tujuan
tersebut
tampak
bahwa
arah
atau
orientasi
Siswa tidak mampu menggunakan buku teks secara efektif, mereka cenderung
mencatat kembali konsep-konsep yang sudah ada dalam buku teks, sehingga
menghabiskan banyak waktu dan pembelajaran menjadi tidak efisien. Siswa
cenderung tidak men unjukkan minat yang baik terhadap pelajaran matematika.
Motivasi belajar mereka tampak sangat rendah dapat dilihat dari hasil belajar yang
ditunjukkan oleh hasil ulangan yang masih tergolong rendah.
Akar-akar masalah di atas dapat diatasi dalam waktu yang segera dan
berlanjut dalam batas kewenangan, komitmen dan tanggung jawab guru. Oleh
karena itulah, guru perlu melakukan perbaikan pada proses pembelajaran yakni
dengan memperbaiki model pembelajaran.
Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dan membentuk sikap positif
siswa terhadap matematika adalah model pembelajaran berbasis masalah.
Pembelajaran
berdasarkan
masalah
membantu
siswa
mengembangkan
masalah,
mengorganisasikan
dan
menginvestigasi
masalah,
mendefinisikan
dan
mengorganisasikan
tugas
belajar
yang
c. Prinsip Reaksi
Prinsip reaksi yang dapat dikembangkan adalah peranan guru sebagai
pembimbing dan negosiator. Peran-peran tersebut dapat ditampilkan secara lisan
selama proses pendefinisian dan pengklarifikasian masalah.
d. Dampak Pembelajaran
Dampak pembelajaran adalah pemahaman tentang kaitan pengetahuan
dengan dunia nyata, dan bagaimana menggunakan pengetahuan dalam pemecahan
masalah kompleks.
e. Dampak Pengiring
Dampak pengiringnya adalah mempercepat pengembangan self-regulated
learning, menciptakan lingkungan kelas yang demokratis, dan efektif dalam
mengatasi keragaman siswa.
Pada tingkat paling mendasar, PBM dicirikan oleh siswa bekerja dalam
pasangan atau kelompok kecil untuk melakukan penyelidikan masalah-masalah
kehidupan nyata yang belum terdefinisi dengan baik. Perencanaan untuk PBM
seperti halnya dengan pembelajaran interaktif yang lain dimana pendekatan
berpusat pada siswa, membutuhkan supaya perencanaan yang lebih banyak dari
pembelajaran konvensional. Perencanaan guru ini memudahkan pelaksanaan fasefase PBM dan pencapaian tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Penetapan tujuan
Penetapan tujuan pembelajaran untuk PBM merupakan bagian penting
dalam perencanaan. PBM direncanakan untuk membantu mencapai tujuan-tujuan
seperti keterampilan intelektual dan keterampilan menyelidiki, memahami peran
orang dewasa, dan membantu siswa menjadi pebelajar yang mandiri. Beberapa
pembelajaran dalam model PBM mungkin diarahkan untuk mencapai semua
tujuan ini secara bersamaan. Bagaimanapun juga, kemungkinan guru akan
memberikan penekanan pada satu atau dua tujuan pada pembelajaran tertentu.
Merancang situasi masalah yang sesuai
PBM didasarkan pada anggapan dasar bahwa situasi teka-teki dan masalah
yang tidak terdefinisi secara ketat akan merangsang rasa ingin tahu siswa sehingga
melibatkan mereka pada inkuiri. Merancang situasi masalah yang sesuai atau
merencanakan cara-cara untuk memberikan kemudahan proses perencanaan
adalah tugas perencanaan yang penting bagi guru. Beberapa pengembang PBM
yakin bahwa siswa seharusnya memilki keleluasaan dalam mendefinisikan
masalah yang akan dipelajarinya, sebab proses ini akan menumbuhkan rasa
memiliki atas masalah tersebut. Sementara itu pengembang lain memberi bantuan
siswa mempertajam masalah-masalah yang terlebih dahulu diseleksi yang berasal
dari kurikulum sekolah dan peralatan yang cukup.
Situasi masalah yang baik harus memenuhi paling sedikit lima kriteria
penting. Pertama, masalah itu harus autentik. Ini berarti bahwa masalah harus
lebih berakar pada pengalaman dunia nyata siswa daripada berakar pada prinsip-
Tahap
Kegiatan Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran,
Tahap - 1
Guru
menjelaskan
memotivasi
logistik
siswa
yang
terlibat
dibutuhkan,
pada
aktivitas
Tahap 2
mengorganisasikan
belajar
Tahap 3
Membimbing penyelidikan
informasi
Tahap 4
pemecahan masalah.
Guru membantu siswa dalam merencanakan
Mengembangkan dan
yang
tugas
sesuai
belajar
yang
melaksanakan
10
Tahap 5
Guru
membantu
Menganalisis dan
mengevaluasi proses
mereka
pemecahan masalah
laksanakan.
dan
siswa
untuk
proses-proses
melakukan
yang
mereka
11
12
13
PE N UTU P
1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah diterapkan untuk membantu
siswa belajar dan memperoleh keterampilan pemecahan masalah dengan
melibatkan mereka dalam situasi masalah dalam kehidupan nyata.
2. Lingkungan belajar PBM ditandai dengan keterbukaan, siswa aktif
terlibat, dan atmosfir kebebasan intelektual.
3. Model pembelajaran berbasis masalah
dapat
digunakan
dalam