Anda di halaman 1dari 30

Problematika Dakwah Hari ini dan Esok

Dampak Globalisasi
Memasuki Alaf Baru

Masa berubah, zaman berganti ! “Inna az


zaman qad istadaara ...”.
Keadaan, sitausi dan kondisi senantiasa
mengalami perubahan . Begitulah Sunatullah. Yang
Kekal hanyalah Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang
membuat Sunnatullah itu saja. Aturan-aturan telah
ditetapkan oleh Allah, Maha Pencipta.
Menjelang berakhirnya alaf kedua dan
memasuki abad baru – abad keduapuluh satu --,
sebagai awal Alaf Baru, suatu kenyataan adalah
terjadinya lonjakan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan pesat. Ditandai
oleh lajunya teknologi komunikasi dan informasi
(information technology) .
Gejala yang acapkali disebut arus
globalisasi, diringi dengan program-program
mendunia dengan menampilkan beberapa ciri
kebebasan, antara lain "perdagangan bebas” yang
tentu saja akan menampilkan persaingan yang
tinggi dan tajam. Sebenarnya globalisasi berarti
pula suatu tindakan atau proses menjadikan
sesuatu mendunia (universal), baik dalam lingkup
maupun aplikasinya, the act of process or policy
making something worldwide in scope or
application menurut pengertian The American

21
Dampak Globalisasi Memasuki Alaf Baru

Heritage Dictionary.
Perkembangan cyber space, internet,
informasi elektronik dan digital, ditemui dalam
kenyataan sering terlepas dari sistim nilai dan
budaya. Perkembangan ini sangat cepat terkesan
oleh generasi muda yang cenderung cepat
dipengaruhi oleh elemen-elemen baru yang
merangsang. Suka atau tidak bila tidak disikapi
dengan kearifan dan kesadaran pembentengan
umat, pasti akan menampilkan benturan-benturan
psikologis dan sosiologis.
Pada Era globalisasi telah terjadi perubahan
perubahan cepat. Dunia menjadi transparan,
terasa sempit, hubungan menjadi sangat mudah
dan dekat, jarak waktu seakan tidak terasa dan
seakan pula tanpa batas.
Hubungan komunikasi, informasi,
transportasi menjadikan satu sama lain menjadi
dekat, sebagai akibat dari revolusi industri, hasil
dari pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.

PERUBAHAN OLEH ARUS GLOBALISASI


1. Menggeser Pola Hidup Masyarakat.
Dari agraris tradisional menjadi masyarakat
industri modern. Dari kehidupan berasaskan
kebersamaan, kepada kehidupan individualis. Dari
lamban kepada serba cepat.
Dari berasas nilai sosial menjadi konsumeris

22
Problematika Dakwah Hari ini dan Esok

materialis. Dari tata kehidupan tergantung dari


alam kepada kehidupan menguasai alam. Dari
kepemimpinan formal kepada kepemimpinan
kecakapan (profesional).
2. Pertumbuhan Ekonomi. Globalisasi
bergerak kesana kemari. Tidak samata satu arah.
Hala atau arahnya akan menyangkut langsung
kepentingan sosial pada masing-masing negara.
Keberbagaian atau keragaman yang berlaku
selama ini berkesempatan untuk berubah bentuk
menjadi seragam dan serupa. Atau berlainan
wadah serupa isi. Masing-masing negara (bangsa,
nation) akan berjuang memelihara kepentingannya
sendiri-sendiri. Kecenderungan sikap kurang
memperhatikan nasib negara-negara lain akan
merupakan kewajaran saja. Kecenderungan ini
berpeluan melahirkan kembali "Social Darwinism",
secara konseptual didalam persaingan bebas
bentuk apapun, yang kuat akan bisa bertahan dan
yang lemah akan mati sendiri (Wardiman, 1997).
Kondisi ini banyak miripnya dengan
kehidupan sosial budaya masyarakat dizaman
jahiliyah, sebagaimana diungkapkan sahabat Ja'far
bin Abi Thalib kepada Negus, penguasa Habsyi
abad ke-7, yang nota bene berada di alaf
pertama. Perilaku masyarakat Jahiliyah antara lain
mengagungkan materi (berhala), mengabaikan
kaedah-kaedah halal-haram, memutus hubungan
silaturrahim, berbuat anarkis dan kegaduhan
terhadap masyarakat (tetangga, bangsa,negara),
yang kuat menelan yang lemah. Ungkapan Ja’far
Bin Abi Thalib, seperti dapat ditemui dalam kitab Al

23
Dampak Globalisasi Memasuki Alaf Baru

Islam Ruhul Madaniyah tulisan dari assy Syaikh


Musthafa al Ghulayaini, terungkap sebagai
berikut,"Kunna nahnu jahiliyyah, na’budul ashnam,
wa na’kulul maitah, wa nuqat-ti’ul arham, wa nusi-
ul-jiwaar, wa nakkul ul qawiyyu minna dha'ifun
minna," artinya: "Kami masyarakat jahiliyyah, yang
kuat dari kami berkemampuan menelan yang
lemah di antara kami."
Kehidupan sosial jahiliyyah telah dapat
diperbaiki oleh Islam dengan diutusnya Nabi
Muhammad Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dengan
kekuatan Wahyu Allah. Penerapan ajaran agama
sesuai dengan syari'at Islam diawali dengan
menerapkan secara pasti ajaran tauhid dalam
semua gerak ibadah dan tauhid. Begitu juga dalam
setiap hubungan serta perilaku hidup social.
Sertamerta masyarakat jahiliyah itu bisa diperbaiki
dan dirubah menjadi masyarakat beradab dan
maju. Ini suatu bukti tamaddun pendekatan
historik yang merupakan keberhasilan masa lalu
sesuai Firman Allah, "Demikian itulah umat
sebelum kamu. Bagi mereka amal usahanya, dan
bagi kamu amal usahamu." (Q.S. 2: 141)

DAMPAK GLOBALISASI
Globalisasi membawa banyak tantangan
baik itu menyangkut bidang sosial, budaya,
ekonomi, politik, bahkan menyangkut semua aspek
kehidupan manusia. Namun, globalisasi juga
menjanjikan harapan-harapan dan kemajuan.

24
Problematika Dakwah Hari ini dan Esok

Diantara harapan dan kemajuan yang menjanjikan,


adalah pertumbuhan ekonomi yang pesat, pada
negara-negara yang rajin dan bersungguh-
sungguh. Pertumbuhan ekonomi adalah alat untuk
menciptakan kemakmuran masyarakat, termasuk
bagi bangsa Indonesia sebagai bagian dari Asia
Tenggara. Sebelum terjadinya krisis ekonomi 1997
-dampaknya masih terasa hingga hingga sekarang
--, dalam tiga dasawarsa (1967-1997) beberapa
negara dikawasan serumpun Asean telah
menikmati pertumbuhan ekonomi pesat.
Bank Dunia menyebut beberapa negara
dikawasan ini sebagai "The Eight East Asian
Miracle", yang tumbuh menjadi macan Asia
diantaranya Jepang, Taiwan, Korea Selatan, Hong
Kong, Thailand, Singapura, Malaysia. Dibidang
ekonomi ini, negara-negara Asean menikmati
pertumbuhan rata-rata 7-8 % pertahun waktu itu,
sementara Amerika dan Uni Eropa hanya
berkesempatan menikmati tingkat pertumbuhan
ekonomi rata-rata 2,5 sampai 3 % pertahun.
Pertambahan penduduk Asean sekitar 350 juta,
bisa saja bertambah banyak ditahun 2003 saat
memasuki AFTA. Populasi itu diperkirakan akan
mencapai jumlah yang besar, mungkin 500 juta
(Adi Sasono, Cides, 1997). Bila pertumbuhan
ekonomi ini dapat dipelihara, Insya Allah pada
tahun 2019, saat skenario APEC, maka kawasan
ini akan menguasai 50,7 % kekayaan dunia.
Kemungkinan sekali, Amerika dan Uni Eropa hanya
39,3% dan selebihnya 10 % dikuasai Afrika dan
Amerika Latin (Data Deutsche Bank, 1994). Apa
artinya semua ini? Kita akan menjadi pasar raksasa

25
Dampak Globalisasi Memasuki Alaf Baru

yang akan diperebutkan oleh orang-orang di


sekeliling. Pertumbuhan ekonomi itu tidak
bertahan lama. Beberapa negara menjadi lumpuh
berhadapan dengan multi krisis tersebab
fondasinya tidak mengakar dan ketahanan
umatnya lemah. Lanjutannya, maka bangsa
serumpun akan berhadapan dengan "Global
Capitalism". Kalau kita tidak hati-hati keadaan ini
akan bergeser menjadi "Capitalism Imperialism"
menggantikan "Colonialism Imperialis" yang sudah
kita halau sejak lebih setengah abad silam. Dengan
"Capitalism Imperialism" kita akan terjajah di
negeri sendiri tanpa kehadiran fisik si penjajah.
Globalisasi membawa perubahan perilaku,
terutama pada generasi muda (para remaja).
MASALAH REMAJA
Dunia remaja akhir-akhir ini digoncangkan
oleh fenomena yang tidak menggembirakan.
a. Banyaknya tawuran pelajar, pergaulan
a-susila dikalangan pelajar dan
mahasiswa.
b. Pornografi yang susah dibendung.
Kalangan remaja dijangkiti kebiasaan
bolos sekolah.
c. Kesukaan terhadap minuman keras.
d. Kecanduan terhadap ectasy (XTC),
menjadi budak kokain dan morfin.
e. Kesukaan judi dalam urban popular
culture, musro, world-wide sing, dan
sejenisnya.

26
Problematika Dakwah Hari ini dan Esok

Para remaja cenderung bergerak menjadi


generasi buih yang terhempas dipantai menjadi
dzurriyatan dhi’afan, suatu generasi yang
bergerak menjadi “X-G” --the loses generation --
yang tidak memiliki keberanian ikut serta didalam
perlombaan dan percaturan gelombang era
globalisasi. Penyimpangan perilaku menjadi ukuran
atas kemunduran moral dan akhlak. Hilangnya
kendali para remaja, berakibat ketahanan bangsa
akan lenyap dengan lemahnya remaja.
Penyebab utama karena;
a. rusaknya sistim, pola dan politik
pendidikan.
b. diperparah oleh hilangnya tokoh panutan,
berkembangnya kejahatan orang tua,
c. luputnya tanggung jawab lingkungan
masyarakat,
d. impotensi dikalangan pemangku adat,
dan hilangnya wibawa ulama,
e. bergesernya fungsi lembaga pendidikan
menjadi bisnis, dan profesi guru
dilecehkan.

NARKOBA,1
1
Menurut Laporan Kasus Narkoba 1999 Kapolda Sumbar, telah ditangkap
banyak pelaku pengedar Narkoba (Ganja, Shabu-Shabu dan ectacy). Pelakunya
berbagai kalangan Swasta, Penganggur, Mahasiswa, Pelajar SMU, pedagang,
PNS, tani, sopir). Berita TV dan Radio dan masyarakat kampus telah menyatakan
perang terhadap Narkoba. Bahaya Narkoba mengancam jiwa dan generasi
bangsa. Narkoba adalah saudara kembar Pekat, anak kandung keluarga
GelapJahili. Bahan ini disampaikan dalam Seminar Bahaya Narkoba

27
Dampak Globalisasi Memasuki Alaf Baru

Bahaya besar untuk generasi mendatang.

1. Pencandu Narkoba-Miras, menjadi


malapetaka untuk dirinya (zalim).
• Merubah kepribadian secara drastic,
penantang, pemarah dan pelawan,
• Masa bodoh terhadap dirinya, semangat
belajar menurun, berperangai seperti orang
gila,
• Kejahatan sexual menjadi meruyak termasuk
anak-anak dibawah umur,
• Hilangnya norma-norma hidup beradat,
beragama, dan melecehkan norma hukum,
• Berperilaku menjadi penyiksa, putus asa,
pemalas,
• Tidak punya harapan masa depan.

2. Membahayakan sendi kehidupan


bermasyarakat,
• Kesukaan mengambil (mencuri), milik orang
lain,
• Berbuat mesum,
• Mengganggu ketertiban umum,
• Tidak ada penyesalan berbuat kesalahan.

3. Membahayakan bangsa dan negara.


• Mengancam ketahanan nasional. Rusak
generasi pewaris bangsa.

Terhadap Generasi Muda pada tanggal 25 Desember 1999, bertempat di


Aula Bank Indonesia Padang..

28
Problematika Dakwah Hari ini dan Esok

• Hilangnya patriotisme. Musnah rasa cinta


berbangsa.
• Mengancam stabilitas keamanan kawasan.

Konspirasi internasional.
Pertentangan kekuasaan dan percaturan
politik internasional selalu mengarah kepada
persekongkolan. Akhir abad duapuluh lahirnya
kekuatan anti agama menjadi konspirasi
internasional.
Perebutan umat antara Salibi (Christ
society) dan Yahudi Zionis Internasional),
menguasai paham dan pikiran manusia mengikuti
ajaran (millah) nya.
Sasaran utama kelompok Muslim sejagat.
Melumpuhkan umat Islam secara sistematik,
dengan menanam citra (imej) bahwa paham-ajaran
Islam adalah musuh bagi kehidupan manusia.
Lahirnya paham yang menyebutkan
bahwa,
• Tatanan dunia akan makmur mengikut
lobi-lobi Yahudi.
• Penerapannya berbingkai ethnic cleansing.
• Tuduhan teroris ditujukan kepada gerakan
dakwah Islam.
• Gelar fundamentalis, radikalisme,
keterbelakangan, tidak sesuai dengan
kemajuan zaman.
• Sasaran akhir kalangan generasi muda
umat Islam.

29
Dampak Globalisasi Memasuki Alaf Baru

• Dunia remaja menjadi enggan menerima


ajaran Islam dalam kehidupan
kesehariannya.
• Konsepsi Islam dilihat hanya sebatas ritual
dan seremonial.
• Agama Islam dianggap tidak cocok untuk
menata kehidupan sosial ekonomi dan politik
bangsa-bangsa.
• Hubungan manusia secara internasional
tidak pantas di kover oleh ajaran agama.
• Pemahaman picik bahwa agama hanya
bisa di terapkan untuk kehidupan
akhirat tampak berkembang pesat. Agama
tidak pantas menjawab tantangan dan
penyelia tatanan masa kini.
• Gejala kehidupan sekuler materialisma.

Demikian tadzkirah (warning dan peringatan)


wahyu, bila dipahami dalam lihat QS. Al-
Baqarah 120.

Diniyah atau laa diniyah.


Pertentangan agama-agama bermuara dari
memecah umat manusia (firaq) yang telah di
ikat oleh kewajiban kerja sama (ta’awun) menjadi
dua pihak bermusuhan. Keduanya seakan harus
dipertentangkan dalam medan perang secara
bengis dan ganas. Penuh dengan kecurigaan dan
intimidasi. Akhirnya hilang keuatamaan budi
manusia.
Semestinya umat Islam berpedoman kepada
QS.al-Baqarah 256 bahwa tidak ada paksaan
dalam agama.

30
Problematika Dakwah Hari ini dan Esok

Iman diperoleh sebagai rahmat,bukan


melalui pemaksaan.
Umat Islam wajib menolak adanya
permusuhan antar golongan dalam masyarakat
yang terkam menerkam dan terlepas dari tali Allah.

Hak asasi manusia.


1. Hak asasi manusia akan selalu terpelihara
dan terjamin, selagi kemerdekaan bertumpu
kepada terpeliharanya kesopanan umum dan
ketertiban negeri.
2. Hak asasi manusia tetap akan terpenuhi bila
setiap orang memandang dengan sadar
bahwa setiap orang memiliki hak untuk tidak
berbuat sesuka hati.
3. Mempertahankan hak asasi mesti dengan
mengindahkan hak-hak orang lain. Bila
pengindahan hak ini hilang, maka pada saat
yang sama semua hak asasi itu tidak
terlindungi lagi.
4. Kewajiban asasi adalah kesadaran untuk
tidak melanggar kehormatan orang lain.
Memberikan penghormatan kepada
kemerdekaan orang lain dengan memelihara
norma-norma yang telah berlaku. Inilah
bingkai dari hak asasi manusia yang
sebenarnya.

Perangi sungguh-sungguh.
Narkoba mesti diperangi secara terpadu oleh
seluruh lapisan masyarakat, petugas
kemananan, kalangan pendidikan, sekolah dan

31
Dampak Globalisasi Memasuki Alaf Baru

kampus, alim ulama, ninik mamak, pendeknya


seluruh elemen masyarakat.
• Musnahkan.
• Putuskan jaringan pengedaran.
• Tegakkan hukum yang tegas.
• Berikan penyuluhan masyarakat. Lakukan
pencegahan.
• Bina keluarga, remaja dan lingkungan,
• Lakukan kegiatan edukasi. Menghilangkan
factor penyebab dalam kerangka pre-emtif.
• Preventif, mengawasi ketat jalur dan
oknum pengedarnya, sehingga police
hazard (potensi kejahatan) tidak
berkembang menjadi ancaman factual.
• Represif, penindakan tegas.2
Narkoba diperangi dengan memutus jalur
pengedaran.
Membongkar sindikasinya. Mengungkap
secara radikal latar belakang jaringannya.
• Aparat keamanan dan kepolisian mesti
bertindak konsekwen.
• Melakukan rehabilitasi, overhead cost-
nya sangat tinggi.

Hancurnya satu generasi, dan punahnya satu


bangsa. Inilah yang sangat ditakutkan. Namun ada

2
Penegakan hukum secara tegas, dasarnya diatur oleh UU No.22 tahun
1997, UU.No.5 tahun 1997 yang dikenakan terhadap pemakai, pengedar,
pembuat, pemasok, pemilik, penyimpan, pembawa untuk tujuan
penyalah gunaan.

32
Problematika Dakwah Hari ini dan Esok

negara dunia yang terselubung menjadi sarang


mafia pengedaran Narkoba Internasional.
Perspektif Agama
Agama Islam menempatkan NARKOBA dan
MIRAS sebagai barang haram, menurut dalil Al
Qurani.
1. Khamar, segala minuman (ic. Makanan)
yang memabukkan, dan judi. Disebutkan
dalam QS.2: 219 “ Pada keduanya itu
terdapat dosa besar, dan beberapa manfaat
bagi manusia, tetapi “dosa keduanya lebih
besar dari manfaatnya”.
2. Khamar, judi (al-maysir), berkurban untuk
berhala (al-anshab) dan mengadu nasib
dengan anak panah (al-azlam), adalah keji
(rijsun) dari amalan syaithan. Jauhilah agar
menang. (QS.5, al-Maidah:90).
3. Permusuhan dan kebencian (kekacauan)
ditengah kehidupan masyarakat
ditimbulkan lantaran minuman khamar
dan judi. Inilah kerja syaitan. Berakibat
kepada lalai mengingat Allah dan
meninggalkan shalat. Karena itu
berhentilah. (QS.5:91).
4. Hadist diriwayatkan Tirmidzi dari Shahabat
Anas RA, bahwa “Rasul SAW melaknat
sepuluh orang disebabkan khamar (la’ana
Rasulullah SAW fil-khamr ‘asyaratan):
• Orang yang memerasnya (pembuatnya,
‘aa-shirahaa),
• yang menyuruh memeras (produsen,
mu’tashirahaa),
• peminumnya (konsumen, syaa-ribahaa),

33
Dampak Globalisasi Memasuki Alaf Baru

• pembawanya (distributor, haa-milahaa),


• yang minta diantarinya (pemesan, al-
mahmulata ilaihi),
• yang menuangkannya (pelayan, saa-
qiyahaa),
• penjualnya (retailer, baa-I’a-haa),
• pemakan hasil penjualannya (aa-kila
tsamanihaa),
• pembelinya (al-musytariya lahaa),
• yang minta dibelikannya (al-musytaraa-
ta-lahu).
Hadist ini terdapat didalam Jami’ Tirmizi. 3

Pandangan Adat di Ranah Minang


Di Ranah Minang, delapan perbuatan
terkutuk, sangat dibenci. Pelakunya dikucilkan,
digantung tinggi, dibuang jauh dan kebawah tak
berurat keatas tak berpucuk dan ditengah digiriak
kumbang. Sumpah masyarakat sangat ditakuti
oleh masyarakat beradat terhadap bahaya tuak,
arak, sabuang, judi, rampok, rampeh, candu
dan madat.
Narkoba, merupakan salah satu problematika
dakwah diabad ini dan mesti diperangi dengan
sungguh-sungguh. Walaupun ancamannya sudah
sangat berat, akan tetapi kenyataannya terlalu
sulit memberantas peredaran Narkoba ini,
menimbulkkan dugaan kuat adanya jaringan luas
secara internasional.

3
Prof.AbdulHamid Siddiqui, Selection From Hadith, Islamic Book
Publishers, Safaat Kuwait, Cetakan ke-II, 1983. Bab-XIX, tentang
Halal dan Haram.

34
Problematika Dakwah Hari ini dan Esok

Tidak tertutup kemungkinan bahwa para


Mafia Yahudi Internasional bermain padanya.
Sebagaima diyakini bahwa gerakan Kristenisasi
Internasional itu tidak semata batasnya isu agama
tetapi lebih banyak kepada konspirasi politik,
ekonomi, dan penguasaan suatu wilayah negara
asing dengan kekuatan apa saja.
Generasi mendatang menjadi tanggung
jawab generasi kini untuk menjaga dan
membinanya. Peranan Dakwah dituntut setiap
waktu. Bahaya Narkoba yang mengancam generasi
bangsa ini, maka setiap komponen bangsa dan
seluruh elemen masyarakat wajib memeranginya,
dan mengingatkan kepada umat binaan bahwa ;

35
Dampak Globalisasi Memasuki Alaf Baru

1. NARKOBA dan MIRAS, dalam pandangan dan


ajaran agama Islam, adalah haram secara
syar’i.
2. Narkoba sangat membahayakan. Berdosa
besar. Walau manfaatnya ada, tetapi
mudharatnya lebih besar.
3. Perlu di berantas dengan berbagai cara.
Secara adat dibenci.
4. Dibidang keamanan dan stabilitas, bahaya
Narkoba sangat besar dan ancaman sangat
berat,
A. Menurut UU No.22/1997 pasal 78 ayat
1, ancaman pidana sepuluh tahun atau
denda 500 juta rupiah.
B. UU. No.5/1997 pasal 59 ayat 1,
pengguna, memproduksi, pengimpor,
penyimpan, pembawa, bisa diancam
pidana 15 tahun dan denda 750 juta
rupiah.
C. Pasal 59 ayat 2, bila terorganisir
diancam pidana 20 tahun atau denda
750 juta rupiah, Dan pasal 59 ayat 3
bila korporasi, jaringan sindikasi,
diancam pidananya tambah lagi
dengan denda 5 milyar rupiah.
Salah satu cara diperlukan reposisi peran
petugas keamanan terutama kepolisian perlu
membersihkan diri dan citranya ditengah
masyarakat luas.
PERILAKU UMAT
3 Terjadi interaksi dan ekspansi kebudayaan
secara meluas. Di tandai dengan semakin
berkembangnya pengaruh budaya, pengagungan

36
Problematika Dakwah Hari ini dan Esok

materia secara berlebihan (materialistik),


pemisahan kehidupan duniawi dari
supremasi agama (sekularistik), pemujaan
kesenangan indera mengejar kenikmatan
badani (hedonistik). Penyimpangan jauh dari
budaya luhur, senantiasa akan memunculkan
Kriminalitas, Sadisme dan Krisis moral secara
meluas. Terjadinya dis-equilibrium, atau
hilangnya keseimbangan moral dalam tatanan
kehidupan bermasyarakat menyebabkan lahir
krisis-krisis. Lambat atau cepat akibat dari
hilangnya keseimbangan pasti akan berpeluang
menjadi tumbuhnya multi krisis.
4 Antara lain,
a. krisis nilai, menyangkut etika individu
dan sosial berubah drastik, pada mulanya
berpandangan luhur bergeser kencang
kearah tidak acuh, dan lebih parah
mentolerir.
b. krisis konsep pergeseran pandang
(view) cara hidup, dan ukuran nilai jadi
kabur.
Sekolahan yang merupakan cerminan
idealitas masyarakat tidak bisa
dipertahankan.
c. krisis kridebilitas dengan erosi
kepercayaan. Pergaulan orang tua, guru
dan muballig dimimbar kehidupan
mengalami kegoncangan wibawa.
d. krisis beban institusi pendidikan terlalu
besar.

37
Dampak Globalisasi Memasuki Alaf Baru

Tuntutan tanggung jawab moral sosial


kultural dikekang oleh sisitim dan aturan
birokrasi.
Kesudahannya, membelenggu dinamika
institusi, akhirnya impoten memikul beban
tanggung jawab.
e. krisis relevansi program pendidikan
yang mendukung kepentingan elitis non-
populis, tidak demokratis.
Orientasi pendidikan beranjak dari
mempertahankan prestasi kepada
orientasi prestise, keijazahan.
f. krisis solidaritas, dengan melebarnya
jurang miskin kaya, dan kesempatan
mendapatkan pendidikan tidak merata,
g. kurangnya idealisme generasi
remaja tentang peran dimasa datang.

Pergeseran budaya dan mengabaikan


nilai-nilai agama me-lahirkan tatanan hidup
berpenyakit sosial kronis,
a. kegemaran berkorupsi.
b. Aqidah bertauhid namun akhlaknya tidak
mencerminkan akhlak Islami.
c. Melalaikan ibadah.

38
Problematika Dakwah Hari ini dan Esok

PERILAKU KEHIDUPAN NON-SCIENCE


Diantaranya tampak pada perilaku-perilaku
sangat berminat terhadap kehidupan non-
science, asyik mencari kekuatan gaib dengan
kecenderungan belajar sihir. Mencari jawaban
persoalan dan kemusykilan hidup yang dialami
melalui jawaban dari paranormal, dan bahkan
tumbuhnya keinginan kuat menguasai kekuatan
jin, bertapa ketempat angker dengan menyelami
black-magic dan mempercayai mistik-mistik.
Tidak terkecuali menghinggapi juga para
cendekiawan. Mencari dukungan melalui
pedukunan, pertapaan, dan meditasi seperti
berekembangnya dengan pesat aliran-aliran
Krishnan yang senyatanya sangat merusak akidah
umat Islam yang jumlahnya mayotitas
sebelumnya.
Perilaku sedemikian banyak melahirkan split
personalities, pribadi yang terbelah “too much
science too little faith”, lebih banyak ilmu
dengan tipisnya kepercayaan keyakinan agama,
berkembangnya paham nihilisme budaya senang
lenang (culture contenment).
Diperparah oleh limbah budaya, antara lain,
sensate-culture.
Budaya sensate memuja nilai rasa panca
indera, menonjolkan keindahan sebatas yang
dilihat dan ditonton, di dengar dan dirasa, di
sentuh dan dicicipi, dengan tumpuan kepada
sensual, erotik, seronok, kadang-kadang ganas,
mengutamakan kesenangan badani (jasmani).

39
Dampak Globalisasi Memasuki Alaf Baru

Orientasi kehidupan kebanyakan berlatar


belakang hiburan melulu, dan seringkali terlepas
dari kawalan agama dan adat luhur. Ajaran-ajaran
moral dan akhlak sebagaimana diajarkan oleg
agama dan keyakinan syari’at mulai ditinggalkan.
Ilmu dan filsafat mulai terabaikan, sehingga umat
mulai tercerabut dari akar budaya dan nilai-nilai
normatif lainnya. Seni mulai dibungkus selimut
seni untuk seni. Selalu dijadikan kadar ukuran
adalah sensualism, eksotik, erotik, dan gayanya
senantiasa pula horor, ganas, sebagaimana yang
lazimnya diujudkan di klub-klub malam, night club,
kasino dan panti pijat.
Budaya sensate ini dipertajam dampaknya
dalam kehidupan remaja oleh budaya popular
kekota (urban popular culture) yang hedonistik
(mulai berkembang 1960), dan berkembang lagi
US culture imperialisme (uncle Sam Culture) dan
gaya hidup global, mencintai kehidupan para
bintang dan aktor yang khayali seperti Madonna,
Michael Jakson, dan lain-lain serupa. Dirasakan
sedari tahun 1990 kehidupan pra kondisi
globalisasi menyeruak ketengah pergaulan
acapkali bertalian dengan hedonistik.
Orientasi hiburan berselera rendah, dan
pariwisata mulai dijangkiti oleh 3-S tourisme atau
menikmati matahari, laut dan seks.
Gaya hidup mulai berubah menjadi
konsumeristis, rakus, boros, cinta mode. Pergaulan
bebas sex, ittiba’ syahawat (memperturutkan
hobi nafsu syahawat). Kebebasan salah arah ini
adalah akibat langsung dari terlepasnya umat dari

40
Problematika Dakwah Hari ini dan Esok

kawalan agama dan adat luhur. Rela atau tidak,


akan tampil tata pergaulan dengan sikap
permissif dan anarkis.
Pada hakekatnya semua perilaku a-moral
tersebut lahir karena lepas kendali dari nilai-nilai
agama dan menyimpang jauh terbawa arus deras
keluar dari alur budaya luhur bangsa.
Kondisi seperti itu telah memberikan
penilaian buruk terhadap dunia pendidikan pada
umumnya.

MEMBENTUK GENERASI MASA DEPAN 4

Pertama, Mestilah diyakinkan bahwa


Generasi muda akan menjadi aktor utama dalam
pentas kesejagatan (Alaf Baru). Karena itu,
generasi muda (remaja) harus dibina dengan
budaya yang kuat berintikan nilai-nilai dinamik
yang relevan dengan realiti kemajuan di era
globalisasi.
Generasi masa depan (era globalisasi) yang
diminta lahir dengan
a. budaya luhur (tamaddun),
b. berpaksikan tauhidik,
c. kreatif dan dinamik,
d. memiliki utilitarian ilmu berasaskan
epistemologi Islam yang jelas,

4
Diketengahkan dalam seminar Generasi Muda Islam di Padang, 7 September
1999.

41
Dampak Globalisasi Memasuki Alaf Baru

e. tasawwur (world view) yang integratik dan


ummatik sifatnya (bermanfaat untuk
semua, terbuka dan transparan).
Kedua, Perkembangan kedepan banyak
ditentukan oleh peranan remaja sebagai generasi
penerus dan pewaris dengan kepemilikan ruang
interaksi yang jelas untuk menjadi agen sosialisasi
guna menggerakkan kelanjutan survival
kehidupan kedepan.
Ketiga, kita memerlukan generasi yang
handal, dengan beberapa sikap;
a. daya kreatif dan innovatif, dipadukan dengan
kerja sama berdisiplin, kritis dan dinamis,
memiliki vitalitas tinggi,
b. tidak mudah terbawa arus, sanggup
menghadapi realita baru di era kesejagatan.
c. memahami nilai-nilai budaya luhur, siap
bersaing dalam knowledge based society,
punya jati diri yang jelas, hakekatnya adalah
generasi yang menjaga destiny, individu
yang berakhlak berpegang pada nilai-nilai
mulia iman dan taqwa,
d. motivasi yang bergantung kepada Allah,
yang patuh dan taat beragama akan
berkembang secara pasti menjadi agen
perubahan,
e. memahami dan mengamalkan nilai-nilai
ajaran Islam sebagai kekuatan spritual, yang
memberikan motivasi emansipatoris dalam
mewujudkan sebuah kemajuan fisik-material,

42
Problematika Dakwah Hari ini dan Esok

tanpa harus mengorbankan nilai-nilai


kemanusiaan.
Sangat dipahami, bahwa kekuatan hubungan
ruhaniyah spiritual emosional dengan iman dan
taqwa akan memberikan ketahanan bagi umat.
Hubungan ruhaniyah ini akan lebih lama
bertahan daripada hubungan struktural fungsional.
Keempat, Generasi kedepan wajib digiring
menjadi taat hukum. Upaya ini dapat
dilakukan dengan cara ;
a. memulai dari lembaga keluarga dan rumah
tangga, memperkokoh peran orang tua, ibu
bapak ,
b. fungsionalisasi peranan ninik mamak dan
unsur masyarakat secara efektif,
c. memperkaya warisan budaya dengan setia
mengikuti dan mempertahankan, bertumpu
kepada cita rasa patah tumbuh hilang
berganti
d. menanamkan aqidah shahih (tauhid), dan
istiqamah pada agama yang dianaut,
e. menularkan ilmu pengetahuan yang segar
dengan tradisi luhur.
f. Apabila sains dipisah dari aqidah syariah
dan akhlaq akan melahirkan saintis tak
bermoral agama, konsekwensinya ilmu
banyak dengan sedikit kepedulian.

43
Dampak Globalisasi Memasuki Alaf Baru

g. Menanamkan kesadaran tanggung jawab


terhadap hak dan kewajiban asasi individu
secara amanah,
h. penyayang dan adil dalam memelihara
hubungan harmonis dengan alam,
i. teguh politik, kukuh ekonomi,
j. melazimkan musyawarah dengan disiplin dan
k. bijak memilih prioritas pada yang hak
sebagai nilai puncak budaya Islam yang
benar. Sesuatu akan selalu indah selama
benar.
Budaya adalah wahana kebangkitan bangsa.
Maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh
kekuatan budayanya.
Generasi yang mampu mencipta akan
menjadi syarat utama keunggulan. Keutuhan
budaya bertumpu kepada individu dan masyarakat
yang mampu mempersatukan seluruh potensi
yang ada.

ALAF BARU (Millennium Ketiga) ?


Millenium Baru akan diawali abad
keduapuluh satu, ditandai oleh mobilitas serba
cepat dan modern, persaingan keras dan
kompetitif, komunikasi serba efektif, dunia tak ada
jarak seakan global village, akan banyak ditemui
limbah budaya kebaratan westernisasi.
Alaf baru itu diyakini bahwa kehadirannya
tak bisa di cegah. Bahkan sudah berada didepan

44
Problematika Dakwah Hari ini dan Esok

mata.
Pertanyaan yang perlu dijawab segera:
Sudahkah kita siap menghadapi perubahan
zaman yang cepat dan penuh tantangan ini?
Di antara jawabnya adalah, kita
berkewajiban sesegeranya mem-persiapkan
generasi baru yang siap bersaing dalam era global
tersebut.
Kita berkewajiban membentuk Sumber Daya
Manusia (SDM) yang masih berkecenderungan
individual menjadi Sumber Daya Umat (SDU) yang
bercirikan kebersamaan dengan nilai asas "gotong
royong", berat sepikul ringan sejinjing, atau prinsip
ta'awunitas.

PROSES PEMBANGUNAN SDM dan SDU


1. Tahap kesadaran tinggi (to create the
high level awareness), kesadaran tentang perlunya
perubahan dan dinamik yang futuristik.
Langkahnya perlu dengan penggarapan secara
sistematik dan pen-dekatan proaktif mendorong
terbangunnya proses pengupayaan (the process
of empowerment).
2. Tahap perencanaan dengan rangka
kerja yang terarah, terencana mewujudkan
keseimbangan dan minat (motivasi) dan gita
kepada iptek, keterampilan dan pemantapan
siyasah. Aspek pendidikan dan latihan adalah
faktor utama dalam pengupayaan.

45
Dampak Globalisasi Memasuki Alaf Baru

Konsep-konsep visi, misi, selalu terbentur


dalam pen-capaian oleh karena lemahnya
metodologi dalam operasional pencapaiannya.
3. Tahap aktualisasi secara sistematis (the
level of actualization). Bila pendidikan ingin
dijadikan modus operandus disamping
kurikulum ilmu terpadu dan holistik, sangat
perlu pembentukan kualita pendidik (murabbi)
yang sedari awal mendapatkan pembinaan.
Pendekatan integratif dengan
mempertimbangkan seluruh aspek metodologis
berasas kokoh tamaddun yang holistik dan
bukan utopis.
ANTISIPASI UMAT
Umat mesti mengantisipasi dengan
penyesuaian-penyesuaian agar tidak menjadi
kalah. Dalam persaingan dimaksud, beberapa
upaya semestinya disejalankan dengan ;
a. Memantapkan watak terbuka,
b. Pendidikan moral berpaksikan tauhid,
c. mengamalkan nilai-nilai amar makruf nahi
munkar seperti tertera dalam QS.31,
Lukman:13-17.
d. Integrasi moral yang kuat, berakhlak
dan memiliki penghormatan terhadap
orang tua,
e. mempunyai adab percakapan ditengah
pergaulan,

46
Problematika Dakwah Hari ini dan Esok

f. pendalaman ajaran agama tafaqquh fid-


diin,
g. berpijak pada nilai-nilai ajaran Islam yang
universal, tafaqquh fin-naas,
h. perhatian besar terhadap masalah sosial
atau umatisasi, teguh memilih
kepentingan bersama dengan ukuran
moralitas taqwa,
i. responsif dan kritis terhadap
perkembangan zaman,
j. mengenal kehidupan duniawi yang
bertaraf perbedaan,
k. memacu penguasaan ilmu pengetahuan,
l. kaya dimensi dalam pergaulan
mencercahkan rahmatan lil ‘alamin
menampilkan kecerahan bagi seluruh
alam.
m. iman dan ibadah, menjadi awal dari
ketahanan bangsa.
Ketahanan umat bangsa terletak pada
kekuatan ruhaniyah keyakinan agama dengan
iman taqwa dan siasah kebudayaan.
Bila penduduk negeri beriman dan bertaqwa
dibukakan untuk mereka keberkatan langit dan
bumi (QS.7,al-A’raf:96).

47
Dampak Globalisasi Memasuki Alaf Baru

MEMBUKA LEBAR PINTU PENDIDIKAN


Pendidikan yang akan dikembangkan adalah
pendidikan akhlak, budi pekerti. Akhlak
merupakan, jiwa pendidikan, inti ajaran
agama, dan buah dari keimanan.
Maka akhlak karimah (budi pekerti
sempurna) adalah tujuan sesungguhnya dari
proses pendidikan, dan menjadi wadah diri dalam
menerima ilmu-ilmu lainnya.
Ilmu yang benar membimbing umat
kearah amal karya, kreasi, inovasi, motivasi
yang shaleh (baik).
Untuk itu, beberapa model perlu
dikembangkan;
1. pemurnian wawasan fikir disertai
kekuatan zikir,
2. penajaman visi,
3. perubahan melalui ishlah atau
perbaikan,
4. mengembangkan keteladanan uswah
hasanah,
5. sabar, benar, dan memupuk rasa kasih
sayang melalui pengamalan warisan
spiritual religi.
6. Menguatkan solidaritas beralaskan
pijakan iman dan adat istiadat luhur,
“nan kuriak kundi nan sirah sago,
nan baik budi nan indah baso”

48
Problematika Dakwah Hari ini dan Esok

7. Intensif menjauhi kehidupan materialistis,


“dahulu rabab nan batangkai kini
langgundi nan babungo, dahulu adat
nan bapakai kini pitih nan paguno”.
Setiap Muslim harus jeli ('arif) dalam
menangkap setiap pergeseran yang terjadi karena
perubahan zaman ini. Harus mampu menjaring
peluang-peluang yang ada, sehingga memiliki visi
jauh ke depan. "Laa tansa nashibaka
minaddunya", artinya "jangan sampai kamu
melupakan nasib/peranan kamu dalam percaturan
hidup dunia (Q.S. 28: 77).

LANGKAH-LANGKAH KEDEPAN
a. pembinaan human capital melalui
keluasan ruang gerak mendapatkan
pendidikan,
b. pembinaan generasi muda yang akan
mewarisi pimpinan berkualiti, memiliki
jati diri, padu dan lasak, integreted
inovatif.
c. Mengasaskan agama dan akhlak mulia
sebagai dasar pembinaan generasi muda.
d. Langkah drastik mencetak ilmuan Muslim
yang benar-benar beriman taqwa.
e. Pembinaan minda wawasan generasi muda
kedepan yang bersatu dengan akidah,
budaya dan bahasa bangsa.

49
Dampak Globalisasi Memasuki Alaf Baru

f. Secara sungguh-sungguh mewujudkan


masyarakat madani yang berteras kepada
prinsip keadilan (equity) sosial yang terang.
Sungguh suatu nikmat yang wajib disyukuri.
"Lain syakartum la adzidannakum", bila kamu
mampu menjaga nikmat Allah (syukur), niscaya
nikmat itu akan ditambah.
Disini peran yang amat crusial dari Agama
Islam.
WAllahu a'lam.

50

Anda mungkin juga menyukai