Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS & PEMBAHASAN

Pro dan Kontra Pengembangan Karyawan


Dalam merekrut karyawan fresh graduate tentunya perusahaan menginginkan
kandidat karyawan yang berkompeten. Untuk mencapai hal itu perusahaan tentunya
memberikan pelatihan dan pengembangan terhadap fresh graduate. Ketika melakukan
kebijakan pelatihan dan pengembangan fresh graduate tersebut pastinya akan timbul
pro dan kontra dalam pelaksanaannya. Adapun ulasan pro dan kotranya adalah
sebagai berikut :
Pro :
1. Regenerasi
Pelatihan dan pengembangan lulusan baru (fresh graduate) ini
dimaksudkan agar dapat mempertahankan stabilitas performa perusahaan.
Perusahaan dalam hal ini memerlukan regenerasi tenaga kerja dari angkatan
tua ke angkatan muda. Memperkerjakan sekaligus melatih lulusan baru (fresh
graduate) merupakan salah satu cara untuk memiliki lingkungan dinamis dan
kreatif karena anak muda cenderung membawa ide baru dan unik.
2. Mudah dilatih
Lulusan baru (fresh graduate) memiliki kapabilitas untuk fokus
pekerjaan harian lebih tinggi meskipun mereka masih membutuhkan training
dan pengawasan. Mereka juga lebih mudah diarahkan dan dibimbing dalam
pekerjaan dibandingkan dengan para pekerja yang sudah berpengalaman yang
merasa sudah memiliki berbagai keahlian.
3. Melek teknologi
Kelebihan melatih dan mengembangkan lulusan baru (fresh graduate)
adalah mereka memiliki kemampuan teknologi lebih canggih terutama dengan
alat dan aplikasi teknologi terbaru dibandinkan dengan para pekerja yang tidak
mengikuti trend perkembangan jaman. Sebagai generasi melek computer,
mahasiswa

atau

lulusan

baru

memiliki

mengaplikasikan teknologi lebih cepat .

kemampuan

belajar

dan

4. Gaji yang Tidak Begitu Tinggi


Biaya yang harus dikeluarkan untuk memberinya gaji / salary tentunya
jauh lebih murah dibandingkan jika perusahaan merekrut tenaga kerja yang
lebih berpengalaman.

Kontra :
1. Biaya yang Mahal
Tidak jarang sebuah perusahaan akan merancang program-program
pelatihan yang kompleks dan terstruktur untuk meningkatkan skill lulusan
baru (fresh graduate) yang dimilikinya. Dan biasanya program-program
tersebut akan mengeluarkan banyak biaya.
2. Waktu yang Lama
Untuk membuat lulusan baru (fresh graduate) memiliki skil yang di
inginkan, tentunya dibutuhkan pelatihan yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Sehingga membutuhkan waktu yang relative lama.

Konsekuensi Kebijakan Regional Officer Development

Program ini dapat mengurangi pengangguran di sekitar perusahaan tersebut,


untuk putra putri daerah agar tidak perlu bersusah payah dan membuang
ongkos tranportasi untuk bekerja di luar daerah asal.

Membangun citra baik perusahaan di daerah tersebut, juga sebagai upaya


tanggung jawab bahwa perusahaan tersebut peduli dan memberikan manfaat
secara langsung kepada putra putri daerah maupun masyarakat.

Program regional officer development mungkin tidak sepenuhnya menutup


potensi pembajakan karyawan secara signifikan, tapi setidaknya program tersebut
bisa menguranginya karena dengan merekrut karyawan dari putra-putri daerah, hal
itu secara tidak langsung memberikan kenyamanan terhadap karyawan karena
tidak perlu jauh-jauh keluar kota dalam mencari pekerjaan sehingga karyawan bisa
tetap dekat keluarga yang berdampak kepada psikologis karyawan itu sendiri.

Dengan kondisi psikologis yang baik itulah yang otomatis membuat


karyawan betah dan bisa bersikap resisten terhadap tawaran pekerjaan dari
perusahaan lain. Program tersebut sebenarnya juga dipengaruhi oleh karyawan itu
sendiri, apabila karyawan yang bersangkutan memang ambisius dan mempunyai
prinsip money-oriented maka apabila ada perusahaan yang memberikan
penawaran lebih karyawan tersebut tetap akan tergiur.

Mengapa Mandiri perlu Mendirikan Learning Centre?

Setiap perusahaan pastinya menginginkan program pelatihan dan


pengembangan yang efektif untuk mengembangkan skill yang dimiliki
karyawannya. Seperti yang dilakukan PT. Bank Mandiri Tbk yang mendirikan
Mandiri University untuk melatih dan mengembangkan karywannya. Apa yang
dilakukan Mandiri bukannya tidak beralasan, selain untuk mengembangkan
karyawannya, maraknya pembajakan karyawan (hijacking) di bisnis perbankan
menjadi alasan utama Bank Mandiri mendirikan learning centrenya sendiri.
Langkah pendirian Mandiri University sangat memungkinan untuk
menghasilkan karyawan yang professional akan semakin besar. Tidak hanya akan
menghasilkan karyawan professional dari kalangannya sendiri, Mandiri juga
dapat merekrut lulusan baru (fresh graduate) dari luar yang belajar atau di latih di
Mandiri University tersebut. .
Dengan adanya Mandiri University pihak PT. Bank Mandiri tidak akan
bingung untuk menentukan program pelatihan dan pengembangannya. Dengan
kata lain pelatihan dan pengembangan karyawan seperti In House Training,
Degree Training dan Non-Degree Training dapat dilakukan di satu lingkungan
yang masih berkaitan dengan lingkungan/budaya PT. Bank Mandiri tersebut.
Mandiri University secara otomatis menjadi lembaga pelatihan dan
pengembangan jangka panjang yang dimiliki PT. Bank Mandiri, sehingga Bank
Mandiri tidak perlu menggunakan pihak ketiga dalam melakukan pelatihan dan
pengembangan karyawannya.

Anda mungkin juga menyukai