ET
Umur :
Pekerjaan : karyawan RSIJ
Alamat : komplek pertamina tugu blok H
RT 002 RW 016
Agama : islam
Masuk RS : 31 mei 2014
Dokter yang merawat: dr. Susilawati,
SpOG
Anamnesis
Keluha
n
utama
Keluar flek
Riwaya
t
penya
kit
sekara
ng
Pasien G3P1AI
hamil 9 minggu
datang ke RS
dengan keluhan
keluar flek-flek
berwarna merah
sejak pukul 13.00,
mules hilang
timbul sejak
semalam
Riwayat pengobatan
OS mengkonsumsi obat
antikoagulan, konsumsi obat
dihentikan pada tanggal
23/5/14
Riwayat alergi : nalgesta
Riwayat penyakit
dahulu
23/5/14 datang ke RS
dengan keluhan yang sama
diberikan terapi duphaston
2x1 dengan diagnosis :
sus.BO
Asma
SLE
APS
Riwayat operasi :
Inpaksi,cystitis
Riwayat
persalinan
G3P1A1
NO
Temp penolo
at
ng
bersal
in
tahu
n
aterm
Jenis
persalina
n
penyu jk
lit
RSIJ CP dokter
2008
aterm
SC
letsu
BO
2010
ini
Spontan
Lk
Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital
TD 120/80 mmHg
Keadaan Umum :
Baik
Kesadaran :
CM
Nadi 82x/menit
Suhu 36,7 C
Pernapasan
18x/menit
STATUS
GENERALIS
Kepala
: Normocephal
tanggal
Tindakan
Terapi
31/5/14
Cefixime 2x200
gr
31/5/14
pukul
21.00
Cefixime 2x200
gr
Paracetamol
3x500 g
Methergin 3x1
Laporan kuretase :
Tindakan dimulai, OS dalam
anastesi umum posisi litotomi
Dilakukan tindakan aseptik dan
antiseptik pada daerah vulva dan
sekitarnya
Dilakukan pemasangan spekulum
Sondose portio OUI tidak bisa
terbuka
Dilakukan businasi
Dengan sendok kuret dikeluarkan
jaringan dan sisa konsepsi 25 cc,
jaringan di PA
Diyakini cavum kosong dan
perdarahan sudah berhenti portio
FOLLOW UP
PASIEN
Tanggal
30-05-2014
TAK
TD : 120/80
N : 80x/mnt
RR : 20x/mnt
S : 36,8C
G3P1A1 H 10
mg dengan BO
Pemasangan
laminaria
Cefixime 2x1
31-05-2014
TAK
TD : 120/90
mmHg
N: 84x/mnt
RR : 22x/mnt
S : 36,9C
P1 A2 Post
kuretase
Cefixime 2x1
Asam mefenamat
3x1
Methergin 3x1
Aff kasa besok
pagi
1-06-2014
TAK
TD : 120/80
mmHg
N: 76x/mnt
RR : 18x/mnt
S : 36,9C
P1 A2 Post
kuretase
Cefixime 2x1
Asam mefenamat
3x1
Methergin 3x1
Boleh pulang
Blighted ovum
(Kehamilan anembrionik)
kehamilan patologi mudigah tidak
terbentuk sejak awal walaupun kantong
gestasi tetap terbentuk.
kantung kuning telur juga tidak terbentuk
pada saat ovum yang sudah dibuahi
menempel ke dinding uterus tetapi
embrio tidak berkembang. Sel-sel
berkembang membentuk kantong
kehamilan tidak membentuk embrio itu
sendiri.
ETIOLOGI
Penyebab 50% keguguran trimester pertama
Akibat dari masalah kromosom
Tubuh wanita mengenali kromosom
abnormal pada janin dan secara alami tidak
mencoba untuk melanjutkan kehamilan
karena janin tidak akan berkembang
menjadi bayi yang sehat
Hal ini dapat disebabkan oleh pembelahan
sel abnormal, atau kualitas sperma atau
ovum yang buruk.
DIAGNOSIS
Ditegakan pada usia kehamilan 7-8 minggu
Pada pemeriksaan USG didapatkan kantong gestasi
tidak berkembang atau pada diameter 2,5 cm yang
tidak disertai dengan adanya gambaran mudigah.
Pada saat USG pertama didapatkan gambar
kantong gestasi kosong, perlu dilakukan evaluasi
USG 2 minggu kemudian.
Jika tetap tidak di jumpai struktur mudigah atau
kantong kuning telur dan diameter kantong gestasi
sudah mencbapai 25 mm kehamilan
anembrionik.
Sindrom antifosfolipid
ditandai oleh manifestasi
klinik trombosis (vena atau
arterial) dan kehilangan janin
berulang
Spectrum gangguan
kehamilan karena APS sangat
luas, mulai dari keguguran
berulang pada trimester
pertama sampai
pertumbuhan janin
terhambat atau kematian
janin pada trimester kedua
atau ketiga
Mayoritas keguguran (94 %)
pada perempuan dengan APS
ETIOLOGI
Belum diketahui pasti kemungkinan
besar adalah bahwa efeknya
multifactor.
Mekanisme in vivo terjadinya
thrombosis dan kehilangan janin
(keguguran,kematian janin dalam
kandungan) pada pasien dengan
sindrom antifosfolipid masih belum
jelas, meskipun beberapa jalur
pathogenesis yang potensial telah
TERAPI
Terapi utama sindrom antifosfolipid
pada kehamilan adalah
antikoagulannamun tidak
diindikasikan pada keadaan tanpa
adanya manifestasi klinik yang
bermakana. Oleh karena itu :
Pasien hamil dengan riwayat multiple
kehilangan janin pada awal
kehamilan atau 1/ Lebih kehilangan
janin pada akhir kehamilan, kematian
janin dalam kandungan, preeklamsia
atau solusio plasenta mendapat
aspirin ditambah dosis rendah sampai
menengah unfractionated heparin
(UFH) atau low molecular weight
heparin (LMWH)
tanpa ada riwayat kehilangan janin
atau tromboemboli vena maka
direkomendasikan untuk surveilans,
dosis rendah profilaksis UFH atau
LMWH dan aspirin dosis rendah 75-