Anda di halaman 1dari 11

Kehamilan kembar mempengaruhi ibu dan janin, diantaranya adalah kebutuhan akan zat-zat ibu

bertambah sehingga dapat menyebabkan anemia dan defisiensi zat-zat lainnya, pengaruh terhadap janin yaitu
usia kehamilan tambah singkat dengan bertambahnya jumlah janin pada kehamilan kembar : 25% pada gemelli,
50% pada triplet, 75% pada quadruplet, yang akan lahir 4 minggu sebelum cukup bulan. Jadi kemungkinan
terjadinya bayi premature akan tinggi. Persalinan dengan kehamilan kembar memiliki resiko lebih tinggi dari pada
persalinan satu janin ( Tunggal ). Semakin banyak jumlah janin yang dikandung ibu, semakin tinggi resiko yang
akan ditanggung ibu.
Pada umumnya, kehamilan dan persalinan membawa resiko bagi janin. Bahaya bagi ibu tidak sebegitu
besar, tetapi wanita dengan kehamilan kembar memerlukan pengawasan dan perhatian khusus bila diinginkan
hasil yang memuaskan bagi ibu dan janin. Frekuensi kehamilan kembar juga meningkat dengan paritas ibu. Dari
angka 9,8 per 1000 persalinan untuk primipara frekuensi kehamilan kembar naik sampai 18,9 per 1000 untuk
oktipara. Keluarga tertentu mempunyai kecenderungan untuk melahirkan bayi kembar, walaupun pemindahan
sifat herediter kadang-kadang berlangsung secara paternal, tetapi biasanya hal itu terjadi secara maternal dan
pada umumnya terbatas pada kehamilan dizigotik. (Ilmu Kebidanan, 2002)

Kehamilan ganda (multifetus) adalah kehamilan yang terdiri dari dua janin atau lebih.
Kehamilan ganda dapat menghasilkan anak kembar dua kembar tiga (triplet kembar empat
(quadruplet), kembar lima (quintriplet), dan kembar enam (sextuplet). Hamil kembar
tentunya menjadi keajaiban. Butuh perlakuan ekstra terhadap tubuh ibu dan janinnya, sejalan
dengan perubahan dan kebutuhan yang jelas berbeda dibandingkan kehamilan biasa.
Mengandung bayi kembar merupakan berita besar bagi seorang ibu. Kehamilan
kembar memang tidak pernah bisa diduga, ada yang berasumsi bahwa seorang ibu bisa
memiliki bayi kembar karena keturunan, tetapi hal tersebut juga masih belum bisa dipastikan.
Faktor predisposisi dari kehamilan gameli antara lain adalah faktor bangsa, hereditas,
umur dan paritas tidak atau sedikit sekali mempengaruhi terjadinya kehamilan
kembar.Ternyata, pertumbuhan janin kembar dan tunggal menunjukkan perbedaan yang
cukup berarti. Berat badan satu janin kembar rata-rata lebih ringan 1000 gram dari janin
tunggal. Berat badan bayi kembar dua dan tiga yang baru lahir kurang dan 2500 gram dan
kembar lima kurang dad 1000 gram. Berat badan janin dari kehamilan kembar tidak sama.
Umumnya, terjadi perbedaan antara 50 sampai 1000 gram. Selain itu, terjadi pembagian
sirkulasi darah yang tidak sama. Akibatnya. pertumbuhan kedua janinnya pun berbeda

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehamilan ganda atau hamil kembar adalah kehamilan dengan dua janin atau
lebih. Kehamilan ganda dapat menghasilkan anak kembar dua kembar tiga (triplet kembar
empat (quadruplet), kembar lima (quintriplet), dan kembar enam (sextuplet)
Kehamilan kembar dibagi 2:
1. Kehamilan ganda dari 2 ovum ( dizigotik )
Pada kehamilan dizigotik dapat terjadi :
c. Jenis kelaminnya kebetulan sama.
d. Umumnya berbeda seperti pertumbuhan janin biasa yang berasal dari ovum-spermatozoa
yang berbeda.
Berkaitan dengan waktu terjadinya pembuahan terhadap ovum:
Kembar Dizigot : terjadi konsepsi terhadap ovum pada hubungan seksual dengan waktu yang
sama terhadap 2 ovum.

Superfekundasi : konsepsi terjadi terhadap ovum dengan waktu koitus yang relatif
berdekatan.
Superfetasi : kehamilan kedua terjadi pada waktu yang relatif jauh setelah kehamilan
pertama. Syaratnya decidua kapsularis dan decidua parietalis belum bersatu sehingga
memungkinkan spermatozoa dapat mencapai tuba dan berhasil terjadi konsepsi serta diikuti
dengan implantasinya.
2. Kehamila kembar monozigotik
Kehamila kembar yang terjadi dari satu telur disebut kehamilan monozigotik atau disebut
juga identik, homolog atau uni ovuler. Kira-kira 1/3 kehamilan kembar adalah monozigotik,
mempunyai 2 amnion, 2 korion dan 2 plasenta; kadang-kadang 2 plasenta menjadi 1. keadaan
ini tidak dapat dibedakan dengan kembar dizigotik. 2/3 mempunyai 1 plasenta, 1 korion dan
atau 2 amnion. Pada kehamilan kembar monoamniotik kematian bayi masih sangat tinggi.
B. Saran
Bagi Mahasiswa
Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa dalam memberikan
pelayanan kebidanan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi Petugas petugas Kesehatan\
Diharapkan dengan makalah ini dapat meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya dalam
bidang kebidanan sehingga dapat memaksimalkan kita untuk memberikan pelayanan
kesehatan khususnya pada kasus kehamilan ganda.

DAFTAR PUSTAKA
1.
2.

Manuaba ,I.B.G. dkk.2007.Pengantar Kuliah Obstetri.Jakarta : EGC


Fadlun,S.ST.dr Ahmad feryanto.2011.Asuhan Kebidanan Patologis.Jakarta : Salemba
Medika
3.
Mochtar R, 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I Edisi ke-2, EGC : Jakarta
4. kehamilan ganda makalah
5. kehamilan ganda
DAFTAR ISI
6. KATA
ENGANTAR..........................................................................................................
7. DAFTAR
ISI......................................................................................................................
8. BAB I PENDAHULUAN
9. I.1
Latar
Belakang...................................................................................................
i
10. I.2
Rumusan
Masalah..............................................................................................
ii
11. I.3
Tujuan
Penulisan................................................................................................
ii
12. I.4
Manfaat..............................................................................................................
iii
13. BAB II PEMBAHASAN
14. A. Pengertian .........................................................................................................
1
15. B. Etiologi
kehamialan
gameli ...............................................................................
1
16. C. Patofisiologi
kehamilan
gameli..........................................................................
1
17. D. Gejala
klinik
kehamilan
gameli..........................................................................
3
18. E. Diagnosis
kehamilan
gameli..............................................................................
4
19. F. Patogenesis
kehamilan
gameli...........................................................................
5
20. G. Faktor-faktor
yang
terkait
dengan
kehamilan
gameli........................................
6
21. H. Letak
dan
presentasi
janin..................................................................................
8
22. I. Komplikasi kehamilan gameli............................................................................ 9
23. J. Penatalaksanaan kehamilan gameli.................................................................... 9

24. K. Pronogsis
kehamilan
gameli...............................................................................
10
25. BAB
III KONSEP
MANAJEMEN
KEHAMILAN
GAMELI .......................................
11
26. BAB IV PENUTUP
27. A. Kesimpulan .......................................................................................................
19
28. B. Saran .................................................................................................................
20
29. DAFTAR PUSTAKA
30. BAB I
31. PENDAHULUAN
32.
1.1 Latar Belakang
33. Kehamilan ganda (multifetus) adalah kehamilan yang terdiri dari dua janin atau lebih.
Kehamilan ganda dapat menghasilkan anak kembar dua kembar tiga (triplet kembar
empat (quadruplet), kembar lima (quintriplet), dan kembar enam (sextuplet). Hamil
kembar tentunya menjadi keajaiban. Butuh perlakuan ekstra terhadap tubuh ibu dan
janinnya, sejalan dengan perubahan dan kebutuhan yang jelas berbeda dibandingkan
kehamilan biasa.
34. Mengandung bayi kembar merupakan berita besar bagi seorang ibu. Kehamilan
kembar memang tidak pernah bisa diduga, ada yang berasumsi bahwa seorang ibu
bisa memiliki bayi kembar karena keturunan, tetapi hal tersebut juga masih belum
bisa dipastikan.
35. Faktor predisposisi dari kehamilan gameli antara lain adalah faktor bangsa, hereditas,
umur dan paritas tidak atau sedikit sekali mempengaruhi terjadinya kehamilan
kembar.Ternyata, pertumbuhan janin kembar dan tunggal menunjukkan perbedaan
yang cukup berarti. Berat badan satu janin kembar rata-rata lebih ringan 1000 gram
dari janin tunggal. Berat badan bayi kembar dua dan tiga yang baru lahir kurang dan
2500 gram dan kembar lima kurang dad 1000 gram. Berat badan janin dari kehamilan
kembar tidak sama. Umumnya, terjadi perbedaan antara 50 sampai 1000 gram. Selain
itu, terjadi pembagian sirkulasi darah yang tidak sama. Akibatnya. pertumbuhan
kedua janinnya pun berbeda
36. 1.2 Rumusan Masalah
37. Rumusan masalah yang dibahas yaitu:
38. Apa itu kehamilan gameli
39. Etiologi kehamialan gameli
40. Jenis kehamialan gameli
41. Gejala klinik kehamilan gameli
42. Diagnosis kehamilan gameli
43. Patogenesis kehamilan gameli
44. Faktor-faktor yang terkait dengan kehamilan gameli
45. Komplikasi kehamilan gameli
46. Penatalaksanaan kehamilan gameli
47. Pronogsis kehamilan gameli
48. 1.3 Tujuan

49. 1. Tujuan Umum


50. Mengetahui bagaimana cara penanganan pada kasus kehamilan gameli.
51. 2. Tujuan Khusus
52. a. Mengetahui apa itu kehamilan gameli
53. b. Mengetahui apa saja tanda dan gejala kehamilan gameli
54. c. Mengetahui etiologi kehamialan gameli
55. d. Mengetahui Jenis kehamialan gameli
56. e. Mengetahui Gejala klinik kehamilan gameli
57. Diagnosis kehamilan gameli
58. Patogenesis kehamilan gameli
59. Faktor-faktor yang terkait dengan kehamilan gameli
60. Komplikasi kehamilan gameli
61. Penatalaksanaan kehamilan gameli
62. Pronogsis kehamilan gameli
63. 1.4 Manfaat
64. 1. Bagi Mahasiswa
65. Makalah ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mahasiswa,
sehingga dapat mengaplikasikannya dalam memberikan asuhan kebidanan.
66. 2. Bagi Petugas Kesehatan
67. Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi petugas kesehatan khususnya
bidan dalam memberikan asuhan kebidanan.

68.
69. BAB II
70. PEMBAHASAN
71. A. Defenisi
72. Kehamilan ganda (multifetus) adalah kehamilan yang terdiri dari dua janin atau lebih.
Kehamilan ganda dapat menghasilkan anak kembar dua kembar tiga (triplet kembar
empat (quadruplet), kembar lima (quintriplet), dan kembar enam (sextuplet). Hamil
kembar tentunya menjadi keajaiban. Butuh perlakuan ekstra terhadap tubuh ibu dan
janinnya, sejalan dengan perubahan dan kebutuhan yang jelas berbeda dibandingkan
kehamilan biasa.
73. Mengandung bayi kembar merupakan berita besar bagi seorang ibu. Kehamilan
kembar memang tidak pernah bisa diduga, ada yang berasumsi bahwa seorang ibu
bisa memiliki bayi kembar karena keturunan, tetapi hal tersebut juga masih belum
bisa dipastikan.
74. B. Etiologi
75. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah : bangsa, umur, dan paritas, sering
mempengaruhi kehamilan 2 telur.
76.
Faktor obat-obat induksi ovulasi : profertil, clomid, dan hormon gonadotropin
dapat menyebabkan kehamilan dizigotik dan kembar lebih dari dua. Faktor tersebut
dengan mekanisme tertentu menyebabkan matangnya 2 atau lebih folikel de graf atau
terbentuknya 2 ovum atau lebih dalam satu folikel. Jika telur-telur yang diperoleh
dapat dibuahi lebih dari satu dan jika semua embrio yang kemudian dimasukkan ke
dalam rongga rahim ibu tumbuh berkembang lebih dari satu.
77.
Faktor keturunan.
78.
Faktor yang lain belum diketahui.
79. C. Patofisiologi
80. Kehamilan kembar dibagi 2:
81. 1. Kehamilan ganda dari 2 ovum ( dizigotik )
82. Pada kehamilan dizigotik dapat terjadi :
83. a. Jenis kelaminnya kebetulan sama.
84. b. Umumnya berbeda seperti pertumbuhan janin biasa yang berasal dari ovumspermatozoa yang berbeda.
85. Berkaitan dengan waktu terjadinya pembuahan terhadap ovum:
86.
Kembar Dizigot : terjadi konsepsi terhadap ovum pada hubungan seksual dengan
87.

waktu yang sama terhadap 2 ovum.


Superfekundasi : konsepsi terjadi terhadap ovum dengan waktu koitus yang relatif

berdekatan.
88.
Superfetasi : kehamilan kedua terjadi pada waktu yang relatif jauh setelah
kehamilan pertama. Syaratnya decidua kapsularis dan decidua parietalis belum
bersatu sehingga memungkinkan spermatozoa dapat mencapai tuba dan berhasil
terjadi konsepsi serta diikuti dengan implantasinya.
89. 2. Kehamila kembar monozigotik

90.
Kehamila kembar yang terjadi dari satu telur disebut kehamilan monozigotik atau
disebut juga identik, homolog atau uni ovuler. Kira-kira 1/3 kehamilan kembar adalah
monozigotik, mempunyai 2 amnion, 2 korion dan 2 plasenta; kadang-kadang 2
plasenta menjadi 1. keadaan ini tidak dapat dibedakan dengan kembar dizigotik. 2/3
mempunyai 1 plasenta, 1 korion dan atau 2 amnion. Pada kehamilan kembar
monoamniotik kematian bayi masih sangat tinggi.

91. Masa pembelahan sel telur terbagi dalam empat waktu:


92. 0 72 jam
93. Terjadi diamniotik yaitu rahim punya dua selaput ketuban, dan dikorionik atau rahim

punya dua plasenta.


94. 4 8 hari
95. Selaput ketuban tetap dua, tapi rahim hanya punya satu plasenta. Pada kondisi ini, bisa
saja terjadi salah satu bayi mendapat banyak makanan, sementara bayi satunya
tidak sehingga perkembangan bayi bisa terhambat.
96. 9-12 hari
97. Selaput ketuban dan plasenta masing-masing hanya sebuah, tapi bayi masih membelah
dengan baik.
98. 13 hari atau lebih
99. Rahim hanya punya satu plasenta dan satu selaput ketuban, sehingga kemungkinan
terjadinya kembar siam cukup besar. Pasalnya waktu pembelahannya terlalu lama,
sehingga sel telur menjadi berdempet. Jadi kembar siam biasanya terjadi pada
monozigot yang pembelahannya lebih dari 13 hari.
100.
Dari keempat pembelahan tersebut, tentu saja yang terbaik adalah pembelahan
pertama, karena bayi bisa membelah dengan sempurna. Namun, keempat pembelahan
ini tidak bisa diatur waktunya.
101.
Faktor yang mempengaruhi waktu pembelahan, dan kenapa bisa membelah tidak
sempurna sehingga mengakibatkan dempet, biasanya dikaitkan dengan infeksi, kurang
gizi, dan masalah lingkungan.

102.
D. Gejala Klinik
103.
Gejala dan Tanda
104.
Keluhan kehamilan lebih sering terjadi dan lebih berat.
105.
Tanda-tanda yang sering terlihat :
106.
Ukuran uterus lebih besar dari kehamilan normal
107.
Distensi uterus berlebihan, sehingga melewati batas toleransinya dan
seringkali terjadi partus prematurus. Usia kehamilan makin pendek dan makin
banyaknya janin pada kehamilan kembar.
108.
Kenaikan berat badan ibu berlebihan.
109.
Kebutuhan ibu akan zat-zat makanan pada kehamilan kembar bertambah
sehingga dapat menyebabkan anemia dan penyakit defisiensi lain
110.
Polihidramnion.
111.
Palpasi yang meraba banyak bagian kecil janin.
112.
Detak Jantung Janin lebih dari 1 tempat dengan perbedaan frekuensi sebesar
> 8 detik per menit.

113.
E. Diagnosis
Diagnosis kehamilan kembar dapat ditegakan jika ditemukan hal-hal sebagai berikut:
114.
1. Besarnya uterus melebihi lamanya amenorhoe
115.
2. Uterus tumbuh lebih cepat daripada biasanya pada pemeriksaan ulang
116.
3. Penambahan berat badan ibu yang tidak disebabkan oleh edema atau
obesitas.
117.
4. Banyak bagian kecil yang teraba
118.
5. Teraba tiga bagian besar janin
119.
6. Teraba 2 balotemen
120.
7. TerdengaR 2 denyut jantung yang letaknya berjauhan dengan perbedaan
kecepatan paling sedikit 10 denyut per menit
121.
8. USG dapat mendiagnosa kehamilan kembar pada triwulan pertama
122.
9. Rontgen photo abdomen
123.
Diagnosis Banding
124.
1. Hidramnion
Dapat menyertai kehamilan kembar, kadang kelainan hanya terdapat pada satu
kantong amnion dan yang lainnya oligohidramnion. Pemeriksaan USG dapat
menentukan apakah pada hidramnion ada kehailan kembar atau tidak.
125.
2. Kehamilan
dengan
mioma
uteri
atau
kistoma
ovari
Tidak terdengarnya 2 jantung pada pemeriksaan berulang, bagian besar dan kecil yang
sukar digerakan, lokasinya yang tidak berubah, dan pemeriksaan rontgen dapat
membedakan kedua hal tersebut.
126.
F. Patogenesis
127.
1. Kehamilan kembar Monozygotik
128.
o Kehamilan kembar yang terjadi dari fertilisasi sebuah ovum dari satu
sperma.
129.
o Biasanya memiliki jenis kelamin sama.
130.
o Perkembangan tergantung pada saat kapan terjadinya divisi preimplantasi
131.
o Umumnya memiliki karakteristik fisik sama ( bayangan cermin) ; namun
dengan sidik jari yang berbeda.
132.
Gambar :
133.
2. Kehamilan kembar Dizygotik
134.
Kehamilan kembar yang berasal dari dua buah ovum dan dua sperma.
135.
Kehamilan kembar dizyogitic dapat memiliki jenis sex berbeda atau sama.
136.
Faktor yang mempengaruhi terjadinya kembar dizygotic :
137.
Ras
138.
Cenderung berulang.
139.
Menurun dalam keluarga (terutama keluarga ibu).
140.
Usia (sering terjadi pada usia 35 45 tahun).
141.
Ukuran tubuh ibu besar sering mempunyai anak kembar.
142.
Golongan darah O dan A sering mempunyai anak kembar.
143.
Sering terjadi pada kasus yang segera hamil setelah menghentikan oral
kontrasepsi.

144.
Penggunaan klomifen sitrat meningkatkan kejadian kehamilan kembar
monozygotic sebesar 5 10% .
145.
3. Bentuk kehamilan kembar lain
146.
o Fertilisasi 2 ovum yang berasal dari 1 oosit dengan 2 sperma.
147.
o Fertilisasi satu ovum dengan 2 sperma pada dua kejadian coitus yang
berbeda (superfecundasi)
148.
Gambar :
149.
150.
o Superfetation adalah fertilisasi 2 ovum yang dilepaskan pada dua haid yang
berbeda (tidak mungkin terjadi pada manusia) oleh karena corpus luteum pada proses
kehamilan sebelumnya akan menekan terjadinya proses ovulasi pada siklus bulan
berikutnya.
151.
G. Faktor Faktor Terkait
152.
1. Anemia gravidarum sering terjadi .
153.
2. Gangguan
pada
sistem
respirasi
dimana Respiratory
tidal
volume meningkat tapi pasien lebih bebas bernafas oleh karena kadar progesteron
yang tinggi.
154.
3. Kista lutein dan asites sering terjadi oleh karena tingginya hCG.
155.
4. Perubahan kehamilan lebih menyolok pada sistem kardiovaskular, sistem
respirasi, sistem Gastrointestinal , ginjal dan sistem muskuloskeletal.
156.
5. Termasuk kehamilan resiko tinggi oleh karena meningkatnya kejadian :
157.
o Anemia gravidarum
158.
o Infeksi traktus urinariums
159.
o Preeklampsia eklampsia
160.
o Perdarahan sebelum-selama dan sesudah persalinan
161.
o Kejadian plasenta previa
162.
Lima faktor yang bisa mempengaruhi hamil kembar di luar keturunan yaitu:
163.
Usia ibu saat mengandung.
164.
Peluang hamil kembar berhubungan dengan usia, dan puncaknya pada usia 35
dan 39 tahun. Karena perempuan berusia di atas 35 tahun menghasilkan follicle
stimulating hormone (FSH) yang lebih banyak dibandingkan dengan usia muda, dan
perempuan dengan FSH tinggi bisa melepaskan lebih dari satu sel telur dalam sebuah
siklus.Namun kehamilan di usia ini juga meningkatkan risiko komplikasi seperti
preeklamsia (tekanan darah tinggi), terutama jika kehamilan tersebut adalah yang
pertama.
165.
Tinggi dan berat badan ibu.
166.
Perempuan yang memiliki tubuh tinggi dan agak gemuk cenderung lebih
sering memiliki kehamilan kembar. Hal ini kemungkinan karena ukuran tubuhnya
memadai untuk pertumbuhan lebih dari satu bayi.
167.
Ras
Kehamilan kembar lebih umum terjadi pada orang yang memiliki ras Afrika Amerika
dan lebih sedikit terjadi pada ras Hispanik dan Asia.

168.

Pengaruh dari kehamilan sebelumnya.

169.
Perempuan yang pernah hamil sebelumnya, setidaknya sudah memiliki satu
anak cenderung lebih mudah untuk memiliki anak kembar dibandingkan perempuan
yang baru pertama kali hamil.Karena biasanya rahim sudah agak merenggang dan
tubuh perempuan cenderung lebih mudah menyesuaikan diri dengan kebutuhan
tambahan dari anak kembar.
170.
Makanan yang dikonsumsi.
171.
Konsumsi kentang manis atau ubi-ubian yang berisi zat kimia tertentu dapat
menginduksi hiperovulasi (ovulasi yang banyak). Selain itu sebuah studi
menunjukkan perempuan yang teratur mengonsumsi susu bisa memberikan pengaruh
terhadap kehamilan kembar.
172.
H. Letak dan presentasi janin.
173.
Pada hamil kembar sering terjadi kesalahan presentasi dan posisi kedua janin.
Begitu pula letak janin kedua dapat berubah setelah janin pertama lahir, misalnya dari
letak lintang berubah jadi letak sungsang atau letak kepala. Berbagai kombinasi letak,
presentasi dan posisi bisa terjadi yang paling sering dijumpai adalah :
174.
1. Kedua janin dalam letak membujur, presentasi kepala ; (44-47 %).
175.
2. Letak membujur, presentasi kepala bokong (37-38 %).
176.
3. Keduanya presentasi bokong (8-10 %).
177.
4. Letak lintang dan presentasi kepala (5-5,3 %).
178.
5. Letak lintang dan presentasi bokong (1,5-2 %).
179.
6. Keduanya letak lintang (0,2-0,6 %).
180.
7. Letak dan presentasi 69 adalah letak yang berbahaya karena dapat terjadi
kunci-mengunci (interlocking).
181.
I. Komplikasi
IBU
Anemia
Hipertensi
Partus premeturus
Atonia uteri
Perdarahan pasca persalinan

BAYI
Hidramnion
Malpresentasi
Plasenta previa
Solusio plasenta
Ketuban pecah dini
Pertumbuhan janin terhambat

182.
J. Penatalaksanaan
183.
Penanganan dalam Kehamilan
184.
Pemeriksaan Antenatal lebih sering. Mulai kehamilan 24 minggu pemeriksaan
dilakukan tiap 2 minggu, sesudah kehamilan 36 minggu tiap minggu, sehingga tandatanda preeklampsi dapat diketahui secara dini dan penanganan dapat dikerjakan
dengan segera.Setelah kehamilan 30 minggu, perjalanan jauh dan koitus sebaiknya
dialarang karena dapat merupakan faktor predisposisi partus prematurus.Anemia
hipokrom tidak jarang terjadi pada kehamilan kembar karena kebutuhan besi 2 bayi
dan penambahan volume darah ibu sangat meningkat. Pemberian sulfas ferosus
3100 mg secara rutin perlu dilakukan. Selain zat besi dianjurkan untuk memeberikan
asam folik sebagai tambahan.

185.
Penatalaksanaan Persalinan
186.

Posisi janin pertama harus ditentukan saat masuk kamar bersalin.


187.

Bila janin pertama letak lintang atau letak sungsang maka persalinan
diakhiri dengan SC
188.

Bila janin pertama letak kepala, dapat dipertimbangkan persalinan


pervaginam.
189.

Bila janin pertama letak sungsang dan janin letak kepala, dikhawatirkan
terjadi interlocking sehingga persalinan anak pertama mengalami after coming
head
190.

Setelah janin pertama lahir, biasanya kontraksi uterus menghilang atau


berkurang sehingga tidak jarang bahwa kontraksi uterus perlu diperkuat dengan
pemberian oksitosin infuse setelah dipastikan anak ke II dapat lahir pervaginam.
191.
Mekanisme Interlocking pada persalinan kembar dapat menyebabkan
beberapa komplikasi antara lain:
192.

Hipertensi dalam kehamilan


193.

Anemia
194.

Polihidramnion
195.

Persalinan preterm
196.

Persalinan macet akibat interlocking atau collision bagian terendah janin


197.

Mortalitas perinatal meningkat


198.
K. PROGNOSIS
199.

Mortalitas maternal tidak jauh berbeda dengan kehamilan tunggal.


200.

Riwayat persalinan dengan kembar dizygotic meningkatkan kemungkinan


persalinan kembar berikutnya sebesar 10 kali lipat.
201.

Morbiditas neonatus turun bila persalinan dilakukan pada kehamilan 37


38 minggu.

Anda mungkin juga menyukai