Komposit
Kelompok 8
Skenario
Restorasi Plastis Komposit
Seorang mahasiswa FKG bernama Rizal (22 tahun) dating
ke tempat praktek drg. Mega mengeluhkan gigi depan atas
berlubang. Pasien mengeluhkan malu saat tersenyum, dan
ngilu bila minum minuman dingin. Pasien belum pernah
dirawat oleh dokter gigi, dan belum ada keluhan spontan.
Pasien menginginkan untuk dilakukan penambalan sewarna
gigi. Pada pemeriksaan klinis, gigi 21 terdapat karies media
kelas IV Black. Tes vitalitas dengan Electric Pulp Test (EPT)
menunjukkan gigi masih vital, tes perkusi tidal ada keluhan.
Diagnosa klinis gigi 21 adalah pulpitis reversible. Oleh drg.
Mega disarankan dilakukan penumpatan dengan tumpatan
plastis resin komposit nanofiller, oleh karena sifat dari
bahan tersebut yang cukup kuat, sewarna gigi dan estetis.
Mapping
Karies
Restorasi
Indikasi
Plastis
(Kavitas
Kecil)
Rigid
(Kavitas
Besar,
Komposit
GI
Amalgam
Kontra
Indikasi
Prosedur
Polimerisas
i
self
etching
Sistem
Bonding
Besar
Partikel
total
etching
Matrix
komposit
Learning Objective
Mahasiswa mampu memahami dan
menjelaskan:
1. Indikasi dan kontraindikasi penggunaan resin
komposit
2. Klasifikasi resin komposit
3. Prosedur (polimerisasi, sistem bonding,
matriks, serta tahapan penumpatan) dari
resin komposit
Indikasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kontraindikasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Klasifikasi Komposit
Prosedur
Polimerisasi resin komposit
Polimerisasi dapat mempengaruhi teknik
insersi, arah pengerutan polimerisasi, prosedur
finishing, kestabilan warna dan jumlah porositas
internal dalam material. Ada dua tipe
polimerasi, self cured dan light cured yang
menggunakan cahaya tampak
Prosedur
Sistem bonding
Sistem bonding merupakan metode pengaplikasian suatu
bahan pada kavitas gigi untuk membantu perlekatan antara
bahan restorasi komposit dengan enamel dan dentin. Bahanbahan yang digunakan dalam sistem ini adalah asam fosfor
30-40% sebagai etsa, bahan primer serta bonding. Asam
fosfor berfungsi untuk menghilangkan smear layer yang
menutupi dentin. Bahan asam tersebut juga sedikit
mendemineralisasikan dentin sehingga terbentik resin tag
yang nantinya akan diisi oleh komposit. Primer merupakan
monomer yang bersifat hidrofilik berfungsi untuk menyatukan
bahan komposit yang bersifat hidrofobik dengan struktur
dentin yang hidrofilik. Salah satu bahan primer adalah HEMA
(hidroksi methyil methacrylate). Bahan yang digunakan sebgai
bonding adalah matriks BIS-GMA tanpa pengisi yang diaktivasi
mengunakan sinar. Bahan tersebut merupakan metriks resin
encer sehingga midah mengisi resin tag sehingga membantu
restorasi komposit untuk berikatan dengan dentin.
Prosedur
Sistem bonding
1.
Three step total etch, merupakan tiga tahap sistem bonding dengan
aplikasi bahan etsa, primer dan bonding secara berurutan. Setalah
aplikasi bahan etsa, kavitas perlu dibilas dengan air untuk
menghilangkan sisa asam.
2.
2. Self etching , sistem ini tidak perlu melakukan etsa dan pembilasan kavitas
karena bahan yang digunakan dapat membuat smear layer permeabel. Sistem
bonding ini dibagi menjadi dua sub kategori:
a.
Two step total etch sistem bonding ini menggunakan dua aplikasi bahan
pada kavitas, bahan yang pertama adalah campuran asam dengan
primer kemudian di lanjutkan dengan aplikasi bahan bonding.
b.
Prosedur
Matriks resin komposit
Matriks resin adalah bahan resin plastis yang
berguna untuk menyatukan partikel bahan
pengisi. Beberapa jenis matriks yang umum
digunakan pada dental komposit adalah BisGMA
(bisfenol-a-glycidyl
dimethacrylate),
TEGDMA (thiethylene glycol dimethacrylate)
dan UDMA (urethane dimethacrylate). Kegunaan
metriks resin ini adalah untuk membentuk
hubungan polimer cross-linked yang kuat pada
bahan komposit dan mengontrol konsistensi dari
pasta komposit.
Prosedur
Tahapan Isolasi
Pembersihan Gigi
Tahap preparasi
Pemberian Liner/ Basis
Tahap etsa asam
Tahap Bonding
Tumpatan Resin Komposit
Tahap finishing dan polishing komposit
DAFTAR PUSTAKA
Annette Alexandra Susanto , Effects of materials thickness and length of light exposure
on the surface hardness light-cured composite resins, Maj. Ked. Gigi. (Dent. J.), Vol. 38.
No. 1 Januari 2005: 3235
Roberson,Theodore et al. 2002. Sturdevants Art 7 Science of Operative Dentistry 4 rd
Edition. .Mosby, America
Dutra, Luana de Carvalho et al. 2012. Nanofilled Composite Restorations with Different
Adhesives Strategies: Clinical Cases. Department of Dentistry, Federal University of
Santa Catarina Brazil.
King, Nigel M et al. 2004. Conversion of One-Step to Two-Step Self-Etch Adhesive for
Improved Efficacy and Extended Application. Pediatric and orthodontic, the niversity of
Hongkong.
Bailey S.J. & Swift E.J. 1992. Effects of home bleaching products on composite resin.
Quintessence International.
Ferracane, Jack. L. 2006. Hygroscopic and hydrolytic effect in dental polymer
networks.Dental material.
Kenneth J. Anusavice. Phillips. 2004. Buku ajar ilmu konservasi gigi. Ed. 10. Jakarta: EGC.
Lloyd Baum, Ralp W. Phillips, Melvin R. Lund.1997. Buku Ajar ilmu konservasi gigi. Ed. 3.
Jakarta: EGC.
M.F. de A. Silva, R.M. Davies, B. Stewart, W. Devizio, J. Tonholo, J.G. da Silva Junior, I.A.
Pretty. 2006. Effect of whitening gels on the surface roughness of restorative materials in
situ. Dental materials.