STOMA CARE
Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Praktek Blajar Klinik
Disusun Oleh :
MUHAMMAD SHODIQIN SURIANATA
012012032
Pokok Bahasan
: Stoma care
:
1.
2.
3.
4.
5.
Waktu
Tempat
: 1 X 20 Menit
: Ruang kana lantai II bedah umum kamar 1 bad 3
Sasaran
I.
Pengertian kolostomi
Pengertian stoma care
Tujuan stoma care
Alat dan bahan perawatan stoma
Cara perawatan stoma
: Keluarga Tn. G
II.
pada
pasien
dengan
kolostomi.
III.
IV.
benar.
Materi Penyuluhan
1. Pengertian Perawatan Stoma.
2. Tujuan perawatan stoma
3. Alat alat yang digunakan untuk perawatan stoma.
4. Berapa kali sehari perawatan stoma dilakukan.
5. Komplikasi yang terjadi bila perawatan stoma tidak dilakukan dengan benar
Sasaran
Keluarga dan Pasien yang di kolostomi
V.
Kegiatan Penyuluhan
PEMBUKA ( 5 menit )
Penyuluh
Memberi salam
Peserta
Menjawab salam
Apersepsi
Menyimak
INTI ( 10 menit )
Penyuluh
Menjelaskan materi
Peserta
Memperhatikan
PENUTUP ( 5 menit )
VI.
VII.
VIII.
IX.
Penyuluh
Merangkum materi
Peserta
Memperhatikan
Evaluasi kegiatan
Menyimak
Salam penutup
Menjawab
Kunci Jawaban
1. Pengertian stoma care
Lampiran
Materi penyuluhan kolostomi
A. Pengertian
Sebuah lubang buatan yang dibuat oleh dokter ahli bedah pada dinding abdomen untuk
mengeluarkan feses (M. Bouwhizen, 1991)
Pembuatan lubang sementara atau permanen dari usus besar melalui dinding perut untuk
mengeluarkan feses (Randy,1987)
Lubang yang dibuat melalui dinding abdomen kedalam kolon iliaka untuk mengeluarkan
feses (Evelyn, 1991, Pearce,1993)
B. Jenis-jenis Kolostomi
Kolostomi dibuat berdasarkan berbagai indikasi dan tujuan tertentu, sehingga jenisnya ada
beberapa macam tergantung dari kebutuhan pasien. Kolostomi dapat dibuat secara permanen
maupun sementara
1. Kolostomi permenen
Pembuatan kolostomi permanen biasanya dilakukan apabila pasien sudah tidak
memungkinkan untuk defekasi secara normal karena adanya keganasan, perlengketan atau
pengangkatan kolon sigmoid atau rektum sehingga tidak memungkinkan feses keluar melalui
anus. Kolostomi permanen biasanya berupa kolostomi single barel (dengan satu ujung
lubang)
2. Kolostomi temporer/sementara
Pembuatan kolostomi biasanay untuk tujuan dekompresi kolon atau untuk mengalirkan
feses sementara dan kemudian kolon akan dikembalikan seperti semula dan abdomen ditutup
kembali. Kolostomi temporer inimenpunyai dua ujung lubang yang dikeluarkan melalui
abdomen yang disebut kolostomi double barrel.
Lubang kolostomi yang muncul dipermukaan abdomen berupa mukosa kemerahan yang
disebut STOMA. Pada minggu pertama pot kolostomi biasanya masih terjasi pembengkakan
sehingga stoma tampak membesar.
Pasien dengan pemasangan kolostomi biasanya disertai dengan tindakan laparatomi
(pembukaan diding abdomen). Luka laparatomi sangat beresiko mengalami infeksi karena
letaknya bersebelahan denga lubang stoma yang kemunglinan banyak mengeluarkan feses yang
dapat mengkontaminasi luka.
Kantong/bag harus segera diganti dengankantong yang baru jika telah terisi feses atau jika
kantong bocor dan feses cair mengotori abdomen. Juga harus dipertahankan kulit di sekitar stoma
tetap kering, penting untuk menghindari terjadinya iritasi pada kulit dan untuk kenyamanan
pasien.
Kulit sekitar stoma yang mengalami iritasi harus segera diberi zalf/salep atau segera
konsultsikan pada dokter ahli. Pada pasien yang alergi mungli perlu dipikirkan untu modifikasi
kantong agar kulit tidak teriritasi.
C. Komplikasi Kolostomi
1. Obtruksi/penyumbatan
Penyumbatn dapat disebabakan oleh adanya perlengketan usus atau adanya pengerasan
feses yang sulit dikeluarkan. Untuk menghindari terjadinya sumbatan, pasien perlu dilakukan
irigasi kolostomi secara teratur. Pada pasien dengan kolostomi permanen tindakan irigasi
perlu diajarkan agar pasien dapat melakukannya sensiri di rumah.
2. Infeksi
3. Retraksi stoma/mengkerut
Stoma menglami pengikatan karena kantong kolostomi yang terlalu sempit dan juga
karena adanya jaringan scar yang terbentuk di sekitar stoma yang mengalami pengkerutan.
4. Prolap pada stoma
Terjadi karena kelemahan otot abdomen atau karen fiksasi struktur penyokong stoma
yang kurang adekuat pada saat pembedahan.
5. Perdarahan.