Anda di halaman 1dari 85

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Proyek


PT. Dodo Construction adalah sebuah perusahaan swasta yang
bergerak di bidang konstruksi yang berdiri sejak 17 Januari 2001.
PT. Dodo Construction menyediakan berbagai pelayanan jasa konstruksi
seperti desain dan infrastruktur, pelayanan ini baik ditujukan untuk pihak
negara maupun swasta. PT. Dodo Construction sudah sangat berpengalaman
dalam pembangunan berbagai fasilitas umum seperti jalan raya, jembatan,
objek wisata dan bangunan-bangunan lainnya.
Berdasarkan pengumuman pelelangan pengadaan jasa pembangunan
jalan kolektor jendral sudirman karang tengah pada 4 Juni 2013, PT.
Dodo Construction memiliki sumber daya untuk melaksanakan proyek
dalam hal:
1. Sumber daya manusia,yaitu: PT. Dodo Construction memiliki
tenaga-tenaga yang terdidik, terampil dan berpengalaman dalam
menjalankan proyek pembangunan jalan.
2. Peralatan, yaitu: PT. Dodo Construction memiliki peralatan yang
memadai serta sesuai untuk diterapkan di lapangan berdasarkan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini.
3. Dukungan dan relasi, yaitu: PT. Dodo Construction telah menjalin
hubungan baik dengan banyak sub-kontraktor yang berpengalaman
dibidangnya, seperti:
a. PT. DCA Precast Indonesia.
b. PT. Hawkins Electrical Engineering.
c. PT. Diamante asphalt mixing plan.
Selain memiliki kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan
pembangunan jalan, PT. Dodo Construction telah berpengalaman dalam
melaksanakan proyek serupa, seperti:
1. Proyek pembangunan jalan tol ruas Pemalang-Batang tahun 2007.
2. Proyek pembangunan jalan tol ruas Colomadu-Karanganyar tahun
2009.

Laporan 2 Fajar Dewanto

Berdsarkan hal-hal tersebut di atas, PT. Dodo Construction merasa


mampu untuk mencalonkan diri sebagai salah satu calon penyedia jasa
konstruksi dalam proyek pembangunan jalan kolektor primer ruas Jend
sudirman-Karang Tengah dan akan berusaha mematuhi segala ketentuan
yang tercantum dalam kontrak.
1.2

Gambaran Umum Proyek


Jalan ini direncanakan akan dibangun sepanjang 2073 meter atau
2,073 km, dengan lebar badan jalan 2 x 3,5 m dan 2 x 2 m untuk bahu jalan.
Jalan ini direncanakan dengan 2 jalur dan 2 arah. Struktur perkerasan yang
digunakan adalah perkerasan lentur (Flexible Pavement). Awal proyek
berada di kota Sukabumi dan berakhir di Kel. Karang Tengah, Jawa Barat.
1. Nama Proyek

: Proyek pembangunan ruas jalan kolektor

Jend. Sudirman Karang Tengah.


2. Alamat Proyek
: Kel Karang

Tengah,

Kec.

Balaraja,

Sukabumi,
Jawa Barat.
3. Lingkup Pekerjaan
: a. Pekerjaan konstruksi jalan.
b. Pekerjaan Drainase.
c. Pekerjaan elektrikal.
d. Pekerjaan finishing.
4.
5.
6.
7.

Klasifikasi Jalan
: Jalan Kolektor Primer, Kelas IIIA.
Panjang Rencana Jalan
: 2073 meter.
Jenis Perkerasan
: Perkerasan Lentur (Flexible Pavement).
Konstruksi Perkerasan
:
a. Lapis Permukaan : Laston (MS 590), tebal 11 cm.
b. Lapis Pondasi atas : Batu Pecah Kelas A, tebal 12 cm.
c. Lapis Pondasi Bawah: Sirtu Kelas A, tebal 17 cm.
8. Lebar Perkerasan
: 2 x 3,5 m = 7 m.
9. Lebar Bahu Jalan
: 2 x 1 m = 2 m.
10. Pemberi Tugas
: Pemerintah Daerah Kota Sukabumi.
11. Waktu Pelaksanaan
: 120 hari kalender.
12. Alamat
: Jl. K. H. Abdul Fatah Hasan No. 25 Ciceri,
Kota Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.
Telp. : 0251-219761.
13. Konsultan Perencana
: DK Colsultant.
14. Alamat
: Jl. Ahmad Yani No. 2 Sukabumi, Provinsi
Jawa Barat.

Laporan 2 Fajar Dewanto

15. Konsultan Pengawas


16. Alamat

: Zertavie Association.
: Jl. Dr. Sintanala No. 02, Sukabumi,
Jawa Barat

Gambar 1.1 Peta rencana jalan ruaa Jend Sudirman Karang Tengah

Laporan 2 Fajar Dewanto

1.3

Prosedur Persiapan Pelaksanaan Proyek


Hal-hal yang akan dipersiapkan oleh PT. Dodo Construction pada
proyek pembangunan Jalan Kolektor Sekunder Jend Sudirman-Karang
Tengah, adalah :
1. Penyusunan Tim Inti Proyek, yaitu penjelasan mengenai pemegang
peran utama pelaksanaan proyek yang terdiri dari struktur
organisasi tim inti proyek dan personalia yang menduduki posisi
kunci
2. Rencana Pelaksanaan Proyek (RPP), atau disebut juga Project Plan
yang berisikan penjelasan teknis perihal, lingkup kerja, sasaransasaran dan prosedur koordinasi proyek, serta peranan masingmasing organisasi yang terlibat dalam proyek
3. Program pengendalian dan rencana implementasinya
4. Rapat permulaan atau kick of meeting, rapat ini bermaksud
membahas tingkat akhir dan meratifikasi butir-butir konsep
landasan pelaksanaan pekerjaan
5. Memeriksa dokumen kontrak
6. Mempelajari gambar dan dokumen RKS
7. Menyusunan metode pelaksanaan dan sistem yang akan digunakan
pada :
a. Pekerjaan struktur bawah
b. Pekerjaan perkerasan
c. Pekerjaan finishing
8. Jadwal pelaksanaan (master scheduling)
9. Jadwal pengadaan tenaga kerja
10. Jadwal pengadaan bahan dan material
11. Jadwal pengadaan alat berat
12. Penyusunan laporan-laporan, yang terdiri dari :
a. Laporan Harian
b. Laporan Mingguan
c. Laporan Bulanan

Laporan 2 Fajar Dewanto

1.4

Tahapan Persiapan Pelaksanaan


Hal-hal yang diperlukan oleh PT. Dodo Construction pada proyek
pembangunan Jalan Kolektor Jend. sudirman-Karang Tengah, adalah:
1. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), dengan ketentuan:
a. Diterbitkan
selambat-lambatnya
14
hari
kerja

sejak

penandatanganan kontrak.
b. Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat dimulainya kontrak.
2. Rapat Persiapan Pelaksanaan (pre construction meeting), dengan
ketentuan:
a. Rapat persiapan dilaksanakan oleh pengguna bersama PT. Dodo
Construction sebagai penyedia jasa.
b. Rapat persiapan dilakukan untuk mempersiapkan pelaksanaan
kontrak yang mencakup penyusunan organisasi, mobilisasi,
rencana pengadaan peralatan &dan bahan, waktu serta tatacara
pelaksanaan, serta pelaporan kemajuan pekerjaan.
c. Rapat persiapan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
baik secara normatif maupun substantif dalam rangka mencapai
tujuan dan sasaran.
d. Hasil dari Rapat persiapan dibuatkan berita acaranya.
3. Penyusunan Program Mutu, yang berisi:
a. Informasi pengadaan.
b. Organisasi proyek.
c. Jadual pelaksanaan.
d. Prosedur pelaksanaan pekerjaan dan

pengendalian

proses

pekerjaan.
e. Prosedur instruksi kerja.
f. Personil pelaksana kerja.
1.5

Tahapan Pelaksanaan Kontrak


1. Usulan dan persetujuan mobilisasi personil/tenaga ahli dan peralatan.
Sebelum melakukan mobilisasi, PT. Dodo Construction akan
mengajukan usulan persetujuan tenaga ahli untuk mendapatkan
persetujuan pengguna jasa sesuai dengan kontrak.
2. Pemeriksaan personil/tenaga ahli dan peralatan sesuai dengan kontrak

Laporan 2 Fajar Dewanto

a. Pemeriksaan tenaga ahli dan peralatan harus dilaksanakan setelah


tiba di lokasi pekerjaan, serta dibuat berita acara hasil inspeksi
yang ditandatangani PT. Dodo Construction dan pengguna jasa.
b. Bila hasil inspeksi ternyata belum memenuhi persyaratan namun
tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan, maka PT. Dodo
Construction dapat melanjutkan pekerjaan dengan syarat personil
dan peralatan tersebut harus segera diganti sesuai dengan waktu
yang disepakati bersama.
c. Pada waktu PT. Dodo Construction mulai melaksanakan tugas,
pengguna jasa harus melakukan pengecekan, apakah yang ada di
lapangan sesuai dengan kesepakatan kontrak.
3. Perubahan dan Penggantian Personil dan Peralatan

a. PT. Dodo Construction melakukan penggantian personil dan/atau


peralatan dengan persetujuan pengguna jasa.
b. Perubahan/penggantian personil dilakukan sesuai dengan kondisi
dan situasi yang ada, dan dibuatkan berita acaranya, serta
dilaporkan kepada pengguna jasa.
c. Apabila pengguna jasa menilai bahwa personil dari PT. Dodo
Constructiontersebut tidak mampu atau tidak melaksanakan
pekerjaan dengan baik atau berkelakuan tidak baik, maka PT. Dodo
Construction akan mengganti dengan kualifikasi yang sama atau
lebih tinggi.
d. PT. Dodo Construction akan mengganti personil dengan keahlian
yang setara atau lebih tinggi tanpa penambahan biaya dalam waktu
tidak lebih dari 15 hari sejak diterimanya penggantian personil dari
PT. Dodo Construction.
4. Pembayaran uang muka

a. Uang muka diberikan untuk membiayai mobilisasi personil dan


peralatan, serta pengeluaran pada bulan pertama.
b. Besaran uang muka adalah 20 % dari nilai kontrak dan akan
diberikan setelah PT. Dodo Construction menyerahkan jaminan
uang muka.
5. Pembahasan hasil pelaksanaan pekerjaan, berupa laporan-laporan
Laporan 2 Fajar Dewanto

a. Pengguna

jasa

membentuk

tim

teknis

untuk

melakukan

pembahasan hasil kegiatan PT. Dodo Construction secara periodik


b. Dalam kondisi tertentu, PT. Dodo Construction perlu segera
membuat laporan khusus dan menyampaikan kepada pengguna
jasa
6. Pembayaran prestasi pekerjaan
Pembayaran dilakukan berdasarkan prestasi pekerjaan yang dicapai
sesuai ketentuan dalam kontrak dengan melampirkan tanda bukti
pembayaran (at cost.
Dokumen yang diperlukan :
a. MC / sertifikat bulanan.
b. Tanda bukti pembayaran/invoice.
c. Berita acara prestasi pekerjaan.
7. Pengendalian pekerjaan, meliputi:

a. Pengendalian kegiatan.
b. Pengendalian personil/tenaga ahli.
c. Pengendalian kualitas.
8. Dokumen kelengkapan:
a. Jadwal kegiatan.
b. Jadwal penugasan tenaga ahli.
c. Daftar hadir / presensi tenaga ahli.
d. Laporan hasil kegiatan.
e. Laporan program mutu.
1.6

Ruang Lingkup Pekerjaan


Ruang lingkup pekerjaan pada Proyek Pembangunan Jalan Kolektor
Jend Sudirman-Karang Tengah, meliputi :
1. Pekerjaan Persiapan
a. Pembersihan Lokasi
b. Pengadaan Air Bersih
c. Pengadaan Listrik
d. Pengukuran dan Pematokan
e. Pembuatan Papan Nama Proyek
f. Pembuatan Direksi Keet
g. Pembuatan Musholla
h. Pembuatan Toilet
i. Pembuatan Tempat Parkir Alat Berat
j. Pembuatan Gudang
k. Pembuatan Barak Pekerja

Laporan 2 Fajar Dewanto

l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.

Pembuatan Loss Kerja


Pembuatan Pos Keamanan
Pembuatan Pagar Proyek
Pembuatan Kantin
Pengujian Bahan
Foto Dokumentasi
Mobilisasi dan Demobilisasi

2. Pekerjaan Tanah
a. Galian Tanah
b. Pengupasan Top Soil
c. Urugan Tanah
d. Pembuangan Tanah
e. Pemadatan Tanah
3. Pekerjaan Perkerasan
a. Lapis Pondasi Bawah
b. Lapis Pondasi Atas
c. Penyemprotan Prime Coat
d. Lapis Permukaan

4. Pekerjaan Saluran dan Gorang - gorong


a. Pekerjaan galian tanah saluran kanan dan kiri
b. Pengadaan saluran precast U-Ditch
c. Pengadaan pasir urugan
d. Pemasangan saluran precast U-Ditch
e. Pekerjaan galian tanah untuk gorong gorong
f. Pengadaan gorong-gorong
g. Pemasangan gorong-gorong
5. Pekerjaan Rambu dan Marka
a. Pengadaan Rambu Jalan
b. Pengadaan Tiang Pipa Galvanis
c. Pembuatan Pondasi Rambu
d. Pembuatan Marka Garis menerus
e. Pembuatan Marka Garis Putus-putus
f. Pembuatan Marka Garis untuk Zebra Cross
g. Pemasangan Lampu Jalan
6. Pekerjaan Finishing
a. Pembersihan Sisa Pekerjaan
b. Penanaman Pohon Kiara Payung

Laporan 2 Fajar Dewanto

c. Penanaman Rumput pada Bukit dan Lereng Jalan


1.7

Personil dan Organisasi Proyek


Pada pelaksanaan Proyek Pembangunan Jalan Kolektor Jend
sudirman-Karang tengah, dalam pelaksanaannya adapun fungsional
organisasi proyeknya sebagai berikut :
1. Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat sebagai pemilik proyek atau
pemberi tugas.
2. Pemimpin proyek menyelenggarakan pengendalian pelaksanaan
proyek dan bertindak sebagai wakil pemilik.
3. Konsultan Pengawas bertugas menyelenggarakan pengawasan atau
kualitas serta volume pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor
sebagai pelaksana fisik.
4. Konsultan Perencana meyelenggarakan perencanaan fisik yang sesuai
dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.
5. PT. Dodo Construction akan melakukan pekerjaan proyek yang sesuai
dengan spesifikasi perencanaan yang telah ditetapkan.

1.8

Sistem Pelaporan
Tata cara pelaporan dibuat seefektif dan seefisien mungkin, hal ini
dimaksudkan untuk memudahkan dalam melakukan evaluasi terhadap
proyek yang sedang berjalan. Evaluasi ini berfungsi sebagai kontrol dan
pedoman tindak lanjut apa yang harus dilakukan, apakah pekerjaan yang
dilaksanakan sesuai rencana schedule dan sesuai dengan spesifikasi teknis
yang ada.
Sistem pelaporannya secara garis besar seperti dibawah ini :
1. Pelaksanaan (dari tiap staf) diwajibkan membuat catatan berupa
laporan harian/mingguan yang memberikan gambaran dan catatan
yang jelas:
a. Produktivitas kerja
b. Pekerjaan pekerjaan yang dilakukan PT. Dodo Construction
c. Catatan dan perintah konsultan pengawas yang disampaikan lisan
maupun tulisan

Laporan 2 Fajar Dewanto

d. Hal ikhwal mengenai bahan bahan (yang masuk dan terpakai),


serta yang ditolak.
e. Keadaan cuaca serta kendala kendala yang dihadapi
f. Pembiayaan (costing)
g. Hasil laboratorium/pengujian lainnya.
2. Setiap laporan yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek
diperiksa dandisetujui kebenarannya oleh pimpinan masing masing
unit.
3. Laporan mengenai pelaksanaan harus disertai dengan foto foto
kegiatanproyek dalam bagian/tahapan yang penting, sesuai petunjuk
konsultanpengawas sebagai dokumen dari awal proyek sampai akhir
proyek.
4. Laporan yang berhubungan dengan pelaksanaan di lapangan yang
bersifat extern harus diketahui oleh konsultan pengawas dan yang
harus ditandatangani. Seperti:
a. Jumlah pekerjaan yang dikerjakan dan jumlah tenaga kerja
b. yangbekerja
c. Uraian kemajuan pekerjaan diakhir minggu
d. Bahan bahan dan perlengkapan yang telah masuk
e. Keadaan cuaca
f. Kunjungan tamu tamu
g. Kejadian kejadian khusus
h. Rencana minggu selanjutnya

Laporan 2 Fajar Dewanto

10

BAB II
LOKASI PROYEK DAN LAYOUT INSTALASI LAPANGAN
Untuk

meningkatkan

produktifitas

di

lapangan

dan

terjaminnya

keselamatan kerja, PT. Dodo Construction mengatur tata letak lapangan Proyek
Pekerjaan Jalan Kolektor Jl Jend sudirman - Karang tengah. Tata letak tersebut
sebaiknya direncanakan dengan melibatkan konsultan, sehingga akan dihasilkan
perencanaan yang matang dan sesuai dengan spesifikasi yang ada.
Rancangan tata letak pekerjaan di lapangan digambar dengan skala yang
menunjukkan letak direksi keet, gudang, tempat parkir kendaraan proyek, barak
pekerja, sanitasi, pos jaga, jalan masuk dan jalan keluar serta fasilitas lainnya.
Demi kelancaran jalannya proyek, perencanaan tata letak lapangan harus
dibuat seefisien dan seefektif mungkin dengan memperhatikan keadaan tanah dan
proyek itu sendiri. Untuk penimbunan material mentah yang sejenis perlu
dikelompokkan pada lokasi yang berdekatan. Untuk gudang tertutup atau tempat
penyimpanan barang sebaiknya ditempatkan pada posisi dekat pintu masuk.
Direksi keet baik untuk kontraktor, pemberi tugas, konsultan, dan sub-kontraktor
juga diletakkan dekat pintu masuk dan melalui pos penjagaan.Untuk barak-barak
pekerja diletakkan agak jauh ke belakang dari daerah lokasi konstruksi dengan
dilengkapi sistem sanitasi, instalasi penerangan dan air.
Pembuatan jalan masuk dan jalan keluar proyek terkadang menimbulkan
masalah karena akan sering dilalui oleh kendaraan-kendaraan bermuatan berat.
Sehingga dalam hal ini PT. Dodo Construction akan melakukan penelitian kondisi
jalan, jembatan dan lainnya yang akan dilalui oleh alat-alat berat proyek dengan
mempertimbangkan kekuatan struktur dari sarana transformasi tersebut.
Mengingat alat-alat berat proyek harus dipindahkan dari gudang ke lokasi proyek,
maka perlu adanya mobilisasi serta pengendalian dan pengaturan lalu lintas.

Laporan 2 Fajar Dewanto

11

Untuk melindungi pekerjaan guna menjamin keselamatan umum dan


memudahkan arus lalu lintas yang dilalui atau di sekitar lokasi proyek, maka PT.
Dodo Construction akan memasang dan mengatur rambu-rambu, lampu
penerangan, sinyal, barikade, rintangan dan fasilitas lainnya pada setiap tempat
dimana operasi pembangunan yang akan mengganggu pengguna jalan, dan pada
tempat-tempat rawan maupun persimpangan disekitar lokasi proyek.
PT. Dodo Construction akan mengajukan ijin kepada Konsultan Pengawas
untuk setiap rambu, sinyal, barikade, rintangan atau fasilitas lalu lintas lainnya
untuk

pemasangannya

sebelum

pekerjaan

proyek

yang

sesungguhnya

berlangsung.
Perencanaan pengendalian lalu lintas harus meliputi diskusi dengan polisi
atau aparat keamanan setempat dan Direktorat Jendral Perhubungan Darat sejak
permulaan atau awal dari pelaksanaan proyek. Sistem pengendalian dan waktu
pengerjaan harus sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
Untuk mengatasi kendala pelaksanaan pembangunan perlu dilakukan suatu
evaluasi perencanaan yang terus menerus dan mencari alternatif-alternatif
pemecahan yang efektif dan efisien.

Hal ini dapat dicapai dari rapat-rapat

perencanaan, koordinasi, dan rapat khusus yang selalu terjadwal dan selalu di
terapkan dalam pelaksanan dan dapat dilakukan kembali evaluasi terhadapnya.
Pentingnya tata letak lapangan sangat berpengaruh dalam pelaksanaan
suatu proyek sehingga tata letak lapangan yang kami rancang sebagai berikut:
1. Pagar Pembatas
Jenis pagar pembatas pada proyek ini yaitu pagar tertutup dengan
ketinggian 2 m, terbuat dari bahan seng bergelombang dengan dilapisi cat
berwarna kuning. Berfungsi sebagai pembatas wilayah proyek dengan
aktifitas disekitarnya.
2. Pintu Masuk-Keluar
Pintu terbuat dari bahan seng bergelombang dengan dilapisi cat
berwarna. Pintu berfungsi untuk keluar masuknya kendaraan, baik kendaraan
biasa, pengangkut material dan alat berat, serta manusia. Banyaknya pintu
masuk, dibuat seminal mungkin dengan ukuran 1 set pintu masuk yaitu untuk

Laporan 2 Fajar Dewanto

12

pekerja lebar minimum 80 cm dan untuk kendaraan minimum 400 cm. Bila
pintu masuk dibuat lebih dari satu, maka yang perlu ditambah hanya pintu
masuk/keluar untuk kendaraan dan bila tidak digunakan harus ditutup/dikunci
kembali, dengan tujuan keamanan.
3. Pos Keamanan
Pos Keamanan berada dekat pintu masuk utama. Berfungsi untuk
mencatat tamu-tamu proyek mengenai identitas ataupun keperluannya,
mencatat dan memeriksa kendaraan yang keluar masuk proyek (kendaraan
tamu maupun kendaraan yang membawa material), dan lain-lain. Dibuat dari
konstruksi kayu sederhana dengan luas 2 x 2 m2.
4. Direksi Keet
Berfungsi sebagai:

kantor untuk Pemberi Tugas, Kontraktor, Sub

kontraktor, dan konsultan dalam melakukan pengelolaan proyek, serta sebagai


tempat penyimpanan gambar kerja, dokumen kontrak, dokumen penting
proyek, peralatan kantor, dan peralatan ukur.
Kantor lapangan (Direksi keet) dilengkapi dengan ruang gambar,
ruang pertemuan, ruang penyimpanan material, tempat ibadah, kamar mandi
atau WC, dapur kecil, dan tempat istirahat (kamar tidur).
Direksi keet letaknya dekat dengan pintu masuk dan tempat parkir
kendaraan dari staff proyek dengan tujuan agar tidak mengganggu lalu lintas
produksi konstruksi dan dapat mengawasi kendaraan yang keluar masuk
Proyek, berfungsi sebagai kantor lapangan. Dibangun dengan menggunakan
struktur kayu dengan papan atau multiplek sebagai dinding, atap asbes dan
lantai beton.
5. Barak Pekerja
Barak pekerja digunakan sebagai tempat istirahat pekerja dan tempat
menginap atau tidur dengan tujuan agar mencegah keterlambatan datang ke
lokasi proyek serta memberi waktu yang cukup untuk beristirahat. Barak
pekerja terletak di belakang proyek agar tidak mengganggu aktifitas proyek.
Dibangun dengan menggunakan struktur kayu, dengan multiplek sebagai
dinding, atap seng bergelombang.

Laporan 2 Fajar Dewanto

13

6. Tempat Penyimpanan dan Bengkel kerja


Tempat penyimpanan dibedakan menjadi 2 yaitu:
a. Gudang, dipergunakan untuk menyimpan material yang
tidak tahan terhadap perubahan cuaca, bernilai ekonomis
tinggi

seperti

semen,

keramik,

peralatan

tukang,

perlengkapan K3, dan perlengkapan M/E. Ukuran dibuat


secara proposional dan bentuknya adalah bangunan tertutup
dengan satu pintu dan dapat dikunci.
b. Tempat penyimpanan/penimbunan material, dipergunakan
untuk material yang cukup tahan terhadap cuaca, sehingga
bangunan hanya memilik atap tanpa dinding, bahan atap
dapat berupa seng, plastik, atau terpal. Material yang
disimpan disini seperti : tulangan, kayu, perancah, pipa,
PVC, dll.
Bengkel kerja, berfungsi sebagai tempat produksi sarana, elemen
pendukung konstruksi dan merupakan bangunan terbuka dengan atap dari
seng atau plastik atau asbes.
7. Sarana Sanitasi
Sarana sanitasi dibuat bersebelahan dengan barak pekerja, dengan
harapan aktifitas para pekerja terkonsentrasi pada satu tempat sehingga tidak
mengganggu produktivitas.
8. Kantin dan Mushola
Sebagai sarana pemenuh kebutuhan sehari-hari bagi pekerja maka
kantin dan mushola diletakkan berdekatan dengan bedeng pekerja.
9. Lampu Proyek
Terdapat dua macam lampu proyek, lampu kerja dan lampu
pengamanan. Lampu kerja ditempatkan pada lokasi pekerjaan, berfungsi
sebagai penerangan untuk pekerjaan yang dilaksanakan malam hari. Lampu
pengaman terdapat disetiap sudut proyek dan tempat-tempat lainnya yang
dianggap perlu. Diletakkan di sudut proyek agar lampu tersebut dapat
menerangi semua lingkungan proyek. Berfungsi untuk pengamanan proyek.

Laporan 2 Fajar Dewanto

14

Gambar 2.1 Peta Jalan Jendral sudirman-Karang tengah

Laporan 2 Fajar Dewanto

15

PINTU
MASU
K
DAN
KELUA
R

Gambar 2.2 Site Plan Proyek Jalan Jendral sudirman-Karang tengah

Laporan 2 Fajar Dewanto

16

BAB III
METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI
3.1

PEKERJAAN PERSIAPAN
3.1.1Pengukuran Lokasi Proyek
Pekerjaan pengukuran dilakukan untuk mendapatkan peta proyek
secara keseluruhan dan kondisi lapangan di sekitar proyek.
1. Metode Kerja
Pekerjaan pengukuran dilakukan oleh 2 tim surveyor dari tempat
awal dilaksanakannya proyek (sta. 0+000) oleh tim I dan dari tempat
akhir proyek (sta. 2+073) dengan acuan pada titik Bench Mark (BM)
yang telah ditentukan sebelumnya. Lokasi yang telah diukur ditandai
dengan dipasangnya patok-patok agar mudah ditemukan. Setelah
dilakukan pengukuran, data hasil pengukuran setelah dianalisa akan
dituangkan dalam gambar denah lokasi proyek yang kemudian akan
diserahkan kepada konsultan untuk disetujui.

G
ambar 3.1 Pengukuran

Laporan 2 Fajar Dewanto

17

Gambar 3.2 Ilustrasi Pengukuran


2. Sumber Daya yang Digunakan
Pekerjaan pengukuran dilakukan oleh 2 tim surveyor. Setiap tim
terdiri dari 1 orang Surveyor yang dibantu oleh tiga orang asisten
lapangan.
3. Peralatan Yang Digunakan
Alat yang digunakan untuk melakukan pekerjaan pengukuran
adalah Theodolit TM 20E beserta pelengkapan pengukuran lainnya
dan patok-patok yang digunakan untuk menandai lokasi hasil
pengukuran.
4. Waktu
Total waktu yang digunakan untuk pengukuran sampai dengan
pemasangan patok adalah 5 hari sejak dimulainya pekerjaan
pengukuran.
-

Kuantitas = 118.025 m2
Output asisten surveyor = 5000 m2
Jumlah tenaga kerja jika dikerjakan dalam 1 hari adalah:
2 surveyor
= 2/6 1/5000 x 118025 = 7,8
6 asisten surveyor = 6/6 1/5000 x 118025 = 23,6
Durasi Pekerjaan
= 118025/6 x 0,0002= 3,8 hari
Jadi untuk melakukan kegiatan pengukuran dan pematokan

membutuhkan 2 orang surveyor dan 6 orang asisten surveyor


sehingga pekerjaan ini selesai dalam waktu 4 hari.
3.1.2Mobilisasi

Laporan 2 Fajar Dewanto

18

1. Cakupan kegiatan mobilisasi menurut persyaratan adalah:


a. Pembelian atau sewa atas tanah guna keperluan Base Camp
kontraktor dan kegiatan pelaksanaan.
b. Mobilisasi dari semua Staf Supervisi konstruksi dan semua
pekerja yang diperlukan untuk pelaksanaan dan penyelesaian
pekerjaan kontrak.
c. Mobilisasi peralatan konstruksi dari lokasi asal ke tempat yang
digunakan sesuai kontrak.
d. Penyediaan dan pemeliharaan base camp kontraktor, termasuk
bila perlu kantor - kantor lapangan, tempat tinggal, bengkel,
gudang, dan sebagainya.
2. Rencana mobilisasi untuk proyek ini adalah 10 hari.

Gambar 3.3 ContohMobilisasi Equipment

Laporan 2 Fajar Dewanto

19

Gambar 3.4 ContohMobilisasi Pekerja

3.1.3Pembersihan Lokasi
Pembersihan lokasi bertujuan menghilangkan semak belukar,
pembusukan sampah organik maupun material lain yang dianggap tidak
diperlukan untuk kegiatan pondasi, perkerasan jalan dan struktur.
Semua sisa-sisa tanaman yang ada pada permukaan seperti akar-akar,
semak belukar dan sebagainya harus dihilangkan.
1. Metode Kerja
a. Setelah lahan dipastikan bersih kemudian dilakukan pengupasan
permukaan tanah dengan menggunakan bulldozer sehingga
lumpur dan tanah humus terbuang.
b. Untuk pekerjaan grubbing (pendongkelan) dilakukan untuk
membersihkan bekas-bekas bongkaran rumah dan pohon-pohon
yang ada di areal pekerjaan. Pekerjaan dilaksanakan dengan cara
manual dibantu dengan alat excavator. Bekas grubbing dibuang
keluar lokasi dengan menggunakan Dump Truck. Pekerjaan
Grubbing dilakukan di lokasi pekerjaan jalan.
2. Sumber Daya yang Digunakan
Tenaga kerja yang dibutuhkan pada pekerjaan ini yaitu 1
operator bulldozer, 1 operator excavator 319D LN dan 2 pekerja
yang membantu dalam pembersihan lokasi yang tidak bisa dijangkau
oleh alat berat serta dump truk.
3. Peralatan yang Digunakan
Alat yang digunakan dalam pekerjaan pembersihan lahan ini
yaitu Bulldozer Caterpillar D6D, Excavator Caterpillar dan alat-alat
tukang lainnya yang menunjang pekerjaan ini.
4. Waktu

Laporan 2 Fajar Dewanto

20

Total waktu pelaksanaan untuk pekerjaan pembersihan lahan


yaitu 7 hari.

Gambar 3.5 ContohPembersihan Lokasi Kerja

3.1.4Pengadaan Air Kerja


Kebutuhan air kerja yang di butuhkan untuk keperluan proyek ,
pengadaan air yang direncanakan oleh PT. Dodo Construction adalah
dengan membuat sumur di lokasi pekerjaan. Air kerja di perlukan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan seperti:
a. Toilet

Laporan 2 Fajar Dewanto

21

b. Barak pekerja
c. Pencucian kendaraan proyek
d. Peralatan Kerja
Penyediaan air bersih untuk keperluan MCK dilakukan dengan
melakukan pengeboran sumber air disekitar lokasi barak pekerja yang
ditampung dengan menggunakan torent dan didistribusikan ke sarana
sanitas dan tempat-tempat yang memerlukan penggunaan air. Penyedian
air bersih untuk minum dilakukan dengan pembelian air isi ulang
dengan menggunakan gallon kosong yang telah disiapkan. Penyediaan
air kerja dilakukan dengan membuat sumur galian tanah dan memasang
pompa hisap untuk air tanah. Sumber daya yang digunakan adalah 1 tim
pekerja dengan jumlah 4 orang. Waktu yang dibutuhkan untuk
penyediaan air kerja ini selama 2 hari.
3.1.5Pengadaan Listrik Kerja
Dipergunakan

untuk

pengadaan

listrik

selama

proses

pelaksanaan konstruksi berlangsung yang sumber dayanya diperoleh


dari PLN, dan beroperasi paling lambat 2 hari setelah mobilisasi.
Penggunaannya meliputi :
a.
b.
c.
d.

Penerangan
Pendingin ruangan
Peralatan Kerja
Peralatan Kantor

3.1.6Papan Nama Proyek


Dibuat 3 buah dengan papan selebar 150 cm x 100 cm, disertai
tiang dari kayu sehingga dapat didirikan dengan ditancapkan ke dalam
tanah. Papan nama bertuliskan hal sebagai berikut:

Laporan 2 Fajar Dewanto

Pekerjaan Jalan Kolektor

22

150 cm

100 cm

Nama Proyek

Lokasi / Paket Proyek

Jl. Jend. Sudirman Karang Tengah

Waktu Pelaksanaan

120 Hari Kalender

Owner

Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat

Harga Proyek

Sumber Dana

Kontraktor

APBD 2013

Gambar 3.6 Papan nama proyek


Perhitungan durasi dan tenaga kerja
-

Kuantitas
= 4,5 m
Output tukang
= 5 m
Jumlah tenaga kerja jika dikerjakan dalam 1 hari
1 mandor

/1 1/5 x 4,5 = 0,9

1 tukang

Durasi Pekerjaan

4,5

/1 1/5 x 4,5 = 0,9


/1 x 0,2 = 0,9 1 hari

Jadi untuk melakukan pekerjaan ini dilakukan oleh 1 tim kerja


yang terdiri dari 1 mandor, 2 tukang dan 5 pekerja sehingga pekerjaan
ini selesai dalam waktu 1 hari.

3.1.7Pagar Pembatas
Pagar pembatas dibuat untuk lokasi site installation seluas
50 m x 60 m. Pagar dibuat menggunakan bahan seng bergelombang
1,5 m dan dolken dengan ketinggian 2 m. Jenis atau mutu bahan yang
digunakan untuk pagar pembatas adalah Seng Gelombang BJLS-30
(SNI ), tinggi 1,5 m dan lebar 3 m, kaso 5/7 kayu kelas II.
Perhitungan Durasi dan Tenaga Kerja

Laporan 2 Fajar Dewanto

23

Kuantitas
= 600 m'
Output pekerja = 25 m'
Jumlah tenaga kerja jika dikerjakan dalam 1 hari
1 mandor

2 tukang

10 pekerja

10

Durasi Pekerjaan =

/10 1/25 x 600 = 2,4


/10 1/25 x 600 = 4,8
/10 1/25 x 600= 24
/10 x 0,04 = 2,4 3 hari

600

Jadi untuk melakukan pekerjaan ini dilakukan oleh 1 tim kerja


yang terdiri dari 1 mandor, 2 tukang dan 10 pekerja sehingga pekerjaan
ini selesai dalam waktu 3 hari.

1,5 m

2m

3m

Gambar 3.7 Pagar pembatas proyek


3.1.8Pembuatan Pos Keamanan
Pos Keamanan berukuran 2 m x 2 m. Terletak di samping pintu
masuk dan keluar Site Instalation. Pos keamanan sebagai kantor
petugas keamanan yang bertugas :
a. Mendata tamu yang datang dan sebagai pengawas keamanan di site
installation
b. Mencatat dan memeriksa kendaraan yang keluar masuk proyek
Jenis atau mutu bahan yang digunakan untuk Pos keamanan
adalah :
Atap
Dinding

: Asbes Gelombang
: Triplek 4 mm

Rangka

: Kaso Borneo 4/6 cm

Lantai

: Beton campuran 1: 3 : 5 dengan ketebalan 6 cm

Laporan 2 Fajar Dewanto

24

Perhitungan Durasi dan Tenaga Kerja


-

Kuantitas
= 4 m2
Output pekerja = 4 m2
Jumlah tenaga kerja jika dikerjakan dalam 1 hari
1 mandor

= 1/2 1/4 x 4

= 0,5

1 tukang

= 1/2 1/4 x 4

= 0,5

2 pekerja

= 2/2 1/4 x 4

=1

Durasi Pekerjaan = 4/2 x 0,25

= 0,5 1 hari

Jadi untuk melakukan pekerjaan ini dilakukan oleh 1 tim kerja


yang terdiri dari 1 mandor, 1 tukang dan 2 pekerja sehingga pekerjaan
ini selesai dalam waktu 1 hari.
3.1.9Direksi Keet
Direksi keet dibuat sebagai tempat bekerja bagi para staf, baik
staf dari PT. Dodo Construction maupun pemilik proyek di lapangan,
yang dilengkapi dengan ruang rapat, ruang kerja staff, ruang pimpinan,
mushola, dan toilet. Seluruh fasilitas dan sarana yang dibangun untuk
pekerjaan direksi keet ini adalah sementara. Luas direksi keet adalah
600 m2.

Komponen bahan yang digunakan untuk Direksi keet adalah


komponen yang dapat dipakai berulang ulang, yaitu :
Rangka
Dinding

: Kaso 5/7 kelas II


: Multiplek 9 mm

Atap

: Asbes gelombang 3 mm

Lantai
Jendela
Pintu

: Beton campuran 1 : 3 : 5 dengan ketebalan 12 cm


: Kaca Nako
: Double teakwood rangka kayu
Perhitungan Durasi dan Tenaga Kerja

Kuantitas
Output pekerja

Laporan 2 Fajar Dewanto

= 600 m2
= 10 m2
25

Jumlah tenaga kerja jika dikerjakan dalam 1 hari

1 mandor

= 1/10 1/10 x 600

5 tukang

10 pekerja

10

Durasi Pekerjaan =

/10 1/10 x 600


/10 1/10 x 600

600

/10 x 0,1

=6
= 30
= 60
= 6 hari

Jadi untuk melakukan pekerjaan ini dilakukan oleh 1 tim kerja


yang terdiri dari 1 mandor, 5 tukang dan 10 pekerja sehingga pekerjaan
ini selesai dalam waktu 6 hari.
3.1.10 Barak Pekerja
Barak kerja dibangun berdekatan lokasi proyek agar
memudahkan pekerja dalam mobilisasi dari dan menuju proyek guna
meningkatkan produktifitas pekerja. Barak pekerja terbuat dari papan
multiplek dan memiliki tempat tidur yang terbuat dari kayu kaso dan
multiplek serta karpet sebagai alas tidur sehingga nyaman untuk
tempat istirahat pekerja. Barak kerja memiliki luas 100 m2.

Komponen bahan yang digunakan untuk Barak pekerja


adalah :
Lantai
Atap

: Beton campuran 1 : 3: 5 dengan ketebalan 10 cm


: Asbes gelombang 3 mm

Rangka

: Kaso 5/7 kelas II

Dinding
: Multiplek 9 mm
Perhitungan Durasi dan Tenaga Kerja
-

Kuantitas
= 100 m2
Output pekerja
= 10 m2
Jumlah tenaga kerja jika dikerjakan dalam 1 hari
1 mandor

= 1/5 1/10 x 100 = 2

2 tukang

= 2/5 1/10 x 100 = 4

5 pekerja

= 5/5 1/10 x 100 = 10

Durasi Pekerjaan

Laporan 2 Fajar Dewanto

100

/5 x 0,1

26

= 2 hari

Jadi untuk melakukan pekerjaan ini dilakukan oleh 1 tim kerja


yang terdiri dari 1 mandor, 2 tukang dan 5 pekerja sehingga pekerjaan
ini selesai dalam waktu 2 hari
3.1.11 Gudang
Gudang ini berfungsi tempat penyimpanan material yang tidak
tahan cuaca. Terbuat dari papan, beratapkan seng, dan memiliki celahcelah ventilasi yang cukup untuk cahaya dan udara masuk dari luar.
Pintu gudang terbuat dari papan. Lokasi gudang berdekatan dengan
direksi keet agar mudah dalam pemantauan bahan-bahan yang keluar
masuk gudang. Gudang ini dibuat dengan luas 80 m2.
Komponen bahan yang digunakan untuk Gudang adalah :
Lantai
Atap

: Beton campuran 1 : 3 : 5 dengan ketebalan 8 cm


: Asbes gelombang 3 mm

Rangka

: Kaso 4/6 kelas II

Dinding

: Triplek 6 mm

Perhitungan Durasi dan Tenaga Kerja


-

Kuantitas
= 80 m2
Output pekerja
= 10 m2
Jumlah tenaga kerja jika dikerjakan dalam 1 hari
1 mandor
= 1/5 1/10 x 80 = 1,6
2 tukang
= 2/5 1/10 x 80 = 3,2
5 pekerja
= 5/5 1/10 x 80 = 8
Durasi Pekerjaan = 80/5 x 0,1
= 1,6 2 hari
Jadi untuk melakukan pekerjaan ini dilakukan oleh 1 tim
kerja yang terdiri dari 1 mandor, 2 tukang dan 5 pekerja sehingga
pekerjaan ini selesai dalam waktu 2 hari.

3.1.12 Loss Kerja


Loss kerja berfungsi sebagai tempat produksi sarana, elemen
pendukung konstruksi dan merupakan bangunan terbuka dengan atap

Laporan 2 Fajar Dewanto

27

dari seng atau plastic atau asbes. Luas bengkel kerja dibuat dengan
luas 30 m2.
Perhitungan Durasi dan Tenaga Kerja
-

Kuantitas
=
Output pekerja
=
Jumlah tenaga kerja
1 mandor
=
2 tukang
=
5 pekerja
=

30 m2
10 m2

Durasi Pekerjaan

30

1/5 1/10 x 30 = 0,6


2/5 1/10 x 30 = 1,2
5/5 1/10 x 30 = 3
/5 x 0,1

= 0,6 1 hari

Jadi untuk melakukan pekerjaan ini dilakukan oleh 1 tim


kerja yang terdiri dari 1 mandor, 2 tukang dan 5 pekerja sehingga
pekerjaan ini selesai dalam waktu 1 hari.

3.1.13 Mushola dan Kantin


Sebagai tempat untuk memenuhi kebutuhan rohani dan
jasmani maka pihak proyek menyediakan mushola dan kantin. Berada
didekat bedeng pekerja dengan material yang digunakan sama dengan
spesifikasi material bedeng pekerja dengan luas 112 m2.
Perhitungan Durasi dan Tenaga Kerja
-

Kuantitas
= 112 m2
Output pekerja
= 10 m2
Jumlah tenaga kerja jika dikerjakan dalam 1 hari
1 mandor
= 1/5 1/10 x 112 = 2,24
2 tukang
= 2/5 1/10 x 112 = 4,48
5 pekerja
= 5/5 1/10 x 112 = 11,2

Durasi Pekerjaan

112

/5 x 0,1

= 2,24 3 hari

Jadi untuk melakukan pekerjaan ini dilakukan oleh 1 tim kerja


yang terdiri dari 1 mandor, 2 tukang dan 5 pekerja sehingga pekerjaan
ini selesai dalam waktu 3 hari.
3.1.14 Toilet

Laporan 2 Fajar Dewanto

28

Sarana dibuat bersebelahan dengan barak pekerja, dengan


harapan aktifitas para pekerja terkonsentrasi pada satu tempat
sehingga memudahkan dalam pengawasan. Berfungsi sebagi saran
mandi-kakus bagi pekerja, yang memiliki luas bangunan seluas 16 m2.
Perhitungan Durasi dan Tenaga Kerja
-

Kuantitas
= 16 m2
Output pekerja
= 4 m2
Jumlah tenaga kerja jika dikerjakan dalam 1 hari
1 mandor
= 1/5 1/4 x 16 = 0,8
2 tukang
= 2/5 1/4 x 16 = 1,6
5 pekerja
= 5/5 1/4 x 16 = 4
Durasi Pekerjaan = 16/5 x 0,25
= 0,8 1 hari
Jadi untuk melakukan pekerjaan ini dilakukan oleh 1 tim kerja

yang terdiri dari 1 mandor, 2 tukang dan 5 pekerja sehingga pekerjaan


ini selesai dalam waktu 1 hari.
3.1.15 Tempat Parkir Alat Berat
Berada dalam lokasi proyek bersama dengan peralatan yang
tidak digunakan. Tujuan dibuatnya supaya alat berat mempunyai
tempat parkir sendiri sehingga lebih mudah dalam perawatan dan
pengoperasiannya. Lahan yang diperuntukkan untuk tempat parkir alat
berat ini sebesar 50 x 8 m. Lantai terbuat dari beton K-500 setebal
20 cm, disekeliling area parkir, dibuatkan pagar railing menggunakan
tali tambang yang di ikatkan pada tiang besi blacksteel 1 inch yang
ditanam di dalam tanah.
Perhitungan Durasi dan Tenaga Kerja
-

Kuantitas
= 400 m2
Output pekerja
= 10 m2
Jumlah tenaga kerja jika dikerjakan dalam 1 hari
1 mandor
= 1/10 1/10 x 400 = 4
5 tukang
= 5/10 1/10 x 400 = 20
10 pekerja
= 10/10 1/10 x 400 = 40
Durasi Pekerjaan = 400/10 x 0,1
= 4 hari

Laporan 2 Fajar Dewanto

29

Jadi untuk melakukan pekerjaan ini dilakukan oleh 1 tim


kerja yang terdiri dari 1 mandor, 5 tukang dan 10 pekerja
sehingga pekerjaan ini selesai dalam waktu 4 hari.
3.1.16 Foto Dokumentasi
a. Foto proyek dilakukan sebelum dilakukannya setiap jenis
pekerjaan, pada saat pelaksanaan pekerjaan, dan setelah
selesainya pekerjaan untuk mengetahui perkembangan proyek.
b. Foto proyek dicetak berwarna dengan jelas dan dalam ukuran 3R.
Foto proyek dibuat rangkap 3 (tiga) dan diserahkan kepada
masing-masing pihak, yaitu PT. Dodo Construction, Konsultan
Pengawas dan Owner.
c. Waktu pelaksanaannya adalah sejak dimulainya proyek hingga
proyek selesai.
3.1.17 Pengujian Bahan
Dilakukan ketika sebelum dan sesudah pekerjaan dimulai
untuk mengecek apakah material atau bahan yang akan digunakan saat
pelaksanaan sesuai dengan spesifikasi yang telah direncanakan.
3.2

PEKERJAAN TANAH
Pekerjaan tanah meliputi :
1. Pengelupasan top soil (Stripping)
2. Pekerjaan tanah galian (cut)
3. Pekerjaan tanah timbunan (Fill)
4. Penyiapan badan jalan (Sub grade preparation)
3.2.1

Pekerjaan pengupasan top soil


1. Alat yang digunakan
a. Bulldozer CAT D8
b. Wheel Loader
c. Dump Truk
2. Metode Pelaksanaan

Laporan 2 Fajar Dewanto

30

Pembuangan tanah dengan dump truk


Pengangkutan
tanah
ke dalam dump truk menggunakan wheel loader
Pengupasan
tophasil
soilpengupasan
dengan Bulldozer

a. Tebal pengupasan top soil yaitu 30 cm.


b. Pengupasan dilakukan mulai dari sta. awal yaitu sta. 0+000
yang dilakukan dengan 1 (satu) buah bulldozer yang
ditempatkan pada badan jalan dan juga 1 (satu) buah
bulldozer lainnya yang diletakkan dengan jarak 15 m di
depannya. Kedua bulldozer akan bertemu di tengah yang
berarti masing-masing bulldozer akan menempuh jarak 7,5
m. Kegiatan tersebut diulang kembali tiap segmen dengan
jarak 15 m hingga pekerjaan selesai pada sta. 2+073.

Gambar 3.8Mekanisme pekerjaan pengupasan top soil

Gambar 3.9Pengupasan top soil dengan Bulldozer

c. Tanah hasil pengupasan kemudian diangkut menggunakan


wheel loader menuju dump truk yang akan dibuang ke
disposal area.

Gambar 3.10Pengangkutan tanah ke dalam dump truk dengan wheel loader

Laporan 2 Fajar Dewanto

31

d. Apabila dalam keadaan tak terduga dapat menggunakan


peralatan pembantu seperti sekop, cangkul sebagai alat bantu.
3. Perhitungan Alat Berat
a. Pengupasan top soil
Alat
= Bulldozer CAT D8
Tipe Blade
= Straigh (L= 3,5 m; H=1,2 m)
Jam kerja
= 7 jam per hari
V maju
= 4 Km/jam (66,7 m/mnt)
V mundur
= 6,5 Km/jam (108,3 m/mnt)
FT
= 0,05 menit
Bekerja 50/jam (e 1) = 0,84
Operator sedang( e2) = 0,75
Cuaca cerah (e 3)
=1
Tanah keras (e 4)
= 0,75
Side by side (e 5)
= 1,2
Tipe blade (e 6)
= 0,81
Kelandaian datar (e7) = 1
1) Cycle Time
Kapasitas blade = (L x H2)
= (3,5 x 1,252)
= 5,47 Lm3
kapasitas blade
Jarak effektif = lebar blade x kedalaman
5,47 Lm
3,5 x 0,3

= 5,3 m
jarak
= V maju

CT
=

5,3
66,7

5,3
108,3

jarak
V mundur
+ 0,05

= 0,17 menit

2) Produktifitas alat
Efisiensi = e1 x e2 x e3 x e4 x e5 x e6 x e7
= 0,459
Q
= Q x E
60
= CT x B x E

Laporan 2 Fajar Dewanto

32

+ FT

60
= 0,17

x 5,47 x 0,459

= 886,14 Lm3/jam
3) Waktu Penyelesaian
Volume top soil = 5597 m3
Volume lepas
= 5597 x 1,25 = 6996,25 Lm3
Jumlah alat
= 2 unit
Jam kerja
= 7 jam per hari
Vol. pekerjaan
Durasi
= Produktifitas x jml. alat
6996,25
886,14 x 2

= 3,9 jam 1 hari kerja


b. Pemindahan Tanah ke Dump Truk
Alat
= Wheel Loader
Kapasitas Bucket
= 3 Lm3
Metoda Kerja
= V Shape
Jarak Angkut
= 8 m dan 10 m
V Kosong
= 5 Km/jam (83,3 m/mnt)
V Isi
= 3 Km/jam (50 m/mnt)
FT
= 0,05 menit
Kondisi Muatan (K) = 0,9
Operasional (E)
= 0,83
1) Cicle Time
CT

jarak
V maju

8
83,3

jarak
V mun dur

+
10
50

+ FT

+ 0,05

= 0,33 menit
2) Produktifitas
Kapasitas Bucket (q)

Produktifitas (Q)

Laporan 2 Fajar Dewanto

= q x K
= 3 x 0,7
= 2,7 Lm3
60
= CT x q x E

33

60
0,33

x 2,7 x 0,83

= 407,45 Lm3/jam
3) Waktu Penyelesaian
Volume pekerjaan
Jumlah alat
Jam kerja
Durasi

= 5597 x 1,25 = 6996,25 Lm3


= 2 unit
= 7 jam per hari
Vol. pekerjaan
= Produktifitas x jml. alat
=

6996,25
407,45 x 2

= 8,5 jam 2 hari


c. Pembuangan Tanah dengan Dump Truk
Alat
= Dump Truk Giga CYZ
Kapasitas
= 12 Lm3
V Pergi
= 40 Km/jam
V Pulang
= 60 Km/jam
Waktu tuang
= 2 menit
Waktu hilang = 1 menit
Jarak angkut
= 4 Km
1) Waktu Siklus (CT)
12 x 0,33
Mengisi
=
= 1,47
2,7
Mengangkut
Kembali
Menuang
Waktu yang hilang

= (4/40) x 60 = 6
= (4/60) x 60 = 4
=2
=1
+
= 14,47 menit

2) Produktifitas Dump Truk.


60
Q
= CT x q x E
=

60
14,47

x 12 x 0,83

= 41,3 Lm3/jam

Laporan 2 Fajar Dewanto

34

3) Kebutuhan Dump Truk


Jumlah DT =

Q Loader
Q DT
407,45
41,3

= 9,8

3.2.2

10 unit (untuk 1 loader)

Pekerjaan galian tanah


Penggalian dilakukan apabila tanah asli mempunyai ketinggian
lebih dari ketinggian rencana jalan. Ketentuan dalam melakukan
pekerjaan galian:

Pekerjaan galian dilaksanakan setelah papan Patok Ukur terpasang


lengkap

dengan

penandaan

sumbu,

ketinggian

dan

bentuk

telahdiperiksa disetujui oleh Pengawas.


Galian untuk Konstruksi harus sesuai dengan Gambar kerja dan

bersih dari tanah urug bekas serta sisa bahan bangunan.


Urutan penggalian ini harus diatur sedemikian rupa oleh PT. Dodo
Construction

dengan

mengikuti

petunjuk-petunjuk

pengawas

sehingga tidak menimbulkan gangguan pada lingkungan atau


menyebabkan timbulnya genangan air untuk waktu lebih dari 24

jam.
Jika pada galian terdapat akar kayu, kotoran dan bagian tanah yang
tidak padatatau longgar maka bagian ini akan dikeluarkan
seluruhnya, kemudian lubangyang terjadi akan ditutup urugan pasir
yang dipadatkan dan disirami air setiapketebalan 5 cm lapis demi

lapis sampai jenuh sehingga mencapai ketinggianyang diinginkan.


Kelebihan Tanah Galian akan dibuang keluar dari lokasi Kontruksi.
Area antara Papan Patok Ukur dengan Galian harus bebas dari
timbunan tanah.
1. Alat yang digunakan:
a. Excavator PC 300

Laporan 2 Fajar Dewanto

35

b. Dump Truck
c. Tendem Roller
2. Metode Pelaksanaan
Penggalian dan loading langsung
Pembuangan
dengan excavator
tanah galian
ke dump
dengan
trukdump truk
Pemadatan dengan tandem roller

Penggalian dilakukan berdasarkan elevasi tanah menurut ukuran


ketinggian tanah yang akan digali.
a. Pekerjaan dimulai dari STA
menggunakan

excavator

PC

awal

300,

dengan

hasil

galian

penggalian
langsung

dimasukkan ke dalam dump truk dibawa ke bagian jalan yang


ditimbun (jika tanah galian layak dijadikan tanah timbunan) atau
jika tidak terpakai dibuang ke disposal area.
b. Tanah galian dipadatkan dengan tandem roller 8 ton
dengan 6 kali lintasan.

Gambar 3.11 Penggalian Tanah Menggunakan Excavator

Gambar 3.12 Pemadatan dengan tandem roller


Laporan 2 Fajar Dewanto

36

3. Perhitungan Alat Berat


a. Penggalian tanah
Alat
Kapasitas Bucket
Swing Angle
Depth Condition 40% - 75%
Kondisi Operasi Normal (E)
Faktor Bucket (K)
Jumlah Alat
Volume Galian

= Excavator PC-300
= 1,2 Lm3
= 180o
=1
= 0,75
=1
= 8 Unit
= 114837 m3

1) Cicle Time
Waktu standar = 19 detik
CT
= waktu standar x faktor konversi
= 19 x 1
= 19 detik 0,317 menit
2) Produktifitas
q = q x K
= 1,2 x 1
= 1,2 m3
Q = Q x E
60
= CT x q x E

60
0,317

x 1,2 x 0,75

= 170,53 Lm3/jam
3) Waktu Penyelesaian
Volume lepas = 114837 x 1,25 = 143546,25 Lm3
Jumlah alat
= 8 unit
Jam kerja
= 7 jam per hari
Vol. pekerjaan
Durasi
= Produktifitas x jml. alat
=

143546,25
170,53 x 8

= 105,22 jam

Laporan 2 Fajar Dewanto

37

= 15,031 hari 16 hari kerja


b. Pembuangan tanah dengan dump truk
Alat
= Dump Truk Giga CYZ
Kapasitas
= 12 Lm3
V Pergi
= 40 Km/jam
V Pulang
= 60 Km/jam
Waktu tuang = 2 menit
Waktu hilang = 1 menit
Jarak angkut = 1 Km
1) Waktu Siklus (CT)
12 x 0,317
Mengisi
=
1,2
Mengangkut
= (1/40) x 60
Kembali
= (1/60) x 60
Menuang
Waktu yang hilang

= 3,17
= 1,5
=1
=2
=1
+
= 8,67 menit

2) Produktifitas Dump Truk.


60
Q
= CT x q x E
=

60
8,67

x 12 x 0,83

= 68,93 Lm3/jam
3) Kebutuhan Dump Truk
Jumlah DT

Q Excavator
Q DT

170,53
68,93

= 2,47

3 unit (untuk 1 Excavator)

c. Pemadatan dengan tandem roller


Volume lepas galian
= 143546,25 Lm3
Lebar roller ( W )
= 1,8 m
Tebal lapisan ( L )
= 0,3 m
Kecepatan rata-rata
= 4 km/jam = 4000 m/jam
Jumlah lintasan
=6
Laporan 2 Fajar Dewanto

38

1) Produktivitas Alat
WxLxV
Q
=
n
1,8 x 0,3 x 4000
=

m
jam

= 360 m3/jam
Q= Q x E
= 360 x 0,83
= 298,8 Lm3jam
2) Waktu Penyelesaian
Pekerjaan
Volume pekerjaan = 143546,25 Lm3
Jumlah alat
= 5 unit
Jam kerja
= 7 jam per hari
Vol . pekerjaan
Durasi
= Produktifitasxjml .alat
=

143546,25
298,8 x 5

= 96,08 jam
= 13,7 14 hari
3.2.3

Pekerjaan timbunan tanah


Timbunan dilaksanakan apabila kondisi tanah asli setelah
dilakukan stripping lebih rendah daripada ketinggian rencana jalan.
Pekerjaan ini mencakup pengambilan, pengangkutan, penghamparan
dan pemadatan tanah atau bahan bahan berbutir yang disetujui sebagai
material timbunan.
1. Alat yang digunakan
a. Dump truck
b. Whell Loader
c. Tandem roller

Laporan 2 Fajar Dewanto

39

2. Metode Pelaksanaan
Pengangkutan tanah Perataan
dengan dump
tanahtruk
dengan wheel loader
Pemadatan dengan tandem roller

a. Material timbunan yang memenuhi spesifikasi didatangkan


menggunakan dump truk ke lokasi timbunan.
b. Material kemudian dihamparkan menggunakan wheel loader
secara berlapis.
c. Penghamparan material per lapis dengan ketebalan 30 Lcm
kemudian

dipadatkan

dengan

tandem

roller.

Kemudian

dihamparkan lagi lapisan berikutnya dan di padatkan kembali,


begitu seterusnya sampai diperoleh ketinggian yang diinginkan.
d. Permukaan dan ketinggian akhir setelah pemadatan harus tidak
lebih tinggi atau rendah 2 cm dari yang ditentukan atau yang
disetujui. Seluruh permukaan akhir urugan yang terbuka harus
cukup rata dan harus memiliki kelandaian yang cukup untuk
menjamin aliran yang bebas dari air permukaan.

Gambar 3.13 Pengangkutan material timbunan

Laporan 2 Fajar Dewanto

40

Gambar 3.14 Penghamparan material timbunan

Gambar 3.15 Pemadatan material timbunan

3. Perhitungan Alat Berat


a. Pengangkutan tanah dengan dump truk
Alat
= Dump Truk Giga CYZ
Kapasitas
= 12 Lm3
V Pergi
= 60 Km/jam
V Datang
= 40 Km/jam
Waktu tuang = 2 menit
Waktu hilang = 1 menit
Jarak angkut = 1 Km

1) Waktu Siklus (CT)


12 x 0,317
Mengisi
=
1,2
Pergi
= (1/60) x 60
Datang
= (1/40) x 60
Menuang
Waktu yang hilang
Laporan 2 Fajar Dewanto

41

= 3,17
=1
= 1.5
=2
=1

= 8,67 menit
2) Produktifitas Dump Truk.
60
Q
= CT x q x E
=

60
8,67

x 12 x 0,83

= 68,93 Lm3/jam
3) Waktu Penyelesaian Pekerjaan
Volume pekerjaan
= 47232 m3
Volume Loss
= 47232 x 1,39 = 65652,48 Lm3
Jumlah alat
= 13 unit
Jam kerja
= 7 jam per hari
Vol. pekerjaan
Durasi
= Produktifitas x jml. alat
=

65652,48
68,93 x 13

= 73,265 jam
= 10,4 11 hari
b. Perataan Tanah dengan Wheel Loader
Alat
= Bulldozer CAT D8
Tipe Blade
= Straigh (L= 3,5 m; H=1,2 m)
Jam kerja
= 7 jam per hari
V maju
= 4 Km/jam (66,7 m/mnt)
V mundur
= 6,5 Km/jam (108,3 m/mnt)
FT
= 0,05 menit
Bekerja 50/jam (e 1) = 0,84
Operator sedang( e2) = 0,75
Cuaca cerah (e 3)
=1
Tanah gembur (e 4) = 1,2
Side by side (e 5)
= 1,2
Tipe blade (e 6)
= 0,81
Kelandaian datar (e7) = 1
1) Cycle Time
Kapasitas blade = (L x H2)
= (3,5 x 1,252)
= 5,47 Lm3
kapasitas blade
Jarak effektif
= lebar blade x kedalaman

Laporan 2 Fajar Dewanto

42

5,47 Lm
3,5 x 0,3

= 5,2 m
CT

jarak
V maju

5,2
66,7

jarak
V mundur

5,2
108,3

+ FT

+ 0,05

= 0,17 menit
2) Produktifitas alat
Efisiensi= e1 x e2 x e3 x e4 x e5 x e6 x e7
= 0,74
Q
= Q x E
=

60
CT

60
0,17

xBxE

x 5,47 x 0,74

= 1428,63 Lm3/jam

3) Waktu Penyelesaian
Volume Loss

= 47232 x 1,39 = 65652,48 Lm3

Jumlah alat
Jam kerja

= 1 unit
= 7 jam per hari
Vol. pekerjaan
= Produktifitas x jml. alat

Durasi

65652,48
1428,63 x 1

= 45,9 jam
= 6,5 7 hari kerja
c. Pemadatan dengan tandem roller
Volume Loss
= 65652,48 Lm3
Lebar roller ( W )
= 1,8 m
Tebal lapisan ( L )
= 0,3 m

Laporan 2 Fajar Dewanto

43

Kecepatan rata-rata
Jumlah lintasan

= 4 km/jam = 4000 m/jam


=6

1) Produktivitas Alat
WxLxV
Q
=
n
1,8 x 0,3 x 4000
=

m
jam

= 360 m3/jam
= Q x E
= 360 x 0,83
= 298,8 Lm3/jam

2) Waktu Penyelesaian Pekerjaan


Volume pekerjaan
= 65652,48 Lm3
Jumlah alat
= 2 unit
Jam kerja
= 7 jam per hari
Vol . pekerjaan
Durasi
= Produktifitasxjml .alat
=

65652,48
298,8 x 2

= 109,8 jam
= 15,69 16 hari

3.2.4

Pembentukan Penampang
Pekerjaan ini dilakukan setelah proses cut and fill selesai
dilaksanakan.
1. Alat yang digunakan
a. Motor Grader
2. Metode Pelaksanaan

a. Tanah yang sudah dipadatkan akan dibentuk penampang jalan


sesuai dengan kemiringan dan bentuk yang berada pada gambar.
b. Melakukan pembentukan penampang dengan beberapa lintasan
dan overlay blade.
c. Lakukan check pemeriksaan mutu dan elevasi kemiringan dan
kerataan badan jalan.
Laporan 2 Fajar Dewanto

44

Gambar 3.16 Pembentukan penampang jalan


3. Perhitungan Alat Berat

Alat Motor Grader Komatsu type GD-31-3H


Lebar Pembentukan jalan
=9m
Panjang Jalan
= 2073 m
Luas Areal Perataan
= 18657 m
Panjang Blade (Le)
= 3,1 m
Kecepatan Maju
= 4 km/jam = 66,67 m/menit
Sudut operasi
= 60
Banyaknya Haluan (n)
= 6 kali
Efisiensi
= 0,83
a.

Mencari lo
Rencana lo
Jumlah lintasan

= 0,25 m
= 9 m / (3,1 m 0,25 m)
= 4 lintasan

Panjang blade total

= 4 x 3,1 m = 12,4 m
= 12,4 m 9 m = 3,4 m

Lo

0,9
4

= 0,85 m
b. Produktivitas Alat
Le = Sin 60 x 3,1 m = 2,68 m
60 x V (l0)
Q' =
n
= 7320,5 m/jam
Q

= Q' x E

Laporan 2 Fajar Dewanto

45

= 7320,5 m/jam x 0,83


= 6076,015 m/jam
c. Durasi
Luasan
= 18657 m
Jumlah alat
= 1 unit
Jam kerja per hari = 7 jam

Durasi

Vol . pekerjaan
Produktifitasxjml .alat

18657
6076,01 x 1

= 3,07 jam
= 0,43 1 hari

3.3

PEKERJAAN SALURAN
3.3.1

Galian Tanah Saluran


Keseluruhan penampang saluran memiliki bentuk dan ukuran
yang sesuai dengan kapasitas yang diperlukan, untuk menyelesaikan
pekerjaan saluran perlu ada penggalian yang disesuaikan dengan
gambar rencana yaitu berbentuk persegi. Material hasil galian dibuang
ke disposal area yang sudah ditentukan.
1. Alat yang digunakan
a. Excavator
b. Dump Truk
2. Metode Pelaksanaan

a. Galian tanah, penggalian dilakukan pada sisi kanan dan kiri


rencana jalan sesuai garis dan kelandaian yang ditentukan
menggunakan excavator.
b. Seluruh bahan hasil galian diangkut ke dalam dump truck.
c. Hasil galian dibuang ke tempat pembuangan oleh dump truck.

Laporan 2 Fajar Dewanto

46

Gambar 3.17 Proses penggalian dan pembuangan tanah galian

3. Perhitungan Alat Berat


a. Penggalian tanah
Alat
Kapasitas Bucket
Swing Angle
Depth Condition 40% - 75%
Kondisi Operasi Normal (E)
Faktor Bucket(K)
Jumlah Alat
Volume Galian

= Excavator PC-300
= 1,2 Lm3
= 180o
=1
= 0,75
=1
= 4 Unit
= 2 x 1 x 1 x 2073
= 4146 m3

1) Cicle Time
Waktu standar = 19 detik
CT
= waktu standar x faktor konversi
= 19 x 1
= 19 detik 0,317 menit
2) Produktifitas
.q
= q x K
= 1,2 x 1
= 1,2 m3
Q
= Q x E
60
= CT x q x E
=

60
0,317

x 1,2 x 0,75

= 170,53 Lm3/jam
3) Waktu Penyelesaian
Volume lepas = 4146 x 1,25 = 5182,5 Lm3
Jumlah alat
= 1 unit
Jam kerja
= 7 jam per hari

Laporan 2 Fajar Dewanto

47

Durasi

Vol. pekerjaan
Produktifitas x jml. alat

5182,5
170,53 x 1

= 30,39 jam

= 4,3 hari 5 hari kerja


b. Pembuangan tanah dengan dump truk
Alat
= Dump Truk Giga CYZ
Kapasitas
= 12 Lm3
V Pergi
= 40 Km/jam
V Pulang
= 60 Km/jam
Waktu tuang = 2 menit
Waktu hilang = 1 menit
Jarak angkut = 1 Km
1) Waktu Siklus (CT)
12 x 0,317
Mengisi
=
1,2
Mengangkut = (1/40) x 60
Kembali
= (1/60) x 60
Menuang
Waktu yang hilang

2) Produktifitas Dump Truk.


60
Q
= CT x q x E
=

60
8,67

x 12 x 0,83

= 68,93 Lm3/jam

3) Kebutuhan Dump Truk


Jumlah DT

Laporan 2 Fajar Dewanto

Q Excavator
Q DT

170,53
68,93

48

= 3,17
= 1,5
=1
=2
=1
+
= 8,67 menit

= 2,47 3 unit (untuk 1 Excavator)

3.3.2

Saluran Precast
Saluran terbuka ini berfungsi sebagai saluran yang meneruskan
aliran air dari badan jalan yang selanjutnya masuk ke dalam saluran
drainase.Penempatan saluran terbuka ini sesuai dengan yang telah
direncanakan dan kemiringan yang sudah ditentukan. Pemasangannya
dengan cara sederhana dan tidak memerlukan alat berat khusus,
melainkan hanya alat bantu pertukangan saja, serta pada sambungan
antar precast nya diisi dengan adukan semen untuk mencegah
kebocoran dan supaya merekat dengan baik.
Perhitungan Durasi dan Tenaga Kerja
-

Kuantitas
= 2360 buah saluran precast
Output pekerja = 10 buah
Jumlah tenaga kerja
1 mandor

= 1/15 1/10 x 2360

= 15,7

8 tukang

= 8/15 1/10 x 2360

= 125,87

15 pekerja

= 15/15 1/10 x 2360

= 236

Durasi Pekerjaan= 2360/15 x 0,1 = 15,7 16 hari


Jadi untuk melakukan pekerjaan ini dilakukan oleh 1 tim kerja

yang terdiri dari 1 mandor, 8 tukang dan 15 pekerja sehingga pekerjaan


ini selesai dalam waktu 16 hari.

3.4

PEKERJAAN GORONG - GORONG


3.4.1 Galian Tanah Gorong-Gorong
Keseluruhan penampang gorong-gorong memiliki bentuk dan
ukuran yang sesuai dengan kapasitas yang diperlukan, untuk

Laporan 2 Fajar Dewanto

49

menyelesaikan pekerjaan gorong-gorong perlu ada penggalian yang


disesuaikan dengan gambar rencana yaitu berbentuk persegi. Material
hasil galian dibuang ke disposal area yang sudah ditentukan.
1. Alat yang digunakan
a. Excavator
b. Dump Truk
2. Metode Pelaksanaan
a. Galian tanah, penggalian dilakukan pada 2 lokasi rencana
gorong-gorong menggunakan excavator.
b. Seluruh bahan hasil galian diangkut ke dalam dump truck.
c. Hasil galian dibuang ke tempat pembuangan oleh dump truck.
3. Perhitungan Alat Berat
a. Penggalian tanah
Alat
Kapasitas Bucket
Swing Angle
Depth Condition 40% - 75%
Kondisi Operasi Normal (E)
Faktor Bucket(K)
Jumlah Alat
Volume Galian

= Excavator PC-300
= 1,2 Lm3
= 180o
=1
= 0,75
=1
= 4 Unit
=2x1x1x9
= 18 m3

1) Cicle Time
Waktu standar = 19 detik
CT
= waktu standar x faktor konversi
= 19 x 1
= 19 detik 0,317 menit
2) Produktifitas
.q
= q x K
= 1,2 x 1
= 1,2 m3
Q
= Q x E
60
= CT x q x E

Laporan 2 Fajar Dewanto

50

60
0,317

x 1,2 x 0,75

= 170,53 Lm3/jam
3) Waktu Penyelesaian
Volume lepas = 55,2 x 1,25 = 69 Lm3
Jumlah alat
= 1 unit
Jam kerja
= 7 jam per hari
Vol. pekerjaan
Durasi
= Produktifitas x jml. alat
=

18
170,53 x 1

= 0,1 jam

= 0,01 hari 1 hari kerja


b. Pembuangan tanah dengan dump truk
Alat
= Dump Truk Giga CYZ
Kapasitas
= 12 Lm3
V Pergi
= 40 Km/jam
V Pulang
= 60 Km/jam
Waktu tuang
= 2 menit
Waktu hilang
= 1 menit
Jarak angkut
= 1 Km
1) Waktu Siklus (CT)
Mengisi

12 x 0,317
1,2

Mengangkut = (1/40) x 60
Kembali
= (1/60) x 60
Menuang
Waktu yang hilang
2) Produktifitas Dump Truk.
60
Q
= CT
=

60
8,67

xqxE
x 12 x 0,83

= 68,93 Lm3/jam
3) Kebutuhan Dump Truk

Laporan 2 Fajar Dewanto

51

= 3,17
= 1,5
=1
=2
=1
+
= 8,67 menit

Jumlah DT

Vol . pekerjaan
Q DT

55,2
68,93

= 0,8 1 unit DT

3.4.2 Urugan Pasir (t = 10 cm)


Perhitungan Durasi dan Tenaga Kerja
-

Kuantitas
= 2,3 m3
Output pekerja = 10 m3
Jumlah tenaga kerja
1 mandor

= 1/1 1/10 x 2,3

= 0,23

1 pekerja

= 1/1 1/10 x 2,3

= 0,23
= 0,23 1 hari

Durasi Pekerjaan = 2,3/1 x 0,1

Jadi untuk melakukan pekerjaan ini dilakukan oleh 1 tim kerja


yang terdiri dari 1 mandor dan 1 pekerja sehingga pekerjaan ini selesai
dalam waktu 1 hari.
3.4.3 Pemasangan Gorong-Gorong Precast
Gorong-gorong ini berfungsi sebagai saluran yang meneruskan
aliran air dari saluran samping

yang selanjutnya masuk ke dalam

saluran drainase. Penempatan gorong-gorong ini sesuai dengan yang


telah

direncanakan

dan

kemiringan

yang

sudah

ditentukan.

Pemasangannya dengan cara sederhana dan tidak memerlukan alat berat


khusus, melainkan hanya alat bantu pertukangan saja, serta pada
sambungan antar precast nya diisi dengan adukan semen untuk
mencegah kebocoran dan supaya merekat dengan baik.
Perhitungan Durasi dan Tenaga Kerja
-

Kuantitas
= 23 buah gorong-gorong precast
Output pekerja = 5 buah
Jumlah tenaga kerja

Laporan 2 Fajar Dewanto

52

1 mandor

= 1/5 1/5 x 23

= 0,92

2 tukang

= 2/5 1/5 x 23

= 1,84

5 pekerja

= 5/5 1/5 x 23

= 4,6
= 0,92 1 hari

Durasi Pekerjaan = 23/5 x 0,2

Jadi untuk melakukan pekerjaan ini dilakukan oleh 1 tim kerja


yang terdiri dari 1 mandor, 2 tukang dan 5 pekerja sehingga pekerjaan
ini selesai dalam waktu 1 hari.
3.5

PEKERJAAN PERKERASAN LENTUR


3.5.1

Lapis Pondasi Bawah


1. Alat yang digunakan
a. Dump Truk
b. Motor grader
c. Tandem roller
2. Metode Pelaksanaan
a. Material yang memenuhi spesifikasi didatangkan menggunakan
dump truk ke lokasi pekerjaan.
b. Material yang telah diambil dari tempat penyimpanan
diletakan pada lokasi yang telah ditentukan.
c. Material yang sudah diletakkan di jalan,

dihampar

menggunakan Motor grader sampai sampai didapat elevasi


yang direncanakan.
d. Setelah material di ratakan selanjutnya material dipadatkan
menggunakan Tandem roller. Pemadatan harus dilakukan
mulai dari tepi kearah sumbu dalam arah memanjang.

Gambar 3.18 Proses pengadaan material

Laporan 2 Fajar Dewanto

53

Gambar 3.19 Proses penghamparan material

Gambar 3.20 Proses pemadatan material


3. Perhitungan Alat Berat
a. Pengangkutan material dengan dump truk
Alat
= Dump Truk Giga CYZ
Kapasitas
= 12 Lm3
V Pergi
= 60 Km/jam
V Datang
= 40 Km/jam
Waktu tuang
= 2 menit
Waktu hilang
= 1 menit
Jarak angkut
= 1 Km
1) Waktu Siklus (CT)
Mengisi
=
= 3,17
Pergi
= (1/60) x 60 = 1
Datang
= (1/40) x 60 = 1.5
Menuang
=2
Waktu yang hilang
=1
+
= 8,67 menit
2) Produktifitas Dump Truk.
60
Q
= CT x q x E
=

60
8,67

x 12 x 0,83

= 68,93 Lm3/jam
3) Waktu Penyelesaian Pekerjaan
Volume pekerjaan
= 23318 m3

Laporan 2 Fajar Dewanto

54

Volume Loss
Jumlah alat
Jam kerja
Durasi

= 23318 x 1,10 = 25649,8 Lm3


= 5 unit
= 7 jam per hari
Volume pekerjaan
= produktifitas x jml . alat
=

25649,8
68,93 x 5

= 74 jam
= 11 hari
b. Penghamparan material menggunakan motor grader
Alat Motor Grader Komatsu type GD-31-3H
Lebar Penghamparan
=9m
Panjang Jalan
= 2073 m
Luas Areal Perataan
= 18657 m
Panjang Blade (Le)
= 3,1 m
Kecepatan Maju
= 4 km/jam = 66,67 m/menit
Sudut operasi
= 60
Banyaknya Haluan (n)
= 6 kali
Efisiensi
= 0,83
1) Mencari lo
Rencana lo
Jumlah lintasan
Panjang blade total
Lo

= 0,25 m
= 9 m / (3,1 m 0,25 m)
= 4 lintasan
= 4 x 3,1 m = 12,4 m
= 12,4 m 11,5 m = 0,9 m
0,9
= 4
= 0,225 m

2) Produktivitas Alat
Le
= Sin 60 x 3,1 m = 2,68 m
60 x V ( l 0 )
Q'
=
n
Q

= 9820,5 m/jam
= Q' x E
= 9820,5 m/jam x 0,83
= 8151 m/jam

3) Durasi
Luasan
Jumlah alat
Jam kerja per hari
Laporan 2 Fajar Dewanto

= 27145,635 m
= 1 unit
= 7 jam
55

Durasi

Vol. pekerjaan
Produktifitas x jml. alat

18657
8151 x 1

= 2,29 jam
= 0,33 1 hari
c. Pemadatan dengan tandem roller
Volume Loss
Lebar roller ( W )
Tebal lapisan ( L )
Kecepatan rata-rata
Jumlah lintasan
1) Produktivitas Alat
Q

= 3489,2 Lm3
= 1,8 m
= 0,3 m
= 4 km/jam = 4000 m/jam
=6

WxLxV
n
1,8 x 0,3 x 4000

m
jam

= 360 m3/jam
= Q x E
= 360 x 0,83
= 298,8 Lm3/jam

2) Waktu Penyelesaian Pekerjaan


Volume pekerjaan
Jumlah alat
Jam kerja
Durasi

= 3489,2 Lm3
= 2 unit
= 7 jam per hari
=

Vol. pekerjaan
Produktifitas x jml. alat

3489,2
298,8 x 2

= 5,84 jam
= 0,83 1 hari

3.5.2

Lapis Pondasi Atas

Laporan 2 Fajar Dewanto

56

1. Alat yang digunakan


a. Dump Truk
b. Motor grader
c. Tandem roller
2. Metode Pelaksanaan
a. Material yang memenuhi spesifikasi didatangkan menggunakan
dump truk ke lokasi pekerjaan.
b. Material yang telah diambil dari tempat penyimpanan
diletakan pada lokasi yang telah ditentukan.
c. Material yang sudah diletakkan di jalan,

dihampar

menggunakan Motor grader sampai sampai didapat elevasi


yang direncanakan.
d. Setelah material di ratakan selanjutnya material dipadatkan
menggunakan Tandem roller. Pemadatan harus dilakukan
mulai dari tepi kearah sumbu dalam arah memanjang.

Gambar 3.21 Proses pengadaan material

Gambar 3.22 Proses penghamparan material

Laporan 2 Fajar Dewanto

57

Gambar 3.23 Proses pemadatan material


3. Perhitungan Alat Berat
a. Pengangkutan material dengan dump truk
Alat
= Dump Truk Giga CYZ
Kapasitas
= 12 Lm3
V Pergi
= 60 Km/jam
V Datang
= 40 Km/jam
Waktu tuang
= 2 menit
Waktu hilang
= 1 menit
Jarak angkut
= 1 Km
1) Waktu Siklus (CT)
Mengisi
=
Pergi
= (1/60) x 60
Datang
= (1/40) x 60
Menuang
Waktu yang hilang

= 3,17
=1
= 1.5
=2
=1
+
= 8,67 menit

2) Produktifitas Dump Truk.


60
Q
= CT x q x E
=

60
8,67

x 12 x 0,83

= 68,93 Lm3/jam
3) Waktu Penyelesaian Pekerjaan
Volume pekerjaan
= 2239 m3
Volume Loss
= 2239 x 1,10 = 2462,9 Lm3
Jumlah alat
= 4 unit
Jam kerja
= 7 jam per hari
Volume pekerjaan
Durasi
= produktifitas x jml . alat
=

2462,9
68,93 x 4

= 8,93 jam
= 1,28 2 hari
b. Penghamparan material menggunakan motor grader
Alat Motor Grader Komatsu type GD-31-3H
Laporan 2 Fajar Dewanto

58

Lebar Penghamparan
Panjang Jalan
Luas Areal Perataan
Panjang Blade (Le)
Kecepatan Maju
Sudut operasi
Banyaknya Haluan (n)
Efisiensi
1) Mencari lo
Rencana lo
Jumlah lintasan
Panjang blade total
Lo

=9m
= 2073 m
= 18657 m
= 3,1 m
= 4 km/jam = 66,67 m/menit
= 60
= 6 kali
= 0,83

= 0,25 m
= 9 m / (3,1 m 0,25 m)
= 4 lintasan
= 4 x 3,1 m = 12,4 m
= 12,4 m 11,5 m = 0,9 m
0,9
= 4
= 0,225 m

2) Produktivitas Alat
Le
= Sin 60 x 3,1 m = 2,68 m
60 x V ( l 0 )
Q'
=
n
Q

= 9820,5 m/jam
= Q' x E
= 9820,5 m/jam x 0,83
= 8151 m/jam

3) Durasi
Luasan
Jumlah alat
Jam kerja per hari
Durasi

= 18657 m
= 1 unit
= 7 jam
Vol. pekerjaan
= Produktifitas x jml. alat
=

18657
8151 x 1

= 2,29 jam
= 0,33 1 hari
c. Pemadatan dengan tandem roller
Volume Loss
= 2462,9 Lm3
Laporan 2 Fajar Dewanto

59

Lebar roller ( W )
Tebal lapisan ( L )
Kecepatan rata-rata
Jumlah lintasan

= 1,8 m
= 0,3 m
= 4 km/jam = 4000 m/jam
=6

1) Produktivitas Alat
WxLxV
Q
=
n
1,8 x 0,3 x 4000
=

m
jam

= 360 m3/jam
= Q x E
= 360 x 0,83
= 298,8 Lm3/jam

2) Waktu Penyelesaian Pekerjaan


Volume pekerjaan
= 2462,9 Lm3
Jumlah alat
= 2 unit
Jam kerja
= 7 jam per hari
Vol. pekerjaan
Durasi
= Produktifitas x jml. alat
2462,9
298,8 x 2

= 4,12 jam
= 0,59 1 hari

3.5.3

Penyiraman Prime Coat


1. Alat yang digunakan
a. Sweeper
b. Air Compresor
c. Asphalt Sprayer

2. Metode Pelaksanaan
a. Pembersihan tempat yang akan digunakan sebagai lapisan
perkerasan

Laporan 2 Fajar Dewanto

dibersihkan

sebelum

60

hotmix

dihamparkan.

Pembersihan ini harus dilanjutkan hingga melewati 20 cm dari


tepi bidang yang akan disemprot, alat yang digunakan sweeper
dan air compressor.
b. Penghamparan Prime Coat, dilakukan dengan asphalt sprayer.
Setelah pembersihan dari material yang tidak berguna
dilanjutkan dengan penghamparan prime coat 0.4 - 1.3 liter per
meter persegi untuk pondasi agregat kelas A, dengan lebar
hamparan 1/2 badan jalan dan dilanjutkan dengan sisi badan
jalan sebelahnya. Harus disiapkan cadangan aspal pengikat
sebesar 10 .

Gambar 3.24 Proses pembersihan

Gambar 3.25 Proses penyemprotan prime coat


3. Durasi Pekerjaan
a. Pekerjaan pembersihan

Laporan 2 Fajar Dewanto

61

Pekerjaan ini dilakukan oleh 1 tim kerja yang terdiri dari 1


mandor, 1 tukang, 1 operator alat dan 1 air compresor sehingga
pekerjaan ini selesai dalam waktu 1 hari.
b. Pekerjaan penyemprotan prime coat
Pekerjaan ini dilakukan oleh 1 tim kerja yang terdiri dari 1
mandor, 1 tukang, 1 operator alat dan 1 asphalt sprayer sehingga
pekerjaan ini selesai dalam waktu 1 hari.
3.5.4

Lapis Permukaan
1. Alat yang Digunakan
a. Dump Truk
b. Asphalt Finisher
c. Tandem Roller
2. Metode Pelaksanaan
a. Material yang akan dipakai diangkut menggunakan dump truk
dari asphalt mixing plan menuju lokasi kerja.
b. Penghamparan Laston/Aspal, dilakukan menggunakan asphalt
finisher CAT AP600D. Sebelum memulai operasi pelapisan,
mesin penghampar harus dioperasikan pada suatu kecepatan
yang tidak akan menyebabkan retak permukaan, belahan atau
bentuk ketidakteraturan lainnya pada permukaan.
c. Pemadatan, alat yang digunakan tandem roller CAT CB-534D.
Kecepatan dari mesin gilas tidak melebihi 4 km/jam untuk ban
baja dan kecepatannya harus selalu cukup rendah sehingga tidak
mengakibatkan tergesernya campuran panas tersebut.
d. Penggilasan berlangsung secara terus menerus

sewaktu

campuran masih dalam kondisi yang dapat dikerjakan yaitu


pada suhu 135oc dan hingga seluruh bekas tanda dan
ketidakrataan hilang atau berakhir pada suhu di atas 75oc.
e. Untuk mencegah pelekatan campuran roda mesin gilas, roda roda tersebut dibasahkan secara terus menerus tetapi air yang
berlebihan tidak diijinkan.

Laporan 2 Fajar Dewanto

62

Gambar 3.26 Proses pengangkutan asphalt

Gambar 3.27 Proses penghamparan

Gambar 3.28 Proses pemadatan

3. Durasi Pekerjaan
a. Penghamparan Aspal dengan Aspal Finisher (Hot Mix)
Kuantitas Pekerjaan

= 4514,4 ton x 1,25


= 5643 ton

Tebal lapisan

= 11 x 1,25 = 13,75 cm

Produktifitas Alat

= 100 ton/jam

Efisiensi Kerja

= 0,83

Laporan 2 Fajar Dewanto

63

1) Produktifitas Alat
Q

= 100 x 0,83
= 83 ton

2) Waktu yang diperlukan jika digunakan 4 armada


Durasi

Kuantitas pekerjaan
produktifitas alat x jmlalat

5643
83 x 4

= 16,99 jam
= 3 hari

b. Pengangkutan hot mix dengan dump truk


Alat
= Dump Truk Giga CYZ
Kapasitas
= 12 Lm3
V Pergi
= 40 Km/jam
V Pulang
= 60 Km/jam
Waktu tuang
= 2 menit
Waktu hilang
= 1 menit
Jarak angkut
= 5 Km
1) Waktu Siklus (CT)

12 x 0,317
1,2

Mengisi

Mengangkut
Kembali
Menuang
Waktu yang hilang

= (5/40) x 60 = 7,5
= (5/60) x 60 = 5
=2
=1
+
= 18,67 menit

2) Produktifitas Dump Truk.


60
Q
= CT x q x E
=

60
18,67

x 12 x 0,83

= 32 Lm3/jam
3) Kebutuhan Dump Truk
Laporan 2 Fajar Dewanto

64

= 3,17

Jumlah DT

Produktifitas AF
Q DT x BJ

85
32 x 2,34
2 unit DT untuk tiap AF

= 1,13

c. Pemadatan dengan tandem roller


Volume Pekerjaan
= 5643ton
Lebar roller ( W )
= 1,8 m
Tebal lapisan ( L )
= 0,11 x 1,25 = 0,13 m
Kecepatan rata-rata
= 4 km/jam = 4000 m/jam
Jumlah lintasan
=6
1) Produktivitas Alat
WxLxV
Q
=
n
1,8 x 0,13 x 4000
=

m
jam

= 156 m3/jam
Q
= Q x E
= 156 x 0,83
= 129,48 Lm3/jam
2) Waktu Penyelesaian Pekerjaan
5643
Volume pekerjaan
= 2,34
Jumlah alat
Jam kerja
Durasi

= 2411,53 m3

= 1 unit
= 7 jam per hari
Vol. pekerjaan
= Produktifitas x jml. alat
=

2411,53
149,4 x 1

= 16,14 jam
= 2,3 3 hari

3.6

PEKERJAAN PELENGKAPAN (UTILITAS)


3.6.1

Pemasangan Rambu

Laporan 2 Fajar Dewanto

65

Pekerjaan ini terdiri dari pengadaan serta pemasangan rambu


berupa rambu peringatan, rambu larangan dan rambu petunjuk. Ramburambu tersebut terbuat dari bahan seng, yang di cat sesuai ketentuan
yang berlaku dan berisikan informasi-informasi sesuai dengan fungsi
masing-masing rambu tersebut. Tiang rambu terbuat dari pipa besi yang
digalvanis dengan diameter 2 (inch) dengan tinggi tiangnya 3,57
meter.
a. Perhitungan Durasi dan Tenaga Kerja
Kuantitas

= 20 set

Output pekerja = 2 set


Jumlah tenaga kerja jika dikerjakan dalam 1 hari
10 mandor

= 1/10 1/2 = 0,05 HO x 20 = 1

10 tukang

= 10/10 1/2 = 0,5 HO x 20 = 10

Durasi Pekerjaan
20/10 x 0,5

= 1 hari

Jumlah Tenaga Kerja


Mandor

= 1/2 = 0,5 1 orang

Tukang

= 10/2 = 5 orang

Jadi untuk melakukan pekerjaan ini dilakukan oleh 1 tim kerja yang
terdiri dari 1 mandor dan 5 tukang sehingga pekerjaan ini selesai
dalam waktu 1 hari.
3.6.2

Pemasangan Lampu Jalan


a. Metode Pelaksanaan
1) Pekerjaan penerangan jalan dibuat per 30 m terdapat 4 buah
lampu. Karena panjang jalan yang dibangun memiliki panjang
2.073 m , maka terdapat 276 buah lampu.
2) Membuat pondasi beton untuk menopang tiang lampu jalan
Lampu Merkuri
50 x 180 W

2800

tersebut.
3) Pemasangan tiang penerangan dan lampu Mercury.
4) Pemasangan kabel listrik
3300

Pondasi

75 mm

Plat Dasar
Baja t = 5 mm

100 mm

2100

Tiang Baja Lampu


150

Anchore Bolt
4 24

100

Plat Dasar
Baja t = 5 mm

Beton
f'c = 30 MPa

400

100

600
50

Potongan A - A

Muka Tanah

1 : 15

PVC (50 A)

PVC (50 A)

Kabel Masuk
NYFGDY

Kabel Keluar
NYFGDY

Laporan 2 Fajar Dewanto


150 mm

3500

100
150 100 125 150 125 100 150
150

600

Tampak Samping Lampu Penerangan


1 : 50

150

Detail Pondasi
1 : 15

Muka Tanah

Tulangan Baja
(8D13 - 200)

Lantai Kerja
Beton B.0 t = 10 Cm

200

Tulangan Baja
(10 - 200)

Beton
f'c = 30 MPa
Tulangan Baja
(10 - 200)

200

2100

Tulangan Baja
(8D13 - 200)
950

125 mm

66

Elektroda
1500 mm x 10 mm

100

400

100

600

Potongan B - B
1 : 15

Untuk, melakukan pekerjaan ini dilakukan oleh 1 tim kerja


yang terdiri dari 1 mandor dan 20 tukang sehingga pekerjaan ini
selesai dalam waktu 5 hari.

3.6.3

Tiang Pagar Pembatas Jalan


Pekerjaan Pagar Pembatas Jalan terbuat dari pipa relling besi yang
memiliki pondasi coran beton.. Lokasi sesuai dengan perencanaan.

3.2000

1.6000

3.2000

3.2000

3.2000
0.5021

0.9500
0.5800

1.0000

0.3230

Untukmelakukan pekerjaan ini dilakukan oleh 2 tim kerja yang


terdiri sisi kanan jalan terdiri dari 1 mandor dan 15 pekerja, dan sisi kiri

Laporan 2 Fajar Dewanto

67

jalan terdiri dari 1 mandor dan 15 pekerja sehingga pekerjaan ini selesai
dalam waktu 5 hari.
3.6.4

Pekerjaan Talud dan Penanaman Rumput


Metode Pelaksanaan
Peembentukan tanah untuk
lereng/talud (excavator)

1.Pembentukan,

Pemasangan rumput
(manual=pekerja)

alat

yang

digunakan

excavator.

Pembentukanpermukaantanahdisesuaikandenganarahdankelandaian
yang telahditentukan.
2. PenanamanRumput. Penanaman rumput dapat dilakukan dengan
menggunakan sumberdaya manusia (manual). Rumput yang siap
tanam, dipasang di bagian talud yang sudah terbentuk
Untuk melakukan pekerjaan ini dilakukan oleh 2 tim kerja yang
terdiri sisi kanan jalan terdiri dari 1 mandor dan 15 pekerja, dan sisi kiri
jalan terdiri dari 1 mandor dan 15 pekerja sehingga pekerjaan ini selesai
dalam waktu 8 hari. Dan dibutuhkan 2 alat berat excavator, 1 excavator
diletakan disisi kanan jalan dan 1 excavator diletakan disisi kiri jalan
3.6.5

Pemasangan Lampu Lalu Lintas


a. Metode Pelaksanaan
1) Pekerjaan pemasangan lampu lalu lintas dibuat padaSTA 0+00,
dimana di STA tersebut terdapat pertigaan.
2) Membuat pondasi beton untuk menopang lampu lalu lintas
tersebut.
3) Pemasangan kabel listrik
2400

9328

Pondasi

Plat Dasar
Baja t = 5 mm

A
Tiang Baja Lampu
150

Anchore Bolt
4 24

Plat Dasar
Baja t = 5 mm

Beton
f'c = 30 MPa

100

100

600

Potongan A - A

Tulangan Baja
(8D13 - 200)

Tulangan Baja
(8D13 - 200)
100

Lantai Kerja
Beton B.0 t = 10 Cm

200

Kabel Masuk
NYFGDY

Kabel Keluar
NYFGDY

Beton
f'c = 30 MPa
Tulangan Baja
(10 - 200)

200

PVC (50 A)

PVC (50 A)

950

1 : 15

Tulangan Baja
(10 - 200)

28000

400

50

Muka Tanah

150 100 125 150 125 100 150


150

600

150

Detail Pondasi

Elektroda
1500 mm x 10 mm

100

400

100

600

1 : 15

Laporan 2 Fajar Dewanto

68
Detail Tiang Lampu lalu lintas
1 : 20

640

Potongan B - B
1 : 15

Untuk, melakukan pekerjaan ini dilakukan oleh 1 tim kerja


yang terdiri dari 1 mandor dan 3 tenaga kerja sehingga pekerjaan
ini selesai dalam waktu 1 hari.

3.6.6

Pekerjaan Pemasangan Plang Petunjuk Arah


a. Metode Pelaksanaan
1) Pekerjaan pemasangan lampu lalu lintas dibuat padaSTA 0+005,
dimana di STA tersebut terdapat setelah STA tersebut terdapat
persimpangan.
2) Membuat pondasi beton untuk menopang tiang lampu jalan
tersebut.
3) Pemasangan kabel listrik

Untuk, melakukan pekerjaan ini dilakukan oleh 1 tim kerja


yang terdiri dari 1 mandor dan 3 tenaga kerja sehingga pekerjaan
ini selesai dalam waktu 1 hari.

Laporan 2 Fajar Dewanto

69

3.7

PEKERJAAN FINISHING
3.7.1

Pembuatan Marka
a) Perhitungan tenaga kerja marka menerus
Kuantitas = 168 m
Output pekerja = 20 m
Jumlah tenaga kerja jika dikerjakan dalam 1 hari
1 mandor = 1/3 1/20 = 0,016 HO x 168 = 2,8
3 pekerja = 3/3 1/20 = 0,05 HO x 168 = 8,4

Durasi Pekerjaan
168/3 x 0,05 = 2,8 3 hari
Jumlah Tenaga Kerja
Mandor = 2,8/ 3 = 0,93 1 orang
Pekerja = 4,2 / 2 = 2,8 3 orang
Jadi untuk melakukan pekerjaan ini dilakukan oleh 1 tim kerja

yang terdiri dari 1 mandor dan 3 pekerja sehingga pekerjaan ini


selesai dalam waktu 3 hari.
b) Perhitungan tenaga kerja marka putus-putus
Kuantitas = 49 m
Output pekerja = 20 m
Jumlah tenaga kerja jika dikerjakan dalam 1 hari
1 mandor = 1/3 1/20 = 0,016 HO x 49 = 0,784
3 pekerja = 3/3 1/20 = 0,05 HO x 49 = 2,45

Durasi Pekerjaan
49/3 x 0,05 = 0,81 1 hari
Jumlah Tenaga Kerja
Mandor = 0,784/ 1 = 0,697 1 orang
Pekerja = 2,45/ 1 = 2,1 3 orang

Laporan 2 Fajar Dewanto

70

Jadi untuk melakukan pekerjaan ini dilakukan oleh 1 tim kerja


yang terdiri dari 1 mandor dan 3 pekerja sehingga pekerjaan ini
selesai dalam waktu 1 hari.
c) Metode Pelaksanaan
1) Marka jalan dengan garis lurus digunakan untuk tanda bahu jalan
dan jalur tepian, juga pemisah lajur saat di tikungan.
2) Marka jalan merupakan campuran antara bahan pengikat,
pewarna, dan bola kaca kecil yang berfungsi untuk memantulkan
cahaya/sinar lampu agar marka dapat terlihat dengan jelas pada
malam hari. Marka jalan yang akan kami pakai yaitu
menggunakan cat thermoplastik, agar dapat terlihat pada malam
hari.

120

3000

5000

3000

5000

3000

Marka tipe RM-1 (Garis Tengah Atau Garis Jalur)


NTS

120

Marka tipe RM-2 (Garis Tepi)


NTS

120

Marka tipe RM-3 (Satu Garis Dilarang Menyusul)


NTS

Keterangan :
Cat Warna Putih

3) Pembuatan garis putus-putus untuk pemisah lajur, dengan lebar


12 cm. Marka jalan dengan garis putus-putus digunakan untuk
menandakan as jalan atau memisahkan lajur.
3.7.2

Pembersihan Lokasi Kerja

Laporan 2 Fajar Dewanto

71

Pembersihan lokasi kerja dilakukan untuk membersihkan tempat


instalasi lapangan di area proyek, seperti Barak Pekerja, Direksi Keet,
Gudang, Pos Keamanan, Loss Kerja, Toilet, Papan Nama Proyek, Pagar
Pengaman Proyek, dll yang memiliki kuantitas sebesar 600 m, dan
tempat lokasi proyek sepanjang 2.073 m disterilkan dari sisa-sisa
pekerjaan.
Untuk, melakukan pekerjaan ini dilakukan oleh 1 tim kerja yang
terdiri dari 1 mandor dan 20 tukang sehingga pekerjaan ini selesai
dalam waktu 7 hari.

BAB IV
PENGENDALIAN PROYEK
Safety, Healthy, Environment
4.1

Administrasi Proyek
PT. Dodo Construction menerapkan sistem administrasi proyek
dengan instruksi laporan-evaluasi-koreksi secara terus menerus pada proyek
Jalan Kolektor Sukabumi. Pengendalian dalam administrasi meliputi :
1. Pengendalian anggaran, didalamnya termasuk pengendalian biaya proyek.
2. Pengendalian pelaksanaan, termasuk pengendalian tehadap prestasi kerja
yang dicapai.

4.2

Quality Control Proyek


Semua mutu material yang akan digunakan PT. Dodo Construction
sesuai dengan spesifikasi yang telah dibuat oleh konsultan perencana.
Pengujian mutu pada akhir pekerjaan yaitu dilakukan uji coba pada pekerjaan
yang telah dilakukan.

Laporan 2 Fajar Dewanto

72

4.3

Pengontrolan Keamanan dan K3


Untuk pengawasan dan pengamanan proyek, PT. Dodo Construction
akan menyediakan tenaga keamanan dan keselamatan sesuai dengan
kebutuhan, yang bertugas untuk:
1. Pengawasan terhadap para pekerja.
2. Pengawasan terhadap bahan-bahan dan peralatan untuk mencegah
pencurian.
3. Mencegah dan menghindari terjadinya kebakaran di proyek, dengan
melarang para pekerja membuat api untuk keperluan apapun, dan
menyediakan tabung pemadam kebakaran yang mudah dicapai, baik
ditempat pekerjaan maupun dikantor proyek.
4. Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja,
seperti helm kerja, sabuk pengaman, sepatu, sarung tangan jika
dipersyaratkan.
5. Melakukan pengawasan dan menyiapkan pagar-pagar pengaman di
tempat-tempat yang berbahaya maupun yang sifatnya mengganggu
kegiatan proyek.
6. Mengawasi pemakaian peralatan untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
7. Menjaga keamanan para petugas proyek terhadap gangguan/ ancaman
dari pihak luar, serta mencegah kemungkinan terjadinya keributan
dilingkungan proyek.
8. Menjaga kelancaran lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan.
9. Sebagai sarana komuniksi di proyek, digunakan handy talky (HT), baik
oleh para petugas keamanan, para pelaksana (supervisor) dan petugaspetugas lain yang memerlukan hubungan secara menerus.
Sebagai perusahaan Jasa Konstruksi, PT. Dodo Construction siap
menjalankan seluruh kegiatan proyek dengan komitmen yang nyata di dalam
mengutamakan Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3), serta berkeinginan
untuk memberikan jaminan dan perlindungan terhadap K3 kepada semua
pekerja yang terlibat dalam operasional proyek,

Laporan 2 Fajar Dewanto

73

rekanan, pelanggan,

pemasok, pengunjung dan masyarakat di area kerja PT. Dodo Construction


dan sekitarnya.
4.4

Penerapan K3 di Proyek
1.

Identifikasi (Identification)
Setiap proyek memiliki karakteristik berbeda misalnya proyek
bangunan bertingkat, pembangunan bendungan, pabrik dsb. Lakukan
identifikasi potensi bahaya dalam kegiatan konstruksi yang akan
dilaksanakan. Buat mapping potensi bahaya menurut area atau bidang
kegiatan masing-masing.

2.

Evaluasi (Evaluation)
Adakan evaluasi tentang potensi bahaya untuk menentukan skala
prioritas berdasarkan Hazards Rating. Susun Risk Rating dari semua
kegiatan konstruksi yang akan dilakukan.

3.

Rencana Penanggulangan
Pembinaan dan Pelatihan K3 untuk semua pekerja dari level terendah
sampai level tertinggi. Dilakukan pada saat proyek dimulai dan dilakukan
secara berkala. Pokok Pembinaan dan Latihan:
a. kebijakan K3 proyek;
b. cara melakukan pekerjaan dengan aman;
c. cara penyelamatan dan penanggulangan darurat.

4.

Implementasi (Implementation)
a. rencana kerja yang telah disusun implementasikan dengan baik;
b. sediakan sumberdaya yang diperlukan untuk menjalankan program
K3;
c. susun kebijakan K3 terpadu.

Laporan 2 Fajar Dewanto

74

5.

Monitoring
a. buat program untuk memonitor pelaksanaan K3 dalam perusahaan.
b. susun sistim audit dan inspeksi yang baik sesuai dengan kondisi
perusahaan.

4.5

Unit K3 Proyek
Pembentukan Unit K3 di proyek adalah berdasarkan Keputusan Mentri
Tenaga Kerja No.Per.01/MEN/1980 pasal 3 Sebelum pekerjaan dimulai harus
segera dibentuk Unit K3 di proyek dan hal tersebut harus diberitahukan
kepada setiap tenaga kerja.

Tugas dari Unit K3 Proyek:


1. Menetapkan program kerja dan melaksanakan semua kegiatan k3 di
proyek;
2. Membuat instruksi kerja k3 yang relefan dengan kegiatan proyek;
3. Memberikan briefing dan pelatihan k3 di proyek.
4. Pendaftaran JAMSOSTEK Bagi Pekerja dan Staff
Sesuai

dengan

UU

No.01/1970

maka

semua

proyek

yang

mempekerjakan tenaga lebih dari 10 (sepuluh) orang wajib melindungi tenaga


kerja tersebut melalui ASTEK (Asuransi Tenaga Kerja). Selambat-lambatnya
1 (satu) minggu sebelum proyek dimulai seluruh tenaga kerja yang akan
menangani proyek tersebut harus di daftarkan ke PT. Jamsostek setempat,
yaitu dengan mengisi formulir No.I/K dan melampirkan kelengkapan copy
SPK, SPP atau Surat Pernyataan dari pengguna jasa. Pendaftaran asuransi lain
yang diminta sesuai kontrak bila disebutkan dalam kontrak, maka proyek
wajib membayar Polis CAR (Contractor All Risk) atau PA (Personal
Accident).
4.6

Rapat K3

Laporan 2 Fajar Dewanto

75

Rapat K3 sangat penting sebagai media penyampaian informasi


mengenai K3 kepada pekerja, dan sekaligus untuk merencanakan tindakan
pencegahan kecelakan kerja yang mungkin terjadi. Dalam pelaksanaannya
Rapat K3 dapat saja digabung dengan rapat yang lain untuk efisiensi. Rapat
akan dilaksanakan 1 minggu sekali.
Rapat K3 pada umumnya terdiri dari:
1. Rapat K3LM Harian (Safety Morning Meeting)
a. dilaksanakan sebagai briefing pagi sebelum bekerja;
b. dilaksanakan dalam bentuk senam / ceramah;
c. waktunya 5 10 menit;
d. tempat : di lokasi pekerjaan;
e. dipimpin oleh pelaksana masing-masing area;
f. prediksi bahaya di tempat kerja;
g. ditunjukkan contoh-contoh kecelakaan sejenis;
h. dibuat persetujuan secara aklamasi;
i. dilanjutkan pemeriksaan perlengkapan APD.
2. Rapat K3LM Mingguan
a. dilaksanakan sekali dalam seminggu;
b. waktunya 1 jam;
c. dilaksanakan di ruang rapat kantor proyek;
d. dipimpin oleh kepala proyek;
e. dihadiri oleh : petugas K3 Proyek, Mandor , Sub Kontraktor, dll.
3. Rapat K3LM Bulanan
a. dilaksanakan sebulan sekali pada tanggal/hari tertentu;
b. waktunya 1 jam;
c. dihadiri oleh seluruh petugas PT. Dodo Construction di proyek;
d. tujuan rapat adalah peningkatan kinerja K3.
4.7

Program-program K3 Proyek

Laporan 2 Fajar Dewanto

76

Progaram K3 Proyek akan disusun untuk menjamin kebijakan K3LM


PT. Dodo Construction dengan melaksanakan program-program sebagai
berikut:
1. Hazard Identification, Risk Analysis, dan Risk Control (HIRARC);
2. Pendaftaran tenaga kerja ke Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
3. Izin

dari

Dinas

PU

(Pekerjaan

Umum)

untuk

menggunakan

jalan/jembatan yang akan dilewati oleh alat berat proyek;


4. Informasi ke pemerintah setempat;
5. Rencana perizinan untuk peralatan yang membutuhkan rekomendasi dari
Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
6. Membuat instruksi kerja K3; dan
7. Menyiapkan peta evakuasi.
4.8

Rambu-rambu Keselamatan
Jenis rambu-rambu keselamatan yang akan dipasang diproyek, yaitu:
umum, pemadam kebakaran, wajib, larangan, dan peringatan.
1. Rambu Umum:
P3K, rute evakuasi, ruang istirahat, tempat cuci tangan, tangga
darurat, dan lain-lain.
Contoh:

Rute Evakuasi

P3K

Evakuasi

Gambar 4.1 Rambu Umum


2. Rambu Pemadam Kebakaran:
APAR, pipa penyiram, rute evakuasi, ember, fire plug, dan lain-lain.
Contoh:

Laporan 2 Fajar Dewanto


APAR

77
Pipa Penyiram

Ember

Gambar 4.2 Rambu Pemadam Kebakaran


3. Rambu Wajib:
Pelindung mata, pelindung pernafasan, pelindung kepala, pelindung
pendengaran, pelindung tangan, pelindung kaki, pelindung muka, masker
debu, dan lain-lain.

Contoh:

Pelindung Mata

Pelindung Kaki

Pelindung Tangan

Gambar 4.3 Rambu Pelindung


4. Rambu Larang :
Dilarang merokok, dilarang menyalakan korek, dilarang masuk,
bukan jalan umum, dilarang menurunkan material, dll.
Contoh:

No Smoking Area

No Entry

No Naked Flames

Laporan 2 Fajar Dewanto

78

No Dumping

Gambar 4.4 Rambu Larangan


5. Rambu Peringatan:
Perhatian/hati-hati, bahan mudah menyala, bahan mudah meledak,
listrik, bahan beracun, permukaan licin, alat betegangan listrik tinggi,
kejatuhan benda, dll.
Contoh:

Hati-hati Bahan Mudah Terbakar


Kejatuhan Benda
Bahan Mudah Meledak

Gambar 4.5 Rambu Peringatan


4.9

Alat Pelindung Diri (APD) dan Alat Pengaman Kerja (APK)


Adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya
dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di
sekelilingnya.Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui
Kementrian Tenaga Kerja Republik Indonesia.Adapun bentuk dari alat
tersebut adalah :
1. Safety Helmet

Gambar 4.6 Safety Helmet


Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa
mengenai kepala secara langsung.
2. Sepatu Pelindung (safety shoes)

Laporan 2 Fajar Dewanto

79

Gambar 4.87 Sepatu Pelindung


Seperti sepatu biasa, tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol
dari karet tebal dan kuat. Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal
yang menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas,
cairan kimia, dsb.
3. Sarung Tangan

Gambar 4.8 Sarung Tangan


Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di
tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan
bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing
pekerjaan
4. Tali Pengaman (Safety Harness)

Gambar 4.9 Tali Pengaman


Berfungsi

sebagai pengaman saat

bekerja di ketinggian.

Diwajibkan menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 1,8 meter.


5. Penutup Telinga (Ear Plug / Ear Muff)

Laporan 2 Fajar Dewanto

80

Gambar 4.10 Penutup Telinga


Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat
yang bising.
6. Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Gambar 4.11 Kaca Mata Pengaman


Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya
mengelas).
7. Masker

Gambar 4.12 Masker


Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di
tempat dengan kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).
8. Pelindung wajah (Face Shield)

Laporan 2 Fajar Dewanto

81

Gambar 4.13 Pelindung Wajah


Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat
bekerja (misal pekerjaan menggerinda)

Gambar 4.14 Penerapan APD


4.10

Laporan Kecelakaan Kerja


Bila terjadi kecelakaan kerja maka prosedur pelaporan yang akan
dilaksanakan di proyek mengikuti prosedur dalam bagan berikut ini:

Laporan 2 Fajar Dewanto

82

Gambar 4.15 Bagan laporan kecelakaan kerja

4.11

Kebijakan K3L (Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan)


Persero PT. Dodo Construction dengan visi menjadi badan usaha
terkemuka dalam industri konstruksi dan misi meningkatkan nilai
perusahaan melalui produk dan jasa konstruksi yang bermutu dan berdaya
saing tinggi, berusaha untuk memenuhi harapan dan kepuasan para
Stakeholder utama dengan cara menetapkan, menerapkan dan merawat
Sistem Manajemen Dodo Construction (SMDC). Untuk mewujudkan tujuan
tersebut, PT. Dodo Construction bertekad:
1. Mematuhi semua peraturan dan persyaratan lainnya yang berlaku sesuai
kaidah GCG (Good Corporate Governance), termasuk persyaratan
pelanggan.
2. Melakukan rekruitmen, pengembangan karir, suksesi, penilaian kinerja
pegawai serta peningkatan pengetahuan & keterampilan pegawai
3. Melalui pelatihan & pembelajaran, pengalaman dan inovasi serta
menyediakan tempat dan sarana kerja yang sehat, aman dan nyaman
untuk meningkatkan kepuasan dan produktifitas kerja pegawai.
4. Meminimalkan risiko usaha, mengelola informasi yang aman tersedia
dan

akurat,

mencegah

Laporan 2 Fajar Dewanto

polusi,
83

meningkatkan

efisiensi

kerja,

mengefisiensikan

penggunaan

dan

perawatan

sumberdaya

serta

mengutamakan produk ramah lingkungan.


5. Menjadikan

visi, misi

dan nilai-nilai

budaya

serta

tantangan

internal/external yang dihadapi perusahaan sebagai dasar dalam


menetapkan arah dan strategi, sasaran, program, pengelolaan semua
proses kegiatan, mengkomunikasikan serta meninjau secara periodik
agar tetap relevan.
6. Menggunakan Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence
(MBCFPE) sebagai alat untuk mengukur SMDC serta untuk perbaikan
berkelanjutan.

BAB V
SCHEDULING KEGIATAN, TENAGA KERJA,
ALAT DAN MATERIAL
5.1

Scheduling Pekerjaan
Penetapan schedule pekerjaan didasarkan pada urutan pekerjaan yang
ada, sehingga diperlukan koordinasi yang baik demi tercapainya target
pekerjaan. Koordinasi tersebut meliputi pengadaan material, peralatan dan
tenaga kerja.

5.2

Scheduling Tenaga Kerja


Pembuatan jadwal pengadaan tenaga kerja untuk proyek pembangunan
jalan berdasarkan urutanurutan pekerjaan. Penetapan jumlah tenaga kerja
yang dibutuhkan dalam satu hari disesuaikan dengan waktu pelaksanaan
proyek. Dasar dari penetapan jumlah tenaga kerja adalah koefisien koefisien
jumlah tenaga kerja dalam satuan volume/unit. Tenaga kerja disini meliputi
mandor, pekerja, sopir, operator dan tukang.

Laporan 2 Fajar Dewanto

84

5.3

Scheduling alat
Pengadaan alat disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.

5.4

Scheduling Material
Pengaturan pengadaan material dilakukan sesuai jadwal pada barchart.
Ketepatan waktu sangat diperlukan dalam pengaturan material. Untuk
mendukung tercapainya hasil pekerjaan yang baik, hendaknya material sudah
siap sebelum pekerjaan persiapannya selesai, hal ini juga untuk menghindari
terjadinya pelaksanaan pekerjaan yang tergesa-gesa.

BAB VI
KESIMPULAN
Berikut beberapa hal yang kami simpulkan dari dokumen usulan teknis
yang kami buat dalam rangka pengadaan jasa pemborongan pembangunan Jalan
Jendral sudirman-Karang tengah kota Sukabumi.
1. Ditinjau dari metode pelaksanaan yang kami buat, material serta tenaga kerja
yang kami rancang dan kami jadwalkan, kami, PT DODO CONSTRUCTION
yakin proyek ini dapat berjalan dengan baik dan mencapai mutu yang sesuai
dengan rencana.
2. Ditinjau dari waktu pelaksanaannya diharapkan proyek ini dapat selesai tepat
pada waktunya.

Laporan 2 Fajar Dewanto

85

Anda mungkin juga menyukai