0 x 4 sehingga
D f x x 4 x x 4 atau x 4, x
f ( x)
R f y y 0, y 0, ~
2
x 6x 8
2
2
f(x) akan terdefinisi jika x 6 x 8 0 ( x 2)( x 4) 0 . Nilai x yang
Nilai
2.3
R f y y 0, y 0, ~
Kartesius yang terdiri dari dua sumbu yaitu sumbu horizontal dinamakan sumbu
x (absis) dan sumbu vertikal dinamakan sumbu y (ordinat). Kedua sumbu
tersebut berpotongan tegak lurus di titik O (titik asal). Sistem koordinat ini
membagi bidang datar atas 4 bagian, masing-masing bagian disebut dengan
kuadran1, kuadran 2, kuadran 3 dan kuadran 4. Selanjutnya perhatikan Gambar
2.3, jika sembarang garis vertikal yang melaui sumbu x di a dan sembarang garis
horizontal yang melalui sumbu y di b berpotongan pada suatu titik P maka
koordinat titik P dinyatakan dengan pasangan terurut bilangan real (a, b). Jadi
setiap titik pada sistem koordinat kartesius dapat dinyatakan dengan pasangan
Matematika Terapan
terurut bilangan real (a, b), dan sebaliknya. Dengan kata lain terdapat
korespondensi satu-satu antara setiap titik pada sistem koordinat kartesius dengan
setiap pasangan terurut (a,b). Dalam hal ini a dan b berturut-turut dinamakan
absis (koordinat x) dan ordinat (koordinat y) dari titik P. Sistem koordinat kartesis
2
seringkali ditulis , atau yang menyatakan himpunan semua pasangan
yang menyatakan
x, y : x, y
2.4
x=k
Y = f(x)
Gambar 2.5
f ( x) an x n an 1 x n 1 ... a1 x a0
di mana koefisien a0 , a1 ,...., an adalah bilangan real dan n adalah bilangan bulat
tak negatif (0,1,2,3, n). Jika an 0, maka n adalah derajat dari fungsi polinom
tersebut.
29
f(x) = ax + b
b
, 0 dan 0, b
titik titik a
.
Gambar 2.6
f(x) = ax + b
Gambar 2.7
2.7).
ax by c 0
Catatan :
adalah y - y1 = m (x - x1);
Persamaan garis yang melalui titik (x1,y1) dan (x2,y2)adalah
y y1
x x1
.
y2 y1 x2 x1
Misalkan l1 dan l2 l2 adalah 2 buah garis dengan gradien m1 dan m2 maka
Kedua garis sejajar jika dan hanya jika m1 m2 serta kedua garis tegak
Matematika Terapan
x1 x2
y1 y2 .
2
PQ=
Contoh-2
Hitunglah gradien dari persamaan linier berikut:
3y 2x 4 0
Penyelesaian :
3y 2x 4 0
3 y 2 x 1
3
4
y x
2
3
Sehingga gradiennya
3
2
Contoh-3 :
Tentukan gradient garis pada gambar berikut :
Penyelesaian :
m
Gunakan rumus :
y2 y1
0 8 8
m
4
x2 x1 . Jadi
20 2
.
Contoh-4
Buatlah grafik dari persamaan berikut:
4 y 8x 2
Penyelesaian :
Buatlah 2 titik yang melewati persamaan linier tersebut :
1.Titik pertama
31
x 0 maka 4. y 8.0 2 , 4 y 2 ,
2 1
4 2
1
(0, )
2
Jadi titiknya adalah
2. Titik Kedua
y0
maka :
4.0 8.x 2
2 1
x
8 4
1
( , 0)
4
Hubungkan kedua titik tersebut , maka didapat grafik berikut ini :
Contoh-5
Tentukan persamaan garis dari gambar berikut:
Penyelesaian :
Matematika Terapan
y2 y1
x2 x1
1
y (1) ( x 0)
2
1
y2 x
2
1
y x2
2
0 ( 1)
20
1
m
2
m
Contoh-6
Hitunglah gradien persamaan garis yang tegak lurus dengan garis 2 y 2 x 4
Penyelesaian :
1.Hitunglah gradien persamaan garisnya
2.Gunakan rumus
m2
1
m1
2 y 2x 4
2 y 2 x 4
y x 2
y m1 x c
m1 1
m2
1
1
1
m 1 1
Maka gradien persamaan garis yang tegak lurus dengan persamaan diatas adalah 1
Contoh-7
Hitunglah persamaan garis yang sejajar dengan garis 3 y 4 x 1 0 dan melewati
titik (2,3).
Penyelesaian :
3 y 4x 1 0
3y 4x 1
4
1
x
3
3
4
m1
3
y
33
m2 m1
4
3 dan ( x1 , y1 ) (2,3) sehingga :
y y1 m2 ( x x1 )
4
y 3 ( x 2)
3
4
y ( x 2)
3
4
8
y x 3
3
3
4
8 9
y x
3
3
4
1
y x
3
3
Contoh-8
Hitunglah persamaan garis yang tegak lurus dengan persamaan garis
7 y 3 x 2 0 dan melewati titik (0, 6) .
Penyelesaian :
1.Hitung gradien garis yang diketahui.
2.Hitung gradien garis yang tegak lurus dengan gradien dari (1) dengan rumus
m2
1
m1
Penyelesaian :
m1
( 0,4 )
m2
y2 y1 0 4
4
x2 x1 3 0
3
1 1 3
3 4 4
3
y y1 m2 ( x x1 )
3
y 4 ( x 0)
4
3
y x4
4
( 3,0 )
Contoh-10
Hitunglah titik potong antara 2 garis berikut :
4y 2x = 3 dan 3y 2x = 6
Penyelesaian :
gunakan subtitusi atau eliminasi
Cara 1 : subtitusi
4y 2x = 3
-2x = 3 4y
..........................(1)
3y -2x = 6
3y +3-4y = 6
-y +3 = 6
-y = 6-3 = 3
y = -3 , selanjutnya dari persamaan (1) didapat
-2x = 3-4y = 3- 4 (-3) = 3 + 12 = 15
15
x = 2 -7,5
Sehingga tiik potong nya adalah (-7,5 , -3)
35
Cara 2 : Eliminasi
4y 2x = 3
3y 2x = 6
____________ y + 0 = -3
y = -3
4y 2x = 3
2x = 4y 3
= -4.3 3
2x = -15
x= -7,5
sehingga (-7,5 , -3 )
Contoh-11
Hitunglah jarak antara 2 titik berikut (-2,5) dengan (-1,-3)
Penyelesaian :
Gunakan rumus d =
( X 2 X 1 ) 2 (Y2 Y1 ) 2
(-2, 5 )
(-1, -3)
x1 y1
x2 y2
d (1 ( 2) 2 ( 3 5)2
1 65
65
Contoh-12
Diketahui titik A (-1,2) dan titik B (2,3). Tentukan persamaan garis g yang tegak
lurus dengan garis AB dan melalui titik A .
Penyelesaian :
Matematika Terapan
B (2 , 3)
x1 y1
2.
x2 y2
m1
y2 y1
32
1
x2 x1 2 (1) 3
m2
1 1
3
m1 1
3
y y1 m2 ( x x1 )
y 2 3( x (1)) 3 x 3
3. y 3 x 1
Contoh-13
Diketahui titik A(-1,2), B(3,2) dan C(-2,3). Tentukan persamaan garis g yang
sejajar dengan garis AC dan melalui titik tengah AB.
Penyelesaian :
1. Hitunglah gradien garis AC
2. Hitunglah koordinat titik tengah AB
3. Buatlah persamaan garis dengan gradien dari
A (-1, 2)
C (-2 , 3)
x1 y1
x2 y2
y2 y1
2 2
4
4
x2 x1 2 (1) 1
2.
A (-1,2)
x0
1 3
2
B (3,2)
y0
22
2
2
x0 1
37
y y0 m( x x0 )
y 2 4( x 1)
y 4x 4 2
3. y 4 x 2
2.4.5 Fungsi Kuadrat
Fungsi kuadrat adalah fungsi polinom berderajat
a>0
a<0
dua dengan bentuk
umum adalah :
f ( x ) ax 2 bx c ; a 0
Gafik fungsi kuadrta berbentuk parabola.
Garafik parabola terbuka keatas jika a > 0, dan
terbuka ke bawah jika a < 0 (lihat gambar 2.8).
Gambar 2.8
Contoh-14
Diketahui persamaan kuadrat y = 2x2 -2x -4. Hitunglah Diskriminannya. Lalu
tentukan apakah grafik parabola tersebut berpotongan / bersinggungan / sama
sekali tidak bersinggungan atau berpotongan di sumbu x ?.
Penyelesaian :
Ingat : Diskriminan dari y = ax2 + bx +c adalah D =b2-4ac.
a. Jika D > 0 maka grafik y = ax2 + bx +c memotong sb.x di 2 titik dan
diperoleh 2 solusi unuk x.
b. Jika D=0 maka garis y= ax2 + bx +c bersinggungan dengan sumbu x dan
diperoleh satu solusi untuk x.
c. Jika D < 0 , maka garis y= ax2 + bx +c sama sekali tidak
berpotongan/bersinggungan dengan sumbu x dan solusi untuk x bukan
bilangan nyata.
y= 2x2 -2x -4
b c
Matematika Terapan
D b 2 4ac 42 4 4 3 16 48 64 0
maka persamaan
tersebut berpotongan dengan sumbu x dan karena a < 0, maka parabola buka ke
bawah..
2. HItunglah akar-akar persamaan kuadrat tersebut atau hitung x pembuat y = 0.
y 4 x 2 4 x 3 0
4 x 2 6 x 2 x 3 0
2 x (2 x 3) (2 x 3) 0
( 2 x 1)(2 x 3) 0
x1
1
3
, x2
2
2
1
3
, 0)
( , 0)
maka diperoleh dua titik yang dilalui kurva tersebut yaitu 2
dan 2
(
x x
1
x 1 2 2 2
2
2
2
1 2
1
4
y 4( ) 4. 3
23 4
2
2
4
1
( , 4)
maka titik puncaknya adalah 2
39
4. Hitunglah titik di sumbu y yang dilewati oleh persamaan tersebut, atau hitung
y saat
x=0
y = -4(0)2+4.0+3 = 3
maka koordinat (0,3) juga dilalui persamaan garis tersebut.
Dari keempat langkah tersebut, maka gambar grafiknya adalah
Contoh-16
Diketahui persamaan kuadrat y = 3x2-2x-5. Sketsalah persamaan parabola
tersebut.
Penyelesaian :
1. HItunglah D, tentukan apakah persamaan tersebut berpotongan, bersinggungan
atau tidak sama sekali terhadap sumbu x .
D b 2 4ac
4.3. 5
4 60 64 0
maka persamaan tersebut dengan sumbu x dan karena a > 0, maka titik
kritisnya adalah titik minimum.
2. Hitunglah akar-akar x pembuat y = 0
y = 3x2 2x 5 = 0
= 3x2 5x + 3x 5 = 0
= x(3x - 5) + (3x - 5) = 0
= (x + 1)(3x - 5) = 0
x1 = -1
Matematika Terapan
x2 =
Teknik Sipil PNJ
40
maka persamaan kuadrat tersebut berpotongan dengan titik (-1,0) dan ( ,0)
3. Hitunglah titik minimum persamaan kuadrat tersebut
5 2
1
x x
3 3 1
xt 1 2
2
2
2 3
1
1
yt 3( ) 2 2( ) 5
3
3
3 2
1 15
5
9 3
3 3
16
3
1 16
( , )
maka titik minimalnya adalah 3 3
4. Hitunglah titik potong grafik dengan sumbu y dimana x = 0
y = 3(0)2 - 2.0 - 5 = -5
maka titik potong dengan sumbu y adalah (0,-5)
dengan demikian grafiknya dapat digambarkan berikut
Contoh-17
Diketahui persamaan kuadrat y = x2 - x 2 dan persamaan linier y = -x 1
Apakah kedua garis ini berpotongan? Jika iya, tentukan titik potong kedua garis
tersebut .
Penyelesaian
41
x
Misalkan lebar jendela x cm, maka luas jendela L( x) adalah
1 1
1
L( x ) ( x )2 x 2 ( 1) x 2
2 2
8
1
200
100 x
x
2
.
Keliling setengah lingkaran k = 100 cm, jadi
dan
200
1
200 2
L(
) ( 1)(
)
cm 2 .
Matematika Terapan
sebagai :
x jika x 0
x jika x 0
f ( x) x
mutlak. Karena |x| selalu lebih dari atau sama dengan nol,
maka grafik fungsi nilai mutlak selalu berada di atas atau pada
3
0 1
1
Gambar 2.9
Contoh-186
Diberikan rumus fungsi f(x) = | x 2 |
a. Tentukanlah nilai nilai dari : f(-2), f(-1), f(0), f(1), f(2), f(3), f(4)
b. Gambarkan grafiknya
Jawab :
f(x) = |x 2|
a) f(-2) = |-2 2| = |-4| = 4
f(0) = |0 2| = |-2| = 2
f(1) = |1 2| = |-1| = 1
f(2) = |2 2| = |0| = 0
f(3) = |3 2| = |1| = 1
f(4) = |4 2| = |2| = 2
1
3
1
2
Gambar 2.10
43
|| 3 || = 3; || 2 || = 2; || || = 0; ||
|| = 1; || 5 || = 5
1
2
3
4
Gambar 2.11
Matematika Terapan
Rangkuman
Rf
45
LATIHAN SOAL
Matematika Terapan
3
Teknik Sipil PNJ
46
LATIHAN SOAL
47
ab
f a f b f
b a
Matematika Terapan
49
Matematika Terapan