Anda di halaman 1dari 6

8.

Diagnosa Keperawtan Keluarga untuk Nilai Keluarga

Diagnosisi keperawatan keluarga diarea nilai bukan merupakan hal yang umum.Hal
ini karena masalah ini nilai keluarga biasanya dianggap menjadi penyebab pokok ( faktor
yang berhubungan ) dari area masalah lainnya yang lebih beriontasi pada perilaku.Salah satu
diagnosis perawatan keluarga mengenai nilai keluarga adalah konflik nilai .Jika suatu
diagnosis konflik nilai ditegakkan ,maka sistem masalah berada (diantara siapa)harus di
spesifikasi seperti konflik nilai diantara kakek dan cucunya )dan menegaskan karakteristik
serta termasuk faktor yang terkait.Nilai konflik sering dilihat sebagai suatu faktor pendukung
masalah keluarga dalam dimensi struktural lainnya (komunikasi,sosialisasi,an perawatan
kesehatan)atau koping .Klarifikasi nilai adalah suatu teknik atau proses yang digunakan untuk
meningkatkan kesadaran keluarga tentang prioritas nilai seperti juga tingkat kesesuaian antara
nilai,sikap dan perilaku anggota keluarga.Karena nilai merupakan landasan dalam membuat
keputusan dan penilaian koping,membantu keluarga,menegaskan kembali nilai yang
ada,menjelaskan nilai keluarga yang akan membantu keluarga menjadi lebih mandiri dan
bertanggung jawab terhadap kesehatan merka.
8.6

Pentingnya Fungsi Afektif dan Komponen Fungsi Afektif

Fungsi afektif berhubungan dengan fungsi internal keluarga ,perlindungan psikososial


dan dukungan terhadap anggotanya.Sejumlah penelitian penting dilakukan untuk memastikan
pengaruh positif kepribadian yang sehat dan keluarga pada kesehatan serta kesejahteraan
hidup individu.Hubungan sosial yang berhubungan dengan hasil kesehatan yang lebih
baik,umur panjang,dan penurunan tingkat stres.Sebaliknya,kehidupan keluarga juga dapat
menimbulkan stres dan koping disfungsional dengan akibat yang dapat mengganggu
kesehatan fisik.
Keluarga menyelesaikan tugas tugas yang mendukung kesehatan perkembangan dan
pertumbuhan anggotanya dengan memenuhi kebutuhan psikososial anggotanya,dimulai pada
tahun tahun awal kehidupan individu dan berlanjut kedalam tahpa berikutnya.Pemenuhan
fungsi afektif adalah basis sentral baik bagi pembentukan maupun kesinambungan unit
keluarga.Citra diri individu dan rasa memilikinya berasal dari interaksi kelompok primer
( keluarga ) .Oleh karena itu keluarga berfungsi sebagai sumber cinta,pengakuan,penghargaan
dan dukungan primer.
Loveland-Cherry (1996)menunjukkan bahwa afeksi diantara anggota keluarga
meghasilkan suasana emosional pengasuhan ,yang secara positif memengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan serat rasa kompetensi pribadi.Penagsuhan keluarga adalah penting bagi
perilaku peningkatan kesehatan dan akibatnya sehat.Keluarga mengemban tanggung jawab
berat dalam upaya memenuhi peran pemenuhan kebutuhan sosioemosional
anggotanya,khususnya seperti banyakkeluarga yang sering pindah dan sering kali tidak
memiliki dukungan sosial yang mereka perlukan.Selain itu,keluarga saat ini umumnya lebih
kecil,dan ada lebih sedikit anggotanya untuk berbagi tugas pemenuhan kebutuhan masing
masing untuk persahabatan,cinta dan dukungan.

Karena fungsia afektif penting bagi individu maupun fungsi keluarga sebagai
kesatuan dan bagi anggota individunya.pengkajian dan intervensi dalam area ini sangat
penting.Konseling suportif dan pendidikan adalah startegi penting yang diterapkan oleh
profesional dalam mebantu keluarga menguatkan hubungan mereka dan memnuhi kebutuhan
masing masing dalam dan lebih memuaskan .Perimbangan fungsi afektif khususnya penting
dalam bekerja dengan keluarga muda yang memiliki bayi baru lahir dan bayi ,saat hubungan
orang tua bayi bermakna dalam hal dampak panjang mereka terhadap masa depan anak dan
keluarga.
8.6.1

Komponen fungsi afektif

Fungsi afektif melibtkan prsepsi keluarga terhadap penghargaan akan dan asuhan
kebutuhan psikososial anggotanya.Melalui pemenuhan kebutuhan fungsi afektif,keluarga
meningkatkan kualitas kemanusiaan,stabilasi kepribadian dan perilaku rehalibitasi dan harga
diri anggota keluarganya.
a. Memelihara Saling asuh
Yang pertama dan terutama ,pemenuhan fungsi afektif terkait dengan mneciptakan
dan memelihara sistem keluarga yang saling asuh.mengenai nilai kelurga salah satu nilai
keluarga yang penting adalah bahwa keluarga harus berfungsi sebagai tempat
singgahnyakehangatan ,dukungan ,cinta dan penerimaan.Prasyarat untuk mencapai saling
saling asuh adalah komitmen dasar dari pasangan dewasa baik terhadap suatu sama lain
maupun terhadap hubungan pernikahan yang secara emosional saling memuaskan dam
meperhatikan.Hal ini menjadi landasan emosional bagi orang tua untuk membangun
struktur supurtif mereka.Sikap dan perilaku memerhatikan yang mengalir dari orang tua
dan saudara kandung ke anak yang lebih kecil akan menghasilkan suatu aliran balik dari
anak serta ke orang tua.Brown ( 1978 )memandang aliran balik ini sebagai fenomen
spiral.Ketika masing amsing anggota mendapat kasih sayang dan asuhan dari anggota
lainnya dalam kelurga ,kapasitasnya untuk meberi anggota lainnya meningkat,dengan
hasil mendukung dan memberikan kehangatan emosional diantara anggota keluarga.
Dalam sebuah hubngan pernikahan atau hubungan rumah tangga,kebutuhan untuk
memelihara saling asuh dapat dicpaai dengan menentukan kebutuhan emosionalterpenting
dari pasangan mitra dalam rumah tangga dan seberapa efektif mereka saling memenuhi
kebutuhan tersebut.Menurut Harley (1994) lima kebutuhan dasar pria dan lima kebutuhan
dasar wanita secara konsisten muncul sebagai sumber masalah pernikaahan saat
kebutuhan ini tidak terpenuhi.lima kebutuhan dasar pria adalah : pemenuhan
seksual,persahabatan
rekrasional,pasangan
yang
menarik,dukungan
rumah
tangga,kekaguman,sedangkan
lima
kebutuhan
dasar
wanita
adalah
:Afeksi,pembicaraan,kejujuran dan keterbukaan,dukungan finansial,komitmen keluarga.
b. Membina Keakraban
Dengan memenuhi fungsi afektif keluarga ,anggota keluarga dengan
mempertimbangkan kemampuan untuk berhubungan secara akrab atau dekat dengan

orang lain.Keakraban penting dalam hubungan manusia,karena keakraban memnuhi


kebutuhan psikologis terhadap kedekatan emosional dengan manusia lain dn
memungkinkan individu dalam hubungan untuk mengetahui kisaran penuh dari keunikan
satu sama lain.Seorang bayi biasanya pertama kali mengalami hubungan keakraban
dengan orang tuanya yang dimulai ikatan ibu dan bayi.Hubungan tersebut terus tumbuh
dan berkembang selama bertahun tahun berikutnya dalam keluarga asal .Ketika dewasa
muda kemudian membentuk keluarga mereka sendiri,rasa keakraban dan kedekatan ini
berlanjut dan dapat diteruskan ke generasi berikutnya.sebaliknya jika ikatan awal dan rasa
percaya serta kekaraban tidak tidak terjadi dalam keluarga asal individu tersebut tidak
akan mmeiliki kepercayaan diri dan kemapuan untuk berhubungan dengan orang lain.
Kedekatan hubungan dalam keluarga tidak sama pada aggota keluarga yang
lain.Terdapat bukti bahwa hubungan ayah dan akan diperantarai oleh ibu.sedangkan
hubungan ibu dengan anaknya lebih tidak tergantung dengn ayah.Hubungan pasangan
dalam rumah tangga yang fungsional benar benar memperkuat banyak dimensi hubungan
orang tua anak.Jika masalah pernikahan pasangan ada dalam sebuah keluarga,ayah adalah
keluarga yang paling terisolasi atau yang paling menarik diri dari ikatan kedekatan
keluarga.
Anggota keluarga mendapatkan sejumlah besar hubungan kedekatan sosial yang
mereka bina dalam keluarga inti.Pada generasi sebelumnya anak tidak memiliki anggota
keluarga inti yang ada untuk memberika dukungan emosional,material atau
informasi.Selain itu teknologi dan kemudahan perjalanan telah menghapus dampak
negatif jarak dalam menciptakan ikatan yang dekat antara anggota keluarga yang lebih tua
dan anak mereka.
c. Keseimbangan Saling Menghormati
Pola komunikasi yang positif menunjukkan empati,mendengarkan reflektif,antara
anak dan orang tua mereka adalah faktor utaama dalam membangun dan memlihara
kesepakatan pandnagan moral antara anggota keluarga dan penghormatan berikutnya
untuk berbgai pandangan moral. Memelihara keseimbangan anatara hak individu dalam
keluarga berarti menciptakan suasana,yang baik orang tua maupun anak diharapkan
melayani pikiran orang lain.Pedoman yang konsisten sehingga batas ditetapkan dan
dipahami.Pada waktu yang sama ,fleksibilitas yang cukup juga harus dibangun kedalam
ssitem keluarga untuk memungkinkan kebebasan dan ruang untuk menumbuhkan dan
mengembangkan identitas indiviu.Saling asuh juga dapat terjadi jika terdapat
keseimbangan saling menghormati.
d. Ikatan dan Identifikasi
Kekuatan yang terus menerus dibalik persepsi dan kepuasan terhadap kebutuhan
individu dalam keluarga disebut ikatan atau peleketan.Pelektan antara seorang ibu dan
bayi baru lahirnya snagat penting karena interaksi awal orang tua bayi mmengaruhi sifat
dan kualitas hubungan pelekatan selanjutnya,dan pada gilirannnya hubungan ini
memengaruhi perkembangan psikososial dan kognitif anak.Identifikasi adalah unsur

penting dalam bonding,dan merupakan jantung dari hubungan keluarga.Dengan kata


lain,apabila seorang anggota keluarga mengidentifikasi bersama anggota keluarga lainnya
,ia mengalami kesenangan dan kesedihan nggota anggota lainnya seakan akan penglaman
ini adalah pengalaman nya sendiri.Ikatan identifkasi atau identitas bergantung pada
respon positif yang diberikan orang dalam suatu hubungan.Bagkan seorang bayi
memberikan reward pada ibu saat awal hubungan awal mereka dengan
menyusu,membiarkan ibu menyamankannya dan sebagainya.Agar ikatan menjadi
afektif ,harus ada dukungan dan penguatan identitas seorang melalui hubungan dengan
orang lain.
Salah satu segi dari kiatan respons adalah sensintifitas umum,peduli dan responsif
terhaap anggota lain dari segi responsif terhadap anggota lain alam hubungan
tersebut.Rasa kedekatan dan keinginan untuk melanjutkan saling berbagi terjadi saat
komunikasi seseorang diterima dan dihargai ,serta perasaan didukung .Ikatan juga dapat
terjadi karena kebutuhan khusus yang dipenuhi seseorang untuk orang lain.Durasi
hubungan dekat juga merupakan sebuah faktor yang harus dipertimbangkan.Meskipun
ikatan antara pengantin baru kuat dan hubungan antara hubungan anatar ibu dan anak
baru lahir snagat dekat,kehilangan pasangan yang baru saja menikah atau bayi baru lahi
dapat tidak dirasakan seberat saat dibandingkan dengan kehilangan yang terjadi setelah
hubungan tersebut telah menetap selama periode waktu yang lama.
Mengkaji sifat pelekatan dan kualitas ikatan afeksi antara masing masing perangkat
hubungan dalam keluarga telah dianjurkan oleh beberapa ahli terapi dan perawat
keluarga.Jaringan pelekatan akan berubah pada nggota keluarga seiring dengan mereka
maju melewati berbagai tahapan siklus kehidupan keluarga.Sebagai contoh diagram
pelekatan untuk pasangan baru saja menikah menunjukkan ikatan emosional yang dekat
antara pasangan sementara pada waktu yang sama mereka mengasosiasikan sebuah
hubungan yang berbeda dengan keluarga asal merka .Konfigurasi ini biasanya berubah
seiring dengan orang dewasamenjadi pengasuh bagi anak yang lebih kecil.
e. Keterpisahan dan Keterkaitan
Satu isu utama psikologis yang mendominasi dan melibatkan kehidupan keluarga
adalah cara keluarga memenuhi kebutuhan psikologis anggotanya,dan bagaiman aini
memengaruhi identitas dan harga diri individu.Selama tahun awal sosialisasi,keluarga
membentuk dan memprogram perilaku seorang anak sehingga membentuk rasa
identitasnya.Agar keluarga menyadari dan memenuhi kebutuhan psikologis
keluarganya ,keleuarga harus mencapai sebuah keseimbangan memuaskan dari
keterpisahan atau otonomi dan keterkaitan.Anggota keluarga saling terkait dan
terpisah.Masing masing keluarga menangani isu terpisah dan keterkaitan yang
unik,beberapa keluarga menempatkan lebih banyak penekanan pada satu sisi
dibandingkan pada sisi yang lain.Keseimbangan antara otonomi dan keterkaitan sering
kali dibentuk oleh latar belakang kebudayaan keluarga dan tahapan siklus kehidupannya.
Penting untuk memperhatikan seberapa banyak kehidupan keluarga diatur oleh
pertimbangan kekuasaan.Otoritas orang tua,cakupannya dan cara ini diterapkan adalah

satu kekuatan yang membentuk pola mendukung individualitas dan kohesi.Orang tua
berbeda dalam seberapa luas mereka memberlakukan citra mereka pada anak
mereka.Ketika orang tua mengharapkan anak untuk melakukan semua daptasi hanya
terapat sedikit ruang untuk menogesiasi dan kesempatan meningkatkan individualisme
terhambat.Dalam mengkaji keterpisahan dan keterkaitan dalam sebuah keluarga,Hartman
an Laird (1983)memandang karakteristik keluarga dengan istilah terikat terlepas .awalnya
menghasilkan konsep terikat sebagai batasan subsistem pasangan yang terus menerus
dilanggar oleh anggota diluar batasan tersebut.Dalam keluarga terikat,anggota keluarga
menafsirkan atau mengatakan untuk satu sma lain dan snagat sensintif terhadap isyarat
adalah keluarga yang tidak membiarkan ruang untuk pendapat berbeda dan perilaku
otonomi. Anggota cenderung dekat dan terlalu membatasi kebebasan individu dan
identitas pribadi.Sebaliknya ,dalam keluarga terlepas ,terdapat batasan kaku dan tertutup
antara subsistem dan individu,serta sensintivitas yang terlalu kecil bagi anggota untuk
meminta bantuan.
f. Pola Kebutuhan Respons
Komponen afektif dari hubungan keluarga perlu dievaluasi dalam hal sejauh mana
anggota keluarga tampak saling peduli.Tiga fase terpisah dan saling terkait diturunkan
dalam respons afektif keluarga terhadap kebutuhan ini.Yang pertama,anggota keluarga
harus memahami kebutuhan anggota lain dalam batasan kebudayaan keluarga.Selanjutnya
kebutuhan ini harus dipandang dengan pertimbangan dan dilihat sebagai makna dari
perhatian.Akhirnya,kebutuhan yang dikenali dan dihargai ini harus dipuaskan sampai
sebanyak mungkin dari sudut pandang sumber keluarga.Hal ini khususnya
menguntungkan jika masing masing anggota keluarga memiliki kepercayaan dalam
keluarga dengan siapa mereka dapat mencurahkan diri mereka.
Tiga hal ini yaitu,presepsi,rasa hormat,dan kepuasan dari kebutuhan anggota keluarga
sangat dipengaruhi oleh perspektif budaya.Kecendrungan untuk memandang anggota
keluarga sebagai individu unik yang berkembang ini berhubungan dengan nilai tinggi
yang ditempatkan masyarakat pada individualisme.Sensintivitas keluarga terhadap,dan
presepsi dari tindakan serta kebutuhan anggota sangat beragam.sebagian besar keluarga
bisa tergolong pada bagian manapun antara sensintivitas ( tanda terikat )
ekstrem,responsitifitas tinggi terhadap input anggota individu,dan bagian ujung
lainnya.ketidaksensintifitas dan ketidakresponsifitas terhadap input anggota individu
( tanda terlepas ).Sejauh mana kebutuhan psikologis atau sosioemosional dasar
terpengaruhi juga bervariasi yang bergantung pada sistem pendukung sosial keluarga
sendiri.Beberapa keluarga lebih melibatkan jaringan sosial yang lebih besar,seperti
:extended family,tempat keluarga mendapatkan dukungan.Dalam keluarga ini ,pemenuhan
kebutuhan psikososial anggota keluarga dapat dicapai oleh individu yang berada didalam
dan diluar keluarga inti atau rumah tangga.Sebaliknya,keluarga yang benar benar
terisolasi dari sistem pendukung sosial ,keluarga tertutup memiliki sumber dari luar yang
terbatas dan oleh karena itu bergantung terutama atau semata mata pada anggota keluarga
inti untuk memenuhi semua kebutuhan psikologis mereka.Tentu saja,keluarga tertutup

membebankan beban yang berat pada hubungan keluarga ,karena kemungkinan tidak ada
serang pun yang dapat memenuhi semua kebutuhan orang lain.
g. Peran Terapeutik
Peran ini sangat mirip dengan peran pasangan rumah tangga orang dewasa dalam
memenuhi kebutuhan afektif pasangan mereka.Sementara fungsi afektif menguraikan
fungsi kesehatan jiwa keluarga yang luas sebagai kelompok yang dirancang untuk
memenuhi psikologis anggotanya.pern terapeutik menguraikan sosioemosional yang
penting dalam pernikahan pasangan dewasa.Khususnya,peran terapeutik yang diperankan
pasangan hidup atau pasangan dalam rumah tangga adalah berorientasi pada
masalah.Peran
ini
melibatkan
saling
mendengarkan
maslah
masingmasing,bersimpati,dan afeksi,serta memberikan antuan dalam menyelesaikn
masalah.Ketika peran ini diperluas guna melibatkan anggota kelurga lainnya,kemeripan
anak dan orang dewasa,beberapa unsur perilaku keluarga yang sangat penting menjadi
jelas.Beberapa dari perilaku tidak sesuai dalam berhubungan dengan anak yang masih
kecil atau bayi,tetapi dengan anak yang lebih besar,kebanyakan hubungan asistif
terapeutik yang sama dapat berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai