Anda di halaman 1dari 4

PTCA adalah merupakan kependekan dari Percutaneus Transluminal Coronary

Angioplasty. Percutaneus yaitu prosedur memasukkan kateter kedalam pembuluh darah


melalui tusukan kecil di kulit. Transluminal yaitu prosedur yang dilakukan di dalam
pembuluh darah. Coronary yaitu pembuluh darah arteri di jantung. Angioplasty yaitu tehnik
membuka lumen pembuluh darah dengan menggunakan balon stent. Stent sendiri merupakan
kawat stainless steel berbentuk tabung yang digunakan untuk membuka pembuluh darah
arteri koroner yang tersumbat di dalam prosedur angioplasti.

Gambar 2.2.1
Jadi PTCA (Percutaneus Transluminal Coronary Angioplasti) yang disertai dengan
pemasangan cincin jantung adalah merupakan suatu tindakan intervensi non bedah untuk
membuka kembali pembuluh darah arteri koroner yang menyempit atau tersumbat dengan
memasukkan balon atau stent melalui kateter yang dimaksukkan ke dalam lumen arteri
melalui insisi kecil pada kulit(Ganong,1983)
E.F. Ganong.1983.Fisiologi Kedokteran, Jakarta : EGC
Persiapan-persiapan yang dilakukan sebelum tindakan PCTA Jantung yaitu :
1. Pemeriksaan laboratorium darah .
2. Pemeriksaan EKG.
3. Uji latih beban (Treadmill).
4. Foto dada ( Rontgen Dada .)

5. Puasa makan 4 - 6 jam sebelum tindakan, minum obat seperti biasa.


6. Mendapat penjelasan tentang prosedur tindakan.
7. Diminta untuk menandatangi persetujuan tindakan (inform consent).
8. Dicukur pada daerah mana kateter akan dimasukkan.
9. Dipasang infus di lengan / tungkai kiri.
10. Minum Obat Platelet sesuai terapi dokter.
11. Konsumsi obat tablet Aspirin atau Clopidogrel juga warfarin umumnya tidak
dihentikan.
12. Bila mengidap diabetes melitus, dosis obat hipoglikemik oral atau dosis injeksi insulin
akan disesuaikan.
13. Melepas kalung perhiasan/asesoris yang terbuat dari metal.
14. Bila pasien menggunakan alat bantu dengar, alat tetap terpasang agar pasien dapat
mendengarkan instruksi dari dokter.
15. Buang air kecil.
16. Menandatangi surat persetujuan tindakan.
17. Persiapan mental dengan berdoa.
Indikasi
Terapi angioplasti ini diperlukan oleh penderita penyakit jantung koroner dengan :
a. Keluhan angina yang sangat berat tidak dapat teratasi dengan obat-obatan. Beratnya
angina dapat dibuktikan dengan uji latih beban jantung atau pemeriksaan pencitraan
jantung lainnya yang bisa membuktikan adanya tanda-tanda iskemik jantung yang luas.
b. Pernah mengalami serangan jantung sehingga sangat berisiko untuk mendapat serangan
jantung ulangan.

c. Pasien yang pengobatan dan perubahan gaya hidupnya tidak berhasil mengurangi efek
penyumbatan pembuluh darah
d. Sedang mengalami serangan jantung,
e. Secara medis memungkinkan dilakukan tindakan.
f. Secara medis tidak ada kontra indikasi tindakan.
Bila keluhan angina masih dapat dikendalikan dengan obat, penderita penyakit jantung
koroner dapat memilih terapi obat sebagai terapi utama penyakit jantung koroner.
Kontra Indikasi
Terapi angioplasti tidak dianjurkan pada penderita yang paska tindakan tidak akan dapat
menghentikan kebiasaan merokok, sebab merokok dapat merusak pembuluh darah dan
menghilangkan manfaat dari tindakan angioplasti(Graber,2006)
Graber, Mark A, dkk. 2006. Buku Saku Dokter Keluarga : University Of Iowa. Jakarta : EGC
HE yang diberikan menurut (Soeharto,2000)

Pasien tetap mengkonsumsi obat-obatan dari dokter, terutama obat pencegah


pembentukan bekuan darah seperti Aspirin atau Clopidogrel.

Pasien harus memperbaiki gaya hidupnya dengan diet dan beraktifitas fisik.

Latihan fisik dapat dilakukan secara bertahap dari dosis kecil ke dosis yang lebih tinggi.

Pada umumnya pasien akan dapat kembali bekerja dalam beberapa hari paska tindakan
angioplasti.

pasien harus mengendalikan faktor risiko PJK seperti kadar kolesterol tinggi, tekanan
darah tinggi, diabetes melitus dan rokok.

pasien harus tetap kontrol ke dokter.

Soeharto, Imam. 2000. Penyakit Jantung Koroner dan Serangan Jantung : Pencegahan,
Penyembuhan,

Rehabilitasi

Krdiovaskuler Indonesia

Panduan

Bagi

Masyarakat

Umum. Yayasan

Pembina

Anda mungkin juga menyukai