Anda di halaman 1dari 4

Mayer-Gross dalam Maramis (1998) membagi waham dalam 2 kelompok,

yaitu primer dan sekunder.

Waham primer timbul secara tidak logis sama sekali, tanpa penyebab apa-apa dari luar.
Menurur Mayer-Gross hal ini hampir patognomonis buat skizofrenia. Umpamanya istrinya
sedang berbuat serong sebab ia melihat seekor cicak berjalan dan berhenti dua kali, atau seorang
penderita berkata dunia akan kiamat sebab ia melihat seekor anjing mengangkat kaki terhadap
sebatang pohin untuk kencing.
Waham sekunder biasanya logis kedengarannya dapat diikuti dan merupakan cara bagi
penderita untuk menerangkan gejala-gejala skizofrenia lain. Waham dinamakan menurut
isinya :waham kebesaran atau ekspansif, waham nihilistik, waham kejaran, waham sindiran,
waham dosa, dan sebagainya.

A. Jenis-Jenis Waham
adapun jenis-jenis waham menurut Marasmis, stuart and sundeen ( 1998) dan Keliat
(1998) waham terbagi atas beberapa jenis, yaitu:
a. Waham agama : keyakinan klien terhjadap suatu agama secara berlebihan diucapkan
beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
b. Waham kebesaran : klien yakin secara berlebihan bahwa ia memiliki kebesaran atau
kekuatan khusus diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
c. Waham somatic : klien meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya teganggu dan
terserang penyakit, diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
d. Waham curiga : kecurigaan yang berlebihan dan tidak rasional dimana klien yakin bahwa
ada seseorang atau kelompok orang yang berusaha merugikan atau mencurigai dirinya,
diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
e. Waham nihilistic : klien yakin bahwa dirinya sudah ridak ada di dunia atau sudah
meninggal, diucapkan beulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
f. Waham bizar
1. Sisip pikir : klien yakin ada ide pikiran orang lain yang dsisipkan di dalam pikiran
yang disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan
2. Siar pikir : klien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan walaupun
dia tidak menyatakan kepada orang tersebut, diucapkan beulang kali tetapi tidak
sesuai dengan kenyataan.
3. Kontrol pikir : klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar.

waham sekunder biasanya logis kedengarannya, dapat diikuti dan merupakan


cara untuk menerangkan gejala-gejala skizofrenia lain, waham dinamakan menurut
isinya, salah satunya adalah waham kebesaran.

c.

Eugen Bleuler

Penggunaan istilah Skizofrenia menonjolkan gejala utama penyakit ini yaitu jiwa
yang terpecah belah, adanya keretakan atau disharmoni antara proses berfikir,
perasaan dan perbuatan. Bleuler membagi gejala Skizofrenia menjadi 2 kelompok
yaitu gejala primer (gaangguan proses pikiran, gangguan emosi, gangguan
kemauan dan otisme) gejala sekunder (waham, halusinasi dan gejala katatonik atau
gangguan psikomotorik yang lain).

1.

Gejala Primer

a.

Gangguan proses pikir (bentuk, langkah dan isi pikiran). Yang paling

menonjol adalah gangguan asosiasi dan terjadi inkoherensi


b.

Gangguan afek emosi

Terjadi kedangkalan afek-emosi

Paramimi dan paratimi (incongruity of affect / inadekuat)

Emosi dan afek serta ekspresinya tidak mempunyai satu kesatuan

Emosi berlebihan

Hilangnya kemampuan untuk mengadakan hubungan emosi yang


baik

c.

Gangguan kemauan

Terjadi kelemahan kemauan

Perilaku Negativisme atas permintaan

Otomatisme : merasa pikiran/perbuatannya dipengaruhi oleh orang lain

d.

Gejala Psikomotor

Stupor atau hiperkinesia, logorea dan neologisme

Stereotipi

Katelepsi : mempertahankan posisi tubuh dalam waktu yang lama

Echolalia dan Echopraxia

2.

Gejala sekunder

a. Delusi
b. Halusinasi
c. Cara bicara/berfikir yang tidak teratur
d. Perilaku negatif, misalkan: kasar, kurang termotifasi, muram, perhatian
menurun.

Anda mungkin juga menyukai