Anda di halaman 1dari 3

I.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada praktikum ini dilakukan sintesis isoamil alkohol dengan asam asetat
glasial. Hasil yang di dapat adalah Isoamil asetat yaitu ester yang beraroma pisang.
Cara kerja yang pertama adalah mencampurkan 18 ml isoamil alkohol + 24 ml asam
asetat glasial + 4 ml asam sulfat pekat sebagai katalis. Warna yang terbentuk pada
penambahan ( isoamil alcohol + asam asetat glasial terbentuk warna cokelat muda )
dan setelah pemambahan asam sulfat pekat ( warna yang terbentuk kembali lagi
menjadi warna keruh). Campuran tersebut dimasukkan ke dalam 100 ml labu bulat
refluk. Kemudian di refluks selama 1 jam, warna yang terbentuk pada proses ini yaitu
warna cokelat tua dan waktunya dimulai dari 07.30- 08.06 . Campuran yang semula
putih keruh setelah di refluks selama 1 jam telah berubah menjadi coklat tua.
Campuran yang telah di refluks dan didinginkan menghasilkan aroma pisang,
kemudian di pindahkan kecorong pemisah.Campuran ditambah aquades 65 ml hasil
bilasan dan dimasukkan corong pisah kemudian di gunjangkan selama 3 menit
( akan terbentuk 2 lapisan,lapisan atas berwarna ungu kecoklatan dan lapisan bawah
berwarna coklat bening).
Penambahan NaHCO3 dilakukan sebanyak 3 kali (ditambahkan NaHCO 3
sebanyak

33 ml + 33 ml NaCHO3 + dan penambahan NaCHO3 sebanyak 34

ml).Penambahan natrium karbonat yang pertama yaitu penambahan 33 ml dari


NaHCO3 5% kemudian di gunjangkan terdapat 2 lapisan (lapisan atas berwarna
coklat dan

buang lapisan bawah berwarna putih keruh). Penambahan natrium

karbonat yang ke dua yaitu Lapisan bawah dibuang dan lapisan atas ditambahkan 33
ml dari NaHCO3 kemudian di gunjangkan kembali. Terdapat 2 lapisan (lapisan atas
berwarna coklat dan buang lapisan bawah berwarna putih keruh).
Isoamil asetat di uji dengan lakmus dan di dapat hasil bahwa Isoamilasetat
masih asam ,selanjutnya Penambahan natrium karbonat yang ketiga yaitu 34 ml dari
NaHCO3

kemudian di gunjangkan kembali. Terdapat 2 lapisan (lapisan atas

berwarna coklat bening dan lapisan bawah berwarna putih keruh).Pada proses
penggunjangan akan terbentuk CO2 maka sesekali tutup corong pemisah dibuka untuk
mengeluarkan CO2 di dalam corong pemisah. Lapisan bawah dibuang dan taruh atas
di uji dengan lakmus. Hasil yang di dapat bahwa isoamil asetat telah basa. Langkah
selanjutnya adalah mengekstrak isoamil asetat dengan 25 ml akuades, guncangkan
sampai beberapa waktu ( terbentuk 2 lapisan, yang atas kuning kecoklatan dan lapisan

bawah putih keruh) .Lalu pisahkan lapisan atas dengan lapisan bawah.Selanjutnya
ditambahkan NaCl 5 ml, terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas berwarna cokelat bening
(kembali lagi) dan lapisan bawah putih keruh. Isoamil asetat yang bebas air perlu
ditambahkan NaSO4 (berwarna coklat tetapi

lebih bening) sebagai drying agent

untuk menghilangkan air dari isoamil asetat .Saring untuk mendapatkan filtrat isoamil
asetat. Proses terakhir adalah melakukan destilasi isoamil asetat dengan tujuan
memurnikan isoamil asetat. Isoamil asetat hasil destilasi dimasukkan dalam beker
glass dan ditutup rapat.Pada waktu 30 menit pertama telah di capai titik didih
isoamilasetat yaitu 134C - 141C. Destilasi selama 1,5 jam menghasilkan isoamil
asetat yang jernih 28,239 ml berbau pisang.
Waktu

Suhu (oC)

Tetesan

16.05 menit

90o

Pertama

29.21 menit

134o

36.49 menit

124o

Terakhir

Suhu awal tetesan 90o Pada waktu 16.05 menit. Pada saat distilasi,suhu distilasi naik turun
setelah itu suhu distilasi konstan pada 136o C.
Menghitung berat Teoritis :
CH3COOH + C5H11OH C7H14O2 + H2O
M:

0,4

0,166

R:

0,166

0,166

S:

Mol isoamil asetat = 0,166 mol


n = 0,166 mol
Mr = 148
M = n . Mr
= 0,166.148
= 24,568 gram
Dimana = 0,87 g/mL
=m/
= 24,568 / 0,87

0,166

0,166

0,166

0,166

= 28,239 mL
Maka % randemen

= berat ester yang dihasilkan / berat ester teoritis x 100 %


= 17,6 / 28,239 x 100 %
= 62,345 %

Anda mungkin juga menyukai