Anda di halaman 1dari 2

6.

Jelaskan masalah fisik,psikologis dan sosial yang dialami pasien dengan sprain,stain,
contusio!
1. Masalah Fisik
Perubahan aktivitas fisik akan terjadi pada
pasien dengan sprain,stain dan contusio yang
menyebabkan kurangnya gerak pada anggota gerak
tubuh kemudian akan terjadi memar,bengkak dan
nyeri yang menyebabkan keterbatasan mobilisasi
pada pasien. Sprain adalah bentuk cedera berupa
penguluran atau kerobekan pada ligamen (jaringan
yang menghubungkan tulang dengan tulang) atau
kapsul sendi, yang memberikan stabilitas sendi.
Kerusakan yang parah pada ligamen atau kapsul sendi dapat menyebabkan
ketidakstabilan pada sendi. Gejalanya dapat berupa nyeri sendi, inflamasi atau
peradangan, dan pada beberapa kasus, ketidakmampuan menggerakkan tungkai.
Strain adalah bentuk cedera berupa penguluran atau kerobekan pada
struktur muskulo-tendinous (otot dan tendon). Strain terjadi ketika otot terulur dan
berkontraksi secara mendadak, seperti pada pelari atau pelompat. Gejala pada strain
otot yang akut bisa berupa nyeri, spasme otot, kehilangan kekuatan, dan keterbatasan
lingkup gerak sendi. Kontusio terjadi akibat perdarahan di dalam jaringan kulit, tanpa
ada kerusakan kulit,masalah fisik yang dialami adalah memar.
2. Psikologis
Biasanya pasien yang mengalami sprain,stain dan contusio psikologisnya
pasti terganggu seperti merintih karena tidak bisa menggerakkan kaki bahkan cemas
sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Kecemasan akan terjadi pada pasien
sprain,stain dan contusio berhubungan dengan perkembangan trauma seperti
gangguan gerak dan fungsi yang menimbulkan kerentanan tertentu.Teori interpersonal
Sullivan menjelaskan bahwa kecemasan timbul dari perasaan takut terhadap ketidak
setujuan dan penolakan interpersonal. Cedera menimbulkan rasa nyeri tekan,
pembekakan dan rasa sakit pada daerah tersebut sehingga pasien akan merasakan
sakit dan cemas akan cederanya. Cara penanganan kita sebagai perawat supaya tidak
terjadi kecemasan adalah dengan memberikan penjelasan dan kepercayaan pada

pasien bahwa setiap tindakan atau penanganan yang dilakukan mempunyai maksud
dan tujuan sehingga sprain strain dapat tertangani dengan baik.
3. Sosial
Manusia merupakan mahkluk sosial yang saling berinteraksi dengan
lingkungannya, dimana harus mempunyai kemampuan fungsi yang optimal dalam
bergerak atau beraktivitas. Aktivitas yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari
bermacam-macam, dimana dalam melakukan semua aktivitasnya harus mempunyai
kondisi tubuh yang sehat. Sehat menurut WHO adalah suatu keadaan yang sempurna
baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau
kelemaha . Dengan kondisi yang sehat manusia dapat menyelesaikan peran dan tugastugasnya dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Pada pasien dengan sprain,strain dan
countusio akan terhambatnya kemampuan fungsi yang optimal dalam bergerak
(mobilitas) dan beraktivitas sehingga interaksi sosial ataupun perannya dalam
kehidupan sehari sehati akan terganggu. Seperti misalnya perannya sebagai atlet akan
terganggu karena tidak bisa melakukan pekerjaannya karena dari segi fisik terganggu.

http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-4151-bab1.pdf (sitasi pada tanggal


14 maret 2015)

Anda mungkin juga menyukai