Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN INFEKSI RUMAH SAKIT

TAHUN 2014 (Januari- Juni 2014)


1. PENDAHULUAN
Terjangkitnya infeksi Rumah Sakit dan fasilitas kesehatan/HAIs (Hospital
Aquired Infections), artinya infeksi yang terjadi dirumah sakit. Hal ini
berimplikasi sangat luas menimbulkan masalah bagi penderita dan dapat
merugikan nama baik rumah sakit.
Sebagai sebuah penyakit yang berdiri sendiri (terlepas dari keterkaitan
penyakit dasar) yang muncul sebagai akibat tindakan medis dan asuhan
keperawatan yang dilakukan baik sesuai SPO atau pun tidak, maka infeksi
nosokomial dapat mempengaruhi morbiditas dan mortalitas penyakit dasar.
Akibat lain adalah hari rawat yang lebih panjang dan itu berarti perlu adanya
tambahan biaya sedangkan bagi rumah sakit dapat memberikan kesan
kurang baik terhadap pencegahan infeksi yang merupakan indikator
keselamatan pasien rumah sakit.
2. PENGORGANISASIAN
Berdasar pada SK Direktur Utama Rumah sakit Paru Dr. M. Partowidigdo No:
KP.02.0711/5094/2012

Tentang

Pembentukan

Panitia

Pencegahan

dan

Pengendalian Infeksi (PPI) Rumah Sakit Paru dr. M. Partowidigo tanggal 11


Juli 2012 bahwa PPIRS berbentuk Panitia Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi Rumah Sakit, terdiri dari berbagai unit terkait yang bertanggung
jawab kepada Direktur Medik dan Keperawatan. Kemudian untuk operasional,
ada Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit yang terdiri dari
unsur perawat (IPCN =Infection prevention control nurse dan IPCLN=
Infection prevention control link nurse)
PPIRS mempunyai peran penting dalam rangka memberikan pelayanan yan
berkualitas terhadap pasien, baik langsung ataupun tidak langsung. Memberi
pengertian dan tambahan wawasan terhadap pasien dan pengunjungnya
tentang

perkembangan

penyakit

dan

mempengaruhi tingkat kesembuhan pasien.


Kendala yang dihadapi :

kuman

setidaknya

akan

1. Dalam perjalan kinerjanya PPIRS masih menghadapi beberapa kendala antar


lain belum ditetapkannya IPCN yang fulltime sehingga banyak hal yang
tidak

tergarap

antara

lainnya

adalah

pekerjaan

dilakukakan secara kontinyu dan berkesinambungan.


2. Beberapa kerjasama yang semestinya di lakukan
menjadi tidak dapat dilakukan contohnya

survey

yang

harus

dengan unit lainnya

mendisain sebuah ruangan

seharusnya melibatkan unsur PPIRS untuk memberikan masukan kepada


tim/unit/pihak yang melaksanakan

pembangunan sehingga dapat sesuai

atau paling tidak mendekati kaidah PPI


3. Masukan PPIRS tidak bisa langsung dilaksanakan mengingat keadaan, iklim
dan cuaca, biaya yang belum teranggarkan dan lain-lain
4. Petugas IPCN belum purna waktu, masih diberi tugas merangkap
Harapan-harapan
1. Masukan dari PPI untuk keselamatan pasien dan keselamatan pekerja dapat
diperhatikan oleh seluruh pegawai dan pengambil keputusan.
2. Semua kendala saat ini dapat dihilangkan pada tahun ini.
3. PPIRS kedepan bisa memberikan kontribusi yang baik untuk peningkatan
mutu layanan di RSPG Cisarua Bogor dan bisa berkolaborasi dengan unit
yang

lain

untuk

kemajuan

mewujudkan mayarakat

RSPG

dan

akhirnya

berpartisipasi

dalam

Indonesia yang berkualitas, Sehat dan Mandiri

sehingga usia harapan hidup akan lebih baik.


4. Petugas PPI / IPCN dapat bertugas secara purna waktu dengan jumlah tenga
sesuai dengan kapasitas tempat tidur yaitu 1:100 TT.

Anda mungkin juga menyukai