Bertaubat
Sangatlah besar dosa orang yang menunda-nunda taubat, atau yang sengaja berniat
melakukan dosa dengan alasan akan bertaubat kemudian diatas dosanya itu.
Kita memang tidak digalakkan melakukan perkara ini. Namun, kelemahan jiwa kita sebagai
manusia, kadangkala menjebak kita dalam perbuatan dosa yang sama hingga berkali-kali,
walaupun sudah bertaubat pada mulanya..
Apakah dalam keadaan sedemikian kita layak untuk bertaubat?
Bertaubat
Sebenarnya, Bertaubat HARUS DILAKUKAN. Meskipun terjadi berkali-kali, seperti
disebutkan dalam sebuah hadis qudsi, di mana Allah berfirman, Seorang hamba
melakukan dosa dan berdoa,
Ya Rabbi, aku telah melakukan dosa maka ampunilah aku.
Rabbnya berfirman, Hamba-Ku mengetahui bahawa dia mempunyai Rabb yang akan
mengampuni dan menghapus dosanya, maka Aku ampuni hamba-Ku itu
Kemudian waktu berjalan dan orang itu tetap seperti itu hingga masa yang telah ditentukan
Allah, hingga orang itu kembali melakukan dosa yang lain.
Orang itupun kembali berdoa, Ya Rabbi, aku kembali melakukan dosa, maka ampunilah
dosaku.
Allah berfirman, Hamba-Ku mengetahui bahawa dia mempunyai Rabb yang akan
mengampuni dan menghapus dosanya, maka Aku ampuni hamba-Ku itu
Kemudian waktu berjalan dan orang itu tetap seperti itu hingga masa yang telah ditentukan
Allah, hingga orang itu kembali melakukan dosa yang lain. Orang itupun kembali berdoa, Ya
Rabbi, aku kembali melakukan dosa, maka ampunilah dosaku.
Allah berfirman, Hamba-Ku mengetahui bahawa dia mempunyai Rabb yang akan
mengampuni dan menghapus dosanya, maka Aku ampuni hamba-Ku itu [Diriwayatkan
oleh al-Bukhari dan Muslim lihat: al-Lulu wa al-Marjan (1754) dan lihatlah: Fathul Baari
juz 13 hal. 46 dan setelahnya]
Ini fenomena biasa yang terjadi dimasa ini, dimana sentiasa berlaku tarikmenarik antara para pelaku dosa dan orang-orang yang bertaubat. Masingmasing bersenang hati menerima kehadiran kembali seseorang yang selama ini
berpisah dari mereka.
Orang-orang yang bertaubat senang menerima hadirnya pelaku dosa yang kembali bertaubat
atas dosa-dosanya. Begitu juga para pelaku dosa akan riang gembira menyambut orang soleh
yang kembali menggeluti dosa-dosa.
Oleh itu, banyak orang yang menjadi korban tarik- menarik itu. Banyak orang soleh yang
akhirnya terjebak dalam dosa, yang dari dosa itu dahulu dia pernah bertaubat.
Dan sayangnya, itu terjadi berkali-kali sepanjang hidupnya. Namun, selama dia ikhlas
bertaubat dan ingin memperbaiki diri, tak ada istilah pintu taubat tertutup baginya, selama
nyawa belum sampai di kerongkongan, atau matahari belum terbit dari arah barat.
Kita tidak berhak menunda-nunda taubat, dengan berpegang pada kemurahan Allah,
rahmat dan ampunan Allah. Allah memang Maha Pemurah, tetapi Allah juga Maha
Perkasa, Maha Hebat siksa-Nya. Kita harus sedar, bahawa maut boleh menjemput kita
bila bila masa sahaja.
APAKAH ALLAH MENERIMA TAUBAT SEORANG HAMBA, SETIAP KALI
BERDOSA KEMBALI BERTAUBAT, MESKIPUN HAL ITU BERULANG KALI?
enarures
Sampai kapan Allah memaafkan hambaNya yang berdosa, kalau bertaubat dan beristigfar dari
dosanya dan kembali melakukan dosa yang sama sekali lagi. Kemudian kembali (bertaubat),
beristigfar dan berdosa setelah beberapa waktu dengan dosa yang sama dan begitulah.
Maksud saya, apakah Allah Taal megampuninya atau hal itu termasuk tidak jujur kepada
Allah Tala. Apalagi kalau kembali lagi berbuat dosa dalam selang waktu sebentar akan tetapi
dia tidak meninggalkan istigfar?
Alhamdulillah
Allah Taala berfirman:
(
. ) :
136 ,135.
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri
sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa
lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan
perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari
Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di
dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal. SQ. Ali Imron: 135136.
Ibnu Katsir rahimahullah berkomentar: FimanNya Dan mereka tidak meneruskan perbuatan
kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Yakni mereka bertaubat dari dosanya dan kembali
kepada Allah dalam waktu dekat dan tidak melanjutkan kemaksiatan dan senantiasa
melepaskannya. Meskipun dosanya terulang dan mereka bertaubat (kembali). Tafsir Ibnu
Katsir, 1/408.
) :
( ....
2758 ) ( 7507)
kepadaNya. Syetan berkeinginan kalau seseorang hamba jatuh dalam keputusasaan agar
terhalangi dari taubat dan kembali (kepada-Nya).
Dikatakan kepada Hasan Al-Basri, Apakah salah satu diantara kami tidak merasa malu dari
Tuhan-Nya, memohon ampunan dari dosa-dosanya kemudian diulangi lagi, beristigfar
kemudian dialangi lagi? Beliau mengatakan, Syetan berharap kalau menang dari kamu
semua dengan ini, maka jangan bosa dengan istigfar. Silahkan melihat soal jawab no. 9231