Disusun Oleh :
Muhammad Shodiqin Surianata
NIM. 012012032
I.
PENGKAJIAN
A. PENGUMPULAN DATA :
1. IDENTITAS KLIEN
Nama (Inisial)
Tempat tanggal lahir/Umur
Jenis kelamin
Status perkawina
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
:
:
:
:
:
:
:
:
Ny. T
44 tahun
Wanita
Menikah
Islam
SMA
IRT
Jl. Citepus I RT 03 RW 05 Kel. Pajajaran
Kec. Cicendo Kota Bandung
Tanggal masuk RS
: 09 Maret 2015
Tanggal pengkajian
: 15 April 2015
No. Medrec
: 0001273063
Diagnosa medic
: Dermatofibrosarkoma
Golongan darah
: O
tidak terobati, klien mengatakan nyeri yang sangat disertai perdarahan itu muncul
ketika sedang melakukan aktifitas dan dirasakan terus menerus, di perkirakan
skala nyeri klien pada saat itu 10 dari rentang 0 - 10 dan di sertai perdarahan
sekitar 50 cc jika di takar, Pada tanggal 20 Februari 2015 klien di bawa ke RSUD
Kota Cirebon namun klien hanya di beri transfuse darah dan analgetik. Pada
tanggal 9 Maret 2015 klien di rujuk ke RSHS dengan alasan RS tersebut tidak
memiliki alat yang cukup untuk menangani klien. Pada saat dilakukan pengkajian
pada tanggal 15 April 2015 klien mengatakan nyeri di sekitar luka post op area
punggung skala nyeri klien 8 dari rentang 0 - 10 nyeri dirasakan jika klien
bergerak atau merubah posisi, terdapat luka post op pengangkatan jaringan di
sekitar area punggung dengan panjang 15 cm luka tertutup kasa dan paha sekitar
20 cm luka tertutup kasa dan terbalut kasa elastis.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Pada tahun 2012 klien mengatakan terdapat benjolan di sekitar punggungnya dan
semakin membesar, pada tanggal 07 Mei 2013 klien mengatakan melakukan
tindakan oprasi pertama pengangkatan benjolan di punggung namun setelah
beberapa bulan benjolan tersebut muncul kembali di bawah luka post oprasinya
dengan ukuran yang lebih bersar dan seperti bergerak gerak. Klien mengatakan
tidak memiliki riwayat penyakit jantung atau tekanan darah tinggi, klien
mengatakan pola makan klien lebih di dominasi oleh makanan instan dan
mengandung MSG.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan tidak ada penyakit yang diturunkan dari orang tuanya seperti
diabetes mellitus, jantung dan hipertensi
3. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum
Kesadaran
: Compos Mentis
Nilai GCS
: 15 E4 M6 V5
b. Tanda - tanda Vital
Tekanan Darah : 130/60 MmHg
Nadi
: 97 X/Menit
Respirasi
: 26 X/Menit
Suhu
: 37 0C
c. System Integumen
Saat di inspeksi rambut bersih agak sedikit berrminyak, warna rambut hitam lurus,
kuku klien agak panjang, warna kulit sawo matang, terdapat luka post op area
punggung sepanjang 20 cm tertutup kasa serta pada kanan sepanjang 15 cm
tertutup kasa dan terbalut kasa elastis saat di palpasi tidak tedapat nyeri tekan,
tidak terdapat masa tonjolan pada area ekstermitas atas dan bawah, tidak terdapat
oedema pada area ekstermitas, IV line terpasang pada area ekstermitas kanan
dengan cairan NaCl 0,9 % dan tetesan 20 gtt/ menit.
d. System Kardio Vaskuler
Saat di inspeksi tidak terdapat sianosis diarea perifer, tidak terdapat peningkatan
JPV dan saat dipalpasi nadi klien kuat N : 97 X/Menit dengan Frekuensi regular
Tekanan darah : 130/60 MmHg, CRT : Kembali kurang dari 3 detik, saat
dilakukan auskultasi bunyi jantung di ICS 4 terdengar lup dan di ICS 2 terdengar
dup bunyi jantung jelas dan jernih.
e. System Respirasi
Saat di inspeksi tidak terdapat pergerakan otot tambahan saat menarik nafas, tidak
retdapat sumbatan di area lubang hidung, tidak terdapat pembengkakan pada area
sinus, saat di auskultasi suara paru nafas terdengar bronkho vesikuler RR : 26
X/Menit.
f. System Gastro Intestinal
Saat di inspeksi warna bibir merah muda, tidak terdapat lesi, mukosa bibir kering,
gigi terdapat yang tanggal pada beberapa bagian, tidak terdapat perdarahan pada
area gusi, asupan nutrisi klien baik dengan makan habis 1 porsi dengan diet TKTP.
g. System Resproduksi.
Kilen mengatakan haidnya teratur dengan siklus 7 hari per bulan.
h. System persyarafan
I.
Nervus Olvaktorius
Fungsi penciuman klien baik di buktikan dengan klien dapat membedakan
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.
VIII.
IX.
X.
XI.
Nervus Vestibulocochlearis
Bicara klien jelas dengan intonasi yang teratur dan dapat di mengerti.
Nervus Glosovaringeus.
Uvula terdapat ditengah, tidak terdapat pembengkakan pada tonsil, fungsi
pengecapan klien baik, tidak terasa sakit saat menelan.
Nervus Vagus
Fungsi menelan klien baik, tidak terasa sakit saat menelan.
Nervus Aksesorius
Klien dapat menoleh kekana dan kekiri, kekuatan otot leher klien baik, klien
dapat menggerakan bahu ke atas dan ke bawah dan dapat melawan tahana
pada bahu klien.
XII.
Nervus Hipoglosus
Warna lidah klien putih, klien dapat menggerakan lidah kesegala arah.
i. System Mukuloskeletal
Kekuatan otot ekstermitas atas klien baik dengan nilai 5 : 5
Kekuatan otot ekstermitas bawah klien baik dengan nilai 5 : 5
ROM pasif
Tidak terdapat oedema pada area ekstermitas.
j. System Haemopoetik
Klen tidak memilikialergi terhap makanan atau pada obat - obatan.
k. System Endokrin
Tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid dan para thyroid.
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Nama/ inisial : Ny. T
Usia
: 44 Tahun
No
1
Jenis Pemeriksaan
HEMATOLOGI
Nilai Rujukan
10.5
31
P : 35 - 47 %
8.900
4.03
P : 3.6 - 5.8
Hematologi 8 Parameter
Hemoglobin
Hematocrit
Lekosit
Eritrosit
Trombosit
Index Eritrosit
MCV
MCH
MCHC
398.000
76.2
26.1
34.2
a. Data Psiko
Status emosi klien stabil, saat di kaji klien bersikap sabar dan menerima
keadaannya.
Konsep Diri :
- Peran
Jenis
o
1
Sebelum sakit
Sesudah sakit
Nutrisi
a.
Makan
Frekuensi
3 x/hari
Nasi dan lauk pauk
Jenis
Tidak ada
Keluhan
Tidak ada
3 x/hari
Diet TKTP
Tidak ada
Tidak ada
Pantangan/ alergi
5 8 gelas / hari
b.
8 10 gelas / hari
Minum
Frekuensi
Jenis
Pantangan
Air putih
Air putih
Tidak ada
Tidak ada
Eliminasi
a.
BAB
1 x/hari
Frekuensi
Lembek
Konsistensi
Warna
b.
BAK
6 x/hari
Frekuensi
Kuning jernih
Warna
Kesulitan
3
keras
Coklat khas feses
4 7 x/hari
Kuning jernih
Tidak ada
Istirahat tidur
a.
Tidak ada
jarang
Tidur malam
4 jam
2 3 jam
3 jam
2 jam
Mandi
1 x/hari
1 x/hari di seka
Sikat gigi
2 x/hari
1 x/hari
Cuci rambut
3 hari 1x
4 hari 1x
IRT
Tidak ada
b.
Tidur siang
Personal hygiene
Aktivitas
B.
Dosis
3 x 2 ml
2 x 1 gr
3 x 2 ml
20 gtt/ menit
ANALISA DATA
Rute
IV
IV
IV
IV
Data
DS :
disayat-sayat
menurut klien apabila
sedang timbul rasa nyeri
tersebut biasanya klien
tidak bisa tidur
Etiologi
Luka akibat pembedahan
Masalah
Nyeri akut
Merangsang pengeluaran
histamin,bradikinin, asetikolin di saraf
perifer
DO:
Cortex serebri
kaki
luka area punggung
tertutup kasa dan paha
tertutup kasa dan di balut
kasa elastis
Skala nyeri klien 8 dari
rentang 0 10
Klien terlitat meringis
Klien beraha pada posisi
Nyeri di persepsikan
Nyeri akut
Kulit rusak
DO:
Luka tertutup
Resiko infeksi
paha 15 cm
Luak tertutup kasa pada
Masuknya mikroorganisme
Resiko infeksi
kasa elastis
Terdapat kemerahan di
sekitar area luka.
DS : DO:
Kerusakan intregritas
kulit
pengangkatan jaringan
area punggung 20 cm
dan paha 15 cm
Kulit paha di cangkokan
pada punggung
Luak tertutup kasa pada
II.
III.
Setelah dilakukan
INTERVENSI
1. Pantau lokasi nyeri,
karakteristik,
terputusnya
keperawatan selama
RASIONAL
1. untuk mengetahui
tingkat nyeri
kontinuitas jaringan.
frekuensi, kualitas,
DS :
pasien berkurang
tingkat keparahan
klien mengeluh
dapat memperparah
kenyamanan
pungung dan
meningkat
kala nyeri
paha seperti
3 5 dari rentang
wensi, karakteristik
(0 10) sehingga
nyeri, kwalitas
klien nyaman
tersebut biasanya
untuk tidur
Klien dapat
timbulnya nyeri
nyerinya
Level nyeri
berkurang
Setelah dilakukan
area punggung
intervensi
dan kaki
luka area
keperawatan Klien
paha tertutup
kasa dan di balut
kasa elastis
Skala nyeri klien
8 dari rentang 0
10
Klien terlitat
meringis
Klien beraha
pada posisi duduk
saat nyeri timbul
dan terlihat hati
hati saat bergerak
beberapa
derajat,perubahan
lokasi/karakter/in
tensitas nyeri
dapat
mengindikasikan
terjadinya
komplikasi
3. suhu berubah dan
gerakan udara
%, tutup dengan
dapat
perban
menyebabkan
nyeri hebat pada
mengatakan nyeri
punggung
tertutup kasa dan
mengontrol rasa
tidur
DO:
2. nyeri hampir
komprehensif
mengenai,lokasi,frek
nyeri
2. observasi secara
berkurang menjadi
disayat-sayat
menurut klien
apabila sedang
Tingkat
berkurang
Skala nyeri 3 5
dari skala 0 -10.
pemajanan ujung
4. kolaborasi dengan
saraf
4. metode IV sering
di gunakan pada
pemberian terapi
awal untuk
analgetik
memaksimalkan
5. ajarkan tehnik
distraksi dengan
nafas dalam dan
bimbingan imajinasi
5.
efek obat
untuk membantu
mengurangi
konsentrasi nyeri
Resiko infeksi
Setelah dilakukan
keperawatan selama
pengangkatan
3x 24 jam
jaringan.
pasien tidak
DS :
mengalami
klien mengatakan
gatal di sekitar
hasil:
area luka
klien mengatakan
belum dilakukan
infeksi
Menunjukkan
kemampuan untuk
tindakan
pencucian luka.
Terdapat luka
post op area
punggung 20
cm dan paha 15
cm
Luak tertutup
kasa pada bagian
punggung dan
paha tertutup
pemberian nutrisi
timbulnya infeksi
Jumlah leukosit
memberikan
yang adekuat
2. kalori dan protein
di perlukan untuk
mempertahankan
berat badan dan
kebutuhan
metabolik dan
penyembuhan
3. untuk
3. jelaskan kepada
klien dan keluarga
mengenai diet
meningkatkan
partisipasi klien
dan keluarga
dalam perawatan
dalam batas
dan dapat
normal
Status imun,
memperbaiki
pemasukan
4. mencegah
gastrointestinal,
4. lakukan perawatan
terjadinya infeksi
dalam batas
dan mempercepat
normal
steril
penyembuhan
genitourinaria
luka
5. mencegah
1. untuk
intake nutrisi
mencegah
DO:
1. monitoring
elastis
Terdapat
5. kolaborasi dengan
terjadinya infeksi
kemerahan di
pemberian antibiotik
6. kolaborasi dengan
Setelah dilakukan
kulit berhubungan
tindakan keperawatan
1. Anjurkan pasien
untuk
membuat
kebutuhan nutrisi
individu
berdasarkan BB
dan cedera area
permukaan tubuh
1. Untuk
mengurangi
dengan tindakan
selama 7 x 24 jam
menggunakan
pembedahan.
kerusakan integritas
pakaian yang
DS : -
jaringan pasien
DO:
teratasi dengan
Terdapat luka
post op
pengangkatan
jaringan area
tanda Infeksi
Ketebalan dan
tekstur jaringan
cm dan paha 15
normal
Menunjukan
berulang
Menunjukan
cangkokan pada
punggung
Luak tertutup
kasa pada bagian
punggung dan
paha tertutup
kriteria hasil:
punggung 20
cm
Kulit paha di
longgar
2. Jaga kulit agar
kering
3. Monitor kulit
akan adanya
kemerahan
terjadinya proses
elastis
penyembuhan luka
6.
Observasi luka
karakteristik luka
lokasi, dimensi,
kedalaman luka,
karakteristik,war
na cairan,
granulasi,
jaringan
nekrotik, tandatanda infeksi
lokal, formasi
traktus
7. Ajarkan pada
7. Agar keluarga
dapat mencegah
terjadinya
perburukan luka
8. Untuk
memberikan
pemenuhan
keluarga
nutrisi pada
tentang luka
penyembuhan
dan perawatan
luka
8. Kolaborasi ahli
gizi pemberian
luka
9. Mencegah
terjadinya
perburukan pada
diet TKTP
luka
10. Agar tidak
mengganggu
pertautan
9. Lakukan tehnik
perawatan luka
dengan steril
10. Berikan posisi
yang
mengurangi
tekanan pada
luka
jaringan.